masyarakat dalam dimensi waktu, dan untuk membangun perspektif serta kesadaran sejarah dalam menemukan, memahami, dan menjelaskan jati diri
bangsa di masa lalu, masa kini, dan masa depan ditengah – tengah perubahan
dunia Depdiknas,2003.
2.2. Learning Cycle LC
Learning Cycle atau siklus belajar adalah suatu inovasi model pembelajaran yang berpusat pada siswa Fajaroh dan Dasna, 2004. Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau dalam
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain joyce dalam
trianto, 2007: 5. Model pembelajaran Learning Cycle merupakan model pembelajaran
yang dapat meningkatkan pengembangan konsep yaitu bagaimana pengetahuan itu dibangun dalam pikiran siswa, dan keterampilan siswa dalam
menemukan pengetahuan secara bermakna serta mengaitkan antara pengetahuan lama dengan pengetahuan yang baru dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Learning Cycle terdiri dari tahap-tahap kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai
kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Tahapan-tahapan tersebut yaitu :
1 Fase Engagement Fase engagement bertujuan mempersiapkan diri siswa agar
terkondisi dalam
menempuh fase
berikutnya dengan
jalan mengeksplorasi pengetahuan awal dan ide-ide mereka serta untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran sebelumnya. Dalam fase engagement ini minat dan keingin tahuan
curiosity pebelajar tentang topik yang akan diajarkan berusaha dibangkitkan. Pada fase ini pula pebelajar diajak membuat prediksi-
prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi.
2 Fase Exploration Pada fase ini, siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam
kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide yang mereka punya.
3 Fase Explanation Pada fase explanation, guru harus mendorong siswa untuk
menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi.
Pada tahap ini pebelajar menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari.
4 Fase Elaboration
Pada fase elaboration, siswa menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru melalui kegiatan - kegiatan demonstrasi lanjutan atau
problem solving. 5 Fase Evaluation
Pada tahap evaluation, dilakukan evaluasi terhadap efektivitas fase- fase sebelumnya dan juga evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman
konsep, atau kompetensi pebelajar melalui problem solving dalam konteks baru yang kadang-kadang mendorong pebelajar melakukan
investigasi lebih lanjut. Berdasarkan tahapan-tahapan dalam metode pembelajaran bersiklus seperti dipaparkan di atas, diharapkan siswa tidak
hanya mendengar keterangan guru tetapi dapat berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep
yang dipelajari. Adapun kekurangan penerapan model ini yang harus selalu diantisipasi
sebagai berikut Soebagio dalam Fajaroh dan Dasna, 2004 1 efektivitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan
langkah-langkah pembelajaran, 2 menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran, 3 memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi,
dan memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun
rencana dan melaksanakan pembelajaran.
2.3. Pembelajaran dengan CD Interaktif