Tiong Nam Logistics Solutions – Asset Backed-Securities Ijarah

2) Tiong Nam Logistics Solutions – Asset Backed-Securities Ijarah

  Tiong Nam Logistik Holding (Tiong Nam) melakukan sekuritisasi syariah dengan akad Ijarah sebesar RM 300 juta dengan underlying aset berupa 23 gudang.

  Untuk tujuan tersebut didirikanlah SPV yang bersifat bankruptcy remote bernama ABS Logistics Berhad (ABS) yang akan menerbitkan sukuk yang memiliki masing-masing nilai nominal untuk kelas A, B, C Senior Sukuk, D Mezzanine Sukuk, dan E Subordinat Sukuk berturut-turut sebesar RM 100 juta, RM 20 juta, RM 40 juta, RM 44,5 juta, dan RM 95,5 juta (sukuk kelas D dan E tidak diperingkat).

  ABS membeli portofolio 23 gudang terkait milik penyedia logistik bagi Tiong Nam Logistik Holding (Tiong Nam) danatau anak perusahaannya sebesar RM 191,5 juta. Selanjutnya Tiong Nam membuat ABS membeli portofolio 23 gudang terkait milik penyedia logistik bagi Tiong Nam Logistik Holding (Tiong Nam) danatau anak perusahaannya sebesar RM 191,5 juta. Selanjutnya Tiong Nam membuat

  Dalam transaksi ini, originator (Tiong Nam) bertindak sebagai vendor akan melakukan perjanjian penjualan (Sale and Purchase Agreement atau SPA) untuk menjual hak, title dan kepentingan terkait dengan portofolio properti dan aset terkait (Properti) kepada penerbit (ABS). Penjualan aset akan distruktur sebagai suatu jual putus (true sale).

  ABS akan melakukan perjanjian Ijarah dengan lessee, TNLS, untuk menyewakan Properti kepada lessee untuk periode sampai dengan 10 tahun. Dengan perjanjian Call Option, TNLS akan memiliki opsi untuk membeli beberapa atau seluruh Properti dari penerbit. Dalam hal TNLS tidak melaksanakan opsi tersebut, Trustee akan menjual Properti kepada pihak ketiga.

  ABS akan membiayai pembelian Properti dengan penerbitan Sukuk Kelas A, B, C (secara kolektif merupakan senior sukuk) kepada investor di pasar modal Malaysia, menerbitkan Sukuk kelas D (Mezzanine Sukuk) kepada originator (atau pihak lain yang ditugaskan oleh Originator) dan menerbitkan Sukuk kelas E (sukuk subordinasi) kepada private investor. Harga pembelian Properti harus dipenuhi oleh penerbit sebagian dalam kas dan sebagian dengan menerbitkan Mezzanine Sukuk. Originator akan menunjuk Tiong Nam untuk menerima penerbitan Mezzanine Sukuk. Penerbitan juga akan digunakan untuk membayar beban transaksi dan digunakan sebagai dana rekening cadangan. Sukuk kelas C akan menjadi bank garansi sukuk kelas C. Dalam terminologi bank garansi, Malayan Banking Berhad (Guarantor) akan menjamin pelunasan sukuk kelas C sampai dengan nilai nominal RM 40 juta. Distribusi pendapatan secara periodik untuk kelas C tidak dijamin. Garansi bank bersifat unconditional dan tidak dapat dibatalkan.

  Garansi bank dijamin oleh perjanjian fasilitas, tanah dan bangunan yang dimiliki TNLS, dan corporate guarantee oleh Tiong Nam.

  Sukuk merupakan sekumpulan sertifikat trust yang masing-masing merepresentasikan benefit ownership yang tidak terbagi atas Properti. Sesuai dengan Trust Deed, semua hak penerbit, title, kepentingan dan manfaat Sukuk merupakan sekumpulan sertifikat trust yang masing-masing merepresentasikan benefit ownership yang tidak terbagi atas Properti. Sesuai dengan Trust Deed, semua hak penerbit, title, kepentingan dan manfaat

  Trust Asset semata-mata digunakan untuk kepentingan pemegang sukuk sesuai dengan nilai nominal Sukuk yang dipegang oleh setiap pemegang sukuk sesuai dengan Trust Deed dan ketentuan dan persyaratan dalam sukuk.

  Kepentingan pemegang sukuk diwakili oleh independent trustee Pacific Trustees Berhad yang memegang Trust Assets untuk menjamin kinerja penerbit dan melaksanakan tugas dan kewajibannya terkait sukuk.

