Ilmu Pengetahuan Sosial KAJIAN TEORI
pokoknya mempersoalkan manusia dan lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya, dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial: geografi,
sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan psikologi sosial. Mulyono dalam Depdiknas 2007:1.7 memberikan batasan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
merupakan suatu pendekatan interdisipliner dari pelajaran ilmu-ilmu sosial. IPS merupakan integrasi dari cabang-cabang ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi
budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan sebagainya. Menurut Puskur 2007:7
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang bersumber dari kehidupan sosial masyarakat, konsep-konsep ilmu
sosial dan ilmu yang lain yang diseleksi,diolah, disederhanakan, dipilah-pilah sesuai dengan prinsip pedagogi dan psikologi siswa SD yang digunakan untuk kepentingan
pembelajaran.
Matapelajaran IPS pada jenjang sekolah dasar mengemban misi sebagai sosialisasi dan seleksi nilai, kognisi maupun motorik demi terpeliharanya
integrasi sosial budaya peserta didik di tengah-tengah perkembangan dan dinamika masyarakatnya Puskur, 2007.
Mata pelajaran IPS berinduk teori, prinsip serta konsep ilmu-ilmu sosial yang diterapkan dalam pelajaran IPS. Mata pelajaran IPS merupakan fusi atau
penyatuan berbagai disiplin ilmu sosial menjadi satu kesatuan utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak disiplin ilmu yang ada. Bidang studi Ilmu
Pengetahuan Sosial yangmerupakan kajian georafi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi yang diajarkan secara terpadu.
Sesuai dengan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan peraturan pemerintah yang mengatur tingkat satuan pendidikan dasar
sampai menengah, maka batasan ruang lingkup materi scope IPS yang harus dikaji
siswa perlu diperhatikan. Dari pokok kajian yang ada, mana yang harus dipelajari siswa dan mana yang tidak perlu mereka pelajari. Hal pokok tersebut adalah sesuatu
yang mau tidak mau merupakan bagian dasar dari mereka yang akan belajar disiplin ilmu itu Hasan dalam Depdiknas,2007: 2.
Berdasarkan penjelasan para ahli, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kajian dari fakta, konsep, generalisasi, prinsip,
nilai, dan teori dari ilmu-ilmu social dan ilmu yang lain yang diseleksi, dipilah, disederhanakan, dan diolah berdasarkan prinsip pedagogi dan psikologi siswa
yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran. 2.1.6.2
Karakteristik IPS di SD Karakteristik IPS di sekolah dasar dapat dilihat dari berbagai pandangan.
Karakter tersebut dapat dilihat dari materi pembelajarannya serta cara atau strategi penyampaiannya. Dipandang dari segi materi pembelajarannya mempelajari IPS
pada hakekatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial budaya.
Materi Ilmu Pengetahuan Sosial digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pembelajaran IPS yang
melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan.Mulyono dalam Hidayati 2007:1.26
Adapun lima sumber materi Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sebagai berikut: 1 segala sesuatu atau apa saja ada dan terjadi disekitar anak sejak dari
keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya, 3 kegiatan-kegiatan manusiasepertia mata
pencaharian, pendidikan, keagamaan,komunikasi, transportasi, 4 lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat
sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh, 5 kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dmulai dari sejarah
lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang luar biasa, 6 anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi dari makanan,
pakaian, permainan dan keluarga. Karakteristik IPS dapat juga dipandang dari strategi penyampaiannya.
Strategi penyampaian pelajaran IPS di sekolah dasar, materi disusun dan dimulai dari hal-hal yang paling dekat dengan siswa yaitu diri mereka sendiri, kemudian
berlanjut ke keluarga, masyarakat, kota, region, negara, dan dunia. Pola pembelajaran IPS menekankan pada unsur pendidikan siswa dan
pembekalan pada siswa. Penekanan pembelajarannya bukan sebatas pada upaya mencekoki atau menjejali siswa dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan
belaka, melainkan terletak pada upaya agar mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajari sebagai bekal dalam melakoni kehidupan di masyarakat
lingkungannya, serta sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan pendidikan di jenjang lebih tinggi.
