Sejarah Desa Beganding Profil Desa Beganding

46 BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. Profil Desa Beganding

4.1.1. Sejarah Desa Beganding

Pada awalnya sebelum Beganding ditetapkan menjadi nama desa yang sah desa terbagi atas tiga bagian atau kelompok. Adapun nama ketiga kelompok yaitu: Ganding Julu, Ganding Taduken, dan Tanjung Karo. Ketiga nama tersebut dikatakan dengan kelompok perkebunan, tetapi telah dihuni oleh beberapa orang penduduk dan masing-masing telah ditetapkan oleh seorang pemimpin yang mengatur penduduk. Masing-masing kelompok memiliki penduduk atau penghuni yang sama marga antara lain: Ganding Julu dipimpin oleh Sitepu Jambur Tanduk, Ganding Taduken dipimpin oleh Sitepu Rumah Gugung Rumah nangka. Setelah beberapa tahun kemudian ketiga kelompok tersebut saling menonjolkan kemampuan masing-masing dalam memperebutkan tanah hunian dari kelompok tersebut. Masing-masing kepala kelompok saling mempertahankan tanah yang dihuninya, namun kalah dan menang dalam sengketa tersebut tidak jelas dan tidak diketahui. Pada akhirnya karena sengketa ketiga kelompok tidak selesai juga maka diambil suatu keputusan dari pada anak beru kelompok tersebut. Adapun nama anak beru yang menyelesaikan masalah tersebut adalah “PULU BUNUHAJI”, yang disebut sebagai orang yang menyelesaikan pekerjaan pemimpin ketiga kelompok tersebut. Anak beru mengumpulkan ketiga pemimpin dan menyatukan ketiga kelompok tersebu t menjadi satu dengan istilah ”BERGANDENG”, yang artinya Universitas Sumatera Utara 47 ketiga pemimpin tersebut harus berdamai. Beberapa tahun kemudian nama bergandeng tidak dapat berperan secara utuh sesuai dengan keputusan anak beru dan akhirnya nama “BERGANDENG” diganti menjadi “BEGANDING”. Desa Beganding terbagi atas empat kesain marga yakni: 1. Kesain Jambur Tanduk 2. Kesain Rumah Gugung 3. Kesain Ganding Parik 4. Kesain Bunuhaji yang disebut sebagai anak beru. Pada zaman pemerintahan Belanda, pemerintahan di Desa Beganding terbagi dua bagian yaotu: 1. Rukun Ketangga Kolonial 2. Rukun Ketangga Pribumi. Pada zaman pemerintahan Jepang, pemimpin desa disebut dengan “PENGULU”. Adapun pengulu pada zaman pemerintahan Jepang di Desa Beganding, adalah sebagai berikut: 1. Kelat Sitepu Bapa Samin Sitepu 2. Nampat Sitepu Bapa Keras Sitepu 3. Pintar Bana Sitepu Bapa Muli Sitepu. Ketiga pengulu diatas memerintah pada saat mengungsi dan sepulang mengungsi. Setelah pulang dari pengungsian nama pengulu berubah menjadi Kepala Kampung. Adapun nama kepala kampung yang memerintah di Desa Beganding adalah: 1. Kepiti Sitepu Bapa Diam Sitepu 1952-1984 2. Mbelin Sitepu Bapa Sabet Sitepu 1984-1989 Universitas Sumatera Utara 48 Beberapa tahun kemudian setelah dua kali pergantian nama pemimpin maka diganti lagi menjadi Kepala Desa hingga sekarang ini Sumber: Kantor Camat Simpang Empat 2015 .

4.1.2 Visi Desa Beganding