TAHAP PERTAMA : Sunnah Yang Terfasilitasi

TAHAP PERTAMA : Sunnah Yang Terfasilitasi

Allah  menciptakan sunnah (sunnatullah) sebagai takdir-Nya yang sudah ditetapkan sejak zaman azali. Sunnah tersebut menyiratkan bahwa jasad manusia dapat dimasuki jasad makhluk jin dengan mudah melalui jalan darahnya. Seandainya tidak ada ketetapan yang demikian, tidak ada Ilmu Allah untuk memudahkan hal tersebut, tidak mungkin hal itu bisa terjadi. Dengan ilmu Allah jasad makhluk dengan jenis dimensi yang satu dapat dimasuki oleh makhluk lain dengan jenis dimensi yang berbeda. Seperti udara (angin) dapat masuk tubuh manusia tapi manusia tidak dapat memasukkan tubuhnya ke dalam udara.

Makhluk jin dapat memasukkan tubuhnya ke dalam tubuh manusia tapi manusia tidak dapat memasuki tubuh makhluk jin. Itulah makna yang tersirat dari firman Allah  tersebut di atas:

234 - Menguak Dunia Jin

Tuhan berfirman: " Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.

Maksudnya, dengan cara yang dimungkin- kan dan sesuai sunnah yang telah ditetapkan serta fasilitas yang dibentangkan, setan jin dapat mengadakan tipu daya kepada manusia bahkan dengan memasukkan jasadnya ke dalam jasad manusia melalui jalan darahnya, kecuali batas wilayah kesadaran. Hal itu, karena Allah menjaga wilayah kesadaran manusia itu dengan tentara malaikat.

Dengan sunnah tersebut, manusia dapat menentukan pilihan hidup, mengikuti atau menghindari tipudaya setan jin itu, kecuali orang- orang yang —akibat kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat sendiri —alam kesadaran mereka telah dikuasai setan jin sehingga jalan hidupnya terjajah oleh kemauan jin. Oleh karena itu hanya orang-orang yang terkena tipudaya setan jin saja yang mengikuti langkah-langkah setan dan akan mendapatkan siksa di neraka sesuai dengan amal

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 235 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 235

Padahal segala bentuk kejahatan, baik yang diperbuat oleh setan jin maupun kejahatan antara manusia yang satu kepada manusia yang lain, tanpa izin Allah (sunatullah) kejahatan tersebut tidak akan membahayakan manusia. Allah  berfirman :

“Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin

Allah ”(QS.Al-Baqoroh:2/102)

Juga firman-Nya:

“Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti

rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam ”(Al-Baqoroh/251).

Bumi dan isinya bahkan bisa menjadi rusak seandainya Allah tidak membatasi kejahatan manusia yang satu kepada manusia yang lain.

236 - Menguak Dunia Jin

Hal itu semata karena Allah sayang kepada seluruh makhluk-Nya. Namun demikian, oleh karena manusia telah berbuat kesalahan, sebagai akibatnya, maka hidup mereka sendiri yang akan menjadi rusak.

Contohnya, oleh karena manusia telah melaksanakan ruqyah dengan cara yang salah sehingga berakibat kesadarannya dikuasai jin, berarti manusia telah berbuat zalim kepada dirinya sendiri. Artinya, tidak ada yang salah di dalam sunnatullah, ketika manusia yang tercipta sebagai makhluk yang mulia menjadi hina karena gila. Manusia yang mempunyai kebebasan untuk memilih menjadi manusia yang hidupnya tergadai oleh kekuasan jin. Hal itu karena manusia terlebih dahulu merusak sunnah tersebut. Mereka tanpa sadar memanggil jin untuk memasuki wilayah kesadarannya. Untuk itu manusia harus menanggung akibat yang telah diperbuat sendiri. Allah menegaskan dengan firman-Nya:

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya ”(QS.An- Najm:53/39)

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 237

Itu juga bagian dari sunnatullah yang tidak ada perubahan lagi untuk selamanya. Untuk itu manusia harus berhati-hati dalam berbuat. Mereka harus melengkapi dirinya dengan ilmu pengetahuan yang luas. Menerapkan ilmu itu dengan bimbingan guru ahlinya. Bila tidak, manusia sendiri yang akan menerima akibat dari kesalahan yang telah diperbuat. Sekali-kali Allah tidak berbuat zalim kepada hamba-Nya: ”(Azab) yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya ”(Ali Imran/182)

Di dunia kebajikan dan kejahatan bahkan sama-sama mendapatkan kemudahan dari Allah: “Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu ”(QS.Al-Isra‟/20). Namun demikian, hasil akhirnya sejatinya hanya untuk kebaikan orang-orang yang beriman. Itulah sistem seleksi alam yang diciptakan-Nya di dalam kehidupan.

Dengan sistem seleksi itu, supaya kebaikan teruji kualitasnya, dan kejahatan juga demikian. Kebajikan dan kejahatan itu selalu dipertemukan di dalam kehidupan manusia, tidak pandang bulu dari kalangan yang mana mereka itu berada. Permusuhan antara manusia yang satu dengan

238 - Menguak Dunia Jin 238 - Menguak Dunia Jin

kualitas hidupnya: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya ”(Al-Mulk/2)

Apabila manusia mampu menyelesaikan seluruh tahapan hidup yang harus dijalani, melewati segala tantangan dan rintangan yang dibentangkan, berarti manusia akan menjadi makhluk yang mulia. Hasilnya, mereka akan mendapatkan keutamaan (fadhol) yang telah dipersiapkan untuk dirinya sejak zaman azali. Menjadi kholifah bumi sebagaimana hikmah penciptaan baginya. Walhasil, meski setan jin terfasilitasi oleh sunnah untuk dapat masuk di dalam tubuh manusia, tanpa manusia berbuat kesalahan, jin tersebut tidak dapat menguasai kesadaran manusia sehingga mereka menjadi kesurupan jin dan gila.

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 239