Analisis: Pada cuplikan 5, kalimatnya diambil dari kolom pembelajaran. Taihen
dalam kalimat tersebut bermakna ‘sangat sulit’, sesuai dengan teori Yuriko Sunagawa 2 yang menyatakan taihen digunakan untuk mengungkapkan rasa
haru, simpati, keterkejutan dan sebagainya terhadap hal-hal yang di luar dugaan dan hal-hal yang tidak biasa. Dalam konteks percakapan tersebut taihen muncul
karena adanya suatu hal yang tidak biasa yang membuat si pembicara terkejut bahwa makan dengan keadaan mata tertutup adalah hal yang susah. Fungsi taihen
dalam kalimat itu adalah menjelaskan kalimat sebelumnya yakni keadaan makan sambil menutup mata.
3.2 Adverbia Totemo
Cuplikan 1 The Nihongo Jurnal edisi 7 1995 hal 106 園城先生からのコメント
「チョんさんは文学作品なども読め、とても日本語が上手です。で も、助詞の使い方を間違えることがあるので、そんなところに注意
して教えています」 Sonoshiro sensei kara no komento
Chon san wa bungaku sakubun nado mo yome, totemo nihongo ga jouzu
desu. Demo, joushi no tsukaikata wo machigaeru koto ga aru node, sonna tokoro ni chuuishite oshiete imasu.
Komentar dari Pak Sonoshiro
Universitas Sumatera Utara
Tuan Chon dapat membaca karangan-karangan sastra dan bahasa Jepangnya
dengan sangat mahir. Tetapi, karena adal kesalahan dalam penggunaan
partikel, jadi saya memberikan perhatian terhadap hal-hal seperti itu.
Analisis: Cuplikan kalimat 1 diambil dari kolom informasi yaitu kolom liputan
peristiwa. Tuan Chon adalah seorang pembelajar bahasa Jepang yang datang dari Thailand yang sedang mengikuti kursus bahasa Jepang dari Sonoshiro Sensei.
Totemo dalam kalimat itu bermakna ‘sangat’. Jika menggunakan teori Yoshifumi Hida 2 totemo dalam kalimat itu tidak memiliki unsur positif atau negatif artinya
bahwa tidak ada unsur subjektif dari si pembicara. Si pembicara mengatakan secara netral objektif bahwa kemampuan bahasa Jepang Tuan Chon memang
sangat mahir. Di samping itu, totemo dalam kalimat itu tidak mengandung indikasi membesar-besarkan hanya sebatas menerangkan kemampuan seseorang
bahwa bahasa Jepangnya sangat mahir. Fungsi totemo dalam kalimat tersebut menerangkan kata sifat jouzu mahir.
Cuplikan 2 The Nihongo Jurnal edisi 3 1995 hal 19 渡辺 :学園祭でバザーをしたそうですね。どうでしたか。
ジョン:国の料理を作って販売したんですが、とても好評でした。 お客さんが大勢
たいせい
で、目が回るほど忙しかったんです。 Watanabe : Gakuensai de bazaa wo shita sou desu ne. Doudeshitaka.
Universitas Sumatera Utara
Jhon : kuni no ryouri wo tsukutte hanbai shitan desu ga, totemo
kouhyou deshita. Okyaku sanga taisei de, me ga mawaru hodo isogashiikattandesu.
Watanabe : Saya dengan kamu menyelenggarakan bazar di kampus. Bagaimana bazarnya?
John : Saya memasak dan menjual beberapa makanan khas negara
saya. Makanan tersebut sangat populer. Pelanggan saya
banyak. Saya sibuk sampai kepala saya pusing.
Analisis: Cuplikan 2 diambil dari kolom pembelajaran. Totemo dalam percakapan
tersebut bermakna ‘sangat’ yang mengungkapkan suatu hal yang derajatnya besar sesuai dengan teori Yuriko Sunagawa 1. Jika menganalisis dengan
menggunakan teori Yoshifumi Hida, maka totemo dalam kalimat tersebut juga bermakna ‘sangat’ yang mengungkapkan keadaan yang menekankan suatu hal
yang besar derajatnya dan tidak ada maksud negatif atau positif artinya si pembicara hanya mengatakannya secara netral. Jadi totemo dalam kalimat tersebut
hanya sebatas menekankan kata kouhyou populer tidak ada maksud melebih- lebihkan bahwa makanan yang dijual oleh si John luar biasa populernya. Fungsi
totemo dalam kalimat tersebut yaitu menjelaskan kata sifat kouhyou populer.
