Pendidikan Anak Secara Islami

Pendidikan Anak Secara Islami

Pendidikan anak secara Islami ini adalah pendidikan anak secara menyeluruh, baik secara rasional maupun spiritual. Anak tersebut tidak hanya diajari ilmu pengetahuan melalui akal saja, tetapi juga melalui hatinya. Dengan dido‘akan dan dimujahadahi oleh kedua orang tuanya, ilmu yang diserap seorang anak melalui akalnya akan menjadi semakin berkembang. Pendidikan anak secara Islami ini bukan hanya membentuk anak menjadi pintar saja tapi juga cerdas, yaitu orang yang mampu mengelola ilmu yang sudah didapat di dalam bilik akalnya dengan tepat sehingga ilmu itu cepat menjadi berkembang.

Akal sesuai fungsinya adalah tempat perbendaharaan ilmu pengetahuan yang didapat dari tiga sumber: pertama dari pendengaran, kedua dari penglihatan dan ketiga terbit dari dalam hati manusia. Allah memberikan isyarat dengan firman-Nya:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 273 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 273

kamu bersyukur ”(QS.An-Nahl:16/78)

Manusia bisa mendapatkan ilmu pengeta- huan dari tiga sumber itu, yaitu dengan membaca, mendengarkan dan melaksanakan ibadah atau mujahadah yang diniatkan semata- mata atas dasar takwallah. Dengan jalan yang ketiga ini Allah  telah menegaskan dengan firman-Nya:

“Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan

Allah Maha Mengetahui segala sesuatu ”(QS.Al- Baqoroh:2/282)

Juga sabda Nabi  yang artinya: “Barang siapa beramal dengan ilmu yang sudah diketahui maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahui”.

Saat manusia dilahirkan oleh ibunya, saat itu alat-alat mekanik yang nantinya menjadi indera manusia, seperti mata dan telinga belum berfungsi sebagaimana mestinya. Makanya, saat itu manusia dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Hal itu disebabkan karena belum ada sinyal yang dikirimkan indera-indera tersebut ke dalam bilik akal. Untuk itu indera yang pertama

274 - Menguak Dunia Jin 274 - Menguak Dunia Jin

Orang yang tuli sejak lahir misalnya, dia hanya dapat mengerti dari apa-apa yang dilihat oleh matanya tapi tidak dapat mengatakannya melalui kata-kata. Hal itu karena dia tidak pernah mendengarkan suara, sehingga walau akalnya mampu memancarkan perintah supaya dia berbicara, alat bicara itu tidak dapat melaksana- kannya karena sedikitpun alat itu tidak pernah terlatih untuk berbicara.

Berbeda dengan orang yang buta sejak kecil tapi pendengarannya sempurna, kadang-kadang dia malah menjadi lebih pintar dan lebih cerdas daripada orang yang dapat melihat. Hanya saja dia tidak dapat menulis karena sama sekali ia tidak pernah kenal dengan tulisan, kecuali yang dilatih melalui sentuhan tangan.

Dari dua sumber ini, ilmu pengetahuan kemudian masuk ke dalam bilik akal dan direkam di dalam memori akal. Itulah yang disebut ilmu lahir atau ilmu rasional. Sedangkan ilmu yang masuknya ke dalam bilik akal melalui hati atau

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 275 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 275

seorang ibu saat mengandung anaknya akan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan jiwa anak yang ada di dalam kandungan. Untuk itu seorang ibu yang sedang mengandung hendaknya menjaga kestabilan batinnya, meningkatkan kemampuan spiritual dengan amal ibadah yang ikhlas, baik secara vertikal maupun horizontal. Hal itu dilakukan agar emosional dan rasional selalu dapat terkontrol

Keadaan

batin

dan terkondisi dengan baik. Kemampuan spiritual yang baik akan memberi- kan pengaruh positif kepada perkembangan janin yang sedang dikandungnya.

Namun demikian, oleh karena jin selalu bekerjasama dengan manusia di dalam urusan harta benda dan anak-anak, maka untuk mempersiapkan anak yang pandai, cerdas dan sehat wal afiat —baik ruhani maupun jasmani— secara Islami tersebut, tidak hanya dilakukan di saat anak manusia itu berada di dalam

276 - Menguak Dunia Jin 276 - Menguak Dunia Jin

Artinya, pendidikan anak secara Islami itu harus dikondisikan bersama saat seorang suami bersetubuh dengan istrinya. Dimulai berdzikir kepada Allah  dengan membaca basmallah dan do‘a sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah  yang artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Wahai Tuhanku! Jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami ”. Perbuatan itu tidak hanya dilakukan sekedar melampiaskan nafsu syahwat belaka.

Saat itu adalah saat-saat yang sangat menentukan bagi kemurnian fithrah calon anak manusia yang ada dalam rahim. Apabila dari hubungan tersebut terjadi pembuahan, maka sejak itu calon anak manusia itu akan mendapat perlindungan Allah  dari segala upaya setan jin. Supaya hasil hubungan itu benar-benar bersih sesuai dengan fithrah yang telah dikehendaki Allah  baginya. Bukan sebagai fithrah yang sudah terkontaminasi oleh anasir jin, yang menyebabkan manusia kemudian harus bersusah

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 277 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 277

Selanjutnya seorang ibu yang mengandung itu hendaknya selalu mengkondisikan baik lahir maupun batinnya —untuk mempersiapkan akhlak anak yang dikandungnya menjadi akhlak yang mulia —dengan pelaksanaan akhlak yang mulia pula. Hendaknya bapak dan ibunya jangan terjebak melaksanakan wirid-wirid khusus yang kadang-kadang

dapat mewariskan karakter —bagi anaknya—yang tidak diinginkan sebagai dampak negatif dari wirid-wirid tersebut.

justru

Hal itu karena pelaksanaan wirid-wirid itu bisa jadi cenderung hanya memperturutkan kemauan nafsu syahwat belaka. Amaliyah apa saja boleh dilakukan asal amaliyah itu mendapatkan bimbingan dari guru ahlinya serta hanya diniatkan untuk semata-mata beribadah. Amaliyah yang benar itu akan membawa dampak positif kepada janin yang ada dalam kandungan.

