Statistik Deskriptif HASIL DAN PEMBAHASAN

47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif

Uji data statistik deskriptif menggambarkan kualitas data penelitian yang tercermin pada nilai mean dan standar deviasi. Apabila nilai mean lebih besar daripada standar deviasi maka kualitas data dapat dikatakan baik. Deskripsi variabel penelitian mengenai pengungkapan sukarela laporan tahunan, Financial distress, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, Leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Sumber : Data Diolah output SPSS 22.0 Nilai minimum digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil dari data yang bersangkutan dari rata- rata sedangkan nilai maksimum digunakan untuk mengetahui jumlah terbesar dari data. Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata Universitas Sumatera Utara 48 sebuah data. Standar deviasai digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bervariasi dari rata-rata. Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa variabel Financial distress DISTRS memiliki rata-rata sebesar 0,4320 hal ini menunjukan bahwa 43 perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Variabel proporsi dewan komisaris independen INDP menunjukkan rata-rata 0,3847 lebih besar dibandingkan dengan standar deviasinya sebesar 0,0856. Kondisi ini menunjukkan bahwa secara rata-rata perusahaan sampel telah memenuhi syarat minimal 30 anggota dewan komisaris independen sesuai peraturan Bapepam. Variabel Leverage LEV menunjukan rata-rata sebesar 0,5157. Variabel Financial distress DISTRS menggunakan variabel dummy, memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1. Nilai rata-rata Financial distress sebesar 0,4320 atau sebesar 43. Variabel proporsi dewan komisaris independen INDP yang diproyeksikan dengan rasio komisaris independen dengan jumlah dewan komisaris mempunyai nilai minimum sebesar 30. Hal ini mencerminkan bahwa semua perusahaan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Bapepam yaitu proporsi komisaris independen di perusahaan minimal 30 dari keseluruhan jumlah dewan komisaris. Nilai maksimum di miliki oleh PT Gudang Garam Tbk GGRM sebesar 0,80 atau 80 pada tahun 2011. Pada variabel komite audit KOMIT yang menggunakan variabel dummy, memiliki nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1. Nilai rata-rata dari komite audit sebesar 0,540 atau Universitas Sumatera Utara 49 sebesar 54 ini menunjukan bahwa 54 sampel perusahaan dalam penelitian ini telah memiliki komite audit dalam perusahaannya. Pada variabel Leverage LEV nilai terkecil minimum sebesar 0,0395 yang diperoleh oleh PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk KBRI pada tahun 2013 sedangkan nilai maksimum sebesar 1,4398 diperoleh oleh PT Siwani Makmur Tbk SIMA pada tahun 2013. Pada variabel pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan IPS perusahaan dengan pengungkapan sukarela terkecil minimum adalah 0,325 atau 33 dimiliki oleh dua perusahaan yaitu PT Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM pada tahun 2015 dan pada perusahaan PT Kedaung Indah Can Tbk KICI tahun 2011 dan 2013 sedangkan tingkat pengungkapan sukarela tertinggi maksimum adalah sebesar 0,825 atau 83 yaitu perusahaan INDF pada tahun 2014 dan 2015 dari hasil penelitian menunjukan semua perusahaan telah melakukan pengungkapan sukarela atas laporan tahunan perusahaan. Pengungkapan Informasi akan memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi. 4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Financial Distress, Corporate Governance dan Karakteristik Peruahaan terhadap Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

0 3 165

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

3 20 155

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI)

0 7 102

CORPORATE GOVERNANCE, TAX DISCLOSURE DAN VOLUNTARY FINANCIAL DISCLOSURE (Studi Pada Perusahaan di Indonesia yang terdaftar di BEI 2009-2012).

1 3 16

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 12

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 2

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

1 1 15

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 44

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 2 5

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 30