Teknik Analisis Data Pengantar

45

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan mengkaji data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusun dalam satu satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan data serta mendefinisikannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya peneliti untuk memberi kesimpulan penelitian Moleong, 2004. Setiap data dari informasi yang telah dikumpulkan dalam penelitian berupa catatan lapangan berupa data utama dari hasil wawancara maupun data penunjang lainnya dilakukan analisis data, sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan suatu analisa data yang baik dan dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 46 BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. Profil Desa Beganding

4.1.1. Sejarah Desa Beganding

Pada awalnya sebelum Beganding ditetapkan menjadi nama desa yang sah desa terbagi atas tiga bagian atau kelompok. Adapun nama ketiga kelompok yaitu: Ganding Julu, Ganding Taduken, dan Tanjung Karo. Ketiga nama tersebut dikatakan dengan kelompok perkebunan, tetapi telah dihuni oleh beberapa orang penduduk dan masing-masing telah ditetapkan oleh seorang pemimpin yang mengatur penduduk. Masing-masing kelompok memiliki penduduk atau penghuni yang sama marga antara lain: Ganding Julu dipimpin oleh Sitepu Jambur Tanduk, Ganding Taduken dipimpin oleh Sitepu Rumah Gugung Rumah nangka. Setelah beberapa tahun kemudian ketiga kelompok tersebut saling menonjolkan kemampuan masing-masing dalam memperebutkan tanah hunian dari kelompok tersebut. Masing-masing kepala kelompok saling mempertahankan tanah yang dihuninya, namun kalah dan menang dalam sengketa tersebut tidak jelas dan tidak diketahui. Pada akhirnya karena sengketa ketiga kelompok tidak selesai juga maka diambil suatu keputusan dari pada anak beru kelompok tersebut. Adapun nama anak beru yang menyelesaikan masalah tersebut adalah “PULU BUNUHAJI”, yang disebut sebagai orang yang menyelesaikan pekerjaan pemimpin ketiga kelompok tersebut. Anak beru mengumpulkan ketiga pemimpin dan menyatukan ketiga kelompok tersebu t menjadi satu dengan istilah ”BERGANDENG”, yang artinya Universitas Sumatera Utara 47 ketiga pemimpin tersebut harus berdamai. Beberapa tahun kemudian nama bergandeng tidak dapat berperan secara utuh sesuai dengan keputusan anak beru dan akhirnya nama “BERGANDENG” diganti menjadi “BEGANDING”. Desa Beganding terbagi atas empat kesain marga yakni: 1. Kesain Jambur Tanduk 2. Kesain Rumah Gugung 3. Kesain Ganding Parik 4. Kesain Bunuhaji yang disebut sebagai anak beru. Pada zaman pemerintahan Belanda, pemerintahan di Desa Beganding terbagi dua bagian yaotu: 1. Rukun Ketangga Kolonial 2. Rukun Ketangga Pribumi. Pada zaman pemerintahan Jepang, pemimpin desa disebut dengan “PENGULU”. Adapun pengulu pada zaman pemerintahan Jepang di Desa Beganding, adalah sebagai berikut: 1. Kelat Sitepu Bapa Samin Sitepu 2. Nampat Sitepu Bapa Keras Sitepu 3. Pintar Bana Sitepu Bapa Muli Sitepu. Ketiga pengulu diatas memerintah pada saat mengungsi dan sepulang mengungsi. Setelah pulang dari pengungsian nama pengulu berubah menjadi Kepala Kampung. Adapun nama kepala kampung yang memerintah di Desa Beganding adalah: 1. Kepiti Sitepu Bapa Diam Sitepu 1952-1984 2. Mbelin Sitepu Bapa Sabet Sitepu 1984-1989 Universitas Sumatera Utara 48 Beberapa tahun kemudian setelah dua kali pergantian nama pemimpin maka diganti lagi menjadi Kepala Desa hingga sekarang ini Sumber: Kantor Camat Simpang Empat 2015 .

4.1.2 Visi Desa Beganding

Terwujudnya Desa Beganding yang Sehat dan Sejahtera

4.1.3 Misi Desa Beganding

1. Meningkatkan sumber daya manusia. 2. Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana Desa Beganding. 3. Menjalin kerjasama antara pemerintah desa dengan masyarakat dalam membina kebersamaan untuk memajukan desa. 4. Mengembangkan sektor pertanian dan sektor usaha industri kecil yang berwawasan lingkungan. 5. Mengembangkan pentingnya peningkatan sumber daya manusia melalui dukungan program wajib belajar 9 tahun. 6. Menghidupkan dan meningkatkan kembali kegiatan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada di desa. Sumber: Kantor Camat Simpang Empat 2015.

