DALIL-DALIL HADITS NABI .
DALIL-DALIL HADITS NABI .
Timbul pertanyaan lagi, kalau yang dikatakan “ruqyah” itu mengeluarkan jin dari tubuh manusia yang sedang dalam keadaan sadar…? Pertanyaannya, jin yang mana yang akan dikeluarkan dari tubuh man usia itu…?. Dalam kaitan ini penulis mengetengahkan tiga buah hadits Rasulullah .
Oleh karena dimensi jin adalah dimensi ghaib bagi indera lahir manusia (tidak dapat dilihat mata ), maka hanya wahyu tuhan yang berhak
membicarakannya, bukan mitos-mitos yang dihasilkan dari persangkaan manusia: “Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan. Sesung- guhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap
kebenaran ”(An-Najm/28). Sedangkan manusia wajib mengimani wahyu itu. Kalau tidak, berarti mereka akan tersesat jalannya. Adapun kedudukan hadits shoheh adalah sejajar dengan wahyu. Hal itu dinyatakan Allah melalui firman-Nya: yang artinya: “Dan tiadalah
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 85 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 85
Tiga hadits tersebut, masing-masing akan kita ikuti pembahasannya di bawah ini :
“Sesungguhnya syaithan masuk (mengalir) ke dalam tubuh anak Adam mengikuti aliran darahnya, maka
sempitkanlah jalan masuknya dengan puasa”.
Atau dengan kalimat yang lain seperti yang telah diketengahkan di dalam bahasan di atas:
86 - Menguak Dunia Jin
“Diriwayatkan dari Sofiah binti Huyai berkata: Pada suatu malam ketika Nabi sedang beriktikaf aku datang menghampiri baginda. Setelah puas berbincang-bincang
dengan baginda, akupun berdiri untuk pulang. Rasulullah ikut berdiri untuk mengantarku. Tempat tinggal Sofiah adalah di rumah Usamah bin Zaid. Tiba- tiba datang dua orang Anshar. Ketika mereka melihat Nabi mereka mempercepatkan langkahnya. Lalu Nabi bersabda: Perlahankanlah langkahmu. Sesungguhnya ini adalah Sofiah binti Huyai. Kedua orang ansor itu berkata Maha suci Allah, wahai
Rasulullah. Lalu Rasulullah bersabda Sesungguhnya
setan itu berjalan pada aliran darah manusia.
Sebenarnya aku khawatir ada tuduhan buruk atau yang
tidak baik dalam hati kamu berdua ”
Riwayat Bukhori di dalam Kitab I’tikaf hadits nomor 1894, 1897, 1898. – Etika hadits nomor 5751.
Riwayat Muslim di dalam Kitab Salam hadits nomor 4041. Riwayat Abu Dawud di dalam Kitab Etika hadits nomor
4342. Riwayat Ibnu Majah di dalam Kitab Puasa hadits nomor
Ternyata setan jin dapat dengan mudah keluar masuk bahkan bertempat tinggal di dalam anggota tubuh manusia melalui jalan darahnya. Supaya setan jin tidak terlalu leluasa menjajah tubuh manusia, maka sempitkanlah jalan darah itu dengan lapar atau ibadah puasa. Artinya, manusia harus selalu mengendalikan kemauan nafsu syahwatnya, baik melalui ibadah puasa
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 87 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 87
Yang disebutkan di atas adalah konsep langit yang harus diketahui dan diterapkan oleh manusia di bumi. Selain wahyu tidak ada yang dapat mengetahui rahasia itu. Sebagian kalangan mengira rumah jin itu hanya di tempat-tempat yang angker saja, seperti di pohon beringin tua misalnya. Ketika jin penunggu pohon beringin itu dikhawatirkan masuk di dalam tubuhnya, maka tubuh itu diruqyah. Padahal rumah jin itu ternyata di dalam tubuhnya sendiri. Oleh sebab itu, ketika diruqyah segera saja jin yang di dalam tubuh itu menampakkan diri.
