2. 非常に明るい。
Hijou ni akarui. Sangat cerah.
3. だいぶに元気になった。
Daibu ni genki ni natta. Menjadi sangat sehat.
b. Menerangkan Doushi verba
1. ますます増える。
Masumasu fueru. Semakin bertambah.
2. みっきり衰える。
Mikkiri otoroeru. Amat layu.
c. Menerangkan Adverbia Lain
1. ひどくぼんやりしている。
Hidoku bonyari shiteiru. Amat kurang perhatian.
d. Menerangkan Taigen nomina a. Menyatakan waktu
ずっと昔のことだ。 Zutto mukashi no koto da.
Hal yang sudah lama berlalu.
b. Menyatakan arah
もっと右へ歩きなさい。
Universitas Sumatera Utara
Motto migi e arukinasai. Berjalanlah lebih ke sebelah kanan.
c. Menyatakan JumlahKualitas
もう一週間先にしてください。 Mou isshuukan saki ni shite kudasai.
Berilah waktu seminggu lagi.
Adapula Adverbia yang menerangkan taigen yang diselipi partikel no. Contoh:
1. しばらくのあいだ。
Shibaraku no aida. Jangka waktu yang sebentar.
2. かねての約束。
Kanete no yakushoku. Perjanjian dari dulu.
2.4 Pengertian dan Fungsi Adverbia Taihen, Totemo dan Nakanaka
2.4.1 Adverbia Taihen
Naoko Chino dkk 1987:18 mengatakan bahwa pengertian adverbia taihen adalah
程度および数量を表す副詞。強調を表す言い方。 “teido oyobi suuryou wo arawasu fukushi. Kyouchou wo arasasu iikata”:
Adveriba yang menyatakan kuantitas dan derajat. Ucapan yang mengungkapkan penekanan terhadap suatu kondisi.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: 毎日大変暑い日が続いておりますが、お天気でいらっしゃいますか。
Mainichi taihen atsui hi ga tsuzuite orimasuga, otenki de irasshaimasuka. Setiap hari cuaca yang sangat panas terus berlanjut, apakah cuaca bagus
akan datang? Pada kalimat tersebut, taihen memiliki arti ‘sangat’.
Teori tersebut juga didukung oleh Yoshifumi Hida dkk 1994:258 yang menyatakan
1. 程度がはなはだしことを誇張する様子を表す。程度が非常にはな はだしいことを誇張的に表し、話者の慨嘆・驚き・感動・丁重な
どの暗示がこもる。この「たいへん」は「とても」「ひじょうに」 「たいそう」など似ているが、「とても」はかなり冷静な表現で、
誇張の暗示はない。「ひじょうに」はややかたい表現で、公式の 発言などによく用いられる。「たいそう」はやや古風な表現だ。
“Teido ga hanahadashi koto wo kochousuru yousu wo arawasu. Teido ga hijouni hanahadashii koto wo kochouteki ni arawashi, washa no gaitan odoroki
kandou teichou nado no anji ga komoru. Kono [taihen] wa [totemo] [hijouni] [taisou] ga nite iru ga, [totemo] ha kanari resei na hyougen de, kochou no anji
wa nai. [hijouni] ha yaya katai hyougen de, koushiki no hatsugen nado ni yoku mochiirareru. [taisou] wa yaya kofuu na hyougen da ”: mengungkapkan keadaan
yang melebih-lebihkanmenekankan suatu hal yang besar derajatnya. Mengungkapkan secara berlebihan suatu hal yang sangat besar derajatnya dan
mengandung indikasi keramah-tamahan keterharuan keterkejutan keluhan
Universitas Sumatera Utara
dan sebagainya oleh sipembicara. Taihen mirip dengan totemo, hijouni dan taisou, namun totemo merupakan ungkapan yang sedikit santai dan tidak ada indikasi
melebih-lebihkanmembesar-besarkan. Hijouni merupakan ungkapan yang sedikit serius dan sering dipakai dalam ucapan formal. Taisou merupakan ungkapan gaya
lama. Contoh
1. 今度の彼の絵はたいへんにすばらしい。
Kondo no kare no e wa taihen ni subarashii. Lukisan dia kali ini sangat hebat.
