mengalami perubahan, berdiri sendiri dan tidak dapa menjadi subjek. Nihongo Dai Jiten, 1989:1699
Sedangkan Masuoka Takashi 1999:41 menyebtukan bahwa adverbia fukushi adalah kata yang berperan untuk menerangkan predikat atau sebutan.
Mc Clan Yoko 1981:193 menjelaskan bahwa adverbia adalah kata keterangan Bahasa Jepang yang mirip dengan kata keterangan Bahasa Inggris
yang tidak mengalami perubahan, tidak memodifikasi verba, adjektiva, dan adverbia yang lainnya. Tetapi ada beberapa adverbia Bahasa Jepang yang juga
memodifikasi nomina yang ada. Banyak kata keterangan Bahasa Jepang yang mempunyai batasan yang lebih nyata dalam penggunaannya dibandingkan dengan
adverbia bahasa Inggris. Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan diatas, penulis dapat
mengambil kesimpulan seperti dalam buku karya ilmiah yang berjudul Bunyi dan Kata dalam Bahasa Jepang bahwa yang dimaksud dengan fukushi ialah kata yang
berdiri sendiri untuk mengalami perubahan dan tidak dapat menjadi subjek, predikat dan pelengkap. Berfungsi untuk menerangkan yogen. Hamzon,1997:27
menyebutkan juga bahwa fukushi juga dapat berfungsi menerangkan taigen nomina dan adverbia lain.
2.2. Jenis-jenis Adverbia
Ada beberapa pakar linguisik bahasa Jepang yang membagi adverbia bahasa Jepang menjadi beberapa macam. Masao 1985:155-156
mengelompokkan adverbia menjadi tiga macam yaitu joutai fukushi, teido o arawasu fukushi, dan nobekata o shuushokusuru fukushi. Kemudian Motojiro
1986:93-96 membagi adverbia menjadi tiga macam yakni joutai no fukushi,
Universitas Sumatera Utara
teido no fukushi, dan tokubetsuna iikata o youkyuu suru fukushi. Sedangkan Hirohsi 2000:344 juga mengkasifikasikan adverbia menjadi tiga macam yaitu
youtai fukushi, teido fukushi, dan yuudo fukushi. Dalam buku Masuoka Takashi 1999:41 adverbia dalam Bahasa Jepang
dibagi menjadi 3 jenis:
1. Joutai no Fukushi
Joutai no Fukushi adalah kata keterangan yang menerangkan kata kerja, menerangkan secara jelas keadaan tersebut. Joutai no Fukushi juga banyak
terdapat pada kata-kata giongo yaitu kata yang mengungkapkan bunyi suatu gerakantindakan.
Contoh: Bunyi sesuatu yang jatuh dosunto
Dan gitaigo yaitu kata yang diungkapkan secara simbolis dengan bunyi menyerupai keadaan orang atau benda atau gerakan sesuatu.
Contoh: Gussuri to keadaan tidur dengan nyenyak
Didalam joutai no fukushi terdapat kata yang mengungkapkan ada tidaknya kemauan dari subjek yang bergerak. Ungkapan untuk menyatakan suatu
perilakukegiatan atas kesadaran, seperti: -
Waza to -
Wazawaza susah payah, repot-repot, jauh-jauh dan sebagainya Dalam buku Nihongo Bunpou 1990:1987 dijelaskan bahwa joutai no fukushi
terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Joutai no Fukushi yang menunjukkan keadaan
1. ゆっくりと歩く。
Yukkurito aruku. Berjalan dengan perlahan.
2. はっきりと見える。
Hakkiri to mieru. Kelihatan dengan jelas
3. おもむろに話す。
Omomuro ni hanasu. Berbicara dengan pelan.
4. ずっと休んでいる。
Zutto yasunde iru. terus menerus istirahat.
b. Joutai no Fukushi yang menunjukkan Waktu
1. じきに帰る。
Jikini kaeru. Pulang dengan segera.
2. とうと夜があけた。
Touto yoru ga aketa. Akhirnya malampun tiba.
3. しばらく待った。
Shibaraku matta. sudah lama menunggu.
Universitas Sumatera Utara
4. さっそく読んだ。
Sassoku yonda Membaca dengan segera
5. いそいそ働く。
Isoiso hataraku. Bekerja dengan senang hati.
c. Joutai no Fukushi yang menyatakan petunjuk