Nikmat Penciptaan dan Nikmat Pertolongan
Nikmat Penciptaan dan Nikmat Pertolongan
Seorang Ulama‘ besar, yaitu Asy-Syekh Al- Imam Al-Arif Billah, Abi Fadil Tajuddin Ahmad bin Muhammad bin Abdul Karim Ibnu Athaillah Al-Assakandary . di dalam kitabnya yang berjudul Al-Hikam, berkata:
موَؿُفِـٔعم ٍنٖقَؽُعم ٚؾُؽٔظم ُّٖٓبوَظَوم وَؿُفِـَسم ْدِقُجِقَعم َجََّٕخوَعم ِنوَؿَؿِعٔغ موّقٔغوَثَومٔدوَفِؼِلإؤبموًظٖوَأمَؽِقَؾَسمَؿَعِغَأ م - مٔدآَِّعِلإامُي َؿِعٔغَومٔدوَفِؼِلإامُيَؿِعٔغ
Yang artinya: “Dua kenikmatan, yang setiap maujud yang ada pasti tidak dikeluarkan kecuali dari keduanya, dan tidak bisa tidak bahwa setiap keadaan pasti tegak dari keduanya, yaitu nikmat penciptaan dan nikmat pertolongan. Pertama Allah menganuge- rahkan kepadamu dengan nikmat penciptaan dan kedua Allah melindungi dan menjagamu dengan nikmat pertolongan”.
Tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini kecuali ia telah mendapatkan dua kenikmatan itu, yaitu nikmat penciptaan dan nikmat
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 337 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 337
Tidak ada seorang pun yang mampu menceritakan kejadian itu secara lengkap dan detail sebagaimana adanya. Keajaiban-keajaiban yang sangat luar biasa saat terjadinya proses kelahiran dan detik-detik pertama kehidupan anak manusia di dunia. Ketika seorang bayi untuk pertama kalinya menghirup udara dunia, kemudian udara itu dapat dihembuskan kembali keluar dengan paru-parunya, yang selanjutnya seketika itu juga bayi itu dapat bernafas dengan sempurna.
Tidak ada satu kekuatanpun yang dapat melindungi bayi itu, ketika pertama kali kulitnya menerima terpaan udara cakrawala dunia setelah selama sembilan bulan mengalami udara cakrawala yang sangat berbeda di dalam rahim ibunya, selanjutnya ia dapat hidup sebagaimana manusia yang lainnya. Sungguh! tidak ada yang
338 - Menguak Dunia Jin 338 - Menguak Dunia Jin
Kalau seandainya tidak ada nikmat kedua itu, barang kali tidak ada manusia yang mampu bertahan hidup sejak ia dilahirkan oleh ibunya. Banyak sekali keajaiban-keajaiban yang terjadi di sana, tidak ada kata-kata yang dapat menampung luasnya, kenikmatan-kenikmatan yang tidak mampu dihitung manusia. Yang pasti, tidak ada seorangpun yang mampu mensyukurinya.
Yang ada, manusia hanya meminta kepada-Nya, apalagi ketika dia merasa ada permintaan yang belum dikabulkan. Sebagian besar manusia hanya mengetahui kekurangan. Padahal untuk mengetahui kekurangan itu saja, mereka harus menggunakan sarana yang sudah ada di dalam jiwa-raganya. Sarana itu adalah instrumen kehidupan sebagai kenikmatan penciptan yang boleh jadi selama hidupnya belum pernah disyukuri.
Adakah orang dapat mengenali dan menikmati nikmatnya makan, apabila ia terlebih dahulu tidak mendapatkan kenikmatan indera perasa yang diciptakan Allah untuknya.?, adakah orang dapat menikmati keindahan dunia apabila dia tidak terlebih dahulu mendapatkan
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 339 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 339
“Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur”. QS:34/13.
Juga firman-Nya: “Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai karunia yang besar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri (nya) ”. QS:27/73.
