TAHAP KETIGA : Ditarik Masuk Ke Dalam Dimensi Alam Jin
TAHAP KETIGA : Ditarik Masuk Ke Dalam Dimensi Alam Jin
Setelah suara ghaib dan penampakan hasil sihir setan jin tersebut berhasil memalingkan perhatian manusia dari jalan-jalan ibadah, sehingga manusia semakin mendekat kepada wilayah dimensi alam jin. Tahap berikutnya kesadaran manusia tersebut ditarik masuk ke dalam wilayah dimensi jin sehingga manusia menjadi kesurupan jin.
Dalam melaksanakan perbuatan itu, seorang jin tidak mampu melaksanakannya sendiri. Mereka bekerjasama dengan jin lain. Bagaikan sekelompok pasukan tempur, mereka menyergap manusia yang menjadi target sasarannya
tersebut bersama-sama secara sistematis. Allah telah mengabarkan keadaan tersebut dengan firman-Nya:
“Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki ”
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 249
Kelompok jin tersebut kemudian membagi tugas. Mereka —sesuai dengan kekuatan mereka —masing-masing menempatkan diri di dalam posnya, yaitu di sela-sela persendian tulang manusia yang sedang dikuasai tersebut. Akibat dari itu, orang yang kesurupan jin itu kadang- kadang separuh angota tubuhnya menjadi lumpuh. Dalam keadaan seperti ini, berarti jin telah menguasai manusia di dalam dua aspek. Pertama, fisiknya dan kedua kesadarannya. Apabila hal tersebut tidak dapat segera dapat ditanggulangi, maka manusia yang kesurupan jin itu bisa berakibat gila dan cacat seumur hidup.
Apabila yang berhasil dikuasai jin itu hanya fisik manusia bukan kesadarannya, maka manusia yang setengah lumpuh itu akan mengalami penderitaan yang sangat. Bagian yang dikuasai jin itu terasa sangat sakit, padahal ketika diobatkan secara medis, dokter yang menangani tidak menemukan penyebab sakitnya. Dalam kondisi seperti ini, apabila yang menderita tersebut diobatkan kepada seorang dukun, dukun itu seringkali mengkitkan penyakit tersebut dengan perbutan santet. Inilah yang banyak terjadi di dalam fenomena, sehingga dengan momen itu jin mampu menyebarkan fitnah di tengah manusia melalui hasil diaognosa dukun tersebut.
250 - Menguak Dunia Jin
Firman Allah tersebut adalah ayat Allah yang tersurat sebagai rambu-rambu jalan bagi orang yang berakal untuk membaca ayat-ayat Allah yang tersirat. Adapun ayat-ayat Allah yang tersirat adalah fenomena yang terjadi. Dengan ayat yang tersurat itu, supaya ikhtiar yang dilakukan seseorang, khususnya menanggulangi orang yang kesurupan jin tidak salah langkah, meski cara penanggulangan tersebut juga membutuhkan pengalaman dan jam terbang yang tinggi. Oleh sebab itu, sebelum manusia berani mendekati dimensai alam jin, seperti pelaksanaan ruqyah itu, seyogyanya mereka melengkapi diri dengan ayat-ayat yang tersurat tersebut.
Di saat kesadaran manusia benar-benar sudah dikuasai setan jin, sehingga diantara mereka ada yang muntah-muntah dan bahkan kencing di mesjid, sebagaimana yang banyak ditayangkan dalam siaran TV akhir-akhir ini. Kalau seandainya saat itu manusia tidak mendapat pertolongan dari Allah sehingga kesadaran mereka tidak dapat dipulihkan kembali, maka manusia akan menjadi makhluk yang lebih hina daripada binatang ternak. Mereka akan terbuang di pinggir-pinggir jalan dan di tempat-tempat sampah.
“RUQYAH” dampak dan bahayanya - 251
Ironisnya, hal seperti itu sekarang malah menjadi tontonan gratis setiap hari. Keampuhan ruqyah untuk mendatangkan jin tersebut bahkan mereka banggakan dimana-mana. Mereka membuka klinik ruqyah dan menyelenggara- kannya secara massal. Mereka merasa seakan- akan tidak ada lagi yang lebih baik dan lebih ampuh daripada yang mereka lakukan itu.
Apa yang akan terjadi pada umat manusia apabila hal yang demikian bahaya itu sedikitpun tidak mereka sadari? Apakah hati-hati kita sudah sedemikian buta sehingga setiap hari telah mampu meracuni diri sendiri dengan tanpa sadar bahwa yang demikian itu dapat menghancurkan umat manusia bahkan suatu generasi? Kalau dengan peringatan ini mereka tidak juga berhenti, marilah kita sama-sama menunggu akibatnya. Semoga Allah senantiasa melindungi hamba- hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.
252 - Menguak Dunia Jin