Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi

B. Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi

Metode kecenderungan dengan regresi merupakan dasar garis kecenderungan untuk suatu persamaan, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. Untuk peramalan jangka pendek dan jangka panjang, ketepatan peramalan dengan metode ini sangat baik. Data yang dibutuhkan untuk metode ini adalah tahunan, minimal lima tahun. Namun, semakin banyak data yang dimilki semakin baik yang diperoleh. Bentuk fungsi dari metode ini dapat berupa : a. Konstan, dengan Fungsi Peramalan Y t : Y t = a, dimana a =  YI N Yt = Nilai tambah N = Jumlah periode b. Linier, dengan Fungsi Peramalan : Y t = a + bt Dimana : a = n bt Y  b =        2 t 2 t n y t ty n c. Kuadratis, dengan Fungsi Peramalan : Y t = a + bt + ct 2 Dimana : a = n 2 t c t b Y      c = n b    b = 2         =   t 2 – n  t 4 Universitas Sumatera Utara =   t  Y– n tY  =   t 2  Y– n t2  Y =   t t  2 – n t  3 d. Exsponensial dengan Fungsi Peramalan : Y t = ae bt Dimana : Ln n t b Y ln              2 t 2 t n Y ln t Y ln t n b e. Siklis, dengan Fungsi Peramalan : n t 2 cos c n 2 sin b a t Y      dimana         n t 2 cos c n t 2 sin b na y             n t 2 cos n t 2 sin c n t 2 2 sin b n t 2 sin a n t 2 sin y             n t 2 cos n t 2 sin b n t 2 2 cos c n t 2 cos a n t 2 cos y Diagram Pencar Scatter Diagram Diagram pencar adalah gambaran yang menunjukan kemungkinan hubungan korelasi antara pasangan dua macam variabel. Walaupun terdapat hubungan, namun tidak berarti bahwa suatu variabel menyebabkan timbulnya variabel yang lain. Diagram pencar biasanya menjelaskan adanya hubungan antara dua variabel dan menunjukan pula keeratan hubungan tersebut diwujudkan sebagai koefisien korelasi. Universitas Sumatera Utara Diagram pencar untuk mengetahui hubungan antara dua macam data. Hubungan tersebut berkaitan dengan masalah : - Suatu hubungan sebab akibat - Hubungan antara satu sebab dan yang lainnya - Atau suatu hubungan antara satu sebab dan dua sebab lainnya Sebagai contoh, beberapa hubungan sebagai berikut :  Hubungan antara kandungan cairan pada benang dan kemuluran  Hubungn antara suatu bahan dengan kekerasan  Hubungan antara tingkat illumunasi dan kesalahan inspeksi Apabila kita gunakan sumbu vertikal dan sumbu horizontal untuk data diplot, maka akan diperoleh diagram seperti pada gambar 2.6. dan diagram ini biasa disebut diagram pencar. Gambar 3.2. Diagram pancar Scatter Diagram Universitas Sumatera Utara Kriteria Peramalan Yang Baik Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain akurasi, biaya,dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut : 1. Akurasi Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan dan kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut bila terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil. Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekuranga persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera akibatnya perusahaan dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia sia. Keakuratan dari hasil peramalan ini berperan penting dalam menyeimbangkan persediaan yang ideal. 2. Biaya Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi berapa banayak data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya manual atau komputerisasi, bagaimana penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode peramalan harus disesuaikan Universitas Sumatera Utara dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat, misalnya item- item yang penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini merupakan adopsi dari hukum Pareto Analisa ABC . 3. Kemudahan Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan teknologi. Proses Verifikasi Proses Verifikasi digunakan untuk melihat apakah metode peramalan yang diperoleh representatif terhadap data. Proses Verifikasi dilakukan dengan menggunakan Moving Range Chart MRC. Dari chart peta ini dapat terlihat apakah sebaran masih dalam kontrol ataupun sudah berada di luar kontrol. Jika sebaran berada di luar kontrol, maka fungsimetode peramalan tersebut tidak sesuai, artinya pola peramalan terhadap data Y-Y F tersebut tidak representatif. Harga MR diperoleh dari : 1 1 2      N MR MR N t t dimana : MR t =       1 1      Ft t Ft t Y Y Y Y atau MR t =   1   t t e e Proses Verifikasi dengan menggunakan Moving Range Chart MRC, dapat digambarkan pada Gambar 1.8. dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3. Moving Range Chart Kondisi out of kontrol dapat diperiksa dengan menggunakan empat aturan berikut 1. Aturan Satu Titik Bila ada titik sebaran Y-Y F berada diluar UCL dan LCL. Walaupun jika semua titik sebaran berada dalam batas kontrol, belum tentu fungsi metode representatif. Untuk itu penganalisaan perlu dilanjutkan dengan membagi MRC dalam tiga daerah yaitu: A, B, dan C. 2. Aturan Tiga Titik Bila ada tiga buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana dua diantaranya jatuh pada daerah A. 3. Aturan Lima titik Bila aturan lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana empat diantaranya jatuh pada daerah B 4. Aturan Delapan Titik Bila aturan delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, yang mana empat diantaranya jatuh pada daerah B. Universitas Sumatera Utara BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian