Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.3 Kerangka Pemikiran

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi demi kelangsungan hidupnya, untuk memenuhi kebutuhan ini maka kulitas, kuantitas dan stabilitas pangan harus tetap terjaga. Kota Medan memiliki jumlah penduduk yang besar sekitar 2.121.053 jiwa dan merupakan wilayah yang telah banyak melakukan pengalih fungsian lahan pertanian menjadi pemukiman penduduk. Dalam memenuhi kebutuhan atas pangannya, maka Kota Medan didukung oleh daerah sekitarnya dan mengimpor barang dari luar. Sehingga Kota Medan memiliki pasokan pangan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan Kota Medan. Untuk dapat dinikmati oleh konsumen dengan kualitas dan kuantitas yang terjaga, maka penyaluran pangan dari produsen harus cepat sampai kepada konsumen. Seperti yang kita ketahui bahwa produk pertanian memiliki beberapa sifat yaitu: mudah rusak dan berjumlah sangat banyak, oleh karena itu saluran distribusi yang sederhana akan memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dengan cepat. Melalui para agen yang memiliki kekuatan untuk dapat membeli produk dari wilayah terdekat di luar Kota Medan, produk pangan yang dapat dikatakan sebagai hasil import domestic tersebut dapat di salurkan kepada konsumen yang ada di Kota Medan. Produk pangan cabai merah, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, telur dan beras memiliki tahapan-tahapan dalam pendistribusiannya mulai dari tingkat petani yang menjual langsung kepada pedagang pengumpul, selanjutnya dari pedagang pengumpul I, produk didistribusikan kepada pedagang pengumpul Universitas Sumatera Utara II, selanjutnya pengumpul II akan menjual produknya kepada pedagang besar, selajutnya pedagang besar akan menjual kepada para pedagang pengecer dan akhirnya pedagang pengecer akan menjualnya kepada konsumen akhir. Tetapi ada juga konsumen yang membeli langsung dari petani, ada juga yang langsung membeli dari pedagang pengumpul atau membeli langsung kepada agen tanpa melalui pedagang pengecer yang ada di pasar. Jumlah pasokan yang di peroleh dari Kota Medan sendiri, daerah di luar Kota Medan, impor pangan dan kebutuhan akan konsumsi pangan akan mempengaruhi stabilitas harga pangan itu sendiri. Stabilitas harga akan tercapai apabila jumlah pasokan sama dengan jumlah kebutuhan akan konsumsi, dan sebaliknya harga dikatakan tidak stabil apabila jumlah pasokan berlebih atau kurang dibandingkan dengan jumlah kebutuhan akan konsumsi pangan. Universitas Sumatera Utara Keterangan : : Arah Aliran Barang : Menyatakan Hubungan : Menyatakan Pengaruh : Menyatakan Hubungan timbal balik Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran PETANI PEDAGANG PENGUMPUL PEDAGANG BESAR PEDAGANG PENGECER KONSUMEN PASOKAN PANGAN PEDAGANG PENGUMPUL II KEBUTUHAN PANGAN STABILITAS HARGA IMPOR PANGAN PEMASOK DAERAH LAIN PETANI PEDAGANG PENGUMPUL Universitas Sumatera Utara

2.4 Hipotesis Penelitian