Lokasi dan Waktu Penelitian Sifat Penelitian Analisis Hasil Peramalan Analisis Perencanaan Produksi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Sei Rambutan yang beralamat di Desa Paya Bagas Kecamatan Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai - Propinsi Sumatera Utara, sekitar 65 km ke arah Tenggara Kota Medan. Penelitian ini dilaksanakn mulai awal Oktober sampai akhir Desember 2010

4.2. Sifat Penelitian

Berdasarkan sifat penelitiannya, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif, yaitu penetilian yang meamaparkan dan menganalisa data serta membandingkan keadaan yang ada dengan metode yang digunakan oleh peneliti.

4.3. Tahapan Penelitian

Langkah-langkah penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat melalui Gambar 4.1 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Mulai Identifikasi Masalah Tingginya kapasitas produksi yang Idle Perumusan Masalah Banyaknya kapasitas produksi, jumlah bahan baku dan modal yang tidak digunakan. Penetapan Tujuan Kapasitas Optimal Produksi Gambar 4.1. Metodologi Penelitian

4.3.1. Identifikasi Masalah, Penetapan Tujuan dan Manfaat Penelitian

Indentifikasi masalah perencanaan merupakan langkah awal yang dilakukan. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana menentukan jumlah produksi yang optimal untuk masing-masing hasil CPO produksi pabrik maupun jumlah pembelian TBS dari perkebunan yang berkaitan erat dengan sasaran- sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Dari permasahalan ini kemudian Pengolahan Data Analisis dan Evaluasi Kesimpulan dan Saran Pengumpulan Data Primer a. Proses Pengerjaan CPO Pengumpulan Data Sekunder a. Data RAKP Perusahaan 2010 b. Laporan Manajemen Perusahaan c. Data Pertanaman Universitas Sumatera Utara ditetapkan apa yang menjadi tujuan dan manfaat penelitian secara umum ataupun secara khusus.

4.3.2. Studi Pendahuluan

Untuk memecahkan masalah yang ada sampai kepada tahap menganalisa dan mengambil keputusan diperlukan studi pendahuluan berupa studi literatur maupun pengenalan terhadap kondisi perusahaan.

4.3.3. Pengumpulan Data

Data – data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara : 1. Melakukan pengamatan langsung di lantai produksi. 2. Melakukan Wawancara kepada pihak perusahaan yang berkaitan dengan informasi yang diperlukan. 3. Mengulas buku – buku laporan administrasi serta catatan pihak perusahaan yang berhubungan dengan data yang diperlukan. Data – data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap kondisi nyata di lantai produksi. Data primer ini meliputi proses pengerjaan dan waktu pengerjaan produk. 2. Data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara atau juga melalui catatan – catatan perusahaan. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui RAKP perusahaan dan laporan manajemen tahun 2010. Universitas Sumatera Utara

4.3.4. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka pemikirian peneliti dalam melakukan penelitian dapat dilihat melalu Gambar 4.2. berikut ini. Kegiatan Pembelian TBS di Kebun Plasma Kegiatan Produksi TBS di Kebun Inti TBS Input Proses Produksi Gambar 4.2. Kerangka Konseptual Penelitian MODEL OPTIMASI Produksi CPO Kendala Finansial - Biaya produksi TBS di Kebun Inti - Biaya pembelian TBS dari kebun plasma - Biaya Produksi CPO Kendala Teknis Produksi - Tenaga kerja panen dan pengangkutan - Ketersediaan TBS dari setiap kebun - Kapasitas Produksi - Pengolahan TBS - Tenaga Kerja Pabrik - Waktu Pengolahan Model Goal Programming Pengolahan Data Analisis dan Evaluasi Kesimpulan dan Saran Universitas Sumatera Utara Keterangan : 1. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu penentuan perencanaan produksi yang optimal sehingga menghasilkan kapasitas produksi yang optimal. 2. Untuk memecahkan masalah tersebut maka perlu dilakukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi produksi CPO. 3. Pengembangan alternatif penyelesaian berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan melalui analisa data untuk mendapatkan model matematik yang menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh dengan tujuan yang hendak dicapai. 4. Penetapan variabel keputusan yang disesuaikan tujuan yang ingin dicapai. 5. Pemodelan kendala-kendala berdasarkan keadaan dipabrik dan diperkebunan. 6. Pemodelan fungsi tujuan dengan pemberian prioritas didalamnya. 7. Penyelesian fungsi solusi untuk mendapatkan perencanaan produces yang optimal.

