Manusia Kesurupan Jin

Manusia Kesurupan Jin

Yang dimaksud orang kesurupan jin adalah orang yang wilayah kesadarannya sedang dikuasai makhluk jin. Dengan masuk di dalam wilayah kesadaran itu, jin mampu menggunakan jasad serta instrumen kehidupan jasad manusia tersebut sebagai media komunikasi untuk mengekpresikan eksisitensi kehidupan jinnya dalam kehidupan manusia. Adapun manusia tersebut dalam keadaan tidak sadar. Dia seperti orang yang sedang dibius dokter sehingga tidak merasa sakit walau jasadnya sedang dioperasi untuk mengobati penyakit dalam tubuhnya.

Jika disaat tersebut (saat tubuh manusia sedang dikuasi jin melalui kesadarannya) manusia masih mempunyai ingatan walaupun sedikit. Dia kadang sadar kadang tidak, setelah sadar kemudian dia masih mampu mengingat apa-apa yang telah menimpa dirinya. Dia ingat pula terhadap yang diperbuat jin kepada dirinya, maka sesungguhnya jin itu belum sempurna menguasai manusia. Manakala saat itu manusia sudah benar- benar tidak sadar, baik disaat sedang dikuasai jin atau sesudahnya, berarti jin tersebut telah sempurna menguasai kesadaran manusia itu.

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 109

Jasad manusia yang terdiri dari daging dan tulang yang awal kejadiannya tercipta dari debu. Dengan segala instrumen kehidupan yang menyertainya, seperti pendengaran, penglihatan dan perasaan. Jasad itu sejatinya hanyalah rumah tempat tinggal sementara yang ditempati hakikat manusia yang disebut nismatul „adamiyah. Dengan jasad kasar itu, nismatul ‗adamiyah saat itu sedang menjalani kehidupannya di dunia. Ketika usia kehidupan manusia di dunia sudah berakhir, maka ruh yang menghidupi jasad kasar itu dicabut oleh malaikan Izra‘il sehingga jasad kasar itu menjadi mati. Setelah jasad yang mati itu dikubur, jasad itu akan kembali menjadi tanah lagi. Nismatul „adamiyah selanjutnya, melanjutkan kehidupannya di alam barzah (alam kubur) dengan mendapatkan jasad baru yang disebut

jismul lathif atau jasad halus. 5

Adapun gambaran konkrit tentang orang yang kesurupan jin tersebut ialah, tempatnya nismatul „adamiyah yang berada di dalam jasad kasar manusia itulah yang diduduki jin, sehingga sistem pengendali jasad kasar itu dikuasai jin. Hal itu karena jin terlebih dahulu menguasai nismah manusia . Nismatul ‗adamiyah itu kemudian di

5 Lebih detail tentang hakikat manusia, baca buku Kholifah Bumi.

110 - Menguak Dunia Jin 110 - Menguak Dunia Jin

Konon, kehidupan manusia yang sedang dikuasai jin itu di penjara di suatu tempat yang terpencil di dalam dimensi jin, bahkan di dalam gua yang ada di dasar lautan yang sangat dalam. Kalau sudah demikian, mestinya kehidupan manusia itu sulit untuk dikembalikan ke jasadnya. Selanjutnya jasad kasar dengan seluruh instrumen kehidupannya ditempati jin untuk menjalankan eksistensi kehidupan jinnya bersama dengan manusia selamanya.

Itulah tujuan yang utama bagi jin untuk menguasai manusia. Untuk tujuan itu jin dengan seluruh kekuatan dan tentara-tentaranya selalu

berusaha dan bersusah-payah isyrok atau bersekutu dengan manusia, baik di dalam urusan anak maupun urusan harta benda. Hal tersebut sebagaimana yang telah ditegaskan Allah  dengan firman-Nya :

“Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan

anak-anak ”. (QS.Al-Isra‟:17/64).

Isyrok dalam arti seorang jin telah berserikat secara utuh dengan seorang manusia.

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 111

Mereka bersekutu di dalam jasad lahir manusia itu beserta seluruh perangkat kehidupannya. Jin bahkan mampu memadukan ilmunya dengan ilmu manusia yang sedang dikuasai itu langsung dari pusat simpanan ilmu itu berada, baik di alam akal maupun alam fikir manusia.

Dengan hal tersebut seorang jin dapat menjalankan kehidupan jinnya sebagaimana layaknya kehidupan manusia dan di tengah- tengah kehidupan manusia secara sempurnan. Sehingga manusia di sekitarnya tidak mengerti (kecuali orang-orang yang mendapat izin Allah  sehingga dengan ilmu-Nya ia mengetahui dan mengerti) bahwa manusia yang sekarang itu sebenarnya bukan manusia yang dahulu. Akan tetapi manusia jin yang sedang menguasai jasad manusia yang dahulu.

Dalam keadaan yang lain kadang-kadang manusia tanpa sadar telah mendatangkan jin untuk berserikat di dalam jasadnya sendiri. Seperti dalam kegiatan kegiatan bela diri tenaga dalam (menurut istilah para pelakunya). Ketika orang dipukul dari jarak jauh menjadi terpental. Logikanya, bagaimana ia dapat terpental padahal sedikitpun ia tidak tersentuh dengan pukulan tersebut. Sesungguhnya yang terpental itu adalah jin yang sedang mendiami tubuh manusia itu.

