Kehidupan Sosial Ekonomi Kontribusi Buruh Tani (Aron) Perempuan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

21 kesempatan yang sama dengan pria di berbagai bidang pekerjaan sehingga menyebabkan terbukanya juga kesempatan kerja bagi perempuan khususnya sektor informal yaitu bidang pertanian.

2.5 Kehidupan Sosial Ekonomi

Apabila dilihat dari arti kata kehidupan sebenarnya adalah cara atau keadaan tentang hidup, dan arti kata sosial adalah sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat, sedangkan arti kata ekonomi adalah ilmu mengenai azas-azas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan seperti hal keuangan, perindustrian dan perdagangan Astarhadi, 1995: 52. Kata sosial berasal dari kata “socius” yang artinya kawan teman. Dalam hal ini arti kawan bukan terbatas sebagai teman sepermainan, teman kerja dan sebagainya. Yang dimaksud teman adalah mereka yang ada disekitar kita, yakni yang tinggal dalam suatu lingkungan tertentu dan mempunyai sifat yang saling mempengaruhi. Sedangkan istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu “oikos” yang artinya rumah tangga dan “nomos” yang artinya mengatur, jadi secara harafiah ekonomi berarti cara mengatur rumah tangga.Shadily, 1983. Kehidupan sosial pada dasarnya ditandai dengan: 1. Adanya kehidupan bersama yang pada ukuran minimalnya berjumlah dua orang atau lebih. 2. Manusia tersebut bergaul atau berhubungan dan hidup bersama dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena mereka berhubungan dan bergaul cukup lama dan hidup bersama, makan akan terjadi adaptasi dan pengorganisasian perilaku serta munculnya suatu perasaan sebagai kesatuan kelompok. Universitas Sumatera Utara 22 3. Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. 4. Suatu kehidupan sistem bersama. Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun material. Kebutuhan pokok atau basic human needs dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup manusia. Kehidupan sosial ekonomi adalah perilaku sosial dari masyarakat yang menyangkut interaksinya dan perilaku ekonomi dari masyarakat tersebut. Kehidupan sosial ekonomi juga berarti membahas tentang kebutuhan dan bagaimana seseorang berusaha memenuhi kebutuhan tersebut, dan pemanfaatan hasil ekonomi yang diperoleh. Jadi, kehidupan sosial ekonomi yang dimaksud adalah cara-cara atau strategi yang diterapkan seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta pemanfaatan penghasilan atau hasil ekonomi yang diperoleh, dan juga berbicara mengenai keadaan hidup sehari-hari. Manusia dikatakan hidup layak jika mampu memenuhi kebutuhan hidup minimalnya. Kebutuhan hidup tersebut dimaksud meliputi sandang, pangan, dan papan serta, pendidikan, kesehatan. Abraham Maslow berpendapat bahwa kebutuhan manusia terdiri atas lima tingkatan yaitu: 1. Kebutuhan fisik atau biologik dengan indikator lapar, haus, seks, rasa enak, tidur dan istirahat. 2. Kebutuhan rasa aman dengan indikator psikologik terhindar dari bahaya dan bebas dari rasa takut atau terancam. 3. Kebutuhan disertakan, rasa cinta, dan aktivitas sosial dengan indikator psikologok berupa rasa bahagia, berkumpul dan berserikat, perasaan diterima dalam kelompok, rasa bersahabat dan afeksi. 4. Kebutuhan rasa hormat dengan indikator psikologik: menerima keberhasilan diri, Universitas Sumatera Utara 23 kompetensi, keyakinan, rasa diterima orang lain, apresiasi dan martabat. 5. Kebutuhan aktualisasi atau realisasi diri dengan indikator psikologik berupa keinginan mengembangkan diri secara optimal melalui usha sendiri, kreativitas dan ekspresi Danim, 1995. Dari indikator diatas yang menjadi asumsi adalah sejumlah penghasilan yang didapat dari hasil usaha dan tenaga, barang bergerak, barang tak bergerak, dan hak atas bayaran berkala. Dari uraian tersebut dapat kategorikan sebagai berikut: 1. Pendapatan berupa uang, yaitu: a. Dari gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja sampingan, kerja lembur dan kerja kadang-kadang. b. Dari usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha itu sendiri, komisi dan penjualan kerajinan rumah tangga. c. Dari hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. d. Dari keuntungan sosial yakni pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial. 2. Pendapatan berupa barang, yaitu: a. Bagian pembayaran upah dan gaji yang dibentukkan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi. b. Barang yang diproduksi dan konsumsi rumah tangga, antara lain pemakaian barang yang diproduksi di rumah, sewa yang harus dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati Sumardi, 1997. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk mendekatkan diri dengan Universitas Sumatera Utara 24 lingkungannya sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya.

2.6. Kemiskinan