Investasi asing Sumber-Sumber Kapital

218 Tugas 4.8

L. TEKNOLOGI DAN FUNGSI WIRASWASTA

Kajian tentang teknologi dan fungsi wiraswasta didasarkan pada rasional, bahwa di dalam proses produksi terjadi suatu proses yang berlangsung secara sinergis aktif komponen modal, tenaga kerja, sumber daya manusia dan teknologi. Hal inilah yang menjadi alasan pentingnya kajian tentang pentingnya teknologi dan wiraswasta dalam proses produksi. Schumpeter dalam Sukirno, 2000 mengatakan bahwa perkembangan yang lambat dan terus menerus dalam tersedianya alat-alat produksi dan tabungan merupakan faktor yang penting di dalam menguraikan sejarah perekonomian. Tetapi sebenarnya pertumbuhan perekonomian itu terutama terdiri dari pengerjaan sumber-sumber alam yang ada dengan cara berbeda- beda. Jadi teknologi yang pengaruhnya terlihat melalui perubahan-perubahan fungsi produksi, dapat dianggap sebagai faktor produksi yang lain. Ini menyebabkan perlunya mengadakan investasi dimana penerapannnya tergantung pada kegiatan ekonomi yang ada. Mesin uang misalnya, telah diketahui lamanya sebelum digunakan dalam kapal uang maupun kereta api. Jelas ada dua perbuatan yang nampak disini yaitu: menemukan dan menerapkannya. Meskipun keduanya ini dapat dilakukan oleh seorang saja tapi tindakannya tetap berbeda. Kedua konsep tersebut bisa dimaknai dengan teknologi dan penerapannya oleh wiraswasta. Kedua hal tersebut adalah unsur yang membedakan antara negara- negara yang sudah maju dengan negara-negara yang relatif kurang maju. Dalam negara yang relatif telah maju perbedaan atau jarak antara kemungkinan- kemungkinan teknologi dan praktek-praktek kaum pengusaha jauh lebih sedikit daripada di negara-negara yang kurang maju. Jadi perbedaan antara investasi dengan inovasi di negara-negara sedang berkembang lebih banyak daripada di negara yang telah berkembang. Misalnya tingkat teknik di negara maju telah mampu membuat atom dan ternyata mereka di negara tersebut sudah mempraktekkannya. Sedangkan kalau di negara sedang berkembang celah ini masih lebar, yaitu meskipun tingkat teknologi sudah tinggi, tetapi mempraktekkannyamelaksanakannya sebagai faktor produksi belum mampu. Jadi pembangunan ekonomi di negara-negara yang relatif kurang maju maupun Negara Indonesia termasuk dalam kelompok negara yang mempunyai hutang paling banyak di dunia. Menurut kalian, mengapa negara Indonesia mempunyai hutang banyak? Berikan alasan jawaban kalian. 219 yang telah maju akan lebih banyak tergantung pada penerapan teknologi ataupun pengetahuan yang ada.

