Penelitian terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

21 perusahaan akan digunakan untuk membiayai utang sehingga dana untuk beroperasi akan semakin berkurang. Kreditor pada umumnya lebih menyukai debt ratio yang rendah angka rasionya karena jika terjadi likuidasi, kerugian yang dialami kreditor dapat diminimalisir. Pancawati 2008:72 menjelaskan Leverage dapat dihitung melalui 3 pendekatan yaitu: 1. Debt Ratio rasio utang Utang mencakup kewajiban utang lancar jangka pendek maupun jangka panjang. Kreditor pada umumnya menyukai rasio kewajiban yang rendah karena dalam keadaan demikian berarti tersedia dana penyangga yang besar bagi kreditor apabila terjadi likuidasi pada suatu perusahaan. Bagi pemilik insider rasio kewajiban yang tinggi dapat melipat gandakan laba atau mungkin dapat juga mengurangi kendali atas perusahaan karena adanya penjualan saham ke pasar modal. Rasio ini mengukur berapa besar asset perusahaan yang dibiayai oleh kreditor yang diperoleh dengan membandingkan total kewajiban total liabilities dengan total asset. 2. Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan suatu upaya untuk memperlihatkan proporsi relatif dari klaim pemberi pinjaman terhadap hak-hak kepemilikan dan digunakan sebagai ukuran peranan kewajiban utang. Versi ini menganalisis proporsi kewajiban yang melibatkan rasio total kewajiban, biasanya kewajiban lancar dan semua jenis kewajiban jangka panjang terhadap total ekuitas pemilik. Rasio ini juga menunjukkan hubungan antara pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh kreditor dengan jumlah modal sendiri yang berasal dari pemegang saham. Rasio ini diperoleh dari perbandingan rasio total liabilities terhadap stockholders equity. 3. Debt to Total Capitalization Ratio Rasio ini merupakan versi analisis proporsi kewajiban yang lebih mendalam yang melibatkan rasio kewajiban jangka panjang terhadap kapitalisasi. Kapitalisasi didefinisikan sebagai jumlah klaim jangka panjang terhadap perusahaan baik kewajiban maupun ekuitas pemilik yang tidak termasuk didalamnya kewajiban jangka pendek kewajiban lancar. Rasio ini mengukur berapa besar modal jangka panjang perusahaan total capitalization yang dibiayai oleh kreditor. Rasio ini diperoleh dari perbandingan long term debt dengan total capitalization.

2.2 Penelitian terdahulu

Universitas Sumatera Utara 22 Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu No . Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Nasir dan Abdullah, 2005 Voluntary Disclosure and Corporate Governance in Malaysia: The Case of Financially Distressed Firms Variabel Independen: Distressed status, Proporsi outside- directors, Independensi komite audit, outside blockholder, kepemelikan saham non eksekutif Variabel Dependen : Tingkat pengungkapan sukarela Proporsi outside director dan outside blockholder memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Independensi komite audit, kepemilikan manajerial dan kepemilikan saham non- eksekutif tidak berhubungan dengan pengungkapan sukarela. 2 Pancawati Hardiningsih 2008 Analisis faktor- faktor yang Mempengaruhi Voluntary Disclosure Laporan Tahunan Perusahaan Variabel Independen: Porsi Kepemilikan saham, Basis perusahaan, Return On Investment, Size Perusahaan, Leverage Variabel Dependen: Voluntary disclosure Porsi kepemilikan saham, basis perusahaan, size berpengaruh terhadap Voluntary disclosure ROI dan Leverage tak berpengaruh dengan Voluntary disclosure 3 Ming Liu, Xu Zhang, Chan Lu 2009 A Case Study of Voluntary Disclosure by Chinese Enterprises Variabel Independen: Corporate Governance, Karakteristik perusahaan Variabel dependen: Voluntary disclosure Kepemilikan individu, keberadaan komite audit, ukuran perusahaan, dan Leverage, termasuk struktur dewan dan fungsi, informasi karyawan, direktur s remunerasi, kehadiran audit Komite, transaksi dengan pihak terkait dan pemangku kepentingan kepentingan, secara signifikan terkait dengan tingkat pengungkapan sukarela. 4 Mujiyono dan Magdalena Nany 2010 Pengaruh Leverage, Saham Publik, Size, dan Komite Audit terhadap Luas Pengungka-pan Sukarela Variabel Independen: Leverage, Saham Publik, Size, Proporsi Komite Audit Independen Variabel dependen: Luas Pengungkapan Sukarela Size berpengaruh positif signifikan dengan luas pengungkapan sukarela. Leverage, saham publik dan komite audit independen berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap luas pengungkapan sukarela Universitas Sumatera Utara 23 5 Tarmizi Achmad 2012 Dewan komisaris dan transparansi: Teori keagenan atau teori stewardship Variabel Independen : Ukuran dewan, Intensitas pertemuan Dewan, Komite audit, Teori stewardship: Proporsi dewan independen outsider, Proporsi dewan insider, Variabel dependen : Luas Voluntary disclosure Ukuran dewan, intensitas, pertemuan dewan, jumlah insider dan jumlah komite audit berpengaruh signifikan terhadap Voluntary disclosure Proporsi dewan independen tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan sukarela 6 Yaseen Al- Janadi, et al 2013 Corporate governan- ce mechanis- ms and voluntary disclosure in Saudi Arabia Variabel independen : Direktur non- eksekutif, ukuran dewan, kualitas audit, kepemilikan pemerintah, CEO duality, Proporsi Angota dewan yang berhubungan keluarga, anggota komite audit yang independen Variabel dependen : Voluntary disclosure Direktur non-eksekutif, ukuran dewan, kualitas audit dan ukuran perusahaan mempunyai hubungan yang signifikan positif terhadap Voluntary disclosure. CEO duality, kepemilikan pemerintah berpengaruh signifikan negatif terhadap Voluntary disclosure. Proporsi dewan yang hubungan keluarga, anggota komite audit independen,tidak berhubungan signifikan terhadap Voluntary disclosure 7 Noor dan Andri 2014 Faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan sukarela dalam annual report Variabel Independen : firm size, Leverage, profitability, firm age, size of the firm, the proportion of independent board Variabel Dependen : Voluntary disclosure variabel profitabilitas, ukuran KAP, dan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan sukarela. Sedangkan Leverage berpengaruh negatif terhadap luas pengungkapan sukarela. Sementara itu, ukuran perusahaan dan umur perusahan tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela Sumber: Diolah dari berbagai sumber, 2016 Universitas Sumatera Utara 24

2.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Financial Distress, Corporate Governance dan Karakteristik Peruahaan terhadap Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

0 3 165

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

3 20 155

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI)

0 7 102

CORPORATE GOVERNANCE, TAX DISCLOSURE DAN VOLUNTARY FINANCIAL DISCLOSURE (Studi Pada Perusahaan di Indonesia yang terdaftar di BEI 2009-2012).

1 3 16

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 12

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 2

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

1 1 15

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 44

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 2 5

Pengaruh Rasio Keuangan, Struktur Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014)

0 0 30