Anamnesa. Pemeriksaan fisik. EMBRIOLOGI DAN ANATOMI KELENJAR TIROID

BAB IV DIAGNOSIS TUMOR TIROID

4.1 Anamnesa.

5 Selain hal-hal yang mendukung terjadinya struma akibat peradangan atau hiperplasi dan hipertrofi, maka perlu juga ditanyakan hal-hal yang diduga ada kaitannya dengan keganasan pada kelenjar tiroid, terutama pada struma uninodusa nontoksika antara lain : 1. Umur 20tahun atau 50 tahun. 2. Riwayat terpapar radiasi leher pada waktu kanak-kanak. 3. Pembesaran kelenjar tiroid yang cepat. 4. Penderita struma disertai suara parau. 5. Disertai disfagi dan rasa nyeri. 6. Ada riwayat pada keluarga yang menderita kanker. 7. Penderita struma yang diduga hiperplasi, diterapi dengan hormon tiroksin tetap membesar. 8. Struma dengan sesak nafas. Nodul tiroid yang jinak paling sering terjadi pada umur 30 -50 tahun. Apabila nodul dijumpai pada umur 20 tahun, 20-70 adalah ganas, demikian juga kalau umur 50 tahun. Adanya gejala lokal suara parau dan disfagi biasanya dapat merupakan petunjuk adanya sifat invasif suatu keganasan tiroid. Suatu nodul tiroid yang sudah bertahun-tahun besarnya tetap biasanya jinak, akan tetapi apabila berubah menjadi membesar dalam waktu yang singkat bulanminggu maka Universitas Sumatera Utara perlu diwaspadai berubah menjadi ganas. Pada anamnesa untuk mengetahui adakah gangguan fungsi pada penderita struma maka harus ditanyakan juga hal- hal yang mendukung adanya tanda hipertiroid antara lain tremor, akral hangat dan basah, takikardia, susah konsentrasi, makan banyak akan tetapi badan tetap kurusberat badan turun, sering diare. Sedangkan gejala hipotiroid antara lain sikap lamban apatis, wajah sembab, konstipasi, kulit kering, sering mengantuk, berat badan bertambah, dan non pitting oedema pada tungkai.