  Selama umur sukuk, penerbit akan mendistribusikan sewa ijarah yang diterima dari Lessee kepada pemegang sukuk pada saat periode distribusi pendapatan (dua kali dalam setahun) dan melaksanakan kewajiban lainnya untuk mendistribusikan dana sebagaimana yang tertera dalam dokumen transaksi.

  Secara rinci, tranches sukuk berdasarkan nilai nominal, tenor, yield, dan peringkatnya adalah sebagai berikut:

  Indicative Rating Income ()

  Class A-1

  s.d. 5,000,000

  1 4.0 AAA

  Class A-2

  s.d. 5,000,000

  2 4.25 AAA

  Class A-3

  s.d. 5,000,000

  3 4.6 AAA

  Class A-4

  s.d. 5,000,000

  4 4.9 AAA

  Class A-5

  s.d. 5,000,000

  5 5.1 AAA

  Class A-6

  s.d. 10,000,000

  6 5.2 AAA

  Class A-7

  s.d. 5,000,000

  7 5.35 AAA

  Class A-8

  s.d. 10,000,000

  8 5.5 AAA

  Class A-9

  s.d. 10,000,000

  9 5.6 AAA

  Class A-10

  s.d. 40,000,000

  9 10 5.7 AAA

  Class B

  s.d. 20,000,000

  9 10 6.3 AA

  Class C

  s.d. 40,000,000

  5 4.8 AAA

  Class D

  s.d. 44,500,000

  9 10 11.0 Not rated

  Class E

  s.d. 95,500,000

  9 10 s.d. 3.0 Not rated

  Total

  s.d. 300,000,000 s.d. 300,000,000

  Sebagai kawasan dengan penduduk minoritas Muslim, keuangan Islam cukup berkembang dengan baik di Eropa. Hal ini dikarenakan keuangan Islam dianggap sebagai alternatif pembiayaan selain berbasis bunga yang dipandang etis dan dalam bidang sosial dinilai sebagai investasi yang bertanggung jawab.

  Perkembangan keuangan Islam di Eropa dimulai dari Inggris pada awal tahun 1980. Hal ini ditandai dengan kerjasama antara salah satu bank Islam di kawasan Timur Tengah dengan London Metal Exchange untuk melakukan transaksi komoditi dengan menggunakan akad murabahah.

  Inggris juga menjadi negara yang mempunyai bank ritel Islam pertama di Eropa, yaitu the Islamic Bank of Britania yang mulai beroperasi pada bulan September 2004. Selanjutnya, di Inggris pada tahun 2006 telah beroperasi pula the European Islamic Investment Bank. Bank-bank konvensional terkemuka juga mulai terlibat dalam melayani pasar ritel lokal untuk jasa keuangan Islam, terutama HSBC dan Lloyds TSB, yang keduanya menyediakan fasilitas deposito Islam dan pembiayaan perumahan dengan menggunakan struktur syariah. Selain itu Inggris juga dinilai sebagai pusat perkembangan keuangan Islam di Eropa yang telah mengakomodir peraturan perpajakannya sesuai dengan hukum Islam.

  Perintis penerbitan sukuk di Eropa adalah satu negara bagian di Jerman, yaitu Saxony-Anhalt. Hal ini diawali ketika Jerman pada tahun 2001 melakukan roadshow ke negara-negara di kawasan Timur Tengah guna melihat potensi Perintis penerbitan sukuk di Eropa adalah satu negara bagian di Jerman, yaitu Saxony-Anhalt. Hal ini diawali ketika Jerman pada tahun 2001 melakukan roadshow ke negara-negara di kawasan Timur Tengah guna melihat potensi

  Sukuk korporasi pertama di Eropa dirintis oleh sebuah perusahaan manufaktur kecil di Inggris, International Innovative Technologies, yang telah menghimpun dana sebesar 10 juta atau 6 juta pounds melalui “a private- equity-style sukuk” untuk mengembangkan produk baru. Dubai-based Millennium Private Equity Ltd menjadi satu-satunya investor pada sukuk ini, yang didaftarkan di Cayman Islands Stock Exchange. Sukuk mempunyai tingkat return setara 10 per tahun yang jatuh tempo pada tahun 2014. Struktur sukuknya adalah musharakah (bagi hasil keuntungan dan kerugian).

c. Timur Tengah

  Sekuritisasi asset di Timur Tengah mulai berkembang pesat pada tahun 2006. Pada tahun tersebut, kerangka pengaturan mengenai investasi kolektif mulai diberlakukan. Pengaturan tersebut memungkinkan dibuatnya instrumen investasi yang baru termasuk property fund dan Islamic fund. Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun yang sama Dubai menetapkan undang-undang investment trust yang memungkinkan skema investasi kolektif dalam bentuk investment trust.