2. 御迷惑をおかけしてたいへん申し訳ありません。
Omeiwaku wo okakeshite taihen moushiwake arimasen. Saya benar-benar minta maaf karena telah merepotkan Anda.
Selain uraian tersebut, Yoshifumi Hida dkk menambahkan fungsi adverbia taihen lainnya, yaitu
2. 慨嘆すべき様子を表す。 対象の状態が慨嘆すべきであることを誇
張的に述べ、慨嘆・危惧・同情・驚きなどの暗示がこもる。 “Gaitansubeki yousu wo arawasu. Taishou no joutai ga gaitansubeki de aru
koto wo kochouteki ni nobe, gaitan kigu doujou odoroki nado no anji ga komoru”: mengungkapkan keadaan yang patut disesalkan. Mengungkapkan
secara berlebihan suatu hal yang patut disesalkan dari keadaan suatu objek, dan mengandung indikasi keterkejutan, simpati, kekhawatiran, keluhanpenyesalan.
Contoh 1.
タバコを吸ってるのがママにばれたらたいへんだ。
Universitas Sumatera Utara
Tabako wo sutteru no ga mama ni baretara taihen da. Kalau saya sampai ketahuan merokok oleh ibu, bisa celaka.
2. あらたいへん、ガスをつけっ放しで来ちゃったわ。
Ara taihen, gasu wo tsukeppanashi de kichattawa. Wah gawat, saya datang dengan membiarkan gas tetap hidup.
Yuriko Sunagawa 1998:184 mengatakan bahwa taihen memiliki tiga jenis, yaitu:
1. Taihen たいへん
程度がはなはだしことを表す。ややかたい表現で、話しことば では「とても」「すごく」のほうがよく使われる。
“Teido ga hanadashi koto arawasu. Yaya katai hyougen de, hanashi kotoba de wa ‘totemo’ ‘sugoku’ no hou ga yoku tsukawareru”: mengungkapkan
suatu hal yang derajatnya menyolok atau besar. Digunakan dalam ungkapan yang sungguh-sungguh, didalam percakapan totemo dan sugoku lebih sering digunakan.
Contoh 先日は大変結構なものをちょうだいし、ありがとうございました。
Senjitsu wa taihen kekkou na mono wo choudaishi, arigatou gozaimashita. Karena saya telah menerima sesuatu yang sangat bermanfaat beberapa hari yang
lalu, saya ucapkan terima kasih banyak.
Universitas Sumatera Utara
2. Taihen da たいへんだ
普通ではないこと、意外なことに対して、驚き、同情、感慨な どを表す。
“futsuu dewanai koto, igaina koto ni taishite, odoroki, doujou, gankai nado wo arawasu”: mengungkapkan rasa haru, simpati, keterkejutan dan
sebagainya terhadap hal-hal yang di luar dugaan dan hal-hal yang tidak biasa. Contoh
え? あそこのうち、子供が3人とも大学に行ってるの? 親は大 変だ。
E? Asoko no uchi, kodomo ga sannin tomo daigaku ni itteru no? Oya wa
taihen da.
Hah? Keluarga itu, menyekolahkan ketiga anaknya sekaligus ke perguruan
tinggi? Orang tuanya luar biasa repot.
3. Taihen na + N たいへんな+N
普通ではない、意外なものごとに対して使われる。プラス評価 にもマイナス評価にも使われる。
“futsuu dewanai, igaina monogoto ni taishite tsukawareru. Purasu hyouka ni mo mainasu hyouka ni mo tsukawareru”: digunakan terhadap segala
hal yang di luar dugaan dan tidak biasa. Digunakan baik dalam penilaian yang negatif maupun penilaian yang positif.
Contoh あのピアニストの才能は大変なものだ。
Universitas Sumatera Utara
Ano pianisuto no sainou wa taihen na mono da. Bakat pemain piano itu benar-benar hebat.
2.4.2 Adverbia Totemo
Naoko Chino 1987:18 mengatakan bahwa adverbia totemo memiliki pengertian, yaitu
1. 程度および数量を表す副詞。強調を表す言い方。
“teido ooyobi suuryou wo arawasu fukushi. Kyouchou wo arasasu iikata”: Adveriba yang menyatakan kuantitas dan derajat. Cara mengungkapkan
penekanan terhadap suatu kondisi. Contoh
あの映画は評判通り、とてもおもしろかった。
Ano eiga wa hyouban douri, totemo omoshirokatta. Film itu sangat menarik sesuai dengan reputasinya.
