168
Tugas 3.3
D. ALAT PEMUAS KEBUTUHAN
Alat-alat pemuas kebutuhan adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, bentuknya bisa berupa
barang atau jasa. Peralatan rumah tangga, sepatu, sepeda, pakaian, makanan, rumah tinggal, minuman yang dibutuhkan manusia itu dalam ilmu ekonomi
disebut barang, sedangkan pelayanan listrik, telepon, guru, dokter, hakim, polisi, pendidikan, juga dapat memuaskan kebutuhan manusia yang disebut jasa. Da-
lam kehidupan sehari-hari barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan jumlahnya terbatas, sehingga untuk memperolehnya kita harus mengeluarkan
pengorbanan waktu, biaya atau tenaga. Barang-barang jenis ini disebut barang ekonomi.
Selain itu ada barang yang jumlahnya melimpah seperti sinar matahari di daerah tropis, udara bersih di daerah pegunungan, pasir di sepanjang aliran
sungai. Barang-barang ini untuk memperolehnya tanpa pengorbanan, sehingga disebut barang bebas. Barang-barang bebas tidak dipersoalkan dalam ilmu
ekonomi. Barang bebas ada yang dapat berubah menjadi barang ekonomi, contoh: pasir dari sungai dijual ke kota. Untuk lebih memahami bagaimana
barang dan jasa dapat memenuhi kebutuhan manusia, barangjasa tersebut dikelompokkan menurut kegunaan, hubungannya dengan benda lain dan
prosesnya.
1. Menurut Kegunaannya,
benda dibedakan sebagai:
¾ benda konsumsi, yaitu benda yang dapat langsung digunakan
memenuhi kebutuhan Contoh: makanan, pakaian, buah-buahan, dansebagainya.
¾ benda produksi atau disebut juga barang modal yaitu benda yang
dapat digunakan untuk memproduksi benda lain Contoh: peralatan, mesin-mesin, tanah.
2. Benda Menurut Hubungannya dengan Benda Lain dapat
ditinjau sebagai: Apakah perilaku kita dalam berbelanja menggunakan
prinsip ekonomi sebagai berikut “jika melakukan pilihan diantara sejumlah kemungkinan alternatif maka kita harus bertindak
rasional” Mengapa? Dan bagaimana caranya?
169 ¾ Benda komplementer adalah benda yang dalam
penggunaannya harus bersama-sama dengan benda lain. Contoh: kopi dengan gula, sepatu dengan talinya, minyak dan
kompor, bensin dengan kendaraan, dansebagainya.
¾ Benda substitusi adalah benda yang dalam penggunaannya
dapat saling menggantikan Contoh: jagung dapat menggantikan beras, margarine dengan men-
tega, jasa bus dapat menggantikan kereta api.
3. Benda Menurut Proses Pembuatannya. Benda dapat dilihat
sebagai: ¾ Bahan baku, contoh: hasil hutan, hasil pertanian, atau barang
tambang.
¾ Barang setengah jadi, contoh: barang untuk industri seperti
kertas untuk perusahaan percetakan, kulit untuk sepatu, dansebagainya.
¾ Barang jadi, contoh: meja, kursi, sepeda, kemeja,
dansebagainya.
Bagan 3.1. Proses Pembuatan Benda
Barangbenda itu berguna karena bermanfaat dapat memenuhi kebutuhan manusia. Hanya saja benda yang disediakan harus diolah lebih
dahulu sehingga siap memenuhi kebutuhan manusia. Contohnya: Minyak bumi. Minyak bumi dan apa yang terdapat di muka bumi dan terkandung di dalam bumi
semuanya masih memerlukan pengelolaan agar lebih berguna. Gejala ini mengisyaratkan kepada kita akan perlunya peningkatan kegunaan benda.
170
Tugas 3.4
E. NILAI KEGUNAAN
Kegunaan utility adalah kemampuan suatu benda memuaskan kebutuhan. Nilai kegunaan adalah kemampuan suatu benda atau jasa untuk
digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan. Macam-macam kegunaan benda yaitu:
1. Guna
Dasar Elementary Utility, adalah kegunaan benda karena benda itu
merupakan bahan untuk membuat benda lain. Contoh: Kayu diolah menjadi mebel, kapas diolah menjadi kain, minyak bumi
diolah menjadi premium
2. Guna Bentuk Form Utility, kegunaan benda yang terjadi karena adanya
perubahan bentuk pada benda tersebut. Contoh: Pipa besi diubah bentuk menjadi sepeda, kayu diubah bentuk
menjadi meja kursi
3. Guna Tempat Place Utility, kegunaan benda terjadi karena benda tersebut
dipindahkan ke tempat yang lebih membutuhkan. Untuk kegiatan ini peranan transportasi sangat penting.
