Kerangka Berfikir Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Informan Penelitian

2.4. Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori di atas, maka faktor-faktor yang memengaruhi implementasi pelaksanaan POMP filariasis di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah faktor komunikasi, sumber daya, disposisi, dan stuktur birokrasi. Gambar 2.5 Kerangka Berfikir Penelitian Komunikasi - Transmisi - Konsistensi - Kejelasan Sumber Daya - Instrumen Kebijakan - Alokasi BiayaAnggaran - SDM - Ketersediaan Faskes Disposisi - Komitmen Implementor - Kejujuran Implementor - Sikap Demokratis Struktur Birokrasi - Struktur Organisasi - SOP - Koordinasi Berjenjang Kebijakan Program Eliminasi Filarisis Implementasi Pelaksanaan POMP Filariasis Pencapaian Target Cakupan POMP Filariasis Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan masalah dilakukan dengan analisis deskriptif, dengan melakukan wawancara secara mendalam kepada informan dan studi literatur, dengan demikian diharapkan penelitian ini dapat menggali lebih dalam bagaimana analisis implementasi pelaksanaan POMP filariasis di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Dinas Kesehatan Labuhanbatu Selatan, Puskesmas Tanjung Medan, Puskesmas Cikampak, Puskesmas Aek Goti dan Puskesmas Bunut. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa belum pernah dilakukan penelitian yang sama dengan penelitian ini, kasus kronis filariasis ada di empat lokasi puskesmas tersebut di atas dan data yang diinginkan oleh peneliti diharapkan ada pada lokasi tersebut di atas. Penelitian direncanakan pada rentang waktu Agustus – November 2013.

3.3. Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari penelitiannya. Oleh karena itu pada penelitian kualitatif tidak mengenal adanya Universitas Sumatera Utara populasi dan sample. Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian Moleong,2002. Informan adalah orang yang diharapkan dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi mengenai fokus penelitian. Informan penelitian terbagi atas : a. Informan kunci key informan, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan. Adapun informan kunci pada penelitian ini adalah : a.1 Kepala Dinas Kesehatan a.2 Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat a.3 Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit a.4 Kepala Puskesmas : a.4.1 Kepala Puskesmas Tanjung Medan a.4.2 Kepala Puskesmas Aek Goti a.4.3 Kepala Puskesmas Cikampak a.4.4 Kepala Puskesmas Bunut b. Informan utama yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial. Adapun informan utama dalam penelitian ini adalah : b.1 Anggota LSM b.2 Anggota PKK b.3 Anggota Majelis Taklim b.4 Guru b.5 Tokoh Masyarakat Toma Universitas Sumatera Utara b.6 Tokoh Agama Toga b.7 Ketua Ikatan Dokter Indonesia IDI Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan snowball sampling untuk menentukan sumber data. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar Sugiyono,2005.

3.4. Instrumen Penelitian