Kebutuhan Menurut Sifatnya KEBUTUHAN MANUSIA
167
sehingga dalam membuat keputusan dapat membuahkan keuntungan sosial yang paling tinggi.
Untuk bisa membuat keputusan yang rasional, individu masyarakat memerlukan adanya preferensi dalam bentuk informasi yang jelas tentang apa
yang diinginkan, kebebasan dari kekuatankekuasaan yang ada di sekitarnya, serta kepentingan pihak lain. Tragisnya keputusan ekonomi tidak bisa dilepaskan
dari konteks politik, sosial, institusi dan budaya. Bahkan dapat dikatakan lajunya perekonomian suatu masyarakat selalu dipengaruhi oleh aspek-aspek tersebut,
walaupun keberadaan mereka relatif kecil, tetapi memiliki akses ekonomi yang dominan, seperti tuan tanah, konglomerat, penguasa dan sebagainya.
Konsep ekonomi dunia ketiga, atau sering disebut dengan istilah ekonomi pembangunan berkait dengan ekonomi tradisional dan ekonomi politik
proses institusi dan sosial yang dengan mana kelompok-kelompok elite ekonomi dan politik tertentu memilih alokasi sumber daya produksi langka, baik yang ada
sekarang maupun di masa datang, demi kepentingannya atau sekiranya kelebihan dengan sendirinya akan menambah manfaat bagi penduduk serta
berkepentingan dengan alokasi sumber daya secara efisien dan peningkatan pertumbuhan output. Pertumbuhan disini menyangkut mekanisme institusional,
sosial dan ekonomi, baik pemerintah maupun swasta, terutama untuk memperoleh secara cepat paling tidak berdasarkan perhitungan historis dan
memperbaiki secara meluas tingkat hidup penduduk miskin, kurang makan dan buta huruf. Jadi ekonomi pembangunan menyangkut proses-proses ekonomi dan
politik untuk mendorong transformasi struktural dan institusional lebih cepat bagi masyarakat seluruhnya menurut suatu cara yang paling efisien dalam mencapai
kemajuan ekonomi masyarakat pada berbagai segi yang sangat luas.
Ekonomi sebagai ilmu sosial yang berkepentingan dengan manusia dan bagaimana cara yang paling baik memberi penduduk sarana materi guna
membantu merealisasikan potensi manusiawinya tidak bernilai, bahkan nilai atau normatif merupakan pusat disiplin ekonomi dan khususnya pembangunan
ekonomi. Konsep-konsep keadilan sosial dan ekonomi, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, peningkatan taraf hidup, kebebasan nasional,
modernisasi lembaga-lembaga, peran serta ekonomi dan politik, demokrasi, ekonomi yang berpijak pada kekuatan sendiri dan pemenuhan kebutuhan
manusiawi dan sebagainya merupakan indikator yang menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan, tujuan, dan implementasi pembangunan. Namun
disadari bahwa nilai ini dalam implementasi ekonomi pembangunan harus konsekuen dari semua pihak yang terlibat, bila tidak menginginkan adanya
kegagalan dalam pembangunan ekonomi khususnya.