4.2 Keadaan Geografis

Secara geografis Desa Beganding terletak di sisi Barat Gunung Sinabung dan berada pada jarak 7 Km dari kecamatan simpang empat serta 15 Km dari pusat ibukota Kabupaten Karo. Secara umum Desa Beganding merupakan daerah Universitas Sumatera Utara 49 perbukitandataran tinggi dengan jarak ±1.100 sd 1.300 m diatas permukaan laut dengan titik koordinat 2°50°LU 31°19°LS, 97°55°BB, 98°38°BT.

4.2.1 Keadaan Alam

Batas wilayah Desa Beganding adalah : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tiga Pancur Kec. Simpang Empat 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Surmbia Kec. Kabanjahe 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Surbakti Kec. Simpang Empat 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ujung Payung Kec. Payung. 4.3 Keadaan Demografis 4.3.1 Luas dan Wilayah Penggunaan Lahan Luas wilayah Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo adalah 350 Ha. Luas ini digunakan penduduk dalam berbagai fungsi seperti pemukiman, pertanian sawah, hutan rakyat, tempat ibadah dan lain sebagainya. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dari table berikut: Table 4.1 Penggunaan Wilayah Lahan No Penggunaan Lahan Luas Ha 1 Pemukiman 56 2 Tegalan 10 3 Kebun Campuran 20 4 Perladangan 200 5 Hutan lebat 30 6 Belukar 26 Universitas Sumatera Utara 50 7 Perkebunan 5 8 Dll Pekarangan yang ditanami tanaman pertanian, dll 3 Jumlah 350 Sumber: Kantor Kepala Desa 2015

4.3.2 Jumlah Kepala Keluarga dan Distribusi Penduduk Bedasarkan Jenis Kelamin

Desa Beganding didiami oleh 1531 jiwa, terdiri dari 347 kepala keluarga. Jenis kelamin yang mendominasi di desa ini adalah perempuan yaitu sebanyak 773 jiwa atau sebesar 50,48, dan sebanyak 758 jiwa laki-laki atau sebesar 49,52. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini: Table 4.2 Distribusi Frekuensi Penduduk Bedasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah jiwa Persentase 1 Laki-laki 758 49,52 2 Perempuan 773 50,48 Jumlah 1531 100 Sumber: Badan Pusat Statistik Tanah Karo 2014

4.3.3 Komposisi Penduduk Bedasarkan Agama

Komposisi penduduk bedasarkan agama di Desa Beganding dapat dilihat pada table berikut: Table 4.3 Distribusi Frekuensi Penduduk Bedasarkan Agama Universitas Sumatera Utara 51 No Agama Jumlah Jiwa Persentase 1 Islam 473 30,89 2 Protestan 729 47,62 3 Katholik 329 21,49 Jumlah 1531 100 Sumber: Badan Pusat Statistik Tanah Karo 2014 Ditinjau dari sudut keagamaan, maka dapat diketahui bahwa masyarakat desa Beganding mayoritas menganut agama Kristen. Kendatipun penduduk di desa tersebut mayoritas beragama Kristen, masyarakat tetap hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati, sebagai contoh saling menghormati dan menghargai perayaan hari besar keagamaan.

4.3.4. Banyaknya Tenaga Kerja yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan

Banyaknya masyarakat di desa Beganding yang merupakan tenaga kerja yang bekerja berdasarkan lapangan pekerjaan, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Tenaga Kerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan No. Lapangan Pekerjaan Jumlah Jiwa 1. Pertanian 998 2. Industri Rumah Tangga 45 3. PNSABRI 50 4. Lain-lain 12 Universitas Sumatera Utara 52 Jumlah Total 1105 Sumber: Badan Pusat Statistik Tanah Karo 2014 4.4 Sarana dan Prasarana Desa Beganding 4.4.1 Sarana Rumah Ibadah Berikut ini adalah sarana sarana rumah ibadah yang terdapat di Desa Beganding: Tabel 4.5 Sarana Rumah Ibadah Desa Beganding No Rumah Ibadah Jumlah Unit 1 Mesjid 1 2 Gereja 2 Jumlah 3 Sumber: Kantor Kepala Desa Beganding 2015 Karena agama mayoritas dari Desa Beganding adalah Kristen, maka sarana peribadatan yang paling banyak adalah Gereja. Kendatipun penduduk beragama Islam lebih sedikit sama sekali tidak mempengaruhi kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan masyarakat Desa Beganding.

