5.1. Tabel proyeksi kebutuhan komoditi cabai merah Kecamatan
Jumlah Kebutuhan Cabe Merah
Grhrorg KgBulan
Medan Tuntungan 70.073
6.21 13.054,60
Medan Johor 116.220
6.21 21.651,79
Medan Amplas 115.156
6.21 21.453,56
Medan Denai 139.939
6.21 26.070,64
Medan Area 109.253
6.21 20.353,83
Medan Kota 84.292
6.21 15.703,60
Medan Maimun 57.859
6.21 10.779,13
Medan Polonia 53.427
6.21 9.953,45
Medan Baru 44.216
6.21 8.237,44
Medan Selayang 85.678
6.21 15.961,81
Medan Sunggal 110.667
6.21 20.617,26
Medan Helvetia 145.376
6.21 27.083,55
Medan Petisah 68.120
6.21 12.690,76
Medan Barat 79.098
6.21 14.735,96
Medan Timur 113.874
6.21 21.214,73
Medan Perjuangan 105.702
6.21 19.692,28
Medan Tembung 141.786
6.21 26.414,73
Medan Deli 150.076
6.21 27.959,16
Medan Labuhan 106.922
6.21 19.919,57
Medan Marelan 126.619
6.21 23.589,12
Medan Belawan 96.700
6.21 18.015,21
TOTAL 395.152,17
Sumber : Badan Ketahanan Pangan Kota Medan 2010
Dengan jumlah kebutuhan yang sangat besar maka Kota Medan dengan luas lahan yang sudah banyak dikonversikan sebagai lahan perumahan atau daerah
pemukiman dan bukan sebagai daerah sentral produksi cabai merah, maka Kota Medan membutuhkan daerah lain sebagai pemasok untuk memenuhi kebutuhan.
Daerah produksi yang memasok cabai merah ke Kota Medan adalah Takengon, Tanah Karo dan Indrapura. Persentase masing-masing daerah produksi adalah
Takengon 2,25 13 ton, Tanah Karo 64,08 371 ton dan Indrapura 33,68
Universitas Sumatera Utara
195 ton. Jumlah pasokan kebutuhan dari ketiga daerah tergantung pada musim panen di daerah masing-masing.
Tabel 5.2. Jumlah Pasokan komoditi cabai merah pada bulan juli 2011 Asal
Jumlah Ton Persentase
Takengon 13
2,25 T.Karo
371 64,08
Indrapura 195
33,68
Total 579
100,00 Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara dan Pengolahan data
sekunder
Jumlah pasokan cabai merah memenuhi semua kebutuhan masyarakat yang ada di Kota Medan dan jumlah pasokan yang masuk ke Kota Medan lebih besar
dari kebutuhan masyarakat Kota Medan. Kelebihan jumlah pasokan cabai merah yang masuk ke Kota Medan juga di distribusikan ke daerah lain yaitu Rantau
Prapat dan Pekan Baru oleh pedagang besar. Kelebihan jumlah pasokan cabai merah yang sudah tidak dapat dijual lagi
akibat rusak dan menurunan kualitas, juga dimanfaatkan oleh pengelolah cabai yang ada di Kota Medan untuk di jadikan sebagai bahan dasar pembuatan saos
cabai merah yang memiliki kualitas yang sangat rendah, biasanya hasil pengolahan didistribusikan kepada para pedagang yang menjual makanan ringan
seperti gorengan dan pedagang bakso yang berjualan di pinggir jalan.
Universitas Sumatera Utara
Komoditi Telur
Gambar 5.2.Pola distribusi Telur di Kota Medan
PETERNAK PERBAUNGAN
PETERNAK PANTAI LABU
PEDAGANG PENGUMPUL
PEDAGANG BESAR
PEDAGANG BESAR
1747 Tonbln
89,58 138,75
Tonbln 7,11
54 Tonbln
2,77
PEDAGANG PENGUMPUL
PEDAGAN G
PENGECER DI PASAR
TRADISION PEDAGANG
PENGUMPUL PEDAGANG
PETERNAK PATUMBAK
KONSUME
10,5 Tonbln
0,54
PETERNAK BLARANG
PEDAGANG PENGUMPUL
PEDAGANG BESAR
Universitas Sumatera Utara
Telur merupakan bahan pangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena merupakan sumber protein yang besar dan berharga ekonomis.
Telur yang beredar di pasaran memiliki ukuran yang sangat beragam dengan harga yang berbeda-beda, telur yang diteliti merupakan telur yang berukuran besar
1 kg berjumlah 16 butir. Kota Medan merupakan daerah yang memiliki jumlah penduduk yang
sangat padat sehingga peternakan unggas untuk menghasilkan telur sangat dilarang karena akan mengganggu kesehatan masyarakat yang ada di sekitar,
sehingga banyak peternak yang mencari daerah luar kota yang masih memiliki daerah yang cukup luas untuk beternak dan jauh dari pemukiman penduduk.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi telur maka ada 4 daerah yang menjadi pemasok telur ke Kota Medan yaitu Blarang, Patumbak, Pantai Labu dan
Perbaungan. Untuk mendistribusikan telur ke Kota Medan maka ada satu pola distribusi yang sering digunakan yaitu peternak menjual produk telurnya kepada
pedagang pengumpul di masing-masing daerah Blarang, Patumbak, Perbaungan dan Pantai labu kemudian produk dijual kepada pedagang besar yang akan
mendistribusikan barang dagangan yang berupa telur kepada pedagang pengecer yang ada di Kota Medan, setelah itu produk akan dibeli oleh masyarakat yang
berada di dekat pasar tradisional yang tersebar di seluruh daerah Kota Medan. Sesuai dengan perhitungan proyeksi kebutuhan telur ayam 2010 yaitu 27,83
grhari dengan jumlah penduduk yang berjumlah 2.121.053 jiwa maka kebutuhan konsumsi Kota Medan adalah 1.770,9 tonbulan. Kebutuhan konsumsi telur dapat
dilihat pada Tabel 5.3 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Tabel Proyeksi Kebutuhan Konsumsi Telur Ayam 2011 Kecamatan