Jadi orang-orang yang takut terkena gangguan jin, caranya tidak harus diruqyah, tapi melaksanakan mujahadah di jalan Allah dengan benar. Hadits kedua adalah sebagai berikut:
“Tidaklah dari salah satu diantara kalian kecuali sesungguhnya Allah telah mewakilkan temannya dari jin, mereka bertanya: “Apakah engkau juga ya
88 - Menguak Dunia Jin
Rasulullah?”, Rasul menjawab: “Dan juga kepadaku,
hanya saja sesungguhnya Allah telah menolongku mengalahkannya, maka ia masuk islam, maka ia tidak memerintah kepadaku kecuali dengan kebaikan”. (HR
Muslim)
Ternyata dalam diri Rasulullah pun ada jin yang hidup. Hanya saja berkat pertolongan Allah kepada Baginda Nabi , jin itu masuk islam. Jin itu bukan menjadi setan jin melainkan menjadi Qorin (teman) yang baik. Selanjutnya, jin qorin itu tidak memberikan informasi kepada Baginda Nabi kecuali informasi yang baik dan dalam hal kebaikan. Hal itu, karena Nabi adalah seorang hamba yang ma‟shum atau terjaga.
Untuk itu manusia harus selalu bermujaha- dah di jalan Allah baik dengan puasa maupun dzikir serta dengan ibadah-ibadah yang lain agar manusia benar-benar bersih dari karakter manusiawi sehingga terjaga dan terbebas dari upaya setan jin untuk menggoda dan menguasai melalui wilayah kesadaran mereka. Mujahadah yang demikian itu dinamakan tazkiyah. Apabila tazkiyah itu berhasil dilaksanakan dengan sempurna, berarti manusia sudah benar-benar terjaga dari was-was setan yang ada dalam hatinya. Namun demikian, kebersihan hati itu ada parameternya yaitu seperti yang telah disampai- kan Nabi dalam haditsnya di bawah ini:
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 89
“Kalau sekiranya syaithan tidak meliputi hati anak Adam, pasti dia akan melihat alam kerajaan langit”.
Maksudnya: Sekiranya setan jin yang ada di dalam tubuh manusia tidak mampu lagi mengadakan tipudaya di dalam hatinya, maka pandangan matahati manusia dapat menembus alam malakut atau alam kerajaan langit dimana Lauh Makfudz berada. Artinya pandangan mata manusia (dengan izin Allah ) menjadi tembus pandang sehingga ia mampu melihat alam ghaib, baik ghaibnya alam malakut yang ada di langit maupun ghaibnya alam malakut yang ada di dalam isi dada manusia.
Apabila tanda-tanda seperti itu belum tampak pada diri seseorang, berarti di dalam hati orang tersebut masih berpotensi mendapatkan was-was dari setan. Hal tersebut berarti di dalam tubuh manusia itu masih terdapat banyak setan jin yang setiap saat siap menusuk dan menguasai wilayah kesadarannya.
Sungguh seandainya Allah tidak melindungi manusia barangkali tidak ada seorang
90 - Menguak Dunia Jin 90 - Menguak Dunia Jin
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang
mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan- perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ”. (QS.An-Nur:24/21). Apa saja yang menyebabkan kekejian berarti itu perbuatan keji dan apa saja yang menyebabkan kemungkaran berarti perbuatan mungkar. Apabila sesuatu yang dikerjakan manusia itu ternyata menjadi penyebab timbul- nya penyakit —seperti pelaksanaan ruqyah itu— maka hakikatnya itu adalah penyakit, bahkan sumber penyakit. Hal
tersebut, apabila
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 91 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 91
Lebih jelas lagi firman Allah :
“Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu) ”.(QS.An-Nisa‟:4/83).
Maksudnya, tidak ada yang dapat menye- lamatkan manusia dari ancaman setan jin kecuali hanya karunia (fadhol) Allah . Namun demikian, karunia itu tidak datang dengan sendirinya kecuali dengan sebab yang diusahakan seorang hamba di dunia. Itulah yang disebut amal, yaitu perpaduan antara ilmu, iman dan perbuatan agar dengan itu manusia tidak memperturutkan langkah-langkah setan. Oleh sebab itu, selama hidupnya manusia harus beramal secara benar. Tentunya dengan amal yang mendapatkan bimbingan dari guru ahlinya. Sebabnya, karena selama hidup itu pula ancaman Iblis tetap membidik kehidupan manusia.
Bukan semata karena manusia mempunyai kesaktian yang ampuh sehingga mereka dapat
92 - Menguak Dunia Jin 92 - Menguak Dunia Jin
Hal tersebut, tidak dipahami oleh banyak kalangan kecuali oleh para ahli thoriqoh yang sepanjang hidupnya telah melatih diri untuk mengadakan pengembaraan ruhaniyah di jalan Allah . Merekalah para ahli salik (berjalan di jalan Allah) yang dalam perjalanannya kadang- kadang sering bersinggungan dengan dunia (dimensi) jin. Namun demikian, berkat karunia Allah itu, meski mereka tidak dapat melihat jin dengan mata kepala (bashoro), tetapi dengan pancaran matahati (bashiroh) yang cemerlang, mereka dapat merasakan keberadaan mahluk ghaib yang ada di sekitar kehidupannya.
Hendaklah kita selalu berhati-hati dalam melaksanakan amal ibadah, apalagi yang bersinggungan secara langsung dengan wilayah dimensi alam jin. Sebagaimana yang banyak kita lihat dari pelaksanaan apa yang mereka katakan sebagai ruqyah tersebut. Apakah pelaksanaan
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 93 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 93
Seperti orang menyalakan api. Apabila api itu dimanfaatkan dengan benar, api itu akan memberi manfaat bagi kehidupan manusia. Sebaliknya, manakala salah dalam pelaksanaan- nya, maka justru akan menjadi sebab kehancuran manusia. Terlebih lagi dengan menyalakan api dimensi jin yang secara qudroti tercipta lebih kuat daripada api dunia dan ditakdirkan sebagai ancaman bagi kelestarian hidup manusia, baik jasmani maupun ruhaninya.
Yang harus kita teliti ulang adalah aspek pelaksanaan Ruqyah itu. Bukan aspek definisi ruqyah serta dalil-dalil yang mereka jelaskan. Pelaksanaan itu boleh jadi ada yang perlu diluruskan oleh ahlinya.
Konkritnya, yang dinamakan ruqyah (sebagaimana yang telah ditulis oleh para Ulama‟
94 - Menguak Dunia Jin 94 - Menguak Dunia Jin
Namun demikian, oleh karena manusia lebih menyukai hal-hal yang sifatnya instan dan yang dapat dijadikan pertunjukan bahkan untuk bangga-banggaan, maka kebanyakan mereka yang awam menyukai tontonan yang mengerikan itu. Sedangkan untuk mengetahui hasil dari ruqyah yang sesungguhnya. Oleh karena hal itu membutuhkan ilmu pengetahuan yang khusus dan keyakinan yang kuat serta tidak dapat diketahui secara cepat, baik oleh penderitanya maupun pelakunya, maka ruqyah yang sesungguhnya itu kurang diminati oleh banyak kalangan.
Tidak demikian dengan pelaksanaan ―ruqyah‖ yang kedua (yang akhir-akhir ini banyak disiarkan oleh beberapa media penyiaran dan juga dilaksanakan di mana-mana tempat dengan penuh kebanggaan) oleh karena reaksinya dapat cepat
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 95 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 95
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan
kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya
telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka
adalah orang-orang yang fasik ”. (QS.Al-Hadid:57/16).
Jadi, yang harus diteliti ulang bukan dalil- dalilnya akan tetapi niat dan pelaksanaannya. Sebelum mereka akan menerima akibat yang fatal sehingga dengan perbuatan itu justru akan menghancurkan mereka sendiri, sehingga menyebabkan mereka menjadi putus asa.
96 - Menguak Dunia Jin
Wal‘iyadzu billah. Allah telah memberikan memperingatkan lagi dengan firman-Nya:
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua
pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila
mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong- konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa ”(QS.Al-An‟am:6/44).