112 - Menguak Dunia Jin

Oleh karena jin itu sedang menjadi satu dengan jasad manusia, menyatu di dalam darah daging manusia dengan kesatuan yang sempurna, maka manusia itu juga ikut terpental. Buktinya selain kepada orang yang sedang tidak sadar itu, para ahli tenaga dalam itu sedikit pun tidak mampu menyalurkan tenaga dalamnya.

Seperti itu pula apa yang terjadi kepada para pemain kuda lumping. Mereka mampu makan kaca dan tidak merasakan sakit walau di cambuk berkali-kali, karena manusianya saat itu sedang tertidur pulas. Di dalam pertunjukan kuda lumping itu, oleh karena jin yang mendiami tubuh manusia itu sudah jinak dan akrab dengan serombongan manusia itu, maka serombongan jin tersebut bahkan dapat diajak kerja sama untuk bersama-sama mencari nafkah dan kehidupan, walaupun kebutuhan kehidupan mereka berbeda. Demikian pula para penari kecak di pulau Bali. Yang menari itu sebenarnya makhluk jin yang sedang mempertunjukkan tarian jinnya melalui jasad kasar manusia.

Pada tahun 2003 penulis pernah didatangi seseorang di pondok pesantren yang penulis kelola. Ada jin yang benar-benar telah menguasai jasad lahir manusia secara sempurna. Jin dengan wadak manusia tersebut sempat hidup dan

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 113 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 113

Kasus seperti ini susungguhnya banyak terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Hanya saja manusia tidak menyadari dan memahami, dikiranya manusia itu adalah manusia. Padahal sesungguhnya jin yang sedang menyamar melalui jasad manusia yang dikuasainya. Singkat cerita, alhamdullah berkat pertolongan Allah  serta kemauan orang tua korban yang kuat, baik dalam kayakinan akan kesembuhan anaknya maupun dalam mengusahakan kesembuhan itu. Orang tua mengupayakan agar anaknya bisa kembali lagi kepangkuannya sebagai manusia seperti sedia kala, setelah hampir enam bulan lebih jin itu menjalani kehidupan seperti manusia. Dengan izin Allah  seorang manusia tersebut terbebaskan dari penguasaan jin.

Kisah ini benar-benar nyata terjadi sekitar tahun 2003. Saksi-saksi hidup dari kejadian tersebut masih ada di pondok pesantren yang

114 - Menguak Dunia Jin 114 - Menguak Dunia Jin

Singkat kata bahwa jin mampu menguasai manusia secara sempurna sehingga orang lain tidak mengerti bahwa yang mengisi kehidupan jasad lahir manusia itu sesungguhnya adalah seorang jin yang sedang menyamar. Sedangkan kehidupan batin manusia tersebut sedang dipenjara oleh jin itu di suatu tempat yang terpencil yang berada pada dimensi jin dalam keadaan tidur dan yang terjaga dengan ketat. Kita mohon perlindungan kepada Allah  dari gangguan setan jin yang terkutuk.

Kondisi itu bukan Allah telah berbuat zalim kepada hamba-Nya, ketika sebagian makhluk yang lain (jin) mendapat izin-Nya untuk menguasai kehidupan makhluk yang lain (manusia). Sesungguhnya manusianya sendiri, baik dengan sadar maupun tidak, telah berbuat zalim kepada dirinya, sehingga dia menerima ganjaran sesuai dengan dosa yang diperbuatnya. Allah  menegaskan dengan firman-Nya:

“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 115

“Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri ”(QS.Asy- Syuraa”:42/30).

Allah  telah menegaskan pula dengan firman-Nya, bahwa tidak ada satu kekuatan pun, baik dari kejahatan manusia maupun kejahatan jin yang dapat menciderai manusia melainkan dengan izin Allah. Allah  berfirman:

“Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin

Allah ”.(QS.Al-Baqoroh:2/102).

Sungguh hanya Allah  yang dapat melindungi hamba-Nya dari segala marabahaya. Sejak detik pertama manusia dilahirkan ibunya di dunia sampai dengan saat terakhir menjelang kamatian dengan menurunkan malaikat penjaga untuk manusia. Hal itu dengan syarat manusia tidak merusaknya sendiri dengan perbuatan maksiat dan dosa. Malaikat penjaga itu diturunkan Allah  kepada manusia setiap hari dengan bergiliran antara waktu sholat ashar dan sholat subuh. Rasulullah  telah mengabarkan pula dengan haditsnya:

116 - Menguak Dunia Jin

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah  berkata: Sesungguhnya Rasulullah  telah bersabda: Para Malaikat datang berbaris untuk menjagamu pada waktu malam dan siang. Mereka bergiliran di waktu sholat Shubuh dan sholat Ashar. Kemudian naiklah orang yang

bersama kamu. Lalu Tuhan bertanya kepada mereka (walaupun Dia lebih mengetahui terhadap segala urusan mereka dengan pertanyaan): Bagaimana keadaan hamba-

hamba-Ku ketika kamu meninggalkan mereka ? Mereka menjawab: Kami meninggalkan mereka ketika mereka sedang melaksanakan sholat dan kami mendatangi mereka, mereka juga sedang melaksanakan sholat”

 Riwayat Bukhori di dalam Kitab Waktu Sholat hadits nomor 522. – Tauhid hadits nomor 6878.  Riwayat Muslim di dalam Kitab Sholat hadits nomor 1001.  Riwayat Nasa’I di dalam Kitab sholat hadits nomor 481.