Universitas Sumatera Utara
Cuplikan 3 The Nihongo Jurnal edisi 7 1995 hal 111 わたしは漢字を使わない国の出身です。ですから、漢字の読み書き
を覚えるのはとても大変です。『日本語ジャーナル』で漢字の勉強 法を取り上げてください。
Watashi wa kanji wo tsukawanai kuni no shussin desu. Desukara, kanji no
yomikaki wo oboeru no wa totemo taihen desu. [Nihongo Jaanaru] de kanji
no benkyouhou wo toriagete kudasai. Saya berasal dari negara yang tidak menggunakan huruf Kanji. Oleh karena
itu, menghafal bacaan dan tulisan huruf Kanji sangatlah sulit. Tolong muat
cara belajar huruf Kanji dalam Nihongo Jaanaru.
Analisis: Pada cuplikan 3, kalimatnya diambil dari kolom pembaca Reader’s
Plaza. Pada kalimat ini adverbia totemo diikuti oleh adverbia taihen. Pada kalimat tersebut totemo bermakna ‘sangat’ sesuai dengan teori Yuriko Sunagawa
1 yang mengungkapkan suatu hal yang derajatnya besarmenyolok dan juga didukung oleh teori Yoshifumi Hida yang mengungkapkan keadaan yang
menekankan suatu hal yang besar derajatnya. Namun, karena totemo dalam kalimat tersebut menerangkan kata taihen yang pada dasarnya taihen digunakan
untuk mengungkapkan suatu hal secara berlebihan dan mengandung indikasi keluhan, maka bisa disimpulkan bahwa si pembicara ingin menyampaikan
keluhannya bahwa menghafal atau mengingat bacaan dan tulisan huruf Kanji benar-benar luar biasa sulitnya. Fungsinya untuk menerangkan sekaligus
menekankan adverbia taihen dibelakangnya.
Universitas Sumatera Utara
Cuplikan 4 The Nihongo Jurnal edisi 2 1995 hal 112 「読書の時間」をいつも楽しく読んでいます。ふりがなと解説があ
ってとても分かりやすく、読書の楽しさが味わえます。 [Dokusho no jikan] wo itsumo tanoshiku yonde imasu. Furigana to kaisetsu
ga atte totemo wakariyasuku, dokusho no tanoshisa ga ajiwaemasu.
Saya selalu membaca kolom “waktunya membaca” dengan persaaan
gembira. Terdapat penjelasan dan furigana sehingga sangat mudah
dipahami dan saya merasakan kenikmatan membaca dan menulis.
Analisis: Cuplikan 4 diambil dari kolom informasi. Totemo dalam kalimat tersebut
bermakna ‘sangat’. Penulis merujuk pada teori yang digunakan Yoshifumi Hida maupun Yuriko Sunagawa. Keduanya sama-sama berpendapat bahwa totemo
mengungkapkan suatu hal yang derajatnya besarmenyolok dan mengungkapkan keadaan yang melebih-lebihkan suatu hal yang besar derajatnya. Namun,
Yoshifumi Hida menambahkan bahwa totemo tidak memiliki unsur melebih- lebihkan atau membesar-besarkan seperti halnya pada taihen. Sehingga, totemo
dalam kalimat tersebut tidak ada indikasi membesar-besarkan. Fungsinya untuk menerangkan kata kerja wakariyasui mudah dipahami.
Universitas Sumatera Utara
Cuplikan 5 The Nihongo Jurnal edisi 8 1995 hal 113 はじめまして、わたしは日本の大学生です。台湾の文化や風俗にと
ても興味があります。こんなわたしにぜひ台湾のことをいろいろ教 えてください。日本語か英語でお手紙ください。
Hajimemashite, watashi wa nihon no daigakusei desu. Taiwan no bunka ya
fuuzoku ni totemo kyoumi ga arimasu. Konna watashi ni zehi Taiwan no
koto wo iroiro oshitete kudasai. Nihongo ka eigo de otegami kudasai.
Salam kenal, saya seorang mahasiswa. Saya sangat tertarik dengan adat dan
budaya Taiwan. Harap ajarkan saya hal-hal yang berhubungan dengan Taiwan. Silahkan kirimkan surat baik dalam bahasa Inggris ataupun bahasa
Jepang.
Analisis: Cuplikan 5 diambil dari kolom informasi yaitu kolom pembaca Reader’s
Plaza. Totemo dalam kalimat tersebut bermakna ‘sangat’ Kenji Matsura;1105. Si pembicara dalam kalimat tersebut sedang memperkenalkan diri dan
mengatakan bahwa dia sangat tertarik pada adat dan budaya Taiwan. Totemo dalam kalimat tersebut bermakna ‘sangat’ dengan merujuk pada teori Yuriko
Sunagawa dan Yoshifumi Hida yang mengatakan bahwa totemo digunakan untuk mengungkapkan suatu hal yang derajatnya besarmenyolok dan mengungkapkan
keadaan yang menyolok derajatnya. Namun, tidak memiliki indikasi membesar- besarkan. Fungsinya secara struktural yaitu menerangkan frase kyoumi ga arimasu
berminat;memiliki minat.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Adverbia Nakanaka