Perumusan Masalah Lokasi Penelitian Tinjauan Pustaka

Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tari wisata Pendit, 2003: 14. Potensi pariwisata yang dimiliki oleh perkebunan PTPN II Kebun Klumpang, Deli Serdang pada saat ini belum terangkat secara optimal, hal ini dapat dilihat dari infrastruktur jalan yang belum baik serta kurangnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan potensi wisata perkebunan yang dapat dikembangkan pada beberapa unit usaha perkebunan di berbagai tempat di Indonesia. Penelitian yang akan dilakukan ini berusaha untuk mengoptimalkan potensi wisata dan mengembangkan potensi tersebut menjadi suatu objek wisata dengan kekhususan pada wisata perkebunan namun hal ini perlu dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkannya.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian penting untuk diketahui agar penelitian yang nantinya akan dilakukan memiliki hasil akhir yang sesuai dengan tujuan penelitian. Perumusan masalah memerlukan adanya pembatasan masalah, agar penelitian ini tidak menjadi rancu ataupun menjadi meluas kepada hal-hal yang tidak terkait dengan masalah yang sedang diteliti. Adanya pembatasan masalah, diharapkan agar dalam penelitian ini akan menjadi lebih fokus yaitu wisata perkebunan. Pembahasan dilakukan dengan cara memasukkan suatu informasi Universitas Sumatera Utara maupun data yang didapat di lapangan maupun studi kepustakaan yang memiliki keterkaitan dengan masalah ini. Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki pertanyaan penelitian : Bagaimana potensi wisata di PTPN II Kebun Klumpang, Deli Serdang ?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat penelitian merupakan aspek penting dalam suatu penelitian, tujuan penelitian merupakan dasar untuk mencapai hasil akhir penelitian sedangkan manfaat penelitian merupakan hasil yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung dari penelitian yang nantinya akan dilakukan.

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah hasil akhir yang akan dicapai dalam penelitian ini, tujuan penelitian penting untuk diketahui agar penelitian yang nantinya akan dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan awal sehingga pemahaman terhadap tujuan perlu ditekankan agar penelitian sesuai dengan maksud awal penelitian, adapun tujuan penelitian adalah :  Menggambarkan potensi wisata perkebunan di PTPN II Kebun Klumpang, Deli Serdang  Mengembangkan pemahaman terhadap wisata perkebunan kepada masyarakat dan pengelola perkebunan  Menambah khasanah dalam penelitian antropologi, terutama dalam bidang antropologi pariwisata. Universitas Sumatera Utara

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bahagian besar, yaitu manfaat penelitian bagi penulis serta manfaat penelitian bagi subjek penelitian, adapun manfaat penelitian bagi subjek penelitian adalah mengembangkan lokasi penelitian menjadi suatu objek wisata yang berbasiskan perkebunan serta secara tidak langsung mengoptimalkan sumber daya alam dan manusia di lokasi tersebut sebagai pendukung dari wisata perkebunan tersebut. Penelitian ini juga bermanfaat bagi penulis sebagai salah satu usaha untuk mengapresisasi ilmu antropologi dalam konteks pariwisata khususnya wisata perkebunan.

1.4 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah faktor penting dalam suatu proses penelitian, adapun lokasi penelitian ini adalah perkebunan PTPN Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara, yang terdapat di Kebun Klumpang, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Secara singkat lokasi penelitian akan disebut dengan PTPN II Kebun Klumpang. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas aspek aksesbilitas, yaitu jarak yang dekat, rapport yang baik antara peneliti dengan informan yang telah terjalin sebelumnya. Universitas Sumatera Utara