4.4.2 Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Beganding dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 4.6 Sarana Pendidikan di Desa Beganding No Jenis Pendidikan Jumlah Unit Universitas Sumatera Utara 53 1 TK 2 2 SD 2 Jumlah 4 Sumber: Kantor Kepala Desa Beganding 2015 Sarana pendidikan bagi masyarakat Desa Beganding sudah cukup memadai, hal ini terlihat dari jumlah sekolah, yaitu 2 unit Taman Kanak-kanak dan 2 unit Sekolah Dasar, akan tetapi belum ada terdapat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah atas, sehingga anak-anak yang mau melanjutkan pendidikannya biasanya pergi keluar desa.

4.4.3 Sarana Kesehatan

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, tersedia sarana kesehatan seperti terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.7 Sarana Kesehatan Desa Beganding No Sarana Kesehatan Jumlah Unit 1 Puskesmas 1 2 Praktek Swasta bidan, dokter, perawat 1 Jumlah 2 Sumber: Kantor Kepala Desa Beganding 2015 Universitas Sumatera Utara 54

4.4.4 Sarana Air Bersih

Beberapa sarana umum yang terdapat di Desa Beganding antara lain sarana air bersih yang berasal dari mata air yang digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari, seperti yang terlihat pada table berikut: Table 4.8 Sarana Air Bersih Desa Beganding No Sumber Air Bersih Jumlah Unit 1 Mata air 8 2 Sumur bor 6 Jumlah 14 Sumber: Kantor Kepala Desa Beganding 2015 Di Desa Beganding terdapat banyak sumber mata air yang digunakan oleh masyarakat desa tisp rumah tangga. Air dari sumber mata air dialirkan kerumah- rumah warga melalui selang. Hanya ada enam unit sumur bor yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan di sarana umum seperti gereja, mesjid dan sekolah. Hal ini menjelaskan bahwa di Desa Beganding sudah memiliki air yang berlimpah sehingga kebutuhan akan air bersih senantiasa terpenuhi.

4.4.5 Sarana Jalan

Adapun pembagian sarana jalan dimana jalan sudah diaspal dan lainsebagainya yakni: 1. Jumalah panjang jalan yang diaspal adalah 3 Km. 2. Jumlah panjang jalan yang berbatu adalah 2 Km. 3. Jumalah jalan tanah adalah 4 Km. 4. Jumlah jalan setapak 1 Km. Universitas Sumatera Utara 55 Setelah meletusnya gunung Sinabung sebagian jalan di desa mengalami kerusakan seperti jalan tanah yang tertutup abu vulkanik menjadi rusak. Namun sekarang sedang dilakukan perbaikan sarana jalan yang dibiayai oleh Dana Desa. Universitas Sumatera Utara 56 BAB V ANALISIS DATA

5.1. Pengantar

Melalui wawancara dan observasi, peneliti berhasil mengumpulkan data mengenai kontribusi buruh aron perempuan terhadap kehidupan sosial ekonomi keluarga. Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1. Penelitian dilakukan atau diawali dengan melakukan observasi ke lokasi penelitian. Adapun lokasi yang telah diobservasi peneliti adalah di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. 2. Melakukan wawancara mendalam dengan 10 informan kunci yaitu buruh aron perempuan, dan 10 informan utama yaitu suami dari buruh aron perempuan. 3. Studi kepustakaan library research yaitu pengumpulan data atau informasi menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku serta tulisan yang ada kaitannya terhadap masalah yang diteliti. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan diperoleh berbagai data. Untuk melihat gambaran yang lebih jelas dan rinci, maka peneliti mencoba menguraikan petikan wawancara dengan informan serta narasi penulis tentang data-data tersebut, diteliti, ditelaah, maka selanjutnya adalah mengadakan kategorisasi perbandingan- perbandingan sebelum akhirnya menarik kesimpulan.

5.2. Hasil Temuan