  Dalam rangka meningkatkan sekuritisasi aset di kawasan Uni Emirat Arab dan Timur Tengah, telah dibentuk Emirates National Securitization Corporation (ENSEC) guna memperkenalkan efek beragun real estat di Dubai dan kawasan Timur Tengah. ENSEC diberikan mandat untuk memfasilitasi pertumbuhan pembiayaan sektor real estat di kawasan tersebut. Sekuritisasi pembiayaan tempat tinggal dan pusat komersial akan memberikan perusahaan real estat likuiditas dalam pembiayaan sektor real estat.

  Pembentukan ENSEC mengacu pada pola yang dibentuk di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat dalam hal pola transparansi, likuiditas, pertumbuhan pasar modal, investasi di luar negeri, dan standardisasi bagi pasar pembiayaan real estat residensial dan komersial. ENSEC bersifat independen dan bertindak sebagai originator yang netral.

  Bentuk-bentuk sekuritisasi yang dimungkinkan untuk difasilitasi oleh ENSEC, antara lain:  Residential Mortgage backed financings  Commercial Mortgage backed financings  Consumer Assets including Auto Loans, Personal Loans Credit Cards  Future cash flows  Loans given to small scale industries and enterprises  Operating cash flows

  Dalam pelaksanaannya, ENSEC bekerja sama dengan pemerintah regional, perusahaan dan lembaga keuangan untuk menciptakan program sekuritisasi yang standar baik konvensional maupun syariah.

  Sebelumnya tahun 2006, sekuritisasi asset di negara-negara Timur Tengah telah ada namun jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan proyeksi investasi senilai US 1,4 triliun (Dr. Nasser Saidi, 2007). Dengan potensi sekuritisasi asset yang sangat besar, negara-negara di kawasan Timur Tengah secara berkala setiap tahun menyelenggarakan konferensi sekuritisasi untuk negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara (Middle East and North AfricaMENA).

  Seperti halnya negara-negara di kawasan lainnya, negara di kawasan Timur Tengah tidak ketinggalan untuk menerapkan sharia compliant product dalam industri keuangan syariah khususnya pasar modal syariah. Salah satu produk pasar modal yang telah berkembang adalah Asset Backed Securities atau asset based securities (ABS). Negara-negara di kawasan Timur Tengah yang telah melakukan penerbitan produk sekuritisasi melalui Asset Backed Securities (ABS) di dalam industri pasar modalnya antara lain Saudi Arabia, Bahrain, dan UAE. Sementara itu, Islamic Development Bank (IDB) juga telah menerapkan produk ABS untuk mengumpulkan dana dari pasar modal.

  Karakteristik sekuritisasi melalui penerbitan ABS di Timur tengah tidak jauh berbeda dengan dan karakter penerbitan ABS di kawasan lain baik Amerika, Eropa, Afrika maupun di Asia Pasifik. Secara garis besar sifat dari penerbitan ABS di Timur tengah yaitu adanya SPV sebagai bankruptcy remote dan seringkali berfungsi sebagai issuer, pengalihan aset secara true sale. Jenis aset yang dialihkan terdiri dari aset berwujud dan aset tak berwujud. Selanjutnya, dalam penerbitan ABS juga dijumpai adanya rating atas ABS yang diterbitkan, dan adanya tingkat bunga yang disyaratkan.

  Sebagai contoh sekuritisasi asset di Timur Tengah yaitu Caravan I (Saudi Arabia), Al Istishmar (IDB), dan Tamweel Ijarah Contract Securitization serta Sorouh Real Estat (keduanya di UAE).

1) Saudi Arabia – Caravan I Sukuk

  Caravan I merupakan Sekuritisasi syariah pertama yang diluncurkan pada bulan Maret 2004 oleh Hanco Rent-A-Car (perusahaan milik kerajaan Saudi Arabia dengan bidang usaha sewa mobil). Jumlah penerbitannya adalah sebesar US 27 juta. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk membiayai armada kendaraan bermotor Hanco Rent-A-Car. Aset yang disekuritisasi adalah barang persediaan mobil (car-fleet inventory). Struktur sukuk ini melibatkan SPV di Saudi Arabia yang mendanai akuisisi kumpulan kendaraan dan perjanjian sewa kendaraan dari Hanco Rent-A-Car, melalui perusahaan SPV yang tercatat di Jersey. Dual-SPV tersebut disyaratkan Karena SPV lokal bukan merupakan bankruptcy remote, sementara berdasarkan hukum komersial Saudi Arabia, SPV asing dilarang membeli dan menyewakan kendaraan secara langsung.

