Uni Emirat Arab

2) Uni Emirat Arab

  Pengaturan terkait dengan produk-produk pasar modal di negara bagian Dubai khususnya untuk produk-produk yang diakui oleh Dubai Internasional Financial Center (DIFC) diatur oleh Dubai Financial Services Authority (DFSA). Salah satunya, pengaturan produk investasi kolektif dilakukan oleh DFSA dalam Undang-undang Investasi Kolektif (Collective Investment Law) dan peraturan DFSA terkait investasi kolektif (Collective Investment Rule), yang isinya antara lain adalah:

  a) Peraturan terkait Investasi Kolektif Produk investasi kolektif yang diatur dalam Undang-undang dan peraturan investasi kolektif mengatur setiap perikatan yang memiliki tujuan untuk memberikan keuntungan (pendapatan) dari pendapatan atas penbelian, penyimpanan, pengelolaan dan penjualan properti yang menjadi underlying-nya kepada suatu pihak yang berpartisipasi. Partisipasi pihak dimaksud adalah dalam bentuk unit penyertaan dimana pihak tersebut tidak memiliki pengendalian dalam operasional properti sehari-hari dan pengelolaannya sebagian atau seluruhnya dikelola oleh manajer investasi.

  b) Property Fund Terkait dengan sekuritisasi asset, salah satu produk investasi kolektif yang merupakan hasil sekuritisasi asset adalah property fund. Definisi ini adalah suatu fund yang didedikasikan untuk diinvestasikan dalam properti yang riil dan pada Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang aktivitas utamanya terkait dengan properti yang riil. Property fund termasuk public fund yang bentuk struktur legal investasinya harus berupa close-ended dimana fund dimaksud tidak dapat secara terus menerus diterbitkan atau di redeem sehingga pemegang unit tidak memiliki hak untuk melakukan redemption.

  c) Real Estate Investment Trusts (REITs) REITs adalah public property fund yang memenuhi karakteristik sebagai berikut:  Dapat berbentuk sebagai Investment Company atau Investment Trust;  Dana diinvestasikan dalam properti riil yang menghasilkan

  pendapatan;  Mendistibusikan paling kurang 80 dari laba bersih tahunannya

  kepada pemegang unit penyertaan. Manajer investasi yang mengelola REIT diwajibkan untuk menjaga agar ketentuan tersebut di atas dapat dipenuhi. Jika REIT memiliki properti melalui SPV, manajer investasi harus memastikan bahwa SPV mendistribusikan pendapatannya sesuai dengan aturan di atas.

  d) Dana Investasi Kolektif Islami (Islamic Collective Investment Funds) Secara umum, penerbitan Efek yang memenuhi kaidah syariah (islami) tidak berbeda dengan penerbitan Efek biasa. Adapun perbedaannya adalah dalam hal Manajer Investasi harus mengimplementasikan dan menjaga prosedur dan kebijakan bisnis secara islami yang sekurang-kurangnya mencakup:  Prosedur bagaimana menjaga produk tetap sesuai dengan kaidah

  syariah;  Prosedur bagaimana Dewan Pengawas Syariah (Shari‟a Supervisory

  Board) melakukan pengawasan dan memberikan advis terkait dengan bisnis islami yang dilakukan oleh manajer investasi;

   Prosedur bagaimana fatwa, peraturan dan pedoman Dewan Pengawas

  Syariah didokumentasikan, disebarluaskan, dan diimplementasikan dan review internal syariah dilakukan;

   Prosedur bagaimana perselisihan yang terkait dengan kaidah syariah

  antara manajer investasi dan Dewan Pengawas Syariah diselesaikan;  Proses untuk menyetujui sistem pengendalian internal yang disiapkan

  untuk memastikan baik untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah maupun untuk menyebarluaskan informasi kepada para pemegang unit penyertaan dengan sesuai; dan

   Prosedur bagaimana benturan kepentingan diidentifikasi dan diawasi.

  Dalam menerbitkan Efek yang islami, manajer investasi wajib menunjuk Shari‟a Supervisory Board yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:  Memiliki anggota minimal 3 orang;  Anggota yang ditunjuk menjadi Dewan Pengawas Syariah memiliki

  kompetensi untuk menjalankan fungsinya sebagai dewan Pengawas syariah atas Efek tersebut;

   Setiap penunjukkan, pencabutan dan penggantian anggota Dewan

  pengawas Syariah wajib melalui persetujuan dewan direksi dari Manajer Investasi;

   Direktur, atau pengendali dari manajer investasi tersebut dilarang

  menjadi anggota Dewan Pengawas Syariah.