Anak adalah salah satu amanat yang terbesar dari-Nya, maka jangan sampai hidupnya kelak menjadi sia-sia. Hanya Allah  yang akan mampu mentarbiyah hamba-hamba-Nya. Allah  telah menegaskan dari apa yang telah

278 - Menguak Dunia Jin 278 - Menguak Dunia Jin

“Sesungguhnya Pentarbiyahku adalah Allah yang telah

menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia yang akan mentarbiyah orang-orang yang saleh ”(QS.Al- A‟raaf:7/196)

Apabila kehidupan janin yang ada dalam kandungan tersebut dalam kondisi terkontami- nasi oleh anasir jin, maka sejak saat itu jin yang menguasai calon anak manusia itu akan ikut andil menjadi gurunya. Pendidikan yang dilakukan jin tersebut dengan cara mengirimkan perintah berupa sinyal-sinyal yang dipancarkan setiap saat kepada janin yang sudah bernyawa itu. Akibatnya, apa saja yang diupayakan oleh ibunya saat mengandung tidak akan membuahkan hasil yang optimal. Sebabnya, karena upaya itu terlebih dahulu dihadang upaya jin yang sudah menguasai janin tersebut.

Sejak itu setan jin sudah ikut andil dalam pembentukan kepribadian serta karakter bagi calon anak yang ada di dalam kandungan ibunya tersebut. Setelah anak itu dilahirkan dia akan menjadi anak yang mempunyai kelainan-kelainan pembawaan yang negatif. Kelainan yang kadang-

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 279 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 279

Anak manusia yang terlahir dengan fithrah yang sudah tidak murni ini, ketika sudah mulai menginjak usia balita, biasanya muncul tanda- tanda yang dapat dibaca dari prilaku keseharianya. Dengan izin Allah  serta ilmu- Nya seorang yang ahli dapat membaca keadaan itu melalui sorot mata anak tersebut.

Adapun tanda-tanda yang umum adalah apa yang diduga oleh orang banyak dengan istilah hipperaktif atau autis. Anak balita itu seakan-akan mempunyai kehidupan ganda. Kadang-kadang memang kepandaiannya lebih menonjol daripada teman sebayanya akan tetapi dia sulit diatur orang lain. Dia suka berbuat semaunya sendiri sehingga banyak merepotkan orang-orang yang ada di sekitarnya. Memang keberadaan anak tersebut tidak sebagaimana mestinya pada usia anak sebayanya. Kadang- kadang malah mempunyai inisiatif dan kreatif yang berlebihan dan bahkan mampu berbuat jauh melebihi usia anak yang lebih tua darinya.

280 - Menguak Dunia Jin

Yang dikatakan hipperaktif itu kadang- kadang memang karena fithrah anak manusia itu telah terkontaminasi anasir jin sejak dia dilahirkan oleh ibunya. Berarti sejak itu anak tersebut sesungguhnya dalam keadaan sakit akibat gangguan jin. Penyakit itu bahkan menjangkit sejak pertama kali indung telur seorang ibu itu dibuahi oleh sperma ayahnya. Kalau demikian keadaannya, sebagai bagian dari pelaksanaan pendidikan secara Islami, adalah pelaksanaan Aqiqoh dari kedua orang tuanya yang dilaksanakan oleh seorang ahlinya, atau orang-orang yang telah mengetahui ilmunya. Aqiqoh itu harus ditujukan secara khusus untuk mengembalikan fithrah anaknya ditambah dengan terapi amalan yang harus dijalani oleh kedua orang tuanya.

Pelaksanaan aqiqoh untuk tujuan kafarot atau fi da‟ bagi anak tersebut, sedangkan terapi amalan yang dilakukan orang tuanya untuk tujuan upaya penyembuhan akibat luka yang sudah diderita si anak sekaligus sebagai bagian pelaksanaan pendidikan secara spiritual antara orang tua dan anaknya. Proses tersebut disebut dengan interaksi ruhaniyah.

Dalam kaitan ini, orang tua yang belum menguasai ilmunya tidak seharusnya melaksana-

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 281 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 281

Untuk itu peran Ulama ahlinya sangat penting di tengah masyarakat. Disamping mereka mengajarkan ilmu agama, kadang-kadang mereka juga harus melaksanakan penyembuhan kepada umatnya, terlebih penyakit yang berkaitan dengan dimensi jin yang wilayahnya tidak bisa dijangkau oleh ilmu medis. Namun ironisnya, Ulama‘-ulama‘ muda kita zaman sekarang— tanpa mereka sadari —malah menyebarkan virus dimensi jin tersebut di masyarakat luas melalui pelaksanaan ruqyah yang mereka banggakan.

282 - Menguak Dunia Jin