Tanda-tanda suatu perbuatan masih membutuhkan penelitian dan kajian ulang adalah kebanggaan yang ada di dalam hati kita terhadap apa-apa yang sedang kita perbuat. Kita merasa aman bahwa apa yang kita perbuat adalah pasti benar, terlebih apabila hal itu mampu diekspresi- kan dengan menyalahkan dan mensyirikkan perbuatan orang lain. Padahal yang menilai benar atau tidaknya sebuah amal ibadah hanyalah Allah. Yang membayar pahalanya juga Allah .
Adapun manusia, mereka hanya melak- sanakan apa-apa yang sudah dipahaminya dari firman-firman Allah. Hanya hasil penafsiran yang belum tentu selalu benar. Oleh karena itu,
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 97 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 97
98 - Menguak Dunia Jin
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 99
Tiga Hal yang Menjadikan Sebab Jin Dapat Mudah Menguasai Kesadaran Manusia
estinya jin tidak dapat dengan mudah menguasai kesadaran manusia, sebagai-
mana yang terjadi akibat pelaksanaan ―ruqyah‖. Kalau itu terjadi, tidak lain karena manusia sendiri telah membuka peluang bagi setan jin untuk memasuki wilayah kesadarannya akibat kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat sendiri. Hal itu karena Allah sudah mengadakan sistem penjagaan yang kuat bagi manusia. Penjaga-penjaga itu adalah para malaikat yang didatangkan secara bergiliran pada setiap waktu sholat ashar dan sholat subuh.
100 - Menguak Dunia Jin
Batas wilayah kesadaran manusia itu benar-benar dijaga dengan kuat oleh sistem penjagaan tersebut. Yang demikian itu supaya tidak ada lagi yang dapat merubah ketetapan Allah bagi hamba-Nya. Allah telah mengabarkan dengan firman-Nya:
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaga ketetapan (urusan) yang sudah ditetapkan Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ”.(QS.Ar- Ra‟d: 15/11)
Malaikat-malaikat penjaga itu bertugas menjaga manusia dari sesuatu yang tidak ditakdirkan Allah, baik dari akibat perbuatan manusia maupun perbuatan jin. Mereka menjaga manusia dari kematian selama belum datang ajal baginya dan menjaga dari kejahatan jin dan manusia selama tidak ada takdir baginya. Apabila ada takdir dari Allah untuk manusia yang dijaganya, maka para malaikat penjaga itu menjauh. Demikian itu yang dikatakan Adh- Dhohak .
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 101
Al-Hasan berkata: ―Masing-masing manusia dijaga empat puluh malaikat berkumpul pada waktu sholat subuh dan empat puluh malaikat berkumpul pada waktu sholat ashar. Mereka datang dan pergi saling bergantian antara dua waktu sholat tersebut‖. Sebagian ulama ada yang mengatakan, malaikat itu namanya Hafadhoh (Malaikat penjaga) yang berjumlah seratus delapan puluh malaikat. (Tafsir al- Qurthubi)
Jika tidak ada sistem penjagaan seperti itu, maka tidak ada seorangpun dapat selamat dari ancaman setan jin yang selalu siap membidik manusia.
Bahkan dikatakan; tidak ada seorangpun sempat berbuat untuk dirinya meski sekedar untuk makan maupun minum karena setan selalu akan mendahuluinya. Hal tersebut, karena musuh utama manusia itu adalah makhluk yang lebih kuat dari manusia. Mereka dapat melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat mereka. Allah menegaskan lagi dengan firman-Nya:
102 - Menguak Dunia Jin
“Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan)
atas semesta alam ”.(QS.Al-Baqoroh:2/251).
Jika Allah tidak menahan kejahatan manusia yang satu kepada yang lainnya (akibat ancaman yang terrencana dan sistematis dari setan jin kepada anak manusia), maka manusia akan menjadi mesim pembunuh dan mesim perusak bagi manusia yang lain. Akibatnya langit dan bumi serta isinya akan menjadi hancur.
Adakah manusia pernah memikirkan karunia Allah yang agung yang terus menerus menjaga hidupnya sepanjang hari tersebut? Dengan penjagaan itu mereka dapat hidup layak di muka Bumi tanpa mendapat gangguan dari musuh besarnya..? Seberapa basarkah manusia pernah mensyukuri kenikmatan itu sehingga kenikmatan itu bisa ditambahkan kepada mereka…?