1. Teknologi

Teknologi berarti suatu perubahan dalam fungsi produksi yang nampak dalam teknik produksi yang ada. Dalam kenyatannya, di negara-negara yang telah maju banyak terdapat pabrik-pabrik yang belum menggunakan teknik yang ada secara ekonomis maksimum karena mungkin adanya faktor-faktor produksi yang relatif langka, pasaran yang tidak luas, perkembangan yang kurang sempurna serta halangan-halangan kebuadayaan dan sebagainya. Karena itu sebaiknya selalu diusahakan perubahan-perubahan teknik supaya ada penggunaan yang maksimum dari faktor-faktor tersebut. Adapun perubahan-perubahan teknik untuk pertumbuhan ekonomi yaitu setiap perubahan dalam metode produksi yang telah digunakan dalam industri atau usaha-usaha lain; karenanya adalah sampai menitikberatkan pada perbuatan dalam merubah metode produksi jadi bukan hanya pada peranan invensi yang mungkin dapat dan mungkin juga tak dapat diterapkan dalam situasi produksi tertentu. Perubahan teknologi technological change adalah perubahan dalam fungsi produksi dalam suatu kegiatan tertentu yang mana dapat menambah hasil dengan input tertentu. Perubahan teknologi ini menyebabkan tambahan produksi dengan sumber-sumber yang sama ataupun jumlah output yang sama tetapi dengan input yang lebih sedikit atau mungkin pula berupa barang-barang yang baru yang punya kegunaan yang lebih banyak. Jadi bukan dalam jumlah barang yang lebih banyak untuk barang-barang yang sama. Perubahan teknologi semacam ini dalam arti luas termasuk berbagai variasi dalam macam barang kapital, kualitas buruh atau organisasi dari faktor- faktor produksi tadi. Misalnya seorang petani mungkin menggunakan benih- benih yang lebih baik atau mengganti bajak dengan traktor, seperti halnya contoh dalam gambar 4.10 di atas; Dalam perubahan organisasi misalnya dengan mengemukakan cara spesialisasi yang baru atau cara pengawasan yang lebih baik. 220 Penyebaran ilmu pengetahuanteknologi sekarang ini lebih mudah daripada pada masa yang lalu. Dahulu setiap tukang punya rahasia sendiri dalam cara bekerja yang mana hanya diberitahukan kepada kawan-kawan terdekat saja. Juga misalnya Inggris dalam abad 18 melarang ekspor mesin- mesin dengan tujuan untuk memonopoli teknologinya. Pada masa sekarang larangan-larangan semacam itu tidak banyak ditemui. Penguasa atau pemilik pabrik-pabrik mesin akan dengan segala senang hati menjual mesin-mesinnya yang baru atau yang modern ke negara-negara yang membutuhkan dan bahkan mau juga menyediakan tenaga ahlinya sekaligus. Kegiatan-kegiatan yang bersifat komersial ini juga telah dibantu oleh PBB dalam memberikan bantuan-bantuan teknik. Di bidang agraria, demontrasi- demontrasi telah diadakan secara luas dengan maksud untuk menyebarkan teknologi yang lebi baik. Tetapi pada waktu yang sama kesulitan perhubungan masih tetap ada. Kekurangan tenaga ahli di negara sedang berkembang membatasi penyebaran teknologi. Di samping itu juga ada kesulitan bahasa dalam menjelaskan teknik yang baru itu ataupun juga tidak punya devisa untuk membeli buku-buku pengetahuan yang paling baru dan sebagainya. Negara-negara sedang berkembang pada umumnya lebih mudah meniru tingkat teknologi yang lebih tinggi dari negara-negara yang telah maju. Namun demikian peranan riset itu perlu sekali untuk sedapat mungkin memperbaiki dan menyesuaikan teknologi itu dengan keadaan di negara yang bersangkutan. Mengenai saat terjadinya invensi adalah berhubungan erat dengan keadaan ekonomi, keadaan kebudayaan serta hubungan erat dengan keadaan ekonomi, keadaan kebudayaan serta adat istiadat yang terdapat dalam masyarakat. Sebagaimana Meier mengatakan bahwa terjadinya invensi-invensi yang besar pada Revolusi Industri, dapat dijelaskan dengan baik yakni adanya kebutuhan- kebutuhan yang secara ekonomi menyebabkan adanya invensi-invensi dan di samping itu karena keadaan masyarakat waktu itu menguntungkan buat adanya perkembangan. Dorongan ekonomis untuk mengadakan invensi dapat digolongkan sebagai harapan keinginan untuk: mengambil bagian dalam pasar- pasar yang makin luas, memecahkan persoalan-persoalan produksi yang praktis dengan cara-cara baru dan mengambil keuntungan dari perubahan-perubahan dalam faktor harga. Semua itu dapat berhasil bila baik pemerintah maupun industri dapat mensistematisir penelitian untuk hasil-hasil produksi dan proses invensinya. Akumulasi ilmu pengetahuan yang ada mengembangkan kombinasi dan hubungan antar faktor-faktor yang baru. Testing dan penerapan teknologi baru dapat dilakukan oleh universitas-universitas ataupun oleh badan-badan lain. Di negara-negara barat lainnya, kegiatan ini berpusat di departemen-departemen Gambar 4.10. Siswa SMK Pertanian sedang Memelihara tanamana dalam pot di kebun yang tertutup. Sumber: Profil SMK 2007 221 yang besar bersama dengan penelitian-penelitian militer yang besar yang juga diawas maupun dikoordinir lewat badan-badan pemerintah. Sejak tahun 1976 Indonesia mempunyai Manteri Riset dan Teknologi.

2. Wiraswasta

Apabila perkembangan ekonomi merupakan hasil penerapan teknologi, maka haruslah ada seseorang atau segolongan orang yang berbuat untuk menerapkan kombinasi-kombinasi baru sumber-sumber produksi untuk kegiatan- kegiatan produktif. Dengan perkataan lain, haruslah ada orang yang membuat keputusan untuk mengganti cara-cara yang lama dengan yang baru. Perbuatan ini menunjukkan suatu inovasi yang disebut entrepeneurial function sebagai fungsi wiraswasta. Dalam arti luas fungsi wiraswasta dapat diartikan dalam keadaan, jadi dapat dalam keadaan masyarakat kapitalis, sosial atau pembangunan ekonomi pada umumnya. Dalam arti sempit sifat dari fungsi itu terbatas pada inovasi, misalnya mengkombinasikan faktor-faktor produksi baru. Apabila teknologi ini buat kepentingan pembangunan ekonomi, sudah tentu tindakan komplementer lainnya harus diperhatikan, seperti menyediakan kapital dan koordinasi dari faktor-faktor produksi. Fungsi-fungsi ini dapat dilakukan oleh inovator, tetapi tidak harus. Misalnya dengan diperkenalkannya pedoman teknik assembling mobil dan sepatu mungkin merupakan hal yang penting bagi industrialisasi di Indonesia. Inovasi dalam tatalaksana personil juga diperlukan untuk menanggapi peng- gunaan teknik teresebut yaitu dengan mengemukakannya perlunya suatu disiplin tertentu. Juga inovasi dalam perencanaan produksi untuk penggunaan alternatif dari tenaga kerja dan kapital, seandainya impor barang-barang setengah jadi tersebut terganggu. Hasil yang komulatif dalam perekonomian dari inovasi yang kecil-kecil ini akan menaikkan produktivitas dan bersama-sama dengan penyebarannya menghadapi masalah ketidaksempurnaan pasar yang mana tidak dapat dilupakan dalam menilai menimbang fungsi wiraswasta tersebut. Kegiatan membuat atau memproduksi roti gambar 4.11 bilmana dikelola dengan baik bisa menjadi titik awal dan bekal untuk menjadi seorang wiraswasta.