223
3. Terbentuknya Wiraswasta
Munculnya wiraswasta berhubungan erat dengan motif-motif untuk inovasi yang ada dalam masyarakat. Dalam negara-negara yang pendapatan riil
per kapitanya tidak mengalami kenaikan selama bertahun-tahun maka di situ tidak ada wiraswasta.
Bila hanya ada sedikit saja wiraswasta dalam suatu negara, ini menunjukkan tidak kuatnya motif untuk mendorong inovasi yang menaikkan
output output–increasing innovation dan juga karena adanya kekuatan halangan-halangan yang lebih besar. Bila sudah maju teknologinya maka perso-
alannya ialah bagaimana memelihara supaya wiraswasta itu bertambah. Motif harus selalu dipertahankan untuk mendorong inovasi yang lebih banyak dan
mengurangi halangan-halangannya, maka sebelumnya kita tinjau dahulu bentuk hubungan sosial dalam masyarakat. Kemudian kita kemali pada persoalan
bagaimana menaikkan jumlah wiraswasta.
Tiga aspek dari pola-pola hubungan sosial yang banyak terdapat di negara-negara yang telah maju ialah; gatra pengenalan cognitive aspect, gatra
keanggotan membership aspect dan gatra batasan substantif subtstantive definition aspect. Dalam suatu masyarakat bisa terdapat sejenis hubungan
sosial dari ke-3 jenis gatra di atas secara bersama-sama.
a. Gatra Pengenalan Cognitive Aspect
Cognitive aspect menunjukkan rasionalitas suatu masyarakat – yaitu apakah anggota masyarakat itu umumnya rasional atau tidak rasional dalam
penggunaan kapital, tenaga kerja dan sumber-sumber alam lainnya. Perbuatan obyektif dan subyektif dari tindakan itu adalah sama. Suatu masyarakat adalah
rasional bila dasar untuk pengambilan keputusan-keputusan itu didasarkan pada standar ilmiah kritis critical scientific standards. Sedangkan yang irrasional ialah
bila putusan-putusan didasarkan pada kebiasaan-kebiasaan atau kekuatan- kekuatan gaib dan terlepas dari hal-hal empiris. Misalnya pabrik baja dibangun
berdasar atas alasan-alasan nasional, meskipun letaknya tidak ekonomis dilihat dari langkanya atau sedikitnya sumber-sumber ekonomi yang tersedia. Industri-
industri kepunyaan pemerintah mungkin diletakkan berdasar atas alasan-alasan politik, meskipun pertimbangan-peritmbangan ekonominya berbeda. Dalam hal
ini alasannya cukup rasional tapi tidak ekonomis.
Contoh tadi dipandang dari sudut politik negara untuk menaikkan regional output per kapita. Negara sebenarnya akan mendapatakan keuntungan
yang lebih besar dengan mengadakan alternatif dalam menggunakan sumber- sumber ekonomi. Tetapi putusan-putusan tadi didasarkan pada tujuan-tujuan
subyektif untuk mempertahankan kekuatan politik. b. Gatra Keanggotaan Membership Aspect
Membership aspect meliputi dua macam yaitu yang bersifat universal dan khusus.
1. Universal, dimana hubungan-hubungannya adalah universal, sejauh mana tindakan-tindakan itu didasarkan pada “apa yang dapat dikerjakan
224
oleh “orang”. Tidak peduli siapa yang mengerjakan, dan “siapa orang itu”.
2. Khusus, misalnya pemilihan yang didasarkan pada koneksi keluarga atau politik, terlepas dari apakah orang-orang itu dapat bekerja.
c. Gatra Batasan Substantif Substantive Definition Aspect
Ada 2 golongan yakni yang bersifat khusus dan yang meluas. Khusus ialah bila hak dan kewajiban dari hubungan-hubungan tidak ditentukan dan
dibatasi; misalnya kontrak-kontrak kerja. Tapi hubungan famili bersifat tidak terlalu terbatas, misalnya tidak menghiraukan lagi untung-rugi dan sebagainya.
Di mana hubungan-hubungan itu luas dan anggota-anggotanya kaya serta mau memberikan kekayaannya kepada anggota-anggota lainnya yang kurang mampu
maka motif-motif yang mendorong untuk berusaha mendapatkan kekayaan dengan inovasi akan berkurang. Jadi dalam masyarakat, wiraswasta diharapkan
dapat banyak jumlahnya bila hubungan-hubungan dalam masyarakat itu adalah rasional obyektive, universal dan spesifik secara fungsional. Apabila hubungan
famili itu sudah luas dan kuat, maka hasil inovasi akan dibagi-bagi. Sehingga inovatornya mungkin hanya menerima sedikit. Karenanya dorongan untuk
inovasi akan berkurang. Hubungan yang semacam inilah yang mengakibatkan motif-motif untuk inovasi terhalang di negara sedang berkembang. Halangan-
halangan semacam ini dapat diatasi tapi harus secara perlahan-lahan. Pemerintah dalam hal ini memegang peranan yang penting dalam mendorong
inovasi-inovasi yang akan menciptakan motif untuk menemukan tindakan selan- jutnya baik dari sektor pemerintah maupun sektor swasta.
4. Inovasi
Inovasi dapat dibagi-bagi dalam macam-macam cara. Seperti kita ketahui inovasi dapat berupa capital saving menghemat kapital dan labor
saving menghemat tenaga kerja. Inovasi dapat juga dilihat dari sudut permintaan dan biaya-biaya seperti menekan biaya produksi cost reducing atau
meningkatkan permintaan demand incresing. Klasifikasi yang terakhir ini dapat berupa kedua-duanya yaitu penurunan biaya dan juga meningkatkan mutu
sehingga permintaan bertambah. Seperti gambar 4.12 adalah salah satu bentuk inovasi dalam membudidayakan rumput laut oleh beberapa murid SMK.