  Sukuk ini mempunyai jangka waktu 3 tahun dengan tingkat pengembalian yang berubah setiap bulannya. Tingkat pengembalian diperkirakan sebesar 6 per tahun. Peningkatan kredit (credit enhancement) sebesar 4,25 untuk equity tranche, 15,39 untuk overcollateralization, dan 8,77 untuk cash reserves.

  Selanjutnya, Sukuk ini atas dasar akad ijarah dan telah memperoleh persetujuan dari Yasaar Limited, salah satu perusahaan jasa penasehat shariah. Sebagai arranger dan structurer dari Caravan I sukuk adalah Volaw dan BSEC. Kegiatan underwriter dilakukan sepenuhnya oleh Shamil

  Bank of Bahrain dan kesyariahan kegiatan underwriter tersebut telah memperoleh persetujuan Syeh Nizam Yakubi dari Bahrain.

  Trustee (Volaw)

  Shareholders Resident

  Charitable Jersey

  Share Capital

  Trust

  Share Capital

  Fathi

  Cash

  Cash From Issue of Sukuk,

  TalebSon Sales of (Hanco Rent-A- from

  (Al Karam) GCC Co

  funding Agreement Sharia Compliant

  Caravan I Ltd

  SR98m Investor Shamil

  Income return matching flows Bank

  Asset purchased from originator

  Return on Asset

  from assets

  SR4.1m

  Underlying Aset

  Participating Shares (Hanco)

2) Uni Emirat Arab  Tamweel PJSC Sukuk

  Pada bulan Juli 2007, Tamweel PJSC, suatu perusahaan pembiayaan real estat di UAE, menerbitkan sukuk senilai US 220 juta. Sebagai penerbit sukuk ini adalah sebuah SPV yang berkedudukan di Cayman Island. Hak partisipasi dalam aset dan kerugian didasarkan pada aset yang dimasukkan dalam struktur sukuk tersebut, bukan berdasarkan risiko kredit dari peminjam atau originator. Penerbitan sukuk ini dikelola oleh Ensec, Morgan Stanley dan Standard chartered Bank sebagai join underwriter. Fitur paling inovatif pada struktur ini adalah pencapaian porsi dalam pemenuhan kesyariahan melalui tiap-tiap pemegang sukuk, sebagai hasil dari akuisisi dan pemegang sukuk adalah persetujuan bahwa hak untuk menerima pembayaran berdasarkan sukuk adalah dicadangkan dan jumlah yang sebaliknya dibayar kepada setiap pemegang sukuk dilakukan secara paripasu. Mekanisme ini meyakinkan bahwa kerugian dan keuntungan harus dibagi (berdasarkan persetujuan yang saling menguntungkan) antara kelas investor yang berbeda dan konsisten dengan sekuritisasi konvensional.

  Underlying portfolio terdiri dari 829 hipotik syariah atas apartemen dan villa dari berbagai zona bebas di Dubai. Zona bebas merupakan daerah di mana penduduk non UAE diizinkan untuk membeli properti secara bebas. Transaksi ini dirating oleh Fitch dan Moody‟s dan terdiri dari 4 kelas sukuk Underlying portfolio terdiri dari 829 hipotik syariah atas apartemen dan villa dari berbagai zona bebas di Dubai. Zona bebas merupakan daerah di mana penduduk non UAE diizinkan untuk membeli properti secara bebas. Transaksi ini dirating oleh Fitch dan Moody‟s dan terdiri dari 4 kelas sukuk

  Sukuk ini menggunakan struktur SPV ganda, di mana Tamweel melepaskan hak hukum dan menunjuk parental dan penyewa serta semua hak dan piutang pada properti kepada SPV yang bekerjasama dalam Dubai Internasional Finance Center. Sementara itu, hak dan piutang sewa menyewa dilakukan secara terpisah oleh SPV yang terdaftar di Cayman Islands. Hal ini dimaksudkan agar syarat-syarat kontrak dari struktur sukuk tersebut tidak terpengaruh oleh hukum lokal. Risiko hukum terkait dengan pengakuan true sale tunduk pada hukum Islam.

