Prestasi Belajar LANDASAN TEORI

disahkan oleh suatu yayasan pendidikan Dimyati dan Mudjiono, 2009: 252. 3. Faktor pendekatan belajar approach to learning Faktor Pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran Muhibbin, 2007: 64.

2.5. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar ataupun perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa Muhibbin, 2007: 213. 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Keberhasilan seseorang dalam mempelajari sesuatu sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor internal yang dimaksud meliputi: 1. Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian- bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan fungsi alat indera serta tubuhnya. 2. Intelegensi dan bakat Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kacakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar penharuhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Bakat merupakan kemampuan untuk belajar. Seperti juga intelegensi, bakat juga mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya maka hasil belajarnya juga akan lebih baik. 3. Minat dan motivasi Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Bahan pelajaran yang menarik minat belajar siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Motivasi adalah penggerak atau dorongan untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Nasution 2000 motivasi dapat berasal dari dalam diri motivasi intrinsik maupun dari luar motivasi ekstrinsik. Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Oleh karena itu, guru diharapkan mengetahui kapan siswa perlu dimotivasi dan bentuk motivasi yang harus diberikan agar proses pembelajaran berjalan lancar dan berhasil optimal. Ada sebelas bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu memberi angka, hadiah, saingan atau kompetisi, ego-involvement, membari ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang diakui. 4. Kematangan dan kesiapan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi responatau bereaksi. Kematangan dan kesiapan siswa untuk mempelajari sesuatu yang baru akan mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut. Faktor-faktor yang termasuk faktor eksternal adalah sebagai berikut: 1. Keluarga Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya bagi keberhasilan seorang siswa dalam belajar. Keadaan ekonomi keluarga, cara orang tua mendidik, hubungan anak dengan orang tua, suasana rumah, dan latar belakang budaya pendidikan orang tua akan ikut menentukan keberhasilan belajar siswa. 2. Sekolah Keadaan sekolah tempat belajar turut berpengaruh pada tingkat keberhasilan belajar. Kondisi sekolah, metode mengajar guru, kurikulum, tata tertib sekolah, serta hubungan guru dengan siswa dan siswa dengan siswa akan mempengaruhi motivasi belajar siswa sehingga belajar pun terpengaruh. 3.Masyarakat Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat yang berupa kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat slameto, 2003.

2.6. Belajar Tuntas

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS TEKNOLOGI BERBANTUAN CD INTERAKTIF BERORIENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE STA PADA MATERI BANGUN RUANG KELAS IX

0 5 129

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII MATERI PELUANG

4 107 174

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN MEDIA KOMIK Efektifitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Learning Cycle 5e Berbantuan Media Komik Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas Vii SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun

0 4 12

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN MEDIA KOMIK Efektifitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Learning Cycle 5e Berbantuan Media Komik Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas Vii SMP Muhammadiyah 1 S

0 1 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Pada IPS Terpadu Dengan Materi Potensi Dan Persebaran Sumber Daya Laut Di Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu.

0 2 12

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Pada IPS Terpadu Dengan Materi Potensi Dan Persebaran Sumber Daya Laut Di Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu.

0 1 16

Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Model Problem Based Learning Berbantuan CD Interaktif Materi Persegi Panjang dan Persegi Kelas VII SMPN 1 Limpung Batang.

0 1 184

masa kolonial eropa 2

0 0 18

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

1 1 12

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP MUJAHIDIN PONTIANAK

0 0 11