ramus anterior dan ramus posterior, yang akan beranastomose dengan cabang a. tiroidea inferior.
b. Arteri tiroidea inferior.
Merupakan lanjutan dari trunkus tiroservikalis yang berasal dari a. subklavia, dan memberikan darah paling banyak yaitu 76-78. Tepat pada
kutub kaudal kelenjar tiroid, arteri akan bercabang dua yaitu ramus anterior dan ramus posterior yang beranastomose dengan cabang a. tiroidea superior.
c. Arteri tiroidea ima.
Arteri ini berjalan kearah ismus kelenjar tiroid, merupakan percabangan dari arkus aorta atau arteri brakiosefalika dan memberi darah
1-2. Arteri ini tidak selalu ada, kalau ada kadang cukup besar sehingga bisa membahayakan pada waktu trakeostomi .
d. Vena, drainase vena dari kelenjar tiroid berawal dari pleksus venosus yang
kemudian bergabung menjadi tiga percabangan yaitu : - vena tiroidea superior yang menuju ke vena jugularis interna atau vena
fasialis. - vena tiroidea media ke vena jugularis interna.
- vena tiroidea inferior menuju ke vena brakiosefalika.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Pembuluh darah tiroid tampak depan Pembuluh limfe, tiroid mempunyai jaringan saluran getah bening yang
menuju ke kelenjar getah bening di daerah laring diatas ismus Delphian node , kelenjar getah bening para trakeal dekat n. rekuren, kelenjar getah bening
bagian depan trakea, dan dari kelenjar kelenjar tersebut bergabung alirannya diteruskan ke kelenjar getah bening rantai jugular.
Gambar 6. Pembuluh limfe leher
Universitas Sumatera Utara
Nervus laringeus terletak dibelakang tiroid menyusuri sulkus trakeo-esofagikus sepanjang jugular chain, terdiri dari cabang eksterna laringeus superior yang
menginervasi m. krikotiroid, yang akan menegangkan korda vokalis dengan mendorong bagian depan kartilago tiroid, cabang interna laringeus superior yang
masuk dan menginervasi mukosa laring, rekuren laringeus inferior yang
perjalanannya disebelah kanan dan kiri berbeda. Nervus rekuren laringeus inferior yang kanan langsung menyilang dari lateral ke medial, sedangkan yang kiri masih
turun dulu sampai arkus aorta baru kemudian kembali ke kranial melalui sulkus trakeo-esofageal.
Kelenjar paratiroid, berwarna merah kekuning-kuningan dengan diameter 4-7 mm, mirip jaringan lemak, biasanya ditemukan 4 buah, 2 dikutub atas tiroid
dan 2 dikutub bawah, berat keseluruhan 120-140 mgr.
Gambar 7. Pembuluh darah tiroid tampak samping .
Universitas Sumatera Utara
BAB III
FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI KELENJAR TIROID
3.1 Fisiologi kelenjar tiroid.
Fungsi kelenjar tiroid yang utama adalah memproduksi hormon tiroksin yang berperan dalam pertumbuhan serta metabolisme. Mekanisme
pengaturannya dipacu dan direm oleh thyroid stimulating hormon TSH yang diproduksi kelenjar hipofise anterior thyrotropin hormon, dan dengan sistem
auto-regulasi dalam kelenjar tiroid sendiri. Hormon produk kelenjar tiroid merupakan
iodinated asam amino, tiroksin T
4
dan 3,5,3-triiodotironin T
3
dalam kelenjar tiroid terikat oleh tiroglobulin Tg dalam koloid asini, sedang diperiferperedaran darah terikat oleh protein lainnya, hormon tiroksin
yang aktif hanyalah yang bebas sehingga bisa menembus, dinding sel untuk menginduksi konsumsi oksigen, meningkatkan metabolisme terutama
metabolisme karbohidrat.
2
Yodium sangat esensial dalam pembentukan hormon tiroksin, kebutuhan yodium pada orang dewasa normal sekitar 50-100 mg. Sintesa hormon
tiroksin ini sangat kompleks, mulai dari dalam sistem gastrointestinal masuk dalam sirkulasi dengan suatu proses transport aktif pompa - yodium yang
didukung oleh Na+K+-ATPase, sehingga bisa memasukkan yodium kedalam sirkulasi darah yang sebetulnya ada beda gradient 20:1 atau ebih, bahkan pada
penderita Graves disease gradient ini bisa sampai mencapai 500:1.
1
Universitas Sumatera Utara
3.2 Patofisiologi pembesaran kelenjar tiroid struma .