2. 決まった言い方を伴う副詞。否定を伴う言い方。どうしても無 理だという気持ち 。
“kimatta iikata wo tomonau fukushi. Hitei wo tomonau iikata. Doushitemo muri da to iu kimochi”: Adverbia yang disertai dengan ucapan yang
telah diputuskan. Ucapan yang disertai dengan bentuk menyangkal. Perasaan yang menyatakan ketidakmungkinan.
Contoh こんな難しい問題は私にはとてもできません。
Konna muzukashii mondai wa watashi ni wa totemo dekimasen.
Universitas Sumatera Utara
Soal sesulit ini tidak mungkin saya bisa.
Pada kalimat tersebut totemo berarti ‘tidak mungkin’ yang selalu diikuti oleh bentuk negatif.
Pendapat tersebut juga didukung oleh Yuriko Sunagawa 1998:346 mengatakan bahwa totemo memiliki dua jenis, yaitu:
1. Totemo とても
程度がはなはだしことを表す。 “teido ga hanahadashi koto wo arawasu”: mengungkapkan suatu hal
yang derajatnya menyolok. Contoh
今度の新入社員はとてもよく働く。
Kondo no shinnyuushain wa totemo yoku hataraku. Karyawan yang baru masuk kali ini bekerja sangat giat.
2. Totemo ... nai とても ... ない
どのような方法を尽くしても無理だ、できないという話し手の 主観な判断を表す。書きことばでは「とうて ... ない」と言いか
えられる。 “donou youna houhou wo tsukushitemo muri da, dekinai to iu hanashi
te no shukan na handan wo arawasu. Kaki kotoba de wa [toute ... nai] to iikaerareru”: mengungkapkan penilaian subjektif si pembicara yang menyatakan
Universitas Sumatera Utara
tidak sanggup, meskipun melakukan cara seperti apapun tetap tidak mungkin. Dalam ragam tulisan dapat dipakai [toute ... nai].
Contoh 一度にこんなにたくさんの単語はとても(とうてい)覚えられませ
ん。 Ichido ni konnani takusan no tango wa totemo toutei oboeraremasen.
Kosa kata sebanyak ini tidak mungkin bisa diingat dalam satu kali.
Disamping itu, Yoshifumi Hida 1994:359 secara spesifik mengatakan mengenai totemo yaitu,
1.後ろに打消しや否定の表現を伴って、可能性がまったくない様 子を表す。ややマイナスイメージの語。
“ushiro ni uchikeshi ya hitei no hyougen wo tomonatte, kanousei ga mattakunai yousu wo arawasu. Yaya mainasu imeeji no go”: mengungkapkan
keadaan yang tidak memiliki kemampuan sama sekali dan disertai dengan ungkapan negatif dan menyangkal dibelakangnya. Ungkapan yang memiliki
kesancitra sedikit negatif. Contoh
私には捨て犬などとてもできそうもない。
Watashi ni sute inu nado totemo dekisoumonai. Anjing saya sepertinya sangat tidak siap setelah ditinggalkan oleh saya.
