Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

Selain memiliki manfaat secara teoritis, penelitian tindakan kelas ini juga memiliki manfaat secara praktis bagi siswa, guru dan juga sekolah. Secara terperinci manfaat secara praktis dijabarkan sebagai berikut : 1.4.2.1 Bagi Siswa a. meningkatnya kreativitas siswa, b. meningkatknya kemampuan memahami kosep dan kepedulian sosial siswa terhadap masalah-masalah yang ada di lingkungan siswa. 1.4.2.2 BagiGuru a. meningkatnya keterampilan guru dalam menyajikan pembelajaran di kelas, b. meningkatnya profesionalisme guru dalam melakukan pembelajaran, c. memberikan wawasan pada guru tentang alternatif pemilihan dan penerapan pendekatan pembelajaran untuk mata pelajaran IPS. 1.4.2.3 BagiSekolah a. meningkatnya kualitas pembelajaran baik proses maupun hasil dalam pelajaran IPS, b. memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah. 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Belajar

2.1.1.1 Teori Belajar

Thomas B. Roberts dalam Lapono, 2008:1.3-1.43 menjelaskan bahwa teori belajar yang banyak mempengaruhi pemikiran tentang proses pembelajaran dan pendidikan ada 4, yaitu: a. Teori Belajar Behaviorisme Kajian konsep dasar belajar dalam teori ini didasarkan pada pemikiran bahwa belajar merupakan salah satu jenis perilaku behavior individu atau peserta didik yang dilakukan secara sadar. Individu berperilaku apabila ada rangsangan stimuli, sehingga dapat dikatakan peserta didik di SDMI akan belajar apabila menerima rangsangan dari guru. Semakin tepat dan intensif rangsangan yang diberikan oleh guru akan semakin tepat dan intensif pula kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik b. Teori Belajar Kognitivisme Teori kognitif berpendapat bahwa pada dasarnya belajar adalah peristiwa mental, bukan behavioral yang bersifat jasmaniah meskipun hal-hal yang bersifat behavioral tampak lebih nyata dalam hampir setiap peristiwa belajar siswa. Teori kognitif memandang perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada dalam dirinya sendiri. Belajar dianggap sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Teori belajar ini mengacu pada psikologi kognitif, yang didasarkan pada kegiatan kognitif dalam belajar. Para ahli teori belajar ini berupaya menganalisis secara ilmiah proses mental dan struktur ingatan atau cognition dalam aktifitas belajar. Menurut Lefrancois dalam Lapono, 2008:1.18 Cognition diartikan sebagai aktifitas mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan, dan menggunakan pengetahuan. Psikologi kognitif memiliki pandangan bahwa manusia sebagai makhluk yang selalu aktif mencari dan menyeleksi informasi untuk diproses. Semakin tinggi tingkat perkembangan kognitif seseorang, semakin tinggi pula kemampuan serta keterampilan memproses berbagai informasi dan pengetahuan yang diterimanya dari lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial c. Teori Belajar Konstruktivisme Pendekatan konstruktivisme dalam proses pembelajaran didasari oleh kenyataan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi kembali pengalaman dan pengetahuan dimilikinya. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa pembelajaran konstruktivisme merupakan satu pendekatan pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan menggunakan pengalamanyang ada dalam diri mereka masing-masing. Peserta didik akan mengaitkan materi pembelajaran baru dengan materi pembelajaran lama yang telah ada.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEAD TOGEHER BERBANTUAN MICROSOFT POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

0 18 404

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 5 427

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

1 26 232

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT PADA SISWA KELAS V SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 17 258

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

0 2 292

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN KARANGAYU 03 KOTA SEMARANG

0 10 229

PENERAPAN MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III B SDN NGALIYAN 03 KOTA SEMARANG

0 28 259

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

1 7 273