 Sorouh Real Estate

  Sorouh Real Estat yang berkedudukan di UAE menerbitkan sekuritisasi berbasis syariah sebesar US 1.1 miliar dengan menggunakan struktur mudharabah dan besarnya porsi melalui perjanjian Masawama. Tiga porsi diterbitkan oleh Sun Finance Limited, sebuah SPV yang berkedudukan di Jersey dan telah dirating oleh Moody (Aa3, A3, dan Baa3) dan oleh Standard Poor‟s (A, BBB-, BBB-). Sebagai penerbit adalah investor (raab Ul Maal) dan PropCo sebagai pengelola asset (Mudharib). Modal diinvestasikan berdasarkan perjanjian muddarabah terbatas untuk membeli aset berupa tanah dan hak-hak tanah terkait dari kumpulan aset- aset obligor GCC. Obligor dalam kumpulan tersebut berjumlah 62 obligor yang merupakan pengembang real estat di kawasan GCC khususnya di daerah Shams dan Saraya.

  Dalam struktur sekuritisasi ini kepentingan Rabbul Mal terjamin atas seluruh asset mudharib dalam hal adanya peristiwa default. Pendapatan dari aset didistribusikan sebagai keuntungan Rabbul Mal dan selanjutnya diberikan kepada investor. Dalam pendistribusian tersebut, keuntungan dengan jumlah terpisah digunakan untuk membayar keuntungan bulanan yang jatuh tempo dan membeli kembali bagian kepentingan Rabbul Mal terhadap asset tersebut dalam rangka pelaksanaan amortisasi pokok nilai sekuritisasi.

  Sebagai tambahan informasi, transaksi ini melibatkan dual SPV, di mana Sorouh akan mentransfer tanah dan menandatangani perjanjian Sebagai tambahan informasi, transaksi ini melibatkan dual SPV, di mana Sorouh akan mentransfer tanah dan menandatangani perjanjian

  

 Al Istishmar Sukuk

  Pada bulan Juli tahun 2003, Islamic Development Bank (IDB) menerbitkan sukuk Al Istithmar untuk pasar global sebesar US 400 juta. Sebagai originator, IDB melakukan penjualan kontrak-kontrak syariah yaitu Trust asset seperti ijarah contract, hak dan kepentingan dalam murabahah dan istisna kepada The Islamic Corporation for Development of Private Sector (ICD). Selanjutnya ICD melakukan penjualan trust asset tersebut kepada SPV yaitu Solidarity Trust Services Limited (STS). Dengan adanya trust asset tersebut, STS melakukan penerbitan sukuk istithmar kepada investor.

d. Amerika Utara (Amerika Serikat)  REMIC (Real Estate Mortgage Investment Conduit)

  Pada tahun 1994, sebuah perusahaan keuangan yang berbasis di Swiss yang bernama Faisal Finance (FFS) melakukan sekuritisasi dari suatu pembiayaan Master Lease atas sebuah properti di Boston, Amerika Serikat. Sekuritisasi tersebut difasilitasi oleh pembentukan REMIC dimana pada REMIC tersebut Master Lease disimpan. Efek kasil sekuritisasi tersebut dijual kepada perusahaan-perusahaan asuransi besar di Amerika Serikat yang merasa nyaman dengan karakterisitik master lease yang menjadi underlying asset.

  Efek hasil sekuritisasi diterbitkan sesuai dengan karakteristik- karakteristik, yang mana selaras dengan norma-norma bisnis. Karakteristik- karakteristik tersebut termasuk penerbitan dari sertifikat tranche B yang tetap dipegang oleh FFS. FFS menyediakan jaminan lebih (over collateralization) bagi investor yang membeli efek kelas Senior.

  Melalui kesepakatan tersebut, FFS mampu meningkatkan tingkat imbal hasil underlying fixed-income asset lebih dari 1,25 tanpa mengubah profil risiko dalam kesepakatan tersebut. Bahkan dengan pelunasan dini dari pembiayaan memungkinkan FFS mendapatkan tingkat internal rate of return lebih dari 14 setelah dikurangi biaya-biaya. Hal ini dibentuk melalui proses sekuritisasi. Hal ini juga merupakan sekuritisasi aset di Amerika Serikat yang dibuat secara spesifik agar dapat diterima sesuai prinsip-prinsip syariah.