2
. 程度がはなだしい様子を表す。プラスマイナスのイメージはない。 日常会話ではしばしば「とっても」と発音される。「とても」は
Universitas Sumatera Utara
「ひじょうに」「たいへん」「すごく」などに似ているが、「ひじ ょうに」はややかたい文章語で、公式の発言などに多用され、程度
がはなはだしことを誇張する様子を表す。「たいへん」も誇張的で、 慨嘆・驚き・感動・丁重などさまざまの暗示を伴う。「すごく」は
くだけた表現で日常会話中心に用いれら、やはり程度を誇張し、感 嘆・あきれなどの暗示を伴う。
“teido ga hanahadashii yousu wo arawasu. Purasu mainasu no imeeji ha nai. Nichjoukaiwa de wa shibashiba [tottemo] hatsuonsareru. [totemo] wa
[hijouni] [taihen] [sugoku] nado ni niteiru ga, [hijouni] wa yaya katai bunshougo de, koushiki no hatsugen nado ni tayousare, teido ga hanadashii koto wo
kochousuru yousu wo arawasu. [taihen] mo kochouteki de. Kaitan odoroki kandou teichou nado samazama no anji wo tomonau. [sugou] wa kudaketa
hyougen de nichijou kaiwa chuushin ni mochiirare, yahari teido wo kochoushi, kantanakire nado no anji wo tomonau”: mengungkapkan keadaan yang
menyolok derajatnya. Tidak memiliiki kesan negatif atau positif. Dalam percakapan sehari-hari lebih sering diucapkan “tottemo”. totemo mirip dengan
hijouni, taihen dan sugoku, tetapi hijouni banyak dipakai dalam ucapan-ucapan formal dan dalam ragam tulisan dan mengungkapkan keadaan yang menekankan
suatu hal yang besar derajatnya. Taihen disertai dengan indikasi keramahan keterharuan keterkejutan penyesalan dan sebagainya secara berlebihan. Sugoku
merupakan ungkapan santai dan dipakai dalam percakapan sehari-hari dan juga melebih-lebihkan derajat dan disertai dengan indikasi keheranan kekaguman dan
sebagainya. Contoh
Universitas Sumatera Utara
1. 彼はパーティにとても素敵な女性を連れて来た。
Kare wa paati ni totemo suteki na josei wo tsurete kita. Dia mengajak seorang wanita yang sangat cantik ke pesta
2. A:今のお気持ちは?
B:とっても幸せです。 A :ima no okimochi wa?
B :tottemo shiawase desu.
A : bagaimana perasaan Anda sekarang?
B: sangat senang
2.4.3 Adverbia Nakanaka
Naoko Chino dkk 1987:22 mengatakan bahwa adverbia nakanaka memiliki dua pengertian, yaitu:
1. 程度および数量を表す副詞。程度をやわらげる言い方。実際の 結果が期待や予想した以上の場合で、良いことを表すために多
く使われる。 “teido oyobi suuryou wo arawasu fukushi. Teido wo yawarageru iikata.
Jissai no kekka ga kitai ya yosou shita ijou no baai de, yoi koto wo arawasu tame ni ooku tsukawareru”: Adverbia yang menyatakan kuantitas dan derajat. Ucapan
untuk melembutkan suatu derajat. Digunakan untuk mengungkapkan suatu keadaan dimana hasil sebenarnya terjadi di luar dari yang diperkirakan dan
diharapkan dan banyak digunakan untuk mengungkapkan hal-hal yang baik. Contoh
新入社員がこんな大きな仕事をするとは、なかなか大したものだ。
Universitas Sumatera Utara
Shinnnyuushain ga konna ookina shigoto wo suru to wa, nakanaka
taishita mono da.
Kalau karyawan baru mengerjakan pekerjaan sebesar ini, benar-benar
serius.
2. 決まった言い方を伴う副詞。否定を伴う言い方。簡単に物事が いかない(進まない)様子。
“kimatta iikata wo tomonau fukushi. Hite wo tomonau iikata. Kantan ni monogoto ga ikanai susumanai yousu”: adverbia yang disertai dengan ucapan
yang telah diputuskan. Ucapan yang disertai bentuk menyangkal. Keadaan yang segalanya tidak berjalan dengan mudah.
Contoh 寒い朝は目が覚めても、布団からなかなか出られない。
Samui asa wa me ga sametemo, futon kara nakanaka derarenai. Pagi yang dingin meskipun saya sudah terbangun, tapi susah sekali
bangkit dari kasur.
Seiichi Makino Michio Tsutsui 2003:206 mengatakan “Nakanaka is an adverb used to indicate the speaker’s feelings that something is impressive or
his annoyance at slowness or difficulty in achieving something” 2003:206. Nakanaka adalah kata keterangan yang digunakan untuk menunjukkan perasaan si
pembicara mengenai sesuatu yang mengesankan atau kekesalannya terhadap lambatnya atau sulitnya dalam memperoleh sesuatu.
Contoh
Universitas Sumatera Utara
1. ブラウンさんは日本語がなかなか上手ですね。
Buraun san wa nihongo ga nakanaka jouzu desune. Tuan Brown bahasa Jepangnya sangat mahir.
