merupakan hasil produksi dari Kebun Tandem Hilir, Helvetia, Kebun Klumpang dan Kelambir Lima.
Foto. 1 Kebun Tembakau di PTPN II Kebun Klumpang
sumber foto : Fauzi Akbar
3.2 Struktur Organisasi PTPN II Kebun Klumpang
Struktur organisasi perusahaan adalah suatu kerangka perusahaan, kerangka kegiatan-kegiatan perusahaan yang menentukan pembagian pekerjaan
pada unit-unit organisasi, pembagian wewenang, adanya sistem komunikasi dan akhirnya mencakup sistem koordinasi dalam perusahaan.
Untuk mengetahui
struktur organisasi suatu perusahaan kiranya dapat digambarkan pada suatu bagan dari organisasi tersebut karena dari bagan
organisasi tersebut akan kita peroleh gambaran dari aktivitas-aktivitas secara keseluruhan. Bagan organisasi tersebut juga bertujuan untuk mengetahui
jobpekerjaan dari tugas masing-masing dan pertanggungawaban. Struktur organisasi perusahaan yang baik akan memberikan kemudahan
bagi manager dalam pengambilan keputusan dan mempermudah karyawan
Universitas Sumatera Utara
menjalankan tugas-tugas kepadanya. Struktur atau bagan organisasi PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Sawit Seberang dapat dilihat pada lampiran.
1. Komisaris
Dewan Komisaris mempunyai peranan yang sangat penting dalam perusahaan, khususnya dalam pelaksanaan Good Corporate Governance karena
Dewan Komisaris merupakan organ utama yang mempunyai tugas, adapun susunan kepengurusan, adalah :
Komite Komisaris
Direksi
SP I
Sekretaris Perusahaan
2. Komite Komisaris Keberadaan Komite Komisaris sesuai peraturan perundangan yang berlaku,
hal ini ditunjukkan dengan telah dibentuknya Komite Audit. Keanggotaan yang mendukung pelaksanaan fungsi Komite, terlihat dari kualifikasi anggota Komite
Audit yang berasal dari kalangan profesional di bidangnya. Independensi dari masing-masing anggota komite Komisaris, tercermin dari anggota Komite Audit
yang berasal dari pihak luar perusahaan yang tidak memiliki keterkaitan kepentingan dengan PT Perkebunan Nusantara II Persero.
3. Direksi
Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggungjawab dan otoritas Direksi tercermin dari Struktur Organisasi Direksi yang telah sesuai dengan kondisi
perusahaan. Peran Direksi dalam perencanaan perusahaan terlihat dengan telah disusunnya Rencana Jangka Panjang yang memadai, dan dijabarkan dalam
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan tahunan. Keterbukaan informasi dinyatakan
Universitas Sumatera Utara
dengan menyampaikan informasi yang relevan kepada Pemegang Saham dan Komisaris serta stakeholders lainnya. Pelaksanaan pertemuan rutin telah memadai
dan didukung dengan risalah rapat. 4. Satuan Pengawasan Intern
Satuan Pengawasan Intern SPI dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung keberhasilan. Posisi SPI di perusahaan telah sesuai dengan ketentuan yaitu berada
langsung di bawah Direktur Utama dan memiliki akses langsung ke Direksi, serta memiliki kewenangan yang cukup dalam mendorong tindak lanjut hasil
pemeriksaaan. SPI telah melaksanakan audit dan melaporkan hasil auditnya kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komisaris, memantau tindak
lanjut atas rekomendasi temuan audit. Namun belum melakukan kajian secara khusus untuk mendapatkan simpulan tentang efektivitas Sistem Pengendalaian
Intern perusahaan. 5.Sekretaris
Perusahaan Sekretaris
Perusahaan dilengkapi dengan faktor-faktor pendukung
keberhasilan pelaksanaan tugasnya dan Sekretaris Perusahaan telah memiliki pengalaman yang cukup dan posisi yang tepat dalam struktur organisasi, serta
uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk keberhasilan pelaksanaan tugasnya.
Tabel. 3 Dewan Komisaris PTPN
Nama Jabatan
Megananda Daryono Komisaris Utama
H. Miswanto Surip Komisaris
T. Yose Rizal Komisaris
Wenny R. Idrus Komisaris
M. Nasir Wahab Komisaris
Sumber : data Dewan Komisaris PTPN diolah penulis.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 4 Dewan Direksi PTPN II Kebun Klumpang
Nama Jabatan
Bhatara Moeda Nasution Direktur Utama
Ir. Johannes Sijabat Direktur Produksi
Naif Ali Dahbul Direktur Keuangan
Berani Purba
Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pembangunan
Tambah Karo Karo Direktur Umum
Sumber : data Dewan Direksi PTPN II Kebun Klumpang, Deli Serdang diolah penulis.
3.3 Sejarah Sosial Budaya Masyarakat Perkebunan