Padahal hampir semua orang yang beriman sudah mengerti konsepnya, yaitu firman Allah yang sangat terkenal, bahkan hampir selalu dibacakan para da‘i dan para ulama di setiap majlis-majlis pengajian yang diadakan,
yaitu: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat- Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". QS:14/7.
340 - Menguak Dunia Jin
Semestinya, dengan kewajiban mereka mensyukuri nikmat yang pertama saja, sudah cukup menjadikan manusia tidak mampu menoleh lagi kepada nikmat-nikmat yang berikutnya, karena tidak ada satupun manusia mampu mensyukurinya.
Padahal apabila manusia tidak mau bersyukur, walau hanya nikmat yang pertama, apalagi kalau sampai mereka mengkufurinya, berarti Allah telah menyediakan siksa yang pedih baginya. Betapa banyak manusia adalah memang benar-benar telah kufur nikmat kepada Allah.
Maha Besar Allah dengan segala pengampunan-Nya. Kalau tidak, tidak ada seorangpun mendapatkan keselamatan dalam hidupnya. Semua akan terjerat dengan tipudaya setan jin, sehingga semua manusia akan mendapatkan siksa yang pedih, baik di dunia dengan musibah dan berbagai macam penyakit yang mematikan maupun di akhirat dengan siksa yang amat pedih di neraka jahannam untuk selama-lamanya.
Bisakah seseorang disebut sebagai seorang hamba yang bersyukur, apabila dia selama ini menganggap nikmat-nikmat hanyalah apa-apa yang dapat dilihat oleh mata, sementara dia tidak pernah menyadari bahwa sesungguhnya letak
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 341 “RUQYAH” dampak dan bahayanya - 341
Dapatkah orang menikmati apa yang dilihat oleh mata tanpa adanya nikmat penciptaan mata…..?. Apabila semua manusia tidak menjadi buta akibat dosa kufurnya terhadap penciptaan mata, semata itu karena Allah adalah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Maha Besar Allah
Pengampunan-Nya. Seandainya tidak, maka tidak ada seorangpun selamat dari gangguan setan jin dan siksa neraka akibat dosa kufur yang tidak disadarinya.
dengan
segala
Apakah seseorang akan mampu berangan- angan untuk memiliki dan mengendari mobil seandainya dia tidak mempunyai dua kaki yang sehat dan sempurna? Barangkali dia hanya berangan-angan memiliki kursi roda. Mengapa hanya karena mobil tetangganya lebih baik dari mobilnya sendiri dan harapan untuk memiliki mobil yang lebih baik belum terwujud manusia sudah merasa tidak mendapatkan kenikmatan lagi …? Adakah yang demikian itu manusia dapat dikatakan seorang hamba yang bersyukur sekedar karena bibirnya dapat mengucapkan kalimat syukur sedangkan di hatinya penuh dengan sifat kufur…..?. Maha Besar Allah dengan segala Pengampunan-Nya.
342 - Menguak Dunia Jin
Nikmat penciptaan yang lebih besar lagi adalah ilmu pengetahuan. Hanya dengan ilmu pengetahuan
manusia dapat menikmati kenikmatan hidup yang terbentang luas di alam semesta ini. Dengan ilmu pengetahuan seseorang akan mengetahui tingkat kasih sayang Allah kepada dirinya disaat dia melihat orang lain yang tingkat pengetahuannya lebih rendah.
Barangkali tanda-tanda syukur akan ilmu pengetahuan itu tidaklah harus mensyirikkan dan membid‘ahkan saudaranya seiman, sekedar karena perbuatan mereka tidak sama dengan perbuatannya sendiri. Akan tetapi harus didekatinya dengan penuh kasih sayang serta dibimbing ke jalan yang lebih benar. Kalau tidak demikian, berarti kita masih mendapatkan nikmat penciptaan dan belum mendapatkan nikmat pertolongan. Dalam kondisi yang demikian, berarti ilmu itu akan menjadi gelap karena belum ada sinar yang menerangi.
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 343