2. 今年は桜の花がなかなか咲きません。
Kotoshi wa sakura no hana ga nakanaka sakimasen. Tahun ini bunga sakura tidak kunjung mekar.
Seiichi Makino Michio Tsutsui menambahkan “when nakanaka is used with an affirmative predicate, it can be replaced by the five adverbs: totemo,
hijouu ni, kanari, taihen and kekkou. But when nakanaka is used with a negative verb as in 2 above, it can not be replaced by the either of the five adverbs”:
ketika nakanaka digunakan bersama predikat positif, nakanaka dapat digantikan oleh kelima adverbia berikut: totemo, hijou ni, kanari, taihen dan kekkou. Tetapi
ketika nakanaka digunakan bersama kata kerja negatif seperti pada nomor 2 diatas, nakanaka tidak bisa digantikan oleh kelima adverbia tersebut.
Lebih lanjut Seiichi Makino Michio Tsutsui mengatakan “nakanaka modifies only adjectives with positive meanings. Thus, nakanaka in the following
examples is unacceptable”: nakanaka hanya terbatas pada kata sifat yang memiliki makna positif. Dengan demikian, nakanaka tidak berterima dalam
contoh berikut ini, 1.
この本はなかなか面白くない。× Kono hon wa nakanaka omoshirokunai.
Buku ini sangat tidak menarik. 2.
十二月になったら、なかなか寒くなった。×
Universitas Sumatera Utara
Juunigatsu ni nattara, nakanaka samukunatta. Begitu bulan Oktober datang, suhunya menjadi sangat tidak dingin.
Pendapat Naoko Chino dkk dan Seiichi Makino Michio Tsutsui juga didukung oleh Yoshifumi Hida dkk. Yoshifumi Hida dkk 1994:382
mengatakan:
1. 程度が平均を上回っている様子を表す。ややプラスイメージの語。 程度が平均を上回っていることを上から見て評価する暗示があり、
目上に向かって用いる場合には注意を要する。 “teido ga heikin wo uwamawatte iru yousu wo arawasu. Yaya purasu
imeeji no go. Teido ga heikin wo uwamawatte iru koto wo ue kara mite hyouka suru anji ga ari, meue ni mukatte mochiiru baai ni wa chuui wo yousuru”:
Mengungkapkan keadaan yang melampaui derajat rata-rata normal. Ungkapan yang sedikit memiliiki kesan positif. Memiliki unsur penilaian setelah melihat
secara langsung suatu hal yang melampaui derajat normal dan memiliki unsur kehati-hatian ketika digunakan terhadap orang yang kedudukannya lebih tinggi.
Contoh
1. この企画はなかなかに面白いね。
Kono kikaku wa nakanaka ni omoshiroi ne. Rencana ini sangat menarik ya.
2. 部長はゴルフがなかなかお上手ですね。
Buchou wa gorufu ga nakanaka ojouzu desu ne. Bapak direktur sangat mahir main golf ya.
Universitas Sumatera Utara
3. 物事の解決や目標達成に時間・労力や能力などを必要とする様子を 表す。ややマイナスイメージの語。しばしば後ろに打消しや否定の
表現を伴う。物事の解決や目標の達成を期待する暗示があり、それ が簡単には実現しないことについて慨嘆の暗示がこもる。
“monogoto no kaiketsu ya mokuhyoutassei ni jikan rouryoku ya nouryoku nado wo hitsuyou to suru yousu wo arawasu. Yaya mainasu imeeji no
go. Shibashiba ushiro ni uchikeshi ya hitei no hyougen wo tomonau. Monogoto no kaiketsu ya mokuhyou no tassei wo kitakusuru anji ga ari, sore ga kantan ni wa
jitsugenshinai koto ni tsuite gaitan anji ga komoru”: mengungkapkan keadaan yang membutuhkan kemampuan dan tenaga waktu dalam mencapai suatu tujuan
dan penyeselaian masalah. Ungkapan yang sedikit memiliki kesan negatif. Sering disertai dengan ungkapan negatif dan menyangkal dibelakangnya. Memiliki
indikasi mengharapkan suatu pencapaian tujuan dan pemecahan masalah dan mengandung unsur keluhan mengenai suatu hal yang tidak terealisasi dengan
mudah. Contoh
この事件のなぞはなかなか解けない。 Kono jiken no nazo wa nakanaka tokenai.