4.3.5. Pengolahan Data

1. Meramalkan Permintaan CPO untuk tahun 2011 Peramalan dilakukan untuk mengetahui perkiraan permintaan untuk tahun 2010, dimana data yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan peramalan adalah data permintaan tahun sebelumnya yaitu tahun 2010. Data – data yang telah diperoleh dihitung dengan menggunakan metode – metode peramalan time series dan pemilihan peramalan terbaik dilakukan dengan Universitas Sumatera Utara membandingkan kesalahan peramalan. Peramalan terbaik adalah peramalan yang memiliki kesalahan terkecil. 2. Formulasi Fungsi a. Variabel Keputusan Variabel keputusan merupakan output yang akan dioptimalkan sehingga memenuhi kriteria sasaran dan kendala. Variabel keputusan untuk perencanaan produksi di Pabrik Kelapa Sawit Sei Rambutan ini adalah : X 1 = Jumlah produksi CPO pada triwulan I Ton CPO X 2 = Jumlah produksi CPO pada triwulan II Ton CPO X 3 = Jumlah produksi CPO pada triwulan III Ton CPO X 4 = Jumlah produksi CPO pada triwulan IV Ton CPO X 5 = Jumlah produksi TBS kebun inti pada triwulan I Ton TBS X 6 = Jumlah produksi TBS kebun inti pada triwulan II Ton TBS X 7 = Jumlah produksi TBS kebun inti pada triwulan III Ton TBS X 8 = Jumlah produksi TBS kebun inti pada triwulan IV Ton TBS X 9 = Jumlah pembelian TBS kebun plasma pada triwulan I Ton TBS X 10 = Jumlah pembelian TBS kebun plasma pada triwulan II Ton TBS X 11 = Jumlah pembelian TBS kebun plasma pada triwulan III Ton TBS X 12 = Jumlah pembelian TBS kebun plasma pada triwulan IV Ton TBS b. Fungsi Kendala - Kendala Sasaran Biaya Produksi CPO Biaya produksi CPO adalah biaya yang digunakan untuk memproduksi TBS menjadi CPO di pabrik. Biaya produksi ini meliputi biaya Universitas Sumatera Utara pengolahan, gaji pegawai dan lain – lain. Untuk mendapatkan biaya per ton CPO maka diperhitungkan bahwa banyaknya biaya produksi dibagi dengan banyaknya produksi CPO yang dihasilkan. Biaya produksi per ton CPO untuk setiap periode triwulanan dapat diperoleh berdasarkan buku RAKP perusahaan tahun 2010. Pada kendala sasaran biaya produksi CPO yang ingin diminimumkan adalah penyimpangan atau deviasi atas terhadap terget biaya yang ditetapkan. Fungsi kendalanya adalah : A i + X n ≤ BPC i Bentuk Goal Programmingnya adalah : A 1 + X 1 + d 1 - + d 1 + ≤ BPC 1 A 2 + X 2 + d 2 - + d 2 + ≤ BPC 2 A 3 + X 3 + d 3 - + d 3 + ≤ BPC 3 A 4 + X 4 + d 4 - + d 4 + ≤ BPC 4 Dimana : A = Biaya produksi per ton CPO untuk tiap triwulan ke-i X n = Variabel keputusan untuk jumlah produksi CPO tiap triwulan BPC = Biaya produksi CPO tiap triwulan-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif - Kendala Sasaran Biaya Produksi TBS dari Kebun Inti Biaya produksi TBS dari kebun inti merupakan biaya yang digunakan untuk menghasilkan TBS. Biaya produksi TBS di kebun inti dibagi Universitas Sumatera Utara menjadi dua yaitu biaya untuk pemeliharaan tanaman menghasilkan dan biaya panen dan pengumpulan hasil. Biaya produksi TBS per ton TBS untuk setiap periode triwulanan berdasarkan buku RAKP perusahaan tahun 2010. Pada kendala biaya produksi TBS dari kebun inti yang ingin diminumkan adalah deviasi atas terhadap target biaya yang ditetapkan. Fungsi kendalanya adalah : B i + X n ≤ BPTI i Bentuk Goal Programmingnya adalah : B 1 + X 5 + d 5 - + d 5 + ≤ BPT 1 B 2 + X 6 + d 6 - + d 6 + ≤ BPT 2 B 3 + X 7 + d 7 - + d 7 + ≤ BPT 3 B 4 + X 8 + d 8 - + d 8 + ≤ BPT 4 Dimana : B = Biaya produksi per ton TBS dari kebun inti untuk tiap triwulan ke-i X n = Variabel keputusan untuk jumlah pembelian TBS dari kebun inti tiap triwulan BPTI = Biaya produksi TBS dari kebun inti tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif - Kendala Sasaran Biaya Pembelian TBS dari Kebun Plasma Kebun plasma merupakan kebun binaan dari perkebunan PTPN III dimana tempatnya meliputi kebun plasma PIR wilayah selatan dan Universitas Sumatera Utara Kebun Tahah Raja. Biaya pembelian TBS per ton dari kebun plasma diperoleh melalu buku RAKP tahun 2010. Pada kendala biaya produksi TBS dari kebun plasma yang ingin diminumkan adalah deviasi atas terhadap target biaya yang ditetapkan. Fungsi kendalanya adalah : C i + X n ≤ BPTP i Bentuk Goal Programmingnya adalah : C 1 + X 9 + d 9 - + d 9 + ≤ BPTP 1 C 2 + X 10 + d 10 - + d 10 + ≤ BPTP 2 C 3 + X 11 + d 11 - + d 11 + ≤ BPTP 3 C 4 + X 12 + d 12 - + d 12 + ≤ BPTP 4 Dimana : C = Biaya produksi per ton TBS dari kebun plasma untuk tiap triwulan ke-i X n = Variabel keputusan untuk jumlah pembelian TBS dari kebun plasma tiap triwulan BPTP= Biaya produksi TBS dari kebun plasma tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif - Kendala Sasaran Kapasitas Produksi Pabrik kelapa sawit Sei Rambutan dirancang dengan kapasitas terpasang adalah 30 ton TBS per jam, namun dalam pengoperasiannya sulit untuk mencapai kapasitas terpasang tersebut. Kapasitas produksi yang Universitas Sumatera Utara dijadikan sasaran diperoleh dari perhitungan kapasitas terpasang dengan jam pengolahan yang tersedia yang tertuang didalam laporan manajemen tahun 2010. Tujuan yang ingin dicapai pada kendala sasaran ini adalah perusahaan dapat menggunakan kapasitas yang ada di pabrik dengan optimal sehingga dapat menghindari terjadinya idle capacity atau pengangguran kapasitas. Dengan demikian penyimpangan atau deviasi yang akan diminumkan adalah terjadinya penyimpangan bawah terhadap sasaran kapasitas yang ditetapkan. Fungsi kendalanya adalah : X n ≤ KP i Bentuk Goal Programmingnya adalah : X 1 + d 13 - + d 13 + ≤ KP 1 X 2 + d 14 - + d 14 + ≤ KP 1 X 3 + d 15 - + d 15 + ≤ KP 1 X 4 + d 16 - + d 16 + ≤ KP 1 Dimana : X = Variabel keputusan untuk jumlah produksi CPO tiap triwulan KP = Kapasitas produksi tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif - Kendala Sasaran Permintaan Produksi CPO Permintaan produksi CPO untuk tahun 2011 didasarkan atas hasil peramalan data permintaan CPO tahun 2010. Sasaran yang ingin dicapai Universitas Sumatera Utara adalah bahwa perusahaan dapat memenuhi permintaan CPO dari pihak konsumen. Sehingga penyimpangan yang ingin diminumkan pada fungsi tujuan adalah penyimpangan atau deviasi bawah terhadap nilai sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan hasil permalan data tahun sebelumnya. Fungsi kendalanya adalah : X n ≤ D i Bentuk Goal Programmingnya adalah : X 1 + d 17 - + d 17 + ≤ D 1 X 2 + d 18 - + d 18 + ≤ D 2 X 3 + d 19 - + d 19 + ≤ D 3 X 4 + d 20 - + d 20 + ≤ D 4 Dimana : X = Variabel keputusan untuk jumlah produksi CPO triwulan ke-i D = Permintaan produksi CPO tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif untuk variabel ke-i - Kendala Sasaran Ketersediaan Tandan Buah Segar TBS di Kebun Inti Kekurangan TBS pada saat pengolahan akan menyebabkan stagnasi di pabrik pengolahan TBS, hal ini disebabkan karena TBS yang ada di pabrik kurang dari kapasitas olah, untuk mengurangi kerugian yang lebih besar maka perusahaan biasanya tidak melakukan pengolahan pada saat TBS kurang dari kapasitas yang ada. Sebaliknya, bila ketersediaan TBS Universitas Sumatera Utara yang melebihi kapasitas pabrik, hal ini akan menimbulkan penumpukan TBS di pabrik. TBS yang terlalu lama dibiarkan tidak diolah akan menyebabkan mutu CPO yang dihasilkan rendah. Sasaran ketersediaan tandan buah segar atau TBS yang ingin dicapai adalah agar tidak terjadi over produksi TBS atau kekurangan TBS di pabrik pada saat pengolahan CPO. Sehingga yang akan diminumkan pada fungsi tujuan adalah deviasi atas dan bawah terhadap sasaran yang diinginkan. Fungsi kendalanya adalah : X n = KTI i Bentuk Goal Programmingnya adalah : X 5 + d 21 - + d 21 + ≤ KTI i X 6 + d 22 - + d 22 + ≤ KTI i X 7 + d 23 - + d 23 + ≤ KTI i X 8 + d 24 - + d 24 + ≤ KTI i Dimana : X = Variabel keputusan untuk jumlah produksi TBS kebun inti tiap triwulan P = Ketersediaan TBS kebun inti tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif untuk variabel ke-i Universitas Sumatera Utara - Kendala Sasaran Ketersediaan Tandan Buah Segar TBS di Kebun Plasma Pembelian TBS yang dilakukan merupakan salah satu cara untuk memenuhi kekurangan TBS dari kebun inti. Pembelian yang melebihi batas kapasitas produksi akan menyebabkan TBS tidak terolah, sehingga diperlukan suatu rencana pembelian TBS oleh pihak pabrik. Sasaran yang ingin diminumkan dalam fungsi tujuan adalah agar tidak terjadi over produksi atau kekurangan TBS pada saat pengolahan. Pada fungsi tujuan sasaran ini akan diminumkan deviasi bawah dan atas terhadap sasaran yang akan ditetapkan. Fungsi kendalanya adalah : X n = KTP i Bentuk Goal Programmingnya adalah : X 9 + d 25 - + d 25 + ≤ KTP i X 10 + d 26 - + d 26 + ≤ KTP i X 11 + d 27 - + d 27 + ≤ KTP i X 12 + d 28 - + d 28 + ≤ KTP i Dimana : X = Variabel keputusan untuk jumlah pembelian TBS dari kebun plasma tiap triwulan KTP = Ketersediaan TBS kebun plasma tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif untuk variabel ke-i Universitas Sumatera Utara - Kendala Sasaran Pengolahan TBS Dalam pengolahan TBS menjadi CPO perusahaan menghendaki bahwa TBS terolah semuanya menjadi CPO. Sehingga disini sasaran yang ingin dicapai pada kendala ini adalah bahwa TBS yang akan diolah akan terolah secara maksimal menjadi CPO yaitu meminimumkan deviasi bawah. Fungsi kendalanya adalah : E i X n + F i X n = 0 i i i i Bentuk Goal Programmingnya adalah : E i X n + F i X n + d 29 - + d 29 + = KTP E i X n + F i X n + d 30 - + d 30 + = KTP E i X n + F i X n + d 31 - + d 31 + = KTP E i X n + F i X n + d 32 - + d 32 + = KTP Dimana : X n = Variabel keputusan produksi CPO dan TBS dari kebun inti dan pembelian TBS dari kebun plasma triwulan ke-i E = Rendemen CPO dari produksi TBS kebun inti F = Rendemen CPO dari pembelian TBS dari kebun plasma i = Triwulan = Penympangan positf negatif - Kendala Ketersediaan Waktu Pengolahan Ketersediaan waktu pengolahan termasuk kedalam kendala karena semakin singkat waktu yang diperlukan untuk menghasilkan per ton Universitas Sumatera Utara CPO maka hal ini akan mengurangi biaya produksi yang diperlukan. Jumlah waktu pengolahan dihitung berdasarkan waktu pengolahan jam per ton TBS dikalikan jumlah produksi TBS kebun inti dan pembelian TBS dari kebun plasma. Fungsi kendalanya adalah : X n = Variabel keputusan produksi TBS triwulan ke-i G = Waktu pengolahan yang tersedia i = Triwulan = Penympangan positf negatif c. Fungsi Sasaran Pemilihan sasaran didasarkan pada keterangan manajemen perusahaan dan juga berdasarkan kesimpulan yang diambil dari pengamatan dan pengumpulan data. Sasaran yang akan dicapai adalah pemenuhan permintaan CPO, minimumkan biaya-biaya, pemenuhan kapasitas produksi, sasaran pengolahan TBS dan sasaran menghindari terjadinya over produksi. Sasaran-saran ini nantinya akan disusun berdasarkan kepentingan perusahaan. - Sasaran Pemenuhan Permintaan CPO Universitas Sumatera Utara - Sasaran Biaya-Biaya - Sasaran Pemenuhan Kapasitas Produksi - Sasaran Pengolahan TBS - Menghindari Over Produksi TBS 3. Memformulasikan fungsi pencapaian yaitu menggabungkan variabel – variabel keputusan dengan fungsi kendala dan sasaran. ST : Universitas Sumatera Utara X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ,X 5 ,X 6 ,X 7 ,X 8 ,X 9 ,X 10 ,X 11 ,X 12 ,d 1 - ,d 1 + ,d 2 - ,d 2 + ,d 3 - ,d 3 + ,d 4 - ,d 4 + ,d 5 - ,d 5 + ,d 6 - ,d 6 + ,d 7 - ,d 7 + ,d 8 - ,d 8 + ,d 9 - ,d 9 + ,d 10 - ,d 10 + ,d 11 - ,d 11 + ,d 12 - ,d 12 + ,d 13 - ,d 13 + ,d 14 - ,d 14 + ,d 15 - ,d 15 + ,d 16 - ,d 16 + ,d 17 - ,d 17 + ,d 18 - ,d 18 + ,d 19 - ,d 19 + ,d 20 - , d 20 + ,d 21 - ,d 21 + ,d 22 - ,d 22 + ,d 23 - 32 - - ,d 37 - ,d 37 + ,d 38 - ,d 38 + ,d 23 + ,d 24 - ,d 24 + ,d 25 - ,d 25 + ,d 26 - ,d 26 + ,d 27 - ,d 27 + ,d 28 - ,d 28 + ,d 29 - ,d 29 + ,d 30 - ,d 30 + ,d 31 - ,d 31 + ,d ,d 32 + ,d 33 - ,d 33 + ,d 34 - ,d 34 + ,d 35 - ,d 35 + ,d 36 Untuk lebih jelasnya urutan langkah-langkah pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.3 Universitas Sumatera Utara