Contoh: Pipa besi menjadi sepeda, kayu menjadi meja kursi, batu merah, pasir, semen, genting, dan sebagainya menjadi gedung.
4. Guna Waktu Time Utility, kegunaan benda ini terjadi karena adanya waktu
Contoh: Padi pada saat panen kurang berguna, dan akan lebih berguna pada saat paceklik, Tabungan untuk hari tua, obat-obatan pada waktu sakit,
payung pada waktu hujan.
5. Guna Milik
Possesion Utility, kegunaan benda ini terjadi setelah seseorang memiliki benda tersebut.
Contoh: Sepatu yang ada di toko kurang berguna tetapi setelah sepatu tersebut dibeli dan dimiliki dapat digunakan untuk ke sekolah atau ber-
olahraga. Nilai barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: nilai
tukar dan nilai pakai. Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang dan jasa Mengapa manusia tidak pernah menghentikan usahanya
untuk menciptakan, membuat atau mengola suatu benda menjadi alat pemuas kebutuhan hidupnya?
Contoh sejak manusia bisa menciptakan mobil, sekarang muncul mobil dengan sangat beragam baik bentuk maupun
modelnya, demikian juga barang-barang yang lainnya.
171
untuk digunakan oleh konsumen. Jika kita menulis di buku pakai pensil, dikatakan pensil yang digunakan memiliki nilai pakai.
Nilai pakai terbagi atas nilai pakai subjektif dan objektif. Nilai pakai subjektif adalah nilai barang atau jasa yang ditinjau dari penggunaan barang
atau jasa. Nilai pakai objektif adalah nilai barang atau jasa yang ditinjau dari barang atau jasa tersebut. Contoh: Cangkul bagi petani memiliki nilai pakai
subjektif dan bagi bangsa Indonesia mempunyai nilai pakai objektif.
Nilai tukar adalah kemampuan suatu barang untuk ditukar dengan barang lain. Nilai tukar terbagi atas nilai tukar objektif dan subjektif. Nilai tukar
obyektif adalah nilai tukar barang berdasarkan barangnya. Nilai tukar subjektif, artinya nilai tukar barang berdasarkan orang yang menukarkannya. Contoh:
Orang yang hobi dengan lukisan akan mempunyai penilaian yang berbeda dengan orang yang tidak suka lukisan.
Nilai tukar objektif menurut beberapa pandangan teori nilai diuraikan sebagai berikut: teori nilai biaya, teori nilai biaya produksi tenaga kerja, teori nilai
tenaga kerja masyarakat, teori biaya reproduksi, dan teori nilai pasar. 1. Teori Nilai Biaya Adam Smith. Teori ini menekankan besarnya nilai
suatu benda ditentukan oleh jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barangjasa tersebut.
2. Teori Nilai Biaya Produksi Tenaga Kerja David Ricardo. Teori ini lebih menekankan bahwa besarnya nilai suatu barang sangat ditentukan oleh
besarnya upah tenaga kerja untuk memproduksi barang tersebut. 3. Teori Nilai Tenaga Kerja Masyarakat Karl Marx. Menurut teori ini nilai
suatu barang ditentukan oleh besarnya biaya rata-rata upah tenaga kerja masyarakat.
4. Teori Nilai Biaya Reproduksi Carey. Menurut teori ini nilai suatu barang berdasarkan biaya yang dikeluarkan bila barang tersebut diproduksi
kembali. 5. Teori Nilai Pasar Humme dan Lock. Berdasarkan teori ini besar
kecilnya nilai suatu barang sangat dipengaruhi oleh terbentuknya harga pasar.
Tugas 3.5
Identifikasi barang-barang yang ada di dalam kelasmu, kemudian berikan penilaian atas barang tersebut berdasarkan
nilai kegunaan dan nilai tukar serta nilai pakai?
172
F. MASALAH POKOK EKONOMI
Pokok masalah ekonomi pendekatan klasik ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi.
1. Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu benda sehingga bisa dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. 2. Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau menggunakan
suatu benda atau jasa. 3. Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dan jasa yang
telah diproduksi dari produsen kepada konsumen. Dari ketiga pokok masalah ekonomi di atas, para ahli ekonomi
menjabarkan lagi problematika ekonomi tersebut pendekatan modern menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Apakah Jenis Barang dan Jasa yang Perlu Dihasilkan, dan Dalam Jumlah Berapa WHAT?
Para pengusaha atau penjual menghasilkan barang dan jasa untuk mencari keuntungan, dan keuntungan ini hanya akan didapat jika me-
reka dapat menjual barang dan jasa yang dihasilkannya. Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian adalah sangat
banyak jenisnya, yaitu dari barang yang sangat sederhana misalnya beras kepada barang yang sangat kompleks misalnya pesawat
terbang. Oleh sebab itu pengusaha harus menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan keinginan para pembeli. Untuk itu diperlukan
interaksi antara produsen dan konsumen, dimana produsen akan mendapatkan informasi mengenai barang-barang yang diinginkan dan
dibutuhkan masyarakat dan perlu diproduksi. Untuk itu pilihan-pilihan para konsumen pembeli merupakan faktor penting dalam menen-
tukan jenis-jenis kegiatan memproduksi yang harus dijalankan. Pe- nentuan tersebut akan mempengaruhi penggunaan faktor-faktor pro-
duksi. Makin banyak sesuatu jenis barang akan dihasilkan, semakin banyak faktor produksi yang akan digunakan di kegiatan tersebut.
2. Bagaimanakah Caranya Menghasilkan Barang dan Jasa HOW?
Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam setiap perekonomian terbatas jumlahnya dan memerlukan biaya atau pengorbanan untuk
memperolehnya. Oleh karena itu para produsen harus membuat pilih- an agar dapat mencapai efisiensi yang tinggi dalam menggunakan
faktor-faktor produksi. Faktor produksi yang akan dipilih adalah yang mampu untuk menciptakan barang-barang tersebut dengan cara yang
173
paling efisien. Malah efisien ini dapat dihubungkan dengan faktor efisiensi dari segi teknik yang digunakan untuk menghasilkan barang
dan jasa, dan faktor lain yaitu besarnya jumlah permintaan.
3. Untuk Siapakah Barang dan Jasa Dihasilkan FOR WHOM?
Setelah mengetahui jenis-jenis faktor produksi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan memproduksi, produsen akan pergi ke pasar
untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang diperlukannya. Di sini ada interaksi antara para produsen pembeli faktor produksi dan
rumah tangga pemilik faktor produksi. Sebagai akibat dari penggu- naan faktor-faktor produksi oleh produsen dalam kegiatan menghasil-
kan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, maka rumah tangga akan mendapatkan aliran pendapatan dari faktor-faktor
produksi yang telah digunakan. Misalnya untuk faktor produksi tanah, tenaga kerja, modal dan keahlian, masing-masing pendapatannya
berupa sewa, upah, bunga dan keuntungan. Aliran ini akan menentu- kan corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, yang nantinya
juga akan mementukan corak permintaan masyarakat atas barang dan jasa. Dengan demikian, aliran-aliran pendapatan yang berlaku
sebagai akibat kegiatan memproduksi barang dan jasa akan mampu untuk memecahkan persoalan untuk siapa barang dan jasa
dihasilkan.
Penjelasan diatas selaras dengan pernyataan bahwa di setiap masyarakat dengan sistem perekonomian bentuk apapun, selalu memiliki
masalah pokok ekonomi, yaitu: 1. Menentukan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan masyarakat,
dalam jumlah berapa banyak, dimana di daerah mana serta dengan cara apa barang atau jasa tersebut diproduksi secara paling baik dan
efisien. 2. Mengalokasikan keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan, yaitu
GDP Gross Domestic Product diantara para konsumen perorangan individual makanan, sepeda motor, radio, pakaian dan sebagainya
konsumen masyarakat seluruhnya dalam bentuk pengeluaran pemerin- tah pengamanan polisi, pertahanan nasional, pengadaan air bersih dan
sanitasi, jalan, pendidikan, kesehatan dan sebagainya penggantian barang modal yang aus selama berlangsungnya proses produksi
bangunan, jalan, mesin, peralatan dan sebagainya serta pertumbuhan ekonomi di masa datang melalui investasi baru atau tambahan net untuk
cadangan modal.