Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Pada saat sekarang kemajuan usaha sangat dipengaruhi oleh tingkat fluktuasi dan variasi permintaan konsumen. Hal ini berimbas pula pada produksi minyak kelapa sawit CPO yang dilakukan oleh Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Sei Rambutan. Dengan meningkatnya permintaan terhadap CPO, diperlukan suatu usaha agar proses produksi berjalan lancar sesuai dengan sumber daya yang tersedia serta menguntungkan. Begitu pula yang dilakukan oleh pihak Perkebunan Nusantara III yang selalu berupaya memasok setiap bahan baku yang tersedia di kebun untuk diolah pada Pabrik Kelapa Sawit. Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Sei Rambutan dalam memenuhi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP memerlukan perencanaan produksi yang baik, agar pabrik beroperasi secara efisien dan efektif. Untuk itu, diperlukan penentuan faktor-faktor produksi apa saja yang terlibat dalam perencanaan kapasitas CPO, dalam hal ini Pabrik Kelapa Sawit PTPN III Sei Rambutan belum menerapkan hal-hal tersebut di atas, dimana pabrik hanya akan beroperasi apabila bahan baku telah tersedia di pabrik. Hal ini dapat menyebabkan kapasitas pabrik akan berada dalam keadaan idle capacity apabila tidak tersedianya bahan baku untuk diolah dan apabila bahan baku mengalami kelebihan maka akan terdapat kapasitas produksi yang idle. Hal ini merupakan kerugian perusahaan Universitas Sumatera Utara dimana pabrik tetap mengeluarkan biaya-biaya selama proses produksi tersebut. Untuk itu, penggunaan barang dan modal perlu diusahakan seoptimal mungkin. Berdasarkan alasan–alasan yang disebutkan di atas maka diperlukan suatu perencanaan produksi yang baik sehingga akan tercipta nantinya suatu kondisi produksi yang optimum yang akan menyebabkan pabrik bekerja pada kapasitas yang optimal dengan menggunakan sumber daya pabrik dan kebun yang optimal juga. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam merencanakan perencanaan produksi CPO adalah metode matematik goal programming. Keunggulan metode goal programming yaitu dapat menangani masalah alokasi optimal atau kombinasi optimum dari beberapa masalah yang bertolak belakang. Dengan demikian keputusan yang diambil merupakan hasil yang memuaskan dari beberapa alternatif yang ditawarkan. Langkah ini sangat penting bagi pengambil kebijakan dalam membuat suatu keputusan dalam mengalokasikan sumber daya guna menghasilkan produk dalam jumlah, kualitas dan kapasitas pabrik yang diharapkan dengan biaya sehemat mungkin. Berdasarkan hal-hal yang disebutkan di atas maka peneliti mengangkat judul “Penentuan Kapasitas Optimal Produksi CPO Dengan Menggunakan Metode Goal Programming Pada Pabrik Kelapa Sawit PTPN III” sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas akhir sarjana ekstensi.

1.2. Rumusan Permasalahan