Hashimotos disease. Struma lymphomatosa Lymphadenoid goiter Lymphocytic thyroiditis. Riedels struma Ligneous thyroiditis

3.2.3 Tiroiditis kronis.

2

3.2.3.1 Hashimotos disease. Struma lymphomatosa Lymphadenoid goiter Lymphocytic thyroiditis.

Pertama kali di laporkan oleh Hawkin Hashimoto dari Jepang pada tahun 1912, sebagai penyakit tiroid akibat gangguan immunologis. Sering menyebabkan hipotiroid pada anak dan dewasa. Laki : wanita = 1 : 15, sering terjadi pada usia 30 – 50 tahun. Antitiroid antibodi dalam serum penderita Hashimotos disease ditemukan pertama kali oleh Doniach dan Roitt, 1957. Hal ini bisa mendeteksi adanya kelainan tersebut, dan berlangsung selama sakit, erat hubungannya dengan peran T- cell mediated f a c t o r . Klinis didapat struma multinodusa dengan batas nodul tidak jelas, benjolan benjolan yang terjadi biasanya pada pole bawah, tidak nyeri, tidak febris, berat badan turun. Pada struma yang besar sering menimbulkan penekanan pada vena kava superior. Diagnosa Hashimotos disease dimulai dengan ditemukannya hipotiroid, pemeriksaan fungsi tiroid TSH, T 3 , T 4 didapatkan TSH normal, dan sedikit penurunan pada T 3 dan T 4 . Pada fase transient hipertiroid maka akan didapat peningkatan T 3 dan T 4 , hal ini bisa dibedakan dengan Graves disease dengan melakukan pemeriksaan I 131 uptake. Pada Graves disease akan didapat peningkatan uptake yang difus pada seluruh jaringan tiroid, sedangkan pada Hashimotos disease akan didapat gambaran yang normal bahkan pada fase lanjut akan didapat uptake I 131 menurun. Universitas Sumatera Utara Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk Hashimotos disease, biasanya dengan memberikan hormon tiroksin Euthyrox; Thyrax sebagai replesmen serta simtomatis lainnya. Kadang diperlukan pembedahan yang sifatnya adalah untuk mengurangi jeratan atau penekanan yang diakibatkan. Biopsi atau FNAB dilakukan untuk membedakan dengan proses keganasan.

3.2.3.2 Riedels struma Ligneous thyroiditis

2 Sangat jarang, suatu proses peradangan pada tiroid. Usia yang mengalami berkisar antara 30-60 tahun, wanita lebih sering dibanding pria. Etiologi terjadi fibrosis tidak jelas. Sering dihubungkan sebagai kelanjutan dari tiroiditis subakut. Penderita sering mengeluh adanya pembesaran yang cepat pada kelenjar tiroid disertai dengan gangguan pada trakea atau esofagus. Konsistensinya mengeras seperti kayu, bentuk irreguler, tanpa rasa nyeri, sering rancu dengan karsinoma tiroid. Pada pemeriksaan laboratorium hampir tidak didapat kelainan, hanya saja bila sudah fase akhir akan di dapat hipotiroid. Diagnosa yang diandalkan hanyalah biopsi. Kelainan patologi yang didapatkan adanya fibrosis yang menyeluruh pada kelenjar tiroid dan padat. Pengobatan ditujukan pada suplemen hormonal bila dalam kondisi hipotiroid, pembedahan diindikasikan atas adanya penekanan pada trakea atau esofagus. Fibrosis yang terjadi dapat melibatkan struktur sekitarnya antara lain a. karotis, n. rekuren laringeus. Universitas Sumatera Utara

3.2.4 Karsinoma Tiroid