Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Perempuan

18 Konsep mata pencaharian Livelihood sangat penting dalam memahami Coping Strategies karena merupakan bagian dari atau kadang-kadang dianggap sama dengan strategi mata pencaharian Livelihood Strategies . Suatu mata pencaharian meliputi pendapatan baik yang bersifat tunai maupun barang, lembaga-lembaga sosial, relasi gender, hak-hak kepemilikan yang diperlukan guna mendukung dan menjamin kehidupan. Suatu kehidupan ditunjang oleh interaksi antara orang, asset nyata dan asset tidak nyata. Orang menunjuk pada kemampuan mencari nafkah Livelihood Capabilities, asset nyata menunjuk pada simpanan makanan, emas, tabungan dan sumber-sumber tanah, air, sawah, tanaman, binatang ternak, sedangkan asset tidak nyata menunjuk pada klaim dan akses yang merupakan kesempatan-kesempatan untuk menggunakan sumber, simpanan, pelayanan, informasi, barang-barang, teknologi, pekerjaan, dan pendapatan.

2.4. Aron Sebagai Lapangan Kerja Sektor Informal Bagi Perempuan

Pedesaan Aron merupakan ikatan kerjasama untuk mengerjakan lahan pertanian atau biasanya disebut juga sebagai buruh tani. Aron juga dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu jangak, diberu, dan campuren. Jangak adalah ikatan kerjasama aron yang semua anggotanya adalah adalah pria, diberu adalah ikatan kerjasama aron yang semua anggotanya adalah perempuan, sedangkan campuren adalah ikatan kerjasama aron yang sebagian anggotanya adalah pria dan sebagian lagi adalah perempuan. Aron juga ikut dalam ikatan kerjasama untuk mengerjakan ladang pertanian yang biasanya disebut raron http:repository.usu.ac.idbitstream1234567897430109E00430.pdf.. Universitas Sumatera Utara 19 Aron sebagai lapangan kerja sektor informal merupakan salah satu lapangan kerja yang diminati oleh perempuan karena pekerjaan ini tidak banyak menuntut persyaratan. Adapun yag menjadi kriteria tenaga kerja aron adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai alat-alat pertanian yang diperlukan dalam melakukan pekerjaannya. 2. Paham dan mengerti akan tugas-tugasnya sebagai aron. 3. Aron mempunyai pekerjaan yang tidak tetap atau dengan kata lain aron bekerja secara berpindah-pindah dari ladang yang sati ke ladang yang lainnya. 4. Aron bisa wanita dan pria, baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah http:www.budayakaroartikel.or.id. Wanita yang bekerja sebagai tenaga buruh tani atau aron cenderung untuk memperbaiki taraf hidup keluarga mereka yang bertujuan untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan. Perempuan pada umumnya bukan pencari nafkah yang utama, tetapi fungsinya lebih kepada penambah pendapatan suami. Ketidakcukupan pendapatan suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga membuat para perempuan atau ibu rumah tangga bekerja sebagai buruh. Tenaga kerja perempuan adalah perempuan yang mampu melaksanakan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tenaga kerja wanita sebagai buruh dapat membantu kegiatan suami dan menambah pendapatan rumah tangga. Pendapatan rumah tangga merupakan hasil usaha bersama dari semua anggota rumah tangga yang mampu bekerja dan digunakan untuk semua anggota rumah tangga sesuai dengan pos-pos pengeluaran yang ada Sajogyo, 1985. Universitas Sumatera Utara 20 Keinginan para perempuan untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perbaikan keadaan ekonomi serta kesejahteraan sosial keluarga senantiasa tercermin dari upaya yang selalu mereka lakukan untuk menambah penghasilan keluarga. Wanita pada umumnya sangat peka dengan keadaan dan permasalahan yang terjadi dalam keluarga, mereka juga tidak akan segan-segan untuk memasuki dunia pekerjaan yang beresiko tinggi apabila keadaan keluarga mereka mengharuskan mereka untuk berbuat demikian Kartini, 1992. Pada dasarnya bagi wanita, khususnya yang tinggal di daerah pedesaan dan miskin, peran ganda bukanlah sesuatu hal yang baru. Bagi golongan ini, peran ganda telah ditanamkan oleh orang tua mereka sejak mereka masih berusia muda dengan dibebani kewajiban bekerja oleh orang tua mereka Soetrisno, 1997. Wanita sebagai mitra sejajar pria ditujukan untuk meningkatkan peranan aktif dalam kegiatan pembangunan manusia seutuhnya. Kedudukan perempuan dalam keluarga dan masyarakat serta peranannya dalam pembangunan perlu dipelihara dan terus ditingkatkan hingga dapat memberikan sumbangan yang sebesar-besarnya bagi pembangunan bangsa dengan memperhatikan kodrat dan martabatnya Depdikbud, 1993. Rumah tangga aron terdapat dua kelompok, yaitu rumah tangga pria dan wanita sebagai aron dan rumah tangga wanita sebagai aron. Adapun dalam rumah tangga pria dan wanita sebagai aron terdiri dari suami dan istri yang bekerja sebagai tenaga kerja aron. Lain halnya dengan rumah tangga wanita sebagai aron yang terdiri dari istri saja yang bekerja sebagai ternaga kerja aron dan suami tidak bekerja sebagai aron tetapi bekerja sebagai non aron, misalnya seperti petani, supir, pedagang, wiraswasta, pegawai negeri, dan lain-lain. Dengan semakin terbukanya Universitas Sumatera Utara 21 kesempatan yang sama dengan pria di berbagai bidang pekerjaan sehingga menyebabkan terbukanya juga kesempatan kerja bagi perempuan khususnya sektor informal yaitu bidang pertanian.

2.5 Kehidupan Sosial Ekonomi