Rika staf biro perjalanan dari Trio Travel menegaskan bahwa : “sampai saat ini, Trio Travel tidak memiliki paket wisata
yang dapat memuat banyak item wisata, hal ini tidak terjadi pada pihak kami saja melainkan biro-biro lain juga memiliki masalah
yang serupa.” pernyataan ini juga ditambahkan oleh Rika :
“pada kenyataannya objek wisata yang ada tidak terawat, biaya siluman juga meningkat, sehingga perlu adanya objek wisata
baru yang bersifat tradisi tidak lagi objek wisata modern seperti mall karena wisatawan sudah capek melihat mall di negaranya
masing-masing.”
Hasil wawancara ini memberi sedikit gambaran terang mengenai pengembangan kegiatan pariwisata berbasiskan perkebunan, karena selain
memiliki objek wisata yang menyenangkan mata, objek wisata perkebunan juga memberi nuansa baru terhadap kegiatan wisata selama ini dalam konteks
Sumatera-Utara. Dimana objek wisata perkebunan merupakan objek wisata baru yang bermodalkan sejarah, budaya dan sosial-masyarakat yang dimiliki oleh
Sumatera-Utara.
3.7 Beberapa Rencana Wisata Perkebunan
Untuk dapat memberikan gambaran nyata mengenai kegiatan wisata perkebunan maka setidaknya diperlukan rencana awal terhadap beberapa kegiatan
yang akan dilakukan untuk meningkatkan nilai pariwisata tersebut, adapun beberapa rencana tersebut :
1. Wisata
Sejarah Dalam hal ini wisatawan akan ditawarkan suatu paket wisata perkebunan
dimana para wisatawan akan diberi informasi yang menyeluruh mengenai sejarah perkebunan tersebut, wisatawan juga akan diberi pengalaman dan suasana
kehidupan masyarakat perkebunan. Dalam paket wisata ini, wisatawan akan
Universitas Sumatera Utara
berkeliling menikmati perkebunan melalui kunjungan terhadap proses produksi tembakau dari selembar daun hingga menjadi produk jadi. Sebagai contoh
kegiatan wisata seperti ini adalah objek wisata “Omlandia” yang terdapat didaerah Namurambe, dimana wisatawan yang berkunjung merupakan wisatawan asing
yang berburu suasana kehidupan dan sejarah kolonial di Tanah Deli. 2.
Wisata Sosial-Budaya
Masyarakat Paket perjalanan ini menawarkan kepada wisatawan atmosfir kehidupan
sebagai masyarakat perkebunan itu sendiri, wisatawan juga dapat mengambil paket “live-in” atau hidup bersama masyarakat setempat selama beberapa waktu.
Selain dapat memberikan atmosfir yang berbeda, paket ini juga memberi pengalaman silang-budaya kepada wisatawan.
Pengalaman-pengalaman yang didapat wisatawan dengan berkunjung ke wisata perkebunan PTPN II Kebun Klumpang, Deli Serdang selain mendapatkan
suasana sosial-budaya masyarakat setempat juga ditambah dengan keragaman kuliner tradisi yang dapat dicicipi oleh wisatawan sebagai bagian dari pengalaman
wisata kuliner. Spesifikasi kegiatan wisata ini meliputi kebiasaan pekerja perkebunan
sehari-hari dalam kehidupan mereka. Seperti bersepeda untuk bekerja, tinggal dirumah kayu sederhana, makan kuliner lokal, terikat sementara terhadap norma
dan tata krama masyarakat. Rencana wisata perkebunan ini setidaknya menjadi blueprint bagi
pengembangan wisata yang berbasiskan kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat dapat berperan aktif sebagai pelaku pariwisata, selain turut menjaga
kelestarian budaya juga memberi finansial yang mencukupi bagi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Hingga saat ini belum ada objek wisata yang terdata maupun dipublikasikan memiliki beragam unsur dalam objek wisata tersebut, kalaupun
ada telah terjadi perubahan yang signifikan terhadap kehidupan budaya didaerah tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Picard 2006 mengenai kondisi
pariwisata Bali yang telah terkontaminasi oleh unsur ekonomi semata.
3.7 Fasilitas Pendukung