4.3.6. Analisis Pemecahan Masalah

Hasil dari pengolahan data pada peramalan dan penentuan jumlah produk optimal dengan pendekatan Programming selanjutnya dianalisis untuk melihat perbandingan yang diperoleh antara metode Goal Programming dengan perencanaan yang ada di perusahaan.

4.3.7. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan diakhir penelitian akan memberikan hasil akhir penelitian apakah dengan hasil permintaan akan pabrik akan dapat menghasilkan produk CPO secara maksimal dengan mengoptimalkann semua sumber daya yang dipunyai oleh pabrik. Saran akan diberikan untuk pabrik maupun untuk penelitian yang lebih dalam lagi selanjutnya. Universitas Sumatera Utara BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Untuk menganalisa perrmasalahan perencanaan produksi, diperlukan data yang diambil dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan. Data-data tersebut antara lain data permintaan CPO, data produksi CPO dan pembelian TBS, data kapasitas produksi, target rendemen perusahaan dan data ketersediaan waktu pengolahan

5.1.1. Data Permintaan CPO 2010

Data permintaan CPO untuk periode 2010 dapat dilihat pada tabel 5.1. Tabel 5.1. Data Permintaan CPO 2010 Permintaan CPO 2010 Bulan Ton Januari 2076 Februari 2295 Maret 2486 April 2892 Mei 3047 Juni 3488 Juli 3804 Agustus 4340 September 4492 Oktober 4182 November 3890 Desember 3435 Total 40427 Universitas Sumatera Utara

5.1.2. Data Biaya Produksi CPO dan Pembelian TBS

Biaya produksi CPO, biaya produksi TBS kebun inti dan biaya pembelian TBS dari kebun plasma pada tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.2 sd tabel 5.4 berikut ini. Tabel 5.2. Biaya Produksi CPO Per Triwulan Biaya Produksi CPO Per Triwulan Triwulan RpTon I 4.313.619 II 4.323.943 III 4.351.271 IV 4.312.058 Tabel 5.3. Biaya Produksi TBS dari Kebun Inti Biaya Produksi TBS Per Triwulan Triwulan RpTon I 693.722 II 684.635 III 680.451 IV 691.083 Tabel 5.4. Biaya Pembelian TBS dari Kebun Plasma Biaya Pembelian TBS Per Triwulan Triwulan RpTon I 1.134.372 II 1.285.497 III 1.348.611 IV 1.340.025

5.1.3. Data Kapasitas Produksi

Data kapasitas produksi yang dijadikan sasaran diperoleh dari perhitungan kapasitas terpasang dikalikan dengan jam pengolahan yang tersedia tanpa jam Universitas Sumatera Utara stagnasi dan dikalikan dengan target rendemen dari perusahaan. Jam kerja yang tersedia menurut laporan manajemen untuk tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini. Tabel 5.5. Jam Kerja yang Tersedia untuk Tahun 2011 Bulan Hari Kerja Jumlah Jam Kerja jam Januari 25 600 Februari 23 552 Maret 26 624 April 26 624 Mei 25 600 Juni 25 600 Juli 26 624 Agustus 24 576 September 24 576 Oktober 26 624 November 26 624 Desember 25 600 Untuk memperoleh kapasitas produksi CPO pada bulan Januari maka dilakukan perhitungan dengan persamaan berikut ini. Kapasitas Produksi = Jumlah Jam kerja x Kapasitas Terpasang x Target Rendemen Perusahaan Untuk bukan Januari dapat dihitung kapasitas produksi yang tersedia adalah, Kapasitas Produksi = 600 jam x 30 tonjam x 24,4 = 4.392 ton. Untuk bulan- bulan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6. Kapasitas Produksi Tahun 2011 Bulan Kapasitas Ton Triwulan Kapasitas Produksi Per Triwulan ton Januari 4.392 Februari 4.040,64 Maret 4.567,68 I 13.000,32 April 4.567,68 Mei 4.392 Juni 4.392 II 13.351,68 Juli 4.567,68 Agustus 4.216,32 September 4.216,32 III 13.000,32 Oktober 4.567,68 November 4.567,68 Desember 4.392 IV 13.527,36

5.1.4. Data Ketersediaan TBS pada Kebun Inti dan Kebun Plasma

Data ketersediaan TBS tiap triwulan berdasarkan laporan manajemen tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 5.7 dan tabel 5.8 berikut ini. Tabel 5.7. Ketersediaan TBS Kebun Inti Ketersediaan TBS Kebun Inti Triwulan Ton I 22.845 II 28.358 III 35.237 IV 35.151 Tabel 5.8. Ketersediaan TBS Kebun Plasma Ketersediaan TBS Kebun Plasma Triwulan Ton I 9023 II 13267 III 16938 IV 14.455 Universitas Sumatera Utara

5.1.5. Data Rendemen Perusahaan

Sasaran rendemen perusahaan dapat diketahui berdasarkan laporan manajemen perusahaan pada tabel 5.9 berikut ini. Tabel 5.9. Rendemen Pengolahan CPO Rendemen Pengolahan CPO Triwulan Inti Plasma I 24,13 24,11 II 24,16 24,12 III 24,21 24,15 IV 24,19 24,14