Teka-teki masalah ini tidak mudah dipecahkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III ANALISIS MAKNA DAN FUNGSI ADVERBIA
TAIHEN, TOTEMO DAN
NAKANAKA DALAM KALIMAT BERBAHASA JEPANG PADA MAJALAH
NIHONGO JAANARU THE NIHONGO JURNAL TAHUN 1995 EDISI 2 S.D 10
Kalimat-kalimat yang dianalisis berikut ini diambil dari majalah Nihongo Jaanaru. Majalah Nihongo Jaanaru merupakan majalah bulanan yang ditujukan
pada pembelajar bahasa Jepang. Isi dari majalah tersebut dibagi ke dalam dua bagian yaitu bagian pelajaran bahasa Jepang dan bagian kolom informasi. Bagian
pelajaran bahasa Jepang memuat tentang hal-hal pembelajaran bahasa Jepang yang meliputi keterampilan membaca, mendengar, menulis dan berbicara baik
untuk tingkat pemula, menengah ataupun tingkat atas mahir. Sedangkan bagian kolom informasi memuat tentang berita, laporan sebuah peristiwa, biografi tokoh-
tokoh Jepang, kuis, jadwal kegiatan, kolom pembaca dan sebagainya. Sebagian besar kalimat-kalimat yang dianalisis berikut ini diambil dari bagian kolom
informasi khususnya dari kolom pembaca yang berisi mengenai komentar, kritik, dan saran dari pembaca majalah Nihongo Jaanaru.
Dari majalah edisi 2 s.d.10 tersebut terdapat 66 kalimat yang menggunakan ketiga adverbia tersebut dengan rincian 28 kalimat menggunakan
adverbia taihen, 23 kalimat menggunakan adverbia totemo, dan 15 kalimat menggunakan adverbia nakanaka. Namun, diantara 66 kalimat tersebut, hanya 15
kalimat yang digunakan sebagai data untuk dianalisis yang masing-masing 5
Universitas Sumatera Utara
kalimat yang menggunakan adverbia taihen, 5 kalimat yang menggunakan adverbia totemo, dan 5 kalimat yang menggunakan adverbia nakanaka.
3.1 Adverbia Taihen
Cuplikan 1 The Nihongo Jurnal edisi 3 1995 hal 113 わたしはスミルノフ・ロマンです。日本の文化に大変興味があり、
独学で日本語を勉強しています。
Watashi wa Sumirunofu Roman desu. Nihon no bunka ni taihen ga kyoumi
ga ari, dokugaku de nihongo wo benkyoushite imasu ................
Nama saya Sumirunofu Roman. Saya memiliki minat yang serius
terhadap budaya Jepang dan saya belajar bahasa Jepang secara otodidak ................
Pada cuplikan kalimat 1, kalimatnya diambil dari kolom pembaca Reader’s Plaza. Kolom pembaca adalah kumpulan dari seluruh komentar-
komentar pembaca majalah Nihongo Jaanaru, bagian dimana para pembaca bebas menyampaikan pendapat, kritik, saran, keluhan, pujian dan sebagainya.
Analisis: Si pembicara dalam kalimat tersebut memiliki minat yang besar terhadap
budaya Jepang. Jika merujuk pada teori Yuiko Sunagawa 1, taihen dalam kalimat tersebut bermakna ‘serius’ Goro Taniguchi;233 yang diungkapkan
secara sungguh-sungguh serius bahwa si pembicara benar-benar tertarik dengan budaya Jepang. Jika menganalis makna kalimat tersebut dengan menggunakan
teroi Yoshifumi Hida 1 maka makna taihen dalam kalimat tersebut mungkin mengandung indikasi melebih-lebihkan bahwa si pembicara memiliki minat yang
Universitas Sumatera Utara
sangat besar terhadap budaya Jepang. Fungsi taihen dalam kalimat itu untuk menekankan frase dibelakangnya ‘memiliki minat’.
Cuplikan 2 The Nihongo Jurnal edisi 1995 hal 111 2年前に日本に来ましたが、円高が進んで困っています。日本に来
る前にためたお金では足りなくなってしまい、国から送金してもら ったこともあります。映画を見たり、旅行をしたりといったと娯楽
費を節約し、できるだけ生活を切り詰めました。家庭教師のアルバ イトもしましたが、それでも生活は大変です。最近はいつもお金の
ことばかり考えています。 Ninen mae ni nihon ni kimashitaga, endaka ga susunde komatte imasu.
