Embriologi Anatomi kelenjar tiroid.

BAB II EMBRIOLOGI DAN ANATOMI KELENJAR TIROID

2.1 Embriologi

Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang pertama kali tampak pada fetus , tonjolan kelenjar ini berkembang sejak minggu ke-3 sampai minggu ke-4 dan berasal dari penebalan entoderm dasar faring, yang kemudian karena perkembangannya akan memanjang ke kaudal dan disebut divertikulum tiroid. Akibat bertambah panjangnya embrio dan pertumbuhan lidah maka divertikulum ini akan mengalami desensus sehingga berada dibagian depan leher dan bakal faring. Divertikulum ini dihubungkan dengan lidah oleh suatu saluran yang sempit yaitu duktus tiroglosus yang muaranya pada lidah yaitu foramen cecum. 1,2 Divertikulum ini berkembang cepat membentuk 2 lobus yang tumbuh ke lateral sehingga terlihat kelenjar tiroid terdiri dari 2 lobus lateralis dengan bagian tengahnya disebut ismus. Pada minggu ke-7 perkembangan embrional kelenjar tiroid ini mencapai posisinya yang terakhir pada ventral dari trakea yaitu setinggi vertebra C5,C6,C7 dan Th1, dan secara bersamaan duktus tiroglosus akan hilang. Perkembangan selanjutnya tiroid bergabung dengan jaringan ultimobranchial body yang berasal dari branchial pouch V, dan membentuk C-cell atau sel parafolikuler dari kelenjar tiroid. 1,2 Kira-kira 75 pada kelenjar tiroid ditemukan lobus piramidalis yang menonjol dari ismus ke kranial, ini sisa dari duktus tiroglosus bagian kaudal. Pada akhir minggu ke 7 – 10 kelenjar tiroid sudah mulai berfungsi, folikel pertama akan Universitas Sumatera Utara terisi koloid. Sejak saat itu fetus mulai mensekresi Thyrotropin Stimulating Hormone TSH , dan sel parafolikuler pada fetus sementara belum aktif. 2 Gambar 1. Perkembangan embriologis tiroid minggu ke-4. Gambar 2. Perkembangan embriologis tiroid minggu ke-4 Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Perkembangan embriologis tiroid minggu ke -7

2.2 Anatomi kelenjar tiroid.

2 Tiroid berasal dari bahasa Yunani yaitu thyreos yang artinya perisai pada masa bayi beratnya sekitar 1,5 gram dan saat dewasa beratnya 15-20 gram terdiri dari 2 lobus lateralis dengan ukuran panjang 4 cm dan lebar 2 cm menempel pada sisi lateral kartilago tiroid dengan batas atas ismus sedikit di bawah kartilago krikoid dan bawahnya sampai cincin trakea ke- 4. Kelenjar tiroid dibungkus kapsul jaringan fibrous tipis, pada sisi posterior melekat erat pada trakea dan laring ligamen suspensorium dari Berry sehingga akan ikut bergerak sewaktu menelan, kapsul ini juga penetrasi ke dalam kelenjar sehingga terbentuk septa membentuk pseudolobulus yang berisi berbagai folikel. Pada sebelah anterior kelenjar tiroid menempel otot pretrakealis m.sternotiroid dan m. sternohioid kanan dan kiri yang bertemu pada midline, otot-otot ini diinervasi oleh cabang akhir nervus kranialis hipoglossus desendens dan yang Universitas Sumatera Utara kaudal oleh ansa hipoglossus. Pada sebelah yang superfisial dan sedikit lateral ditutupi oleh fasia kolli profunda dan superfisial yang membungkus m.sternokleidomastoideus dan vena jugularis eksterna. Sisi lateral berbatasan dengan arteri karotis komunis, vena jugularis interna, trunkus simpatikus, dan arteri tiroidea inferior. Posterior dari sisi medialnya terdapat kelenjar paratiroid, nervus rekuren laringeus dan esofagus. Esofagus terletak dibelakang trakea dan laring sedangkan nervus rekuren laringeus terletak pada sulkus trakeoesofagikus. Gambar 4. Otot-otot leher Aliran darah dalam kelenjar tiroid berkisar 4-6 mlgrmenit, kira-kira 50x lebih banyak dibanding aliran darah dibagian tubuh lainnya. Pembuluh darah kelenjar tiroid terdiri dari arteri dan vena sebagai berikut : a. Arteri tiroidea superior. Merupakan cabang dari a. karotis eksterna dan memberi darah sebesar 15-20. Sebelum mencapai kelenjar tiroid, arteri ini bercabang dua menjadi Universitas Sumatera Utara ramus anterior dan ramus posterior, yang akan beranastomose dengan cabang a. tiroidea inferior. b. Arteri tiroidea inferior. Merupakan lanjutan dari trunkus tiroservikalis yang berasal dari a. subklavia, dan memberikan darah paling banyak yaitu 76-78. Tepat pada kutub kaudal kelenjar tiroid, arteri akan bercabang dua yaitu ramus anterior dan ramus posterior yang beranastomose dengan cabang a. tiroidea superior. c. Arteri tiroidea ima. Arteri ini berjalan kearah ismus kelenjar tiroid, merupakan percabangan dari arkus aorta atau arteri brakiosefalika dan memberi darah 1-2. Arteri ini tidak selalu ada, kalau ada kadang cukup besar sehingga bisa membahayakan pada waktu trakeostomi .

d. Vena, drainase vena dari kelenjar tiroid berawal dari pleksus venosus yang