5.1.6. Data Ketersediaan Waktu Pengolahan

Berdasarkan laporan manajemen perusahaan tahun 2010 dapat diketahui jumlah waktu pengolahan jam dihitung berdasarkan banyaknya jam pengolahan perhari dikalikan dengan jumlah hari pengolahan. Berdasarkan standar pabrik waktu pengolahan diketahui sebesar 20 jam per hari. Pada tabel 5.10 dan tabel 5.11 berikut ditunjukkan standar waktu pengolahan 1 ton CPO dan waktu ketersediaan pengolahan pada tahun 2010. Tabel 5.10. Ketersediaan Waktu Pengolahan Ketersediaan Waktu Pengolahan Triwulan Jam I 1480 II 1520 III 1480 IV 1540 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Waktu Pengolahan per ton CPO Waktu Pengolahan per ton CPO Triwulan Jam Ton I 0,59 II 0,47 III 0,34 IV 0,4 5.2. Pengolahan Data 5.2.1. Meramalkan Permintaan CPO untuk tahun 2011 Langkah-langkah peramalan yang dilakukan untuk meramalkan permintaan CPO adalah : 1. Menentukan tujuan peramalan. Tujuan peramalan adalah untuk meramalkan jumlah permintaan CPO periode 2011 2. Membuat diagram pencar Bertujuan untuk melihat trend data masa lalu sebagai acuan untuk memilih metode peramalan. Diagram permintaan CPO dapat dilihat pada gambar 5.1 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.1. Diagram Pencar Permintaan CPO Tahun 2010 3. Pemilihan beberapa metode peramalan yang sesuai Beberapa metoda yang dipakai adalah sebagai berikut:  Metode Konstan  Metode Linier  Metode Kuadratis  Metode Eksponensial  Metode Siklis Universitas Sumatera Utara 4. Menghitung parameter peramalan  Metode Konstan : Y = a Hasil perhitungan parameter metode konstan dapat dilihat pada tabel 5.12 berikut ini. Tabel 5.12. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Konstan X Y 1 2076 2 2295 3 2486 4 2892 5 3047 6 3488 7 3804 8 4340 9 4492 10 4182 11 3890 12 3435 78 40427 Parameter peramalan : a = ∑Yn = 4042778 = 3368,92 Persamaan peramalan : Y = 3368,92 Universitas Sumatera Utara  Metode Linier : Y = a + bx Hasil perhitungan parameter metode linier dapat dilihat pada tabel 5.13 berikut ini. Tabel 5.13. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Linier X Y XY X 2 1 2076 2076 1 2 2295 4590 4 3 2486 7458 9 4 2892 11568 16 5 3047 15235 25 6 3488 20928.00 36 7 3804 26628 49 8 4340 34720 64 9 4492 40428 81 10 4182 41820 100 11 3890 42790 121 12 3435 41220 144 78 40427 289461 650 Parameter peramalan: 2 2 X X n Y X XY n b         2 78 650 12 40427 78 289461 12    b = 186,61 n bx Y a    = 12 78 61 , 186 40427  a = 2155,94 Persamaan peramalan :Y = 2155,94 + 186,61x Universitas Sumatera Utara  Metode Kuadratis : Y = a + bx + cx 2 Data hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 5.14. berikut ini: Tabel 5.14. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Kuadratis X Y X 2 X 3 X 4 XY X 2 Y 1 2076 1 1 1 2076 2076 2 2295 4 8 16 4590 9180 3 2486 9 27 81 7458 22374 4 2892 16 64 256 11568 46272 5 3047 25 125 625 15235 76175 6 3488 36 216 1296 20928 125568 7 3804 49 343 2401 26628 186396 8 4340 64 512 4096 34720 277760 9 4492 81 729 6561 40428 363852 10 4182 100 1000 10000 41820 418200 11 3890 121 1331 14641 42790 470690 12 3435 144 1728 20736 41220 494640 78 40427 650 6084 60710 289461 2493183 Parameter peramalan : 4 2 2 X n X      = 650 2 – 1260710 = -306020 Y X n Y X 2 2       = 65040427– 122493183 = -3640646 XY n Y X       = 781216792 – 127102084 = -320226 3 2 X n X X       = 78 650 – 123025 = -22308 2 2 X n X      = 78 2 – 10385 = -1716 2          b = 2 -22308 -1716 -306020 -22308 3640646 320226 06020 3 -     = 610,55 Universitas Sumatera Utara      b c = 306020 - -22308 10,55 6 - 3640646   = -32,61 n X c X b Y a 2       = 12 650 61 , 32 78 10,55 6 - 40427    = 1166,75 Persamaan peramalan : Y= 1166,75 -32,61x + 610,55x 2  Metode Eksponensial : Y = ae bx Untuk perhitungan metode eksponensial dapat dilihat seperti tabel 5.15 dibawah ini Tabel 5.15. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Eksponensial X Y ln Y X 2 XlnY 1 2076 7.64 1 7.64 2 2295 7.74 4 15.48 3 2486 7.82 9 23.46 4 2892 7.97 16 31.88 5 3047 8.02 25 40.11 6 3488 8.16 36 48.94 7 3804 8.24 49 57.71 8 4340 8.38 64 67.01 9 4492 8.41 81 75.69 10 4182 8.34 100 83.39 11 3890 8.27 121 90.93 12 3435 8.14 144 97.70 78 40427 97,12 650 639,92 Universitas Sumatera Utara Parameter peramalan : 2 2 ln ln X X n Y X Y X n b         = 2 78 650 12 12 , 97 78 92 , 639 12   = 0,06 n X b Y a     ln ln = 12 78 06 , 12 , 97  = 7,7 a = 2209,71 Persamaan peramalan : Y = 2209,71 x e- 0,06x  Metode Siklis : x n c x n b a Y x   2 cos 2 sin ˆ    Hasil perhitungan parameter metode siklis dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut ini. Tabel 5.16. Perhitungan Parameter Peramalan Metode Siklis X Y sin x n  2 Cos x n  2 sin 2 x n  2 cos 2 x n  2 sin x n  2 cos x n  2 Ysin x n  2 Ycos x n  2 1 2076 0.50 0.87 0.25 0.75 0.43 1038.00 1797.87 2 2295 0.87 0.50 0.75 0.25 0.43 1987.53 1147.50 3 2486 1.00 0.00 1.00 0.00 0.00 2486.00 0.00 4 2892 0.87 -0.50 0.75 0.25 -0.43 2504.55 -1446.00 5 3047 0.50 -0.87 0.25 0.75 -0.43 1523.50 -2638.78 6 3488 0.00 -1.00 0.00 1.00 0.00 0.00 -3488.00 7 3804 -0.50 -0.87 0.25 0.75 0.43 -1902.00 -3294.36 8 4340 -0.87 -0.50 0.75 0.25 0.43 -3758.55 -2170.00 9 4492 -1.00 0.00 1.00 0.00 0.00 -4492.00 0.00 10 4182 -0.87 0.50 0.75 0.25 -0.43 -3621.72 2091.00 11 3890 -0.50 0.87 0.25 0.75 -0.43 -1945.00 3368.84 12 3435 0.00 1.00 0.00 1.00 0.00 0.00 3435.00 78 40427 0.00 0.00 6.00 6.00