Yang pasti manusia sendiri yang merusaknya, sehingga kenikmatan yang agung itu menjadi sirna kemudian manusia akan menerima musibah dan siksa akibat perbuatan mereka sendiri. Allah telah mengabarkan dengan firman-Nya:
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 103
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ”.(QS.Ar-Ra‟d: 15/11).
Di dalam ayat yang lain Allah lebih menegaskan lagi dengan firman-Nya:
“Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah sesuatu ni`mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ‟(QS.Al-Anfal:8/53).
Akibatnya, manusia melihat bahwa kerusakan telah terjadi disana-sini akibat ulah perbuatan mereka sendiri. Bahkan sebagian mereka menjadi pembunuh dari sebagian yang lain. Tidak hanya membunuh jiwa raganya, bahkan eksistensinya dengan fitnah-fitnah keji yang sebarkan kepada teman-temannya sendiri.
104 - Menguak Dunia Jin
Sebagian manusia terkadang tidak sadar, ketika mereka telah terjebak dengan rasa dendam dan hasud yang bersemayam di dalam rongga dadanya. Jebakan itu bagaikan bara menganga yang senantiasa membakar jalan pikiran dan meracuni keimanannya, sehingga tidak henti- hentinya mereka berbuat kemunafikan kepada saudaranya
sendiri, serta merencanakan kejahatan sepanjang siang dan malam hari. Mereka tidak mau berhenti yang demikian itu sebelum orang yang dibencinya hancur sama sekali.
Mengapa makhluk yang mulia itu menjadi sedemikian jahat bahkan melebihi kejahatan Iblis…..? Jawabannya, karena manusia yang semestinya dapat mengendalikan hawa nafsu telah berbalik dikendalikan oleh hawa nafsunya sendiri. Hanya manusia yang sanggup merusak dirinya sendiri. Mereka merusak sistem penjagaan yang telah dibangun Allah untuk dirinya.
Sungguh beruntung para setan jin dan Iblis yang terlaknat. Ketika jerih payah mereka di dunia telah membuahkan hasil yang gemilang, menggalang orang-orang kafir dan munafiq menjadi tentara-tentara setan jin yang setia. Di neraka nanti mereka tidak hidup sendirian lagi.
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 105
Mereka hidup bersama manusia yang selama hidupnya di dunia telah terlebih dahulu saling bantu-membantu untuk berbuat kerusakan. Allah berfirman:
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan
di muka bumi dan kerusakan yang besar ”.(QS.Al- Anfal:8/73).
Benteng penyelamat manusia itu ialah, manakala manusia mau melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Jika itu dilaksanakan secara individu, maka manusia akan mendapatkan perlindungan secara individu. Demikian pula apabila dilaksanakan secara kolektif, maka manusia akan mendapatkan perlindungan secara kolektif pula. Namun rupanya manusia telah meninggalkan perintah Allah itu secara kolektif, sehingga tanda-tanda kehancuran secara kolektif itu akhir-akhir ini semakin tampak nyata.
106 - Menguak Dunia Jin
Lebih tegas lagi Allah berfirman-Nya:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya
Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar) ”.(QS.Ar-Rum:30/31).
Bencana bumi yang datangnya bertubi- tubi, juga kesurupan massal yang telah terjadi dimana-mana, itu adalah pertanda peringatan Allah untuk manusia sudah datang. Apabila peringatan tuhan itu tidak diindahkan, terlebih apabila musibah-musibah itu malah dijadikan proyek untuk mengeruk keuntungan. Dijadikan kesempatan untuk mencari popularitas pribadi maupun golongan. Manusia harus ingat. Di dalam firman-Nya yang lain Allah telah memberikan peringatan dengan lebih mengerikan lagi. Allah berfirman:
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 107
“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira(bangga) dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam
berputus asa Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi
Allah, Tuhan semesta alam. ”(QS.Al-An‟am/44-45)
108 - Menguak Dunia Jin