1.5 Tinjauan Pustaka

Pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Menurut Koentjaraningrat 1996:181 kebudayaan memiliki kata dasar budaya berasal dari bahasa sansekerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”, sehingga Koentjaraningrat mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa dimana keseluruhan dari sistem gagasan, sistem tindakan dan hasil karya manusia berupa benda dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. 7 tujuh unsur kebudayaan sebagaimana diungkapkan oleh Koentjaraningrat 1996 mengatakan bahwa kebudayaan terdiri atas 7 tujuh aspek penting yang saling berkaitan satu sama lain, adapun unsur-unsur tersebut adalah : bahasa, sistem pengetahuan, sistem teknologi, religi, kesenian, sistem organisasi sosial, mata pencaharian. Universitas Sumatera Utara Penelitian ini menggunakan beberapa bagian dari 7 tujuh unsur kebudayaan yang telah dijelaskan sebelumnya, adapun beberapa bagian tersebut adalah sistem pengetahuan masyarakat yang berkaitan dengan sosial-budaya masyarakat perkebunan, sistem teknologi proses pengolahan hasil perkebunan yang pada akhirnya berhubungan dengan sistem mata pencaharian masyarakat setempat sebagai tenaga kerja pada perkebunan tersebut. Koenjtaraningrat 1996: 75 juga mengistilahkan tiga wujud kebudayaan, yaitu :  Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks bersumber dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya  Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan, perilaku yang berpola dari manusia dalam masyarakat  Wujud kebudayaan berupa benda-benda hasil karya manusia. Pemahaman 3 wujud kebudayaan diterapkan dalam penelitian ini berupa ide atau gagasan mengenai konsepsi wisata perkebunan yang dimiliki di PTPN II Kebun Klumpang serta pendayagunaan potensi wisata di daerah tersebut, selanjutnya pada wujud perilaku, dimanifestasikan pada bentuk kegiatan-kegiatan yang mendukung wisata perkebunan serta dalam bentuk hasil karya manusia hal ini diperoleh dari berbagai hasil perkebunan yang dapat meningkatkan potensi wisata perkebunan itu sendiri, baik bagi masyarakat dan pengelola PTPN II Kebun Klumpang serta pihak swasta. Universitas Sumatera Utara Hubungan antara antropologi dan dunia pariwisata adalah untuk membahas aspek-aspek budaya masyarakat sebagai aset dalam dunia pariwisata. Kajian teori dan konsep-konsep antropologi terutama dalam melestarikan aspek budaya masyarakat dan sekaligus mengkaji aspek tersebut sebagai aset pariwisata dalam upaya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa merusak makna dan nilai dari aspek budayanya. Antropologi pariwisata memiliki fokus intens pada masalah pariwisata dari segi sosial budaya. Adapun sosial budaya dalam hal ini adalah sistem sosial, dan sistem budaya yang berkembang dalam konteks pariwisata. Pariwisata merupakan pertemuan antara berbagai sistem sosial dan sistem budaya yang saling mempengaruhi. Pariwisata sendiri secara harfiah adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan wisatawan. Hal ini membuktikan bahwa ini erat hubungannya dengan antropologi, dimana kita dituntut untuk belajar mengetahui apa yang diinginkan orang-orang sebagai calon wisatawan sebagai dasar atau awal usaha pemenuhan kebutuhan yang benar-benar mereka inginkan. Hal ini diciptakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, yaitu mendatangkan banyak pengunjung atau wisatawan karena mereka berhasil “dipuaskan” kebutuhannya Sukadijo, 1996: 2. Ada berbagai pendapat dalam mendefinisikan kata pariwisata tersebut, namun hal yang paling penting adalah kita harus memandang pariwisata secara menyeluruh berdasarkan scope cakupan atau komponen yang terlibat dan mempengaruhi pariwisata antara lain: Universitas Sumatera Utara - Wisatawan Setiap wisatawan ingin mencari dan menemukan pengalaman fisik dan psikologis yang berbeda – beda antara satu wisatawan dengan wisatawan lainnya. Hal inilah yang membedakan wisatawan dalam memilih tujuan dan jenis kegiatan di daerah yang dikunjungi. - Industri Penyedia Barang dan Jasa Orang – orang bisnis atau investor melihat pariwisata sebagai suatu kesempatan untuk mendatangkan keuntungan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan wisatawan. - Pemerintah Lokal Pihak yang memiliki wewenang secara struktural dalam konteks pemerintahan maupun swasta perusahaan yang