StandarIsi Mata Pelajaran SDMI menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran IPS di SD agar siswa mempunyai kemampuan sebagai berikut:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya,
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan kehidupan sosial,
c. Mempunyai komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan, d.
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan
global. 2.1.6.3
Pembelajaran IPS di SD
Pembelajaran merupakan salah satu proses interaksi peserta didik dengan pendidik, sumber belajar dan sumber belajar pada satu lingkungan belajar.
Pengorganisasian kurikulum IPS di SD lebih bersifat terpadu atau integrasi, pelaksanaan pengajaran IPS di SD dipegang oleh satu orang guru kelas
Depdiknas,2007: 3. Hal ini dikarenakan
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS sebagai mata pelajaran di tingkat sekolah dasar pada hakikatnya merupakan suatu
integrasi utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relevan untuk tujuan pendidikan. Ada dua unsur yang menjadi fokus materi pembelajaran
IPS yang penting untuk jenjang SDMI, yakni fakta peristiwa, kasus aktual dan konsep baik yang konkrit maupun abstrak. Ada dua bahan kajian IPS, yaitu bahan
kajian pengetahuan socialmencakup lingkungan sosial, yang terdiri atas ilmu bumi, ekonomi dan pemerintahandan bahan kajian sejarah meliputi perkembangan
masyarakat Indonesia sejak lampauhingga masa kini .
Adapun secara konkret proses pembelajaran IPS di sekolah dasar selama ini lebih ditekankan kepada penguasaan bahan atau materi pelajaran, sehingga
suasana belajar bersifat kaku, dan terpusat pada satu arah serta tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar lebih aktif. Budaya belajar lebih ditandai
oleh budaya hafalan dari pada budaya berfikir, akibatnya siswa menganggap bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran hapalan saja.
2.1.6.4 Penilaian Hasil Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Penilaian merupakan bagian dari proses assessment pembelajaran yang ada di dalam kelas. Assesment merupakan kegiatan untuk mengungkapkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran. Tujuan dari adanya assessment adalah untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi
siswa. Sedangkan penilaian adalah proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran
tersebut dengan kriteria tertentu Poerwanti, 2008:1.5. Proses penilaian pembelajaran IPS meliputi tiga ranah yaitu kognitif,
afektif dan juga psikomotorik. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang hasil dan proses pembelajaran maka proses penilaian dilakukan dengan
berbagai cara. Cara yang digunakan menyesuaikan dengan informasi yang ingin diketahui oleh guru tentang siswanya. Teknik yang digunakan dalam melakukan
penilaian meliputi teknik tes maupun non tes. Adapun teknik yang biasa digunakan untuk menilai hasil belajar maupun proses pembelajaran IPS di sekolah
dasar diantaranya sebagai berikut :
a. Tes Formatif yaitu penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir pokok
bahasan, tujuannya untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhdapap pokok bahasan tertentu,
b. Tes Sumatif yaitu penilaian yang dilakukan pada akhir satuan program
tertentu, tujuannya untuk melihat prestasi yang dicapai peserta didik selama satu program,
c. Pengamatan atau observasi yaitu proses penilaian non tes yang bertujuan
untuk memeroleh data kualitatif tentang siswa seperti aktivitas siswa dalam pembelajaran, sikap dan sebagainya,
d. Interview atau wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang diri
siswa yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan data yang akan diambil
e. Jurnal merupakan tulisan atau catatan yang dibuat siswa tentang apa yang
telah dipelajarinya, f.
Projek dan investigasi yaitu bentuk tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Projek investigasi sejak dari proses perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. g.
Unjuk kerja atau assesmen kinerja yaitu penilaian yang dilakukan mengukur kemampuan keterampilan atau kemampuan kinerja siswa
h. Portofolio yaitu kumpulan pekerjaan siswa yang representatif menunjukkan
perkembangan siswa dari waktu ke waktu. Penilaian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1 tes formatif
yang digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa, 2 Pengamatan atau
observasi untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, serta 3 unjuk kerja yang digunakan untuk mengambil data kinerja siswa dalam
memahami materi pembelajaran