Pengertian Permukiman Permukiman Kumuh

12 sehari-hari, sulit bagi mereka untuk dapat mempertahankan hidupnya. Status pemilikan rumah dan lahan menempati prioritas kedua, sedangkan bentuk maupun kualitas rumah menjadi prioritas terakhir. Yang terpenting bagi mereka adalah tersedianya rumah untuk berlindung dan istirahat dalam upaya mempertahankan hidupnya. Begitu juga Santoso 2002 dalam Kurniasih 2007 yang mengungkapkan bahwa rumah bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah adalah : Hutapea, 2012 1. dekat dengan tempat kerja atau di tempat yang berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan, minimal pekerjaan di sektor informal 2. kualitas fisik rumah dan lingkungan, tidak penting sejauh masih dapat menyelenggarakan kehidupan 3. hak-hak penguasaan khususnya hak milik atas tanah dan bangunan, tidak penting. Yang penting adalah tidak diusir atau digusur, sesuai dengan cara berpikir mereka bahwa rumah adalah sebuah fasilitas

2.2. Permukiman Kumuh

2.2.1. Pengertian Permukiman

Permukiman ialah sebagai suatu tempat bermukim manusia yang menunjukkan suatu tujuan tertentu. Permukiman sudah seharusnya memberikan kenyamanan kepada penghuninya termasuk orang yang datang ke tempat tersebut. Apabila dikaji dari segi makna, permukiman berasal dari terjemahan kata human settlements yang mengandung pengertian suatu proses bermukim. Universitas Sumatera Utara 13 Terlihat jelas bahwa kata permukiman mengandung unsur