berkaitan terhadap pengelolaan kawasan objek wisata hingga pada aspek pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung. - Masyarakat setempat Masyarakat lokal biasanya melihat pariwisata dari faktor budaya dan pekerjaan karena hal yang tidak kalah pentingnya bagi masyarakat lokal adalah bagaimana pengaruh interaksi wisatawan dengan masyarakat lokal baik pengaruh yang menguntungkan maupun yang merugikan. Berdasarkan uraian di atas dapat kita lihat bahwa pariwisata merupakan gabungan dari sejumlah fenomena yang muncul dari interaksi antara wisatawan, industri penyedia barang jasa, pemerintah lokal, dan masyarakat setempat dalam sebuah proses untuk menarik dan melayani wisatawan Mc Intosh Universitas Sumatera Utara Shashikant Gupta, dalam http:madebayu.blogspot.comsearchlabeldefinisi pariwisata dan wisatawan Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek wisata dan daya tarik wisata. Objek wisata dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Sementara wisatawan sendiri adalah orang- orang yang melakukan perjalanan wisata Pendit, 2003: 14 Adapun jenis-jenis pariwisata secara sederhana dapat dikategorikan, sebagai berikut : 1. Wisata Budaya Ini adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain dengan tujuan mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan, adat istiadat, cara hidup, budaya, dan seni. 2. Wisata Kesehatan Perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal, demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang mengandung mineral yang dapat menyembuhkan. 3. Wisata Olahraga Wisatawan-wisatwan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di suatu tempat atau suatu negara. Universitas Sumatera Utara 4. Wisata Komersial Wisata komersial ini adalah mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial seperti pameran industri, pameran dagang, dan sebagainya. 5. Wisata Industri Wisata industri ini erat hubungannya dengan perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiwa atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan tujuan untuk mengadakan penelitian atau peninjauan. 6. Wisata Politik Jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik. 7. Wisata konvensi Berbagai negara dewasa ini membangun wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi, atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional. 8. Wisata sosial Wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan. Universitas Sumatera Utara 9. Wisata Pertanian Seperti halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan, dan sebagainya. 10.Wisata Maritim bahari Jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan oleh raga di air, danau, pantai, teluk, dan laut. 11. Wisata Cagar Alam Untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan, dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang. 12. Wisata Buru Jenis wisata ini banyak dilakukan di negara-negara yang banyak memiliki daerah atau hutan berburu yang diperbolehkan oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. 13. Wisata Pilgrim Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. 14. Wisata Sejarah Informasi dan makna sejarah. Dua hal itu merupakan aspek penting yang dicari orang ketika mereka mengunjungi situs wisata sejarah. Universitas Sumatera Utara Antara pariwisata dengan kebudayaan memiliki hubungan yang dapat dijelaskan berdasarkan dari cerita. Pendit, 2003: 195 menjelaskan bahwa hubungan antara pariwisata dan kebudayaan berawal dari rasa ingin tahu seseorang dimana perasaan ini menjadi faktor yang mendorong orang untuk melakukan perjalanan berwisata. Lebih lanjut dilakukan penyimpulan bahwa makin banyak orang melakukan perjalanan, makin bertambah pula pengetahuan serta pengalamannya, kemudian berlanjut pada bertambahnya ‘kekayaan’ intelegensi dan jiwanya hal inilah yang dinamakan emansipasi seseorang. Pariwisata yang berhubungan dengan penelitian etnografi, sebagai antropolog tidak boleh mengabaikan wisatawan selama penelitian lapangan dan tidak juga boleh mengabaikan keseriusan pariwisata sebagai suatu akademisi penelitian yang berhubungan untuk mengambil peran aktif dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata sebagai disiplin ilmu penelitian antropologi. Pendekatan interpretif merupakan aspek penting dalam mempelajari pariwisata sebagai suatu karya etnografi.

1.6 Metode Penelitian