0.00 -6179.69

-1196.93 Universitas Sumatera Utara Parameter peramalan : x n c x n b na Y   2 cos 2 sin       40427 = 12a → a = 3368,92 x n x n c x n b x n a x n Y      2 cos 2 sin 2 sin 2 sin 2 sin 2        -6179,69 = 5b → b = -1029,95 x n x n b x n c x n a x n Y      2 cos 2 sin 2 cos 2 cos 2 cos 2        -1196,93 = 5c → c = -199,49 Dengan metode siklis diperoleh : Persamaan : Y = 3368,92 – 1029,95 sin x n  2 -199,49 cos x n  2 2. Hitung kesalahan setiap metode peramalan Kesalahan setiap metode peramalan dihitung dengan menggunakan standard error of estimate SEE, sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara  Metode Konstan Perhitungan kesalahan dapat dilihat melalui tabel 5.17 berikut ini. Tabel 5.17. Perhitungan Kesalahan Peramalan Metode Konstan X Y Y Y-Y Y - Y 2 1 2076 3368.92 -1292.92 1671633.51 2 2295 3368.92 -1073.92 1153297.01 3 2486 3368.92 -882.92 779541.84 4 2892 3368.92 -476.92 227449.51 5 3047 3368.92 -321.92 103630.34 6 3488 3368.92 119.08 14180.84 7 3804 3368.92 435.08 189297.51 8 4340 3368.92 971.08 943002.84 9 4492 3368.92 1123.08 1261316.17 10 4182 3368.92 813.08 661104.51 11 3890 3368.92 521.08 271527.84 12 3435 3368.92 66.08 4367.01 78 40427 40427 0.00 7280348.92 f n SEE    2 y - y = 1 12 7280348,92  = 813,51 Universitas Sumatera Utara  Metode Linier Perhitungan kesalahan dapat dilihat melalui tabel 5.18 berikut ini Tabel 5.18. Perhitungan Kesalahan Peramalan Metode Linier X Y y y-y y-y 2 1 2076 2076 1 2342.55 2 2295 4590 4 2529.16 3 2486 7458 9 2715.78 4 2892 11568 16 2902.39 5 3047 15235 25 3089.00 6 3488 20928.00 36 3275.61 7 3804 26628 49 3462.22 8 4340 34720 64 3648.83 9 4492 40428 81 3835.45 10 4182 41820 100 4022.06 11 3890 42790 121 4208.67 12 3435 41220 144 4395.28 78 40427 289461 650 40427.00 f n SEE    2 y - y = 2 12 40427  = 479,63 Universitas Sumatera Utara  Metode Kuadratis Perhitungan kesalahan dapat dilihat melalui tabel 5.19 berikut ini Tabel 5.19. Perhitungan Kesalahan Peramalan Metode Kuadratis X Y y y-y y - y 2 1 2076 1744.69 331.31 109766.61 2 2295 2257.41 37.59 1413.17 3 2486 2704.90 -218.90 47919.33 4 2892 3087.18 -195.18 38095.45 5 3047 3404.24 -357.24 127616.86 6 3488 3656.07 -168.07 28246.91 7 3804 3842.68 -38.68 1496.15 8 4340 3964.07 375.93 141322.85 9 4492 4020.24 471.76 222557.49 10 4182 4011.19 170.81 29176.72 11 3890 3936.91 -46.91 2201.00 12 3435 3797.42 -362.42 131348.50 78 40427 40427.00 0.00 881161.04 f n SEE    2 y - y = 3 12 881161,04  = 312,9 Universitas Sumatera Utara  Metode Eksponensial Perhitungan kesalahan dapat dilihat melalui tabel 5.20 berikut ini Tabel 5.20. Perhitungan Kesalahan Peramalan Metode Eksponensial X Y y y-y y - y 2 1 2076 2347.32 -271.32 73616.01 2 2295 2493.51 -198.51 39405.75 3 2486 2648.80 -162.80 26503.54 4 2892 2813.76 78.24 6121.42 5 3047 2989.00 58.00 3364.55 6 3488 3175.14 312.86 97879.27 7 3804 3372.88 431.12 185860.71 8 4340 3582.94 757.06 573139.57 9 4492 3806.08 685.92 470489.21 10 4182 4043.11 138.89 19289.87 11 3890 4294.91 -404.91 163950.63 12 3435 4562.39 -1127.39 1270998.37 78 40427 40129.84 297.16 2930618.89 f n SEE    2 y - y = 2 12 2930618,89  = 541,32 Universitas Sumatera Utara  Metode Siklis Perhitungan kesalahan dapat dilihat melalui tabel 5.21 berikut ini Tabel 5.21. Perhitungan Kesalahan Peramalan Metode Siklis X y y y-y y – y 2 1 2076 2681.18 -605.18 366242.57 2 2295 2377.21 -82.21 6758.52 3 2486 2338.97 147.03 21618.54 4 2892 2576.70 315.30 99414.76 5 3047 3026.70 20.30 411.91 6 3488 3568.41 -80.41 6465.03 7 3804 4056.65 -252.65 63833.82 8 4340 4360.62 -20.62 425.31 9 4492 4398.87 93.13 8673.98 10 4182 4161.13 20.87 435.37 11 3890 3711.13 178.87 31994.87 12 3435 3169.43 265.57 70528.53 78 40427 40427.00 0.00 676803.21 f n SEE    2 y - y = 3 12 67803,21  = 274,23 Rekapitulasi estimasi kesalahan dengan menggunakan beberapa metode dapat dilihat pada Tabel 5.22. di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.22. Rekapitulasi Estimasi Hasil Kesalahan Metode SEE Konstan 813.54 Linier 479.64 Kuadratis 312.90 Eksponensial 541.35 Siklis 274.23 6. Pilih metode terbaik yaitu yang memiliki kesalahan terkecil Dari perhitungan SEE di atas, metode siklis dan metode eksponensial mampu memberikan nilai error terkecil. Tahap selanjutnya adalah melakukan uji statistik dengan distribusi f untuk memilih mana antara kedua metode ini yang akan dipakai untuk interpretasi peramalan.  Ho : metode Kuadratis lebih baik dari pada metode eksponensial  Hi : metode Kuadratis tidak lebih baik dari pada metode eksponensial   = 5  Statistik uji : 2 2 kadratis siklis SEE SEE f  =  2 2 312,9 274,23 0.9115  f tabel = f 0,05 7,8 = 3,50  Kesimpulan : f hitung f tabel , H diterima, metode siklis lebih baik dari metode kuadratis. 7. Lakukan verifikasi peramalan Universitas Sumatera Utara Verifikasi peramalan dilakukan terhadap metode siklis dengan menggunakan peta moving range dapat dilihat pada tabel 5.23 berikut ini. Tabel 5.23. Verifikasi Peramalan Metode Siklis X Y Y e MRt 1 2076 3169.43 -1093.43 0.00 2 2295 2338.97 -43.97 1049.46 3 2486 2377.21 108.79 152.76 4 2892 3169.43 -277.43 386.22 5 3047 3711.13 -664.13 386.70 6 3488 4360.62 -872.62 208.49 7 3804 3169.43 634.57 1507.20 8 4340 4360.62 -20.62 655.20 9 4492 2576.70 1915.30 1935.92 10 4182 3568.41 613.59 1301.71 11 3890 2377.21 1512.79 899.20 12 3435 2338.97 1096.03 416.76 JUMLAH 40427 37518.12 2908.88 8899.60 MR t = |e t – e t-1 |       1 12 8899,6 1 n MR R M t 741,63 UCL = 2,66 R M = 2,66 x 741,63 = 1972,74 23 UCL = 23 . 11435,9 = 1753,55 13 UCL = 13 . 11435,9 = 876,68 13 LCL = -13 . -11435,9 = -876,68 23 LCL = -23 . -11435,9 = -1753,55 LCL = -2,66 R M =-2,66 . 4299,21 = -1972,74 Universitas Sumatera Utara Gambar 5.5. Peta Moving Range Metode Siklis Dari Gambar 5.5. tidak terlihat adanya data yang out of control sehingga persamaan peramalan metode siklis dapat digunakan untuk meramalkan permintaan CPO untuk tahun 2011. Universitas Sumatera Utara 8. Dengan menggunakan peramalan dengan metode siklis, permintaan CPO untuk periode 2011 dapat dilihat pada tabel 5.24 berikut ini : Tabel 5.24. Hasil Peramalan Permintaan CPO Tahun 2011 Peramalan Permintaan CPO Tahun 2011 Bulan JumlahBln ton Triwulan JumlahTriwulan ton Januari 2681.18 Februari 2377.21 Maret 2338.97 I 7397.36 April 2576.70 Mei 3026.70 Juni 3568.41 II 9171.81 Juli 4056.65 Agustus 4360.62 September 4398.87 III 12816.14 Oktober 4161.13 November 3711.13 Desember 3169.43 IV 11041.69