Nihon ni kuru mae ni tameta okane de wa tarinakunatte shimai, kuni kara soukinshite moratta koto mo arimasu. Eiga wo mitari, ryokou wo sitari to
itta to gorakuhi wo setsuyakushi, dekiru dake seikatsu wo kiritsumemashita. Kateikyoushi no arubaito mo shimashitaga, soredemo
seikatsu wa taihen desu. Saikin wa itsumo okane no koto bakari
kangaemasu. Saya datang ke Jepang dua tahun yang lalu, tetapi karena nilai yen
terhadap dolar terus meningkat saya mengalami kesulitan. Uang yang saya kumpulkan sebelum datang ke Jepang menjadi tidak cukup, meskipun saya
juga sudah menabung. Saya telah menghemat biaya-biaya hiburan saya seperti menonton film dan bepergian, dan sedapat mungkin
meminimalisasi biaya hidup saya. Saya juga melakukan pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
sambilan dengan memberikan les pelajaran tetapi kehidupan saya tetap
berat . Akhir-akhir ini, saya selalu memikirkan uang terus menerus.
Analisis: Cuplikan kalimat 2 diambil dari kolom pembaca. Jika menganalisis
dengan menggunakan teori Yoshifumi Hida 2 yang menyatakan bahwa taihen digunakan untuk mengungkapkan secara berlebihan suatu hal yang patut
disesalkan dari keadaan suatu objek, dan mengandung indikasi keterkejutan, simpati, kekhawatiran, keluhanpenyesalan. Maka, taihen dalam kalimat tersebut
bermakna ‘berat’ maksudnya si pembicara mengungkapkan keluhan-keluhannya sejak dia datang ke Jepang dan situasi yang tidak baik kerap kali menghampirinya.
Sehingga di akhir kalimat dia mengatakan kehidupannya menjadi berat atau susah karena hal yang selau dia pikirkan adalah uang untuk memenuhi biaya hidupnya.
Fungsi taihen dalam kalimat tersebut adalah menerangkan kata seikatsu kehidupan yang merujuk pada keadaannya secara keseluruhan.
Cuplikan 3 The Nihongo Jurnal edisi 6 1995 hal 110 来日して半年あまりがたちますが、言葉のことで苦労しています。
特に、野球、相撲など、テレビのスポツ中継で使われる専門用語が 難しいのです。一つ一つ調べるのは大変ですし、速くて聞き取れな
いものもあります。できれば、『日本語ジャーナル』で特集してく ださい。
Rainichishite hantoshi amari ga tachimasuga, kotoba no koto de kuroushite imasu. Tokuni, yakyuu, sumou nado, terebi no supotsu chuukei
Universitas Sumatera Utara
de tsukawareru senmon yougo ga muzukashii no desu. Hitotsu hitotsu
shiraberu no ha taihen desu shi, hayakute kikitorenai mono mo arimasu.
Dekireba, Nihongo Jaanaru de tokushuushite kudasai, Meskipun belum sampai setengah tahun sejak saya datang ke Jepang, tapi
saya sudah mengalami kesusahan karena kosakata bahasa Jepang. Terutama Istilah-istilah khusus yang digunakan dalam televisi olahraga
seperti sumo, baseball dan lainnya sulit dimengerti. Mencari satu per satu
istilah tersebut merepotkan dan juga tidak bisa memahaminya dengan
cepat. Sedapat mungkin, tolong buatkan edisi tambahan mengenai masalah tersebut dalam Nihongo Jaanaru.
Analisis: Cuplikan kalimat 3 tersebut juga diambil dari kolom pembaca. Taihen
dalam kalimat tersebut tidak mudah menemukan padanan katanya dalam bahasa Indonesia. Namun jika menggunakan teori Yuriko Sunagawa 2 yang
menyatakan taihen digunakan terhadap hal-hal yang tidak biasa, maka kata taihen dalam kalimat itu dapat dimaknai dengan kata ‘merepotkan’ atau ‘tidak efektif’.