4.2 Pemeriksaan fisik.

6 Lakukan pemeriksaan sistematis urut dari atas ke bawah, simetris bandingkan kanan dan kiri, simultan kanan dan kiri bersamaan , seksama dan jangan lupa melihat kepala bagian belakang. Secara rutin harus dievalusi juga keadaan kelenjar getah bening lehernya, adakah pembesaran, lakukan evaluasi tersebut secara sistematis pula. Pembesaran kelenjar tiroid sangat bervariasi dari tidak terlihat sampai besar sekali dan mengadakan penekanan pada trakea, membuat dilatasi sistem vena serta pembentukan vena kolateral. Pada struma diffusa akibat gondok endemik, Perez membagi klasifikasinya sebagai berikut : Derajat 0 : Tidak teraba pada pemeriksaan Derajat I : Teraba pada pemeriksaan, terlihat hanya kalau kepala ditengadahkan Derajat II : Mudah terlihat pada posisi kepala normal Derajat III : Terlihat pada jarak agak jauh Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan penderita struma kita lakukan dari belakang, kepala penderita sedikit fleksi sehingga m.sternokleidomastoideus relaksasi, dengan demikian tumor tiroid lebih mudah dievaluasi dengan palpasi. Gunakan kedua tangan bersamaan dengan ibu jari posisi ditengkuk penderita sedang ke-4 jari yang lain dari arah lateral mengevaluasi tiroid serta mencari pole bawah kelenjar tiroid sewaktu penderita disuruh menelan. Pada struma yang besar dan masuk retrosternal maka kita tidak bisa meraba trakea serta pole bawah tiroid. Kelenjar tiroid yang normal teraba sebagai bentukan yang lunak dan ikut bergerak pada waktu menelan. Biasanya struma masih bisa digerakkan kearah lateral,dan sukar digerakkan kearah vertikal. Struma menjadi terfiksir apabila sangat besar, keganasan yang sudah menembus kapsul, tiroiditis, ada jaringan fibrosis setelah operasi. Untuk memeriksa struma yang berasal dari satu lobus misalnya lobus kiri penderita, maka dilakukan sebagai berikut dengan jari tangan kiri kita letakkan dimedial dibawah kartilago tiroid, lalu kita dorong benjolan tersebut ke kanan. Kemudian ibu jari tangan kanan kita letakkan dipermukaan anterior benjolan. Ke-4 jari lainnya kita letakkan pada tepi belakang m.sternokleidomastoideus untuk meraba tepi lateral kelenjar tiroid tersebut. Pada struma yang menimbulkan pendesakan trakea bisa menyebabkan sesak nafas, sianosis sehingga penderita gelisah . Test Kocher, suatu cara untuk mengetahui adanya pendesakan tersebut, caranya Tekanlah lobus lateralis yang membesar tersebut dari arah lateral pelan-pelan sambil diikuti, bila ada obstruksi maka akan terdengar stridor. Universitas Sumatera Utara Gambar 10. Pemeriksaan Struma dari depan . 6 Penyempitan trakea bisa dijumpai pada : 1. Karsinoma tiroid yang menginfiltrasi trakea. 2. Retrosternal goiter. 3. Struma multinodusa yang diderita bertahun-tahun. 4. Riedel struma Riedel tiroiditis. Pada pemeriksaan fisik bila dijumpai nodul maka harus didiskripsikan : 1. Lokasi : lobus kanan, lobus kiri, ismus. 2. Ukuran: dalam sentimeter, diamater panjang. 3. Jumlah nodul : satu uninodusa atau lebih dari satu multinodusa. 4. Konsistensinya : kistik, lunak, kenyal, keras. 5. Nyeri : ada nyeri atau tidak pada saat dilakukan palpasi 6. Mobilitas : ada tidak ada perlekatan terhadap trakea, m.sternokleidomastoideus. Universitas Sumatera Utara 7. Pembesaran kelenjar getah bening disekitar tiroid : ada atau tidak ada. Meskipun keganasan dapat saja terjadi pada nodul yang multiple 5, namun pada umumnya keganasan biasanya pada nodul yang soliter 15-20 . Waspada keganasan pada struma apabila didapatkan : 7 - Pembesaran soliter yang cepat pada kelenjar tiroid tanpa disertai rasa nyeri . - Pengerasan pada beberapa bagian atau menyeluruh dari suatu struma. - Struma yang sudah lama, tiba-tiba membesar progresif. - Hilangnya mobilitas dari struma, terjadi akibat proses infiltrasi tumor kesekitarnya. - Pulsasi arteri karotis teraba dari arah tepi belakang m.sternokleidomastoideus karena terdesak oleh tumor Berry’s sign . - Adanya obstruksi trakea. - Struma disertai dengan suara parau atau horner syndrome ptosis, miosis, enophthalmus, hal ini menunjukkan adanya infiltrasi atau metastase kanker ke jaringan sekitamya. - Struma disertai pembesaran kelenjar limfe leher. - Struma disertai metastase jauh kalvaria, kosta, kolum femuris dll. Gambar 11. Mencari tanda dari Berry Berry’s sign pulsasi arteri Karotis teraba dibelakang m. sternokleidomastoideus 7 Universitas Sumatera Utara Retrosternal goiter, terjadi pada penderita dengan leher pendek. Pada keadaan normal tidak tampak struma, kalau batuk akan terlihat ada masa tumor yang meloncat, disebut plunging goiter. Retrosternal goiter akan lebih jelas bila dikonfirmasi dengan foto toraks lateral. Sering menimbulkan obstruksi pada thoracic outlet sehingga kalau penderita mengangkat kedua lengannya tinggi disamping kepala, tidak lama kemudian akan tampak kongesti pada muka dan sianosis Pamberton’s sign .

4.3 Gejala hipertiroid.