Pemeriksaan radiologis. Pemeriksaan Ultrasonografi Sidik Kelenjar Tiroid.

normal dengan metode RIA didapatkan rata-rata 2-4 mUL dengan batas paling tinggi 6 mUL baik pada anak-anak maupun pada dewasa, pada neonatus kurang dari 25 mUL.

4.5 Pemeriksaan radiologis.

6 Dengan foto rontgen dapat memperjelas adanya deviasi trakea, atau pembesaran struma retrosternal yang pada umumnya secara klinis sudah bisa kita duga, foto rontgen leher posisi antero posterior dan posisi lateral diperlukan untuk evaluasi kondisi jalan nafas. Adanya kalsifikasi halus pada struma menunjukkan karsinoma papiler sedang kalsifikasi yang kasar bisa terdapat pada endemik goiter yang lanjut atau juga bisa pada karsinoma meduler.

4.6 Pemeriksaan Ultrasonografi

USG. 6 Manfaat pemeriksaan ultrasonografi untuk pemeriksaan tiroid adalah : 1. Dapat menentukan jumlah nodul 2. Dapat membedakan antara lesi tiroid padat dan kistik 3. Dapat mengukur volume dari nodul tiroid 4. Dapat mendeteksi adanya jaringan kanker tiroid residif yang tidak menangkap yodium, yang tidak terlihat dengan sidik tiroid. 5. Pada kehamilan dimana pemeriksaan sidik tiroid adalah kontra indikasi, pemeriksaan USG sangat membantu mengetahui adanya pembesaran tiroid. 6. Untuk mengetahui lokasi dengan tepat benjolan tiroid yang akan dilakukan biopsi terarah. Universitas Sumatera Utara 7. Dapat dipakai sebagai pengamatan lanjut hasil pengobatan.

4.7 Sidik Kelenjar Tiroid.

6 Prinsip sidik tiroid adalah daerah dengan fungsi yang lebih aktif akan menangkap radioaktivitas yang lebih tinggi. Radioisotop yang umum digunakan dalam bidang tiroidologi adalah I 131 , I 123 , I 125 , Tc 99m pertechnetate. Radiasi gamma digunakan untuk diagnostik, sedangkan radiasi beta hanya penting untuk terapi. Di samping radioisotop tersebut tadi digunakan pula walau masih terbatas seperti : - Ga 67 sitrat, untuk membedakan lesi tiroid benigna dan maligna. - T1 201 untuk deteksi karsinoma tiroid primer maupun metastase,dan juga tiroiditis. - Tc 99M dimercaptosuccinic acid Tc 99M DMSA untuk deteksi karsinoma tiroid medulare primer dan metastase. - Lain-lain seperti Se 75 selenomethionin, Cs 131 , Tc 99m bleomycin, Tc 99m diphosphate untuk sidik tiroid. Indikasi sidik tiroid adalah 1. Evaluasi bentuk, letak, besar, serta distribusi radioaktivitas. 2. Deteksi varian anatomi seperti tiroid ektopik 3. Evaluasi massa tumor dileher dan mediastinum 4. Deteksi sisa jaringan tiroid pasca tiroidektomi serta anak sebar fungsional dari karsinoma tiroid berdiferensiasi baik. 5. Memperkirakan berat kelenjar tiroid. Universitas Sumatera Utara Gambaran normal sidik tiroid adalah berbentuk kupu-kupu dengan ismus menghubungkan kedua lobi. Masing-masing lobi besarnya kira-kira sebesar ibu jari penderita dengan distribusi radioativitas rata. Ismus dan lobus piramidalis kadang-kadang dapat terlihat jelas. Beberapa kemungkinan kelainan yang dapat ditemukan adalah - Kedua lobi membesar difus dengan distribusi radioaktivitas rata - Ada nodul soliter atau multiple, tergantung dari radioaktivitas pada nodul, maka nodul tersebut dapat dibagi lagi menjadi : 1. Nodul hangat soliter pada umumnya jinak, sedang nodul panas jarang sekali ganas. Kemungkinan nodul panas ganas kurang dari 1 . Nodul hangat bila aktivitasnya sama dengan jaringan tiroid – jaringan tiroid normal sekitarnya dan nodul panas bila aktivitasnya lebih tinggi dari jaringan tiroid - jaringan tiroid normal sekitarnya Gambar 12. Nodul hangat Gambar 13. Nodul panas 2. Nodul dingin soliter lebih tinggi kemungkinan keganasannya; frekwensi keganasan nodul dingin bervariasi antara 8-40 London,1974; 15-30 Holland,1977. Perbedaan frekwensi ini mungkin disebabkan perbedaan insiden karsinoma tiroid di berbagai negara. Pada struma multinodusa, sidik tiroid memberikan gambaran distribusi radioaktivitas yang tidak rata; kemungkinan keganasan pada nodul dingin multipel kecil sekali. Nodul dingin bila Universitas Sumatera Utara aktivitasnya kurang atau tidak ada sama sekali atau agenesis dari salah satu lobus tiroid Gambar 14. Nodul Dingin

4.8 Sidik seluruh