Si pembicara merasa kesulitan ketika menjumpai istilah-istilah dalam olah raga, sehingga ketika dia harus memeriksanya di kamus atau sesuatu yang lain, dia
merasa hal itu merepotkan atau tidak efektif karena susah dipahami. Taihen dalam kalimat tersebut juga mengandung indikasi keluhan. Fungsi taihen dalam kalimat
tersebut untuk menjelaskan verba shiraberu mencari atau memeriksa.
Cuplikan 4 The Nihongo Jurnal edisi 7 1995 hal 67
Universitas Sumatera Utara
女:キムさんは日本に来てから、もう3ヶ月ですよね。一人で生活 するのは大変でしょう。
男:せんたくや料理なんかは少しなれましたけど······。............ Onna
: Kimu san wa nihon ni kite kara, mou sankagetsu desune. Hitori
de seikatsu suru no wa taihen deshou.
Otoko : sentaku ya ryouri nanka wa sukoshi naremashita kedo. .............
Perempuan : Tuan Kimu sudah tiga bulan ya, sejak datang ke Jepang.
Hidup sendiri itu merepotkan ya.
Laki-laki : Tapi, kalau untuk masak dan mencuci sih saya bisa sedikit.
Analisis: Cuplikan 4 diambil dari kolom pembelajaran. Jika menggunakan teori
Yoshifumi Hida 2 yang menyatakan bahwa taihen digunakan untuk mengungkapkan secara berlebihan suatu hal yang patut disesalkan dari keadaan
suatu objek, dan mengandung indikasi keterkejutan, simpati, kekhawatiran, keluhanpenyesalan. Maka, taihen dalam kalimat ini bermakna ‘merepotkan’.
Sesuatu yang dianggap lawan bicara sebagai keluhan dan simpati karena mengurus segala sesuatunya sendiri. Teori Yoshifumi Hida juga didukung oleh
teori Yuriko Sunagawa 2 yang menyatakan bahwa taihen digunakan untuk mengungkapkan rasa haru, simpati, keterkejutan dan sebagainya terhadap hal-hal
yang di luar dugaan dan hal-hal yang tidak biasa. Fungsi taihen pada kalimat tersebut yaitu menerangkan kalimat sebelumnya yaitu hitori de seikatsu suru
hidup sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Cuplikan 5 The Nihongo Jurnal edisi 4 1995 hal 43 A:けさ新聞で読んで感激したんですげど······。
B:ええ。 A:目の見えない人の苦労を体験する講習会に参加した人の話が、
出ていました。 B:目にマスクをするとが······。
A:ええ、まず日にマスクをして食事をしてみたら、大変だったそ うだ。
A : Kesa shinbun de yondde kangekishitan desu kedo······. B : Ee.
A : Me no mienai hito no kurou wo taikensuru koushuukai ni sankashitai hito no hanashi ga, dete imashita
B : Me ni masuku wo suru to ga······.
A : Ee, mazu me ni masuku wo shite shokuji wo shite mitara, taihen
dattasouda. A : Saya membaca artikel di koran tadi pagi yang membuat saya terkejut.
B : Oh? A : Ada berita mengenai orang yang mengikuti kursus mengatasi kesulitan
karena cacat mata. B : Apakah mereka menggunakan penutup mata?
A : Ya. Pertama mereka makan sambil menggunakan penutup mata.
Artikel tersebut mengatakan hal itu sangatlah sulit.
Universitas Sumatera Utara
Analisis: Pada cuplikan 5, kalimatnya diambil dari kolom pembelajaran. Taihen
dalam kalimat tersebut bermakna ‘sangat sulit’, sesuai dengan teori Yuriko Sunagawa 2 yang menyatakan taihen digunakan untuk mengungkapkan rasa
haru, simpati, keterkejutan dan sebagainya terhadap hal-hal yang di luar dugaan dan hal-hal yang tidak biasa. Dalam konteks percakapan tersebut taihen muncul
karena adanya suatu hal yang tidak biasa yang membuat si pembicara terkejut bahwa makan dengan keadaan mata tertutup adalah hal yang susah. Fungsi taihen
dalam kalimat itu adalah menjelaskan kalimat sebelumnya yakni keadaan makan sambil menutup mata.
3.2 Adverbia Totemo