5.2.2. Formulasi Fungsi

a. Variabel Keputusan Variabel keputusan merupakan output yang akan dioptimalkan sehingga memenuhi kriteria sasaran dan kendala. Variabel keputusan untuk perencanaan produksi di Pabrik Kelapa Sawit Sei Rambutan ini adalah : X 1 = Jumlah produksi CPO pada triwulan I Ton CPO X 2 = Jumlah produksi CPO pada triwulan II Ton CPO X 3 = Jumlah produksi CPO pada triwulan III Ton CPO X 4 = Jumlah produksi CPO pada triwulan IV Ton CPO Universitas Sumatera Utara X 5 = Jumlah produksi TBS kebun inti pada triwulan I Ton TBS X 6 = Jumlah produksi TBS kebun inti pada triwulan II Ton TBS X 7 = Jumlah produksi TBS kebun inti pada triwulan III Ton TBS X 8 = Jumlah produksi TBS kebun inti pada triwulan IV Ton TBS X 9 = Jumlah pembelian TBS kebun plasma pada triwulan I Ton TBS X 10 = Jumlah pembelian TBS kebun plasma pada triwulan II Ton TBS X 11 = Jumlah pembelian TBS kebun plasma pada triwulan III Ton TBS X 12 = Jumlah pembelian TBS kebun plasma pada triwulan IV Ton TBS b. Fungsi Kendala - Kendala Sasaran Biaya Produksi CPO Fungsi kendalanya adalah : 4.313.619 X 1 ≤ 29.578.485.483 4.323.943 X 2 ≤ 40.761.810.661 4.351.271 X 3 ≤ 54.982.660.356 4.312.058 X 4 ≤ 49.618.851.406 Bentuk Goal Programmingnya adalah : 4.313.619 X 1 + d 1 - - d 1 + = 29.578.485.483 4.323.943 X 2 + d 2 - - d 2 + = 40.761.810.661 4.351.271 X 3 + d 3 - - d 3 + = 54.982.660.356 4.312.058 X 4 + d 4 - - d 4 + = 49.618.851.406 Universitas Sumatera Utara Dimana : A = Biaya produksi per ton CPO untuk tiap triwulan ke-i X n = Variabel keputusan untuk jumlah produksi CPO tiap triwulan BPC = Biaya produksi CPO tiap triwulan-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif - Kendala Sasaran Biaya Produksi TBS dari Kebun Inti Fungsi kendalanya adalah : 693.722 X 5 ≤ 14.352.569.947 684.635 X 6 ≤ 18.755.371.020 680.451 X 7 ≤ 23.782.196.780 691.083 X 8 ≤ 24.158.862.018 Bentuk Goal Programmingnya adalah : 693.722 X 5 + d 5 - - d 5 + = 14.352.569.947 684.635 X 6 + d 6 - - d 6 + = 18.755.371.020 680.451 X 7 + d 7 - - d 7 + = 23.782.196.780 691.083 X 8 + d 8 - - d 8 + = 24.158.862.018 Dimana : B = Biaya produksi per ton TBS dari kebun inti untuk tiap triwulan ke-i X n = Variabel keputusan untuk jumlah pembelian TBS dari kebun inti tiap triwulan Universitas Sumatera Utara BPTI = Biaya produksi TBS dari kebun inti tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif - Kendala Sasaran Biaya Pembelian TBS dari Kebun Plasma Fungsi kendalanya adalah : 1.134.372 X 9 ≤ 10.058.261.384 1.285.497 X 10 ≤ 16.572.143.889 1.348.611 X 11 ≤ 25.380.285.143 1.340.025 X 12 ≤ 18.217.328.899 Bentuk Goal Programmingnya adalah : 1.134.372 X 9 + d 9 - - d 9 + = 10.058.261.384 1.285.497 X 10 + d 10 - - d 10 + = 16.572.143.889 1.348.611 X 11 + d 11 - - d 11 + = 25.380.285.143 1.340.025 X 12 + d 12 - - d 12 + = 18.217.328.899 Dimana : C = Biaya produksi per ton TBS dari kebun plasma untuk tiap triwulan ke-i X n = Variabel keputusan untuk jumlah pembelian TBS dari kebun plasma tiap triwulan BPTP= Biaya produksi TBS dari kebun plasma tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif Universitas Sumatera Utara - Kendala Sasaran Kapasitas Produksi Fungsi kendalanya adalah : X 1 ≤ 13.000,32 X 2 ≤ 13.351,68 X 3 ≤ 13.000,32 X 4 ≤ 13.527,36 Bentuk Goal Programmingnya adalah : X 1 + d 13 - - d 13 + = 13.000,32 X 2 + d 14 - - d 14 + = 13.351,68 X 3 + d 15 - - d 15 + = 13.000,32 X 4 + d 16 - - d 16 + = 13.527,36 Dimana : X = Variabel keputusan untuk jumlah produksi CPO tiap triwulan KP = Kapasitas produksi tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif - Kendala Sasaran Permintaan Produksi CPO Fungsi kendalanya adalah : X 1 ≤ 7.397,36 X 2 ≤ 9171,81 X 3 ≤ 12.816,40 X 4 ≤ 11.041,69 Bentuk Goal Programmingnya adalah : Universitas Sumatera Utara X 1 + d 17 - - d 17 + = 7.397,36 X 2 + d 18 - - d 18 + = 9171,81 X 3 + d 19 - - d 19 + = 12.816,40 X 4 + d 20 - - d 20 + = 11.041,69 Dimana : X = Variabel keputusan untuk jumlah produksi CPO triwulan ke-i D = Permintaan produksi CPO tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif untuk variabel ke-i - Kendala Sasaran Ketersediaan Tandan Buah Segar TBS di Kebun Inti Fungsi kendalanya adalah : X 5 ≤ 22.845 X 6 ≤ 28.358 X 7 ≤ 35.237 X 8 ≤ 35.151 Bentuk Goal Programmingnya adalah : X 5 + d 21 - - d 21 + = 22.845 X 6 + d 22 - - d 22 + = 28.358 X 7 + d 23 - - d 23 + = 35.237 X 8 + d 24 - - d 24 + = 35.151 Dimana : X = Variabel keputusan untuk jumlah produksi TBS kebun inti tiap triwulan Universitas Sumatera Utara P = Ketersediaan TBS kebun inti tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif untuk variabel ke-i - Kendala Sasaran Ketersediaan Tandan Buah Segar TBS di Kebun Plasma Fungsi kendalanya adalah : X 9 ≤ 9.023 X 10 ≤ 13.267 X 11 ≤ 16.938 X 12 ≤ 16.455 Bentuk Goal Programmingnya adalah : X 9 + d 25 - - d 25 + = 9.023 X 10 + d 26 - - d 26 + = 13.267 X 11 + d 27 - - d 27 + = 16.938 X 12 + d 28 - - d 28 + = 16.455 Dimana : X = Variabel keputusan untuk jumlah pembelian TBS dari kebun plasma tiap triwulan KTP = Ketersediaan TBS kebun plasma tiap triwulan ke-i i = Triwulan = Penympangan positf negatif untuk variabel ke-i - Kendala Sasaran Pengolahan TBS Fungsi kendalanya adalah : Universitas Sumatera Utara 0,2413 X 5 + 0,2411 X 9 – X 1 = 0 0,2416 X 6 + 0,2412 X 10 – X 2 = 0 0,2421 X 7 + 0,2415 X 11 – X 3 = 0 0,2419 X 8 + 0,2414 X 12 – X 4 = 0 Bentuk Goal Programmingnya adalah : 0,2413 X 5 + 0,2411 X 9 – X 1 + d 29 - - d 29 + = 0 0,2416 X 6 + 0,2412 X 10 – X 2 + d 30 - - d 30 + = 0 0,2421 X 7 + 0,2415 X 11 – X 3 + d 31 - - d 31 + = 0 0,2419 X 8 + 0,2414 X 12 – X 4 + d 32 - - d 32 + = 0 Dimana : X n = Variabel keputusan produksi CPO dan TBS dari kebun inti dan pembelian TBS dari kebun plasma triwulan ke-i E = Rendemen CPO dari produksi TBS kebun inti F = Rendemen CPO dari pembelian TBS dari kebun plasma i = Triwulan = Penympangan positf negatif - Kendala Ketersediaan Waktu Pengolahan Fungsi kendalanya adalah : 0,20 X 1 ≤ 1480 0,16 X 2 ≤ 1520 0,11 X 3 ≤ 1480 0,13 X 4 ≤ 1540 X n = Variabel keputusan produksi TBS triwulan ke-i Universitas Sumatera Utara G = Waktu pengolahan yang tersedia i = Triwulan = Penympangan positf negatif c. Fungsi Sasaran Pemilihan sasaran didasarkan pada keterangan manajemen perusahaan dan juga berdasarkan kesimpulan yang diambil dari pengamatan dan pengumpulan data. Sasaran yang akan dicapai adalah pemenuhan permintaan CPO, minimumkan biaya-biaya, pemenuhan kapasitas produksi, sasaran pengolahan TBS dan sasaran menghindari terjadinya over produksi. Sasaran-saran ini nantinya akan disusun berdasarkan kepentingan perusahaan. - Sasaran Pemenuhan Permintaan CPO Min Z = d 17 - + d 18 - + d 19 - + d 20 - + d 28 + - Sasaran Biaya-Biaya Min Z = d 1 + + d 2 + + d 3 + + d 4 + + d 5 + + d 6 + + d 7 + + d 8 + + d 9 + + d 10 + + d 11 + + d 12 + - Sasaran Pemenuhan Kapasitas Produksi Min Z = d 13 - + d 14 - + d 15 - + d 16 - + d 13 + + d 14 + + d 15 + + d 16 - Sasaran Pengolahan TBS Min Z = d 29 - + d 30 - + d 31 - + d 32 - - Menghindari Over Produksi TBS Min Z = d 21 - + d 22 - + d 23 - + d 24 - + d 25 - + d 26 - + d 27 - + d 28 - + d 21 + + d 22 + + d 23 + + d 24 + + d 25 + + d 26 + + d 27 + + Universitas Sumatera Utara 3. Memformulasikan fungsi pencapaian yaitu menggabungkan variabel – variabel keputusan dengan fungsi kendala dan sasaran. Min Z = d 1 + + d 2 + + d 3 + + d 4 + + d 5 + + d 6 + + d 7 + + d 8 + + d 9 + + d 10 + + d 11 + + d 12 + + d 13 - + d 14 - + d 15 - + d 16 - + d 13 + + d 14 + + d 15 + + d 16 + + d 17 - + d 18 - + d 19 - + d 20 - + d 21 - + d 22 - + d 23 - + d 24 - + d 25 - + d 26 - + d 27 - + d 28 - + d 21 + + d 22 + + d 23 + + d 24 + + d 25 + + d 26 + + d 27 + + d 28 + + d 29 - + d 30 - + d 31 - + d 32 - ST : 4.313.619X1 + DB1 - DA1 = 29.578.485.483 4.323.943X2 + DB2 - DA2 = 40.761.810.661 4.351.271X3 + DB3 - DA3 = 54.982.660.356 4.312.058X4 + DB4 - DA4 = 49.618.851.406 693.722X5 + DB5 - DA5 = 14.352.569.947 684.635X6 + DB6 - DA6 = 18.755.371.020 680.451X7 + DB7 - DA7 = 23.782.196.780 691.083X8 + DB8 - DA8 = 24.158.862.018 1.134.372X9 + DB9 - DA9 = 10.058.261.384 1.285.497X10 + DB10 - DA10 = 16.572.143.889 1.348.611X11 + DB11 - DA11 = 25.380.285.143 1.340.025X12 + DB12 - DA12 = 18.217.328.899 X1 + DB13 - DA13 = 13000.32 X2 + DB14 - DA14 = 13351.68 X3 + DB15 - DA15 = 13000.32 X4 + DB16 - DA16 = 13527.36 Universitas Sumatera Utara X1 + DB17 - DA17 = 7.397,36 X2 + DB18 - DA18 = 9.171,81 X3 + DB19 - DA19 = 12.816,4 X4 + DB20 - DA20 = 11.041,69 X5 + DB21 - DA21 = 22.845 X6 + DB22 - DA22 = 28.358 X7 + DB23 - DA23 = 35.237 X8 + DB24 - DA24 = 35.151 X9 + DB25 - DA25 = 9.023 X10 + DB26 - DA26 = 13.267 X11 + DB27 - DA27 = 16.938 X12 + DB28 - DA28 = 14.455 0.2413X5 + 0.2411X9 - X1 + DB29 - DA29 = 0 0.2416X6 + 0.2412X10 - X2 + DB30 - DA30 = 0 0.2421X7 + 0.2415X11 - X3 + DB31 - DA31 = 0 0.2419X8 + 0.2414X12 - X4 + DB32 - DA32 = 0 0.2X1 = 1480 0.16X2 = 1520 0.11X3 = 1480 0.13X4 = 1540 X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ,X 5 ,X 6 ,X 7 ,X 8 ,X 9 ,X 10 ,X 11 ,X 12 ,d 1 - ,d 1 + ,d 2 - ,d 2 + ,d 3 - ,d 3 + ,d 4 - ,d 4 + ,d 5 - ,d 5 + ,d 6 - ,d 6 + ,d 7 - ,d 7 + ,d 8 - ,d 8 + ,d 9 - ,d 9 + ,d 10 - ,d 10 + ,d 11 - ,d 11 + ,d 12 - ,d 12 + ,d 13 - ,d 13 + ,d 14 - ,d 14 + ,d 15 - ,d 15 + ,d 16 - ,d 16 + ,d 17 - ,d 17 + ,d 18 - ,d 18 + ,d 19 - ,d 19 + ,d 20 - , d 20 + ,d 21 - ,d 21 + ,d 22 - ,d 22 + ,d 23 - Universitas Sumatera Utara ,d 23 + ,d 24 - ,d 24 + ,d 25 - ,d 25 + ,d 26 - ,d 26 + ,d 27 - ,d 27 + ,d 28 - ,d 28 + ,d 29 - ,d 29 + ,d 30 - ,d 30 + ,d 31 - ,d 31 + ,d 32 - 7 - ,d 37 + ,d 38 - ,d 38 + ≥ 0 ,d 32 + ,d 33 - ,d 33 + ,d 34 - ,d 34 + ,d 35 - ,d 35 + ,d 36 - ,d 3

5.2.3. Penyelesaian Fungsi Pencapaian Goal Programming

Penyelesaian fungsi pencapaian dapat menggunakan program LINDO dapat dilihat pada lampiran 1. Berdasarkan penyelesaian dengan menggunakan Goal Programming maka solusi optimal untuk perencanaan produksi periode 2011 dapat dilihat pada tabel 5.25 berikut ini. Tabel 5.25. Solusi Optimal Dengan Pendekatan Goal Programming Perencanaan Produksi Keterangan Variabel Jumlah ton X 1 6.857 X 2 9.427 X 3 12.636 Produksi CPO X 4 11.507 X 5 20.689,22 X 6 27.394,7 X 7 34.950,64 Produksi Kebun Inti X 8 34.957,97 X 9 8.866,81 X 10 12.891,62 X 11 16.938,0 Pembelian dari kebun plasma X 12 13.594,76 Universitas Sumatera Utara BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Hasil Peramalan

Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan terhadap produk yang diprediksi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang. Perhitungan peramalan permintaan dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung jumlah produksi CPO untuk 12 periode yang akan datang. Input untuk peramalan permintaan adalah data permintaan produk CPO untuk tahun 2010. Dari scatter diagram yang diperoleh, maka dilakukan perhitungan parameter-parameter peramalan. Berdasarkan pemilihan metode terbaik berdasarkan SEE terkecil maka metode yang digunakan untuk meramalkan periode-periode berikutnya adalah metode siklis dengan nilai SEE sebesar 274,23. Dengan melakukan verifikasi peramalan untuk model peramalan siklis, tidak diperoleh adanya data yang out of control sehingga persmaan peramalan metode siklis sudah representatif terhadap data yang digunakan untuk meramalkan permintaan 2011.

6.2. Analisis Perencanaan Produksi

Hasil perencanaan produksi dengan menggunakan Goal Programming untuk perencanaan produksi periode tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 6.1. berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.2. Hasil Perencanaan Produksi Menggunakan Goal Programming Perencanaan Produksi Keterangan Variabel Jumlah ton X 1 6.857 X 2 9.427 X 3 12.636 Produksi CPO X 4 11.507 X 5 20.689,22 X 6 27.394,7 X 7 34.950,64 Produksi Kebun Inti X 8 34.957,97 X 9 8.866,81 X 10 12.891,62 X 11 16.938,0 Pembelian dari kebun plasma X 12 13.594,76 Hasil dari Goal Programming dengan menggunakan bantuan program komputer LINDO memberikan informasi mengenai penyelesaian optimal yaitu nilai fungsi tujuan, nilai variabel keputusan, nilai variabel deviasional, nilai reduce cost, nilai slack dan surplus. Berdasarkan hasil optimal yang diperoleh melalui Goal Programming yang dapat dilihat pada Tabel 6.2., jumlah produksi yang paling tinggi dicapai pada triwulan ke tiga yaitu sebesar 12,636 ton CPO. Tingginya produksi CPO pada triwulan ini dipengaruhi oleh jumlah total TBS yang dihasilkan dari setiap kebun yaitu kebun inti dan kebun plasma, total jumlah produksi yang dihasilkan dari ke dua kebun tersebut adalah sebesar 34.950,64 ton + 16.398 ton = 51.348,64 ton TBS. Triwulan ketiga ini bisa dikatakan merupakan panen puncak TBS di kebun kelapa sawit Sei Rambutan PTPN III. Universitas Sumatera Utara Kebun inti memiliki luas lahan lebih besar daripada kebun plasma sehingga variabel keputusan untuk jumlah pembelian TBS dari kebun inti tinggi untuk tiap triwulannya dan mencapai produksi puncak pada triwulan keempat sebesar 34.957,97 ton TBS. Pola kenaikan produksi untuk kebun inti dan plasma adalah produksi terus naik sampai periode triwulan ketiga dan pada triwulan keempat mengalami penurunan. Kebun plasma mencapai tingkat produksi tertinggi pada periode ketiga yaitu sebesar 16.398 ton TBS. Tinggi rendahnya produksi CPO pada pabrik kelapa sawit Sei Rambutan PTPN III dipengaruhi oleh jumlah TBS yang dihasilkan pada masing-masing kebun sehingga bisa dikatakan bahwa TBS merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keoptimalan produksi CPO. Nilai fungsi tujuan Z min untuk alternatif ini adalah sebesar 18.247 dimana nilai fungsi tujuan di dalam program sasaran atau program Goal Programming merupakan nilai minimal dari hasil penampungan penyimpangan- penyimpangan deviasi terhadap sasaran yang tidak dikehendaki. Penyimpangan- penyimpangan tersebut dapat berupa penyimpangan di atas atau di bawah sasaran yang ditetapkan. Keputusan optimal yang dikaitkan dengan hasil pengolahan sasaran kapasitas dan permintaan CPO dan biaya produksi CPO dapat dilihat pada Tabel 6.3. berikut ini. Dari tabel dapat dilihat bahwa sasaran untuk memenuhi permintaan CPO yaitu untuk meminimumkan penyimpangan atau deviasi bawah DB 17-20 .tidak tercapai pada triwulan I dan III sementara produksi CPO surplus di periode kedua dan keempat untuk menutupi kekurangan produksi. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.3. Keputusan Optimal Untuk Sasaran Kapasitas, Permintaan CPO dan Biaya Produksi Keterangan T r i w u l a n Produksi CPO Ton CPO Permintaan CPO Ton CPO Sisa Permintaan CPO yang Tidak Terpenuhi Ton CPO Kapasitas yang Terpakai Ton CPO Kapasitas yang Tersedia Ton CPO Kapasitas Sisa Menganggur Ton CPO Biaya Produksi CPO 1 6.857 7.97,36 540,36 6.857 13.000,32 6.143,32 Tercapai 2 9.427 9.171,81 -255,19 9.427 13.351,68 3.924,68 Tercapai 3 12.636 12.816,40 180,4 12.636 13.000,32 364,32 Tercapai 4 11.507 11.041,69 -465,31 11.507 13.527,36 2.020,36 Tercapai Dilihat dari kapasitas produksi yang digunakan, ditemukan masih banyak kapasitas sisa yang tidak digunakan. Sasaran kapasitas produksi yaitu meminimumkan deviasi bawah DB 13-16 dari fungsi sasaran tidak tercapai. Sisa kapasitas tertinggi diperoleh pada triwulan I sebesar 6.143,32 ton. Pengangguran kapasitas produksi bisa disebabkan karena kurangnya pasokan bahan baku TBS atau tercapainya target perusahaan. Dalam hal ini pengangguran kapasitas disebabkan permintaan produksi yang sudah tercapai dan apabila produksi CPO dibuat berlebih maka mutu CPO tersebut akan berkurang karena kandungan asam lemak bebas akan naik dan untuk menjaga mutu tersebut diperlukan biaya penyimpanan lain lagi sehingga perusahaan tidak memanfaatkan kapasitas produksi yang tersisa. Sasaran biaya produksi dimana yang diminumkan adalah penyimpangan atas terhadap target biaya yang ditetapkan. Sasaran biaya produksi CPO untuk tiap triwulan tercapai terlihat dari nilai DA 1-4 yang ingin diminumkan bernilai nol. Universitas Sumatera Utara Kelebihan biaya produksi CPO yang masih tersisa di pabrik dapat digunakan untuk memproduksi lebih banyak lagi CPO apabila terjadi perubahan keputusan dalam manajemen perusahaan nantinya. Tabel 6.4. memperlihatkan keterkaitan antara variabel keputusan dengan sasaran ketersedian TBS dari kebun inti. Sasaran yang diminumkan untuk sasaran mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan produksi TBS di kebun inti dan plasma adalah peminimuman deviasi bawah dan deviasi atas terhadap sasaran. Pencegahan terjadinya kelebihan produksi dipabrik tujuannya agar mutu CPO yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu yang ada yaitu kandungan asam lemak bebasnya berkisar antara 3,5 – 4 persen. Bila terjadi kelebihan TBS di pabrik dimana kelebihannya melebihi kapasitas yang tersedia maka akan banyak TBS yang harus menunggu untuk diolah di loading ramp, sedangkan penyimpanan TBS dari mulai dipanen sampai diolah tidak boleh lebih dari 2 hari. Bila terjadi penumpukan TBS maka yang diperlu diperhatikan adalah letak penumpukan TBS sehingga TBS yang pertama disimpan harus yang pertama diolah, hal ini akan mempekecil kerusakan TBS yang akan diolah. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.4. Keterkaitan Antara Variabel Keputusan Dengan Sasaran Ketersediaan TBS dari Kebun Inti Keterangan T r i w u l a n Produksi TBS Kebun Inti Ton TBS Ketersediaan TBS Dikebun Inti Ton TBS Sisa Ketersediaan TBS Dari Kebun Inti Ton TBS Sasaran Mencegah Terjadinya Over Produksi TBS Min DA 21-24 DB 21-24 Biaya Produksi TBS Kebun Inti Min DB 5-8 1 20.689,22 22.845 2.155,78 Tidak Tercapai Tercapai 2 27.394,7 28.358 963,3 Tidak Tercapai Tercapai 3 34.950,64 35.237 286,36 Tidak Tercapai Tercapai 4 34.957,97 35.151 193,03 Tidak Tercapai Tercapai Sasaran mencegah over produksi TBS di pabrik dari kebun inti tidak tercapai untuk setiap triwulannya. Sedangkan untuk biaya produksi dimana menginginkan agar penyimpangan diatas sasaran tercapai. Sehingga bisa dikatakan bahwa pabrik masih memiliki modal yang cukup untuk meningkatkan produksi TBS dimana hal ini akan berdampak pada produksi CPO yang dihasilkan oleh pabrik. Sasaran ketersediaan TBS kebun plasma dapat dilihat pada Tabel 6.5. sasaran ketersediaan kelebihan produksi TBS tercapai di triwulan 3. Untuk sasaran biaya pembelian TBS di kebun plasma dimana yang diminumkan adalah penyimpangan atas terhadap target biaya hasilnya tercapai untuk tiap triwulannya. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.5. Keterkaitan Antara Variabel Keputusan Dengan Sasaran Ketersediaan TBS dari Kebun Plasma Keterangan T r i w u l a n Pembelian TBS Kebun Plasma Ton TBS Ketersed iaan TBS Dikebun Plasma Ton TBS Sisa Ketersediaan TBS Dari Kebun Plasma Ton TBS Sasaran Mencegah Terjadinya Over Produksi TBS Min DB 25-28 DA 25-28 Biaya Produksi TBS Kebun Inti Min DB 9-12 1 8.866,81 9.023 156,19 Tidak Tercapai Tercapai 2 12.891,62 13.267 375,38 Tidak Tercapai Tercapai 3 16.938 16.938 Tercapai Tercapai 4 13.594,76 14.455 860,24 Tidak Tercapai Tercapai Pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan TBS di pabrik adalah dengan membuat suatu jadwal panen di kebun inti yang disesuaikan dengan jadwal panen dari kebun plasma sehingga bisa diupayakan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kelebihan atau kekurangan TBS di pabrik. Sehingga disini diperlukan kerjasama yang erat antara pabrik kelapa sawit dengan kebun pemasoknya. Untuk sasaran pengolahan TBS, dimana penyimpangan yang ingin diminumkan pada fungsi tujuan adalah penyimpangan bawah terhadap sasaran. Sasaran pengolahan TBS dimaksudkan agar TBS yang tersedia pabrik dari berbagai pemasok dapat terolah seluruhnya dimana disini diperhitungkan juga faktor rendemen CPO yang dihasilkan. Sasaran yang ingin dicapai adalah nol artinya TBS yang diolah dari tiap kebun harus sama dengan CPO yang Universitas Sumatera Utara diproduksi. Pada Tabel 6.6. dapat dilihat bahwa sasaran pengolahan TBS tercapai untuk setiap periode. Sasaran pengolahan TBS ini erat kaitannya dengan ketersediaan TBS dari tiap kebun. Pengolahan TBS juga bisa dihubungkan dengan faktor rendemen CPO yang dihasilkan, dimana rendemen yang tinggi selain dipengaruhi oleh mutu bahan baku yaitu TBS juga dipengaruhi oleh kinerja mesin pabrik. Kriteria mutu TBS yang baik akan menghasilkan rendemen yang tinggi adalah TBS yang dipanen harus masuk kedalam fraksi satu atau dua buah kelapa sawit. Tabel 6.6. Hasil Optimal Untuk Sasaran Pengolahan TBS Triwulan Sasaran DY Keterangan 1 0 0 Tercapai 2 0 0 Tercapai 3 0 0 Tercapai 4 0 0 Tercapai Waktu pengolahan yang menjadi kendala fungsional, berhubungan dengan banyaknya CPO yang dihasilkan per jamnya. Semakin banyak CPO yang dihasilkan dapat diartikan bahwa mesin yang ada dipabrik efisien. Kelebihan waktu pengolahan terjadi pada semua periode triwulan. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengolah lebih banyak TBS yang masih tersisa di pabrik, sehingga demikian pabrik masih memiliki sumber daya untuk meningkatkan produksi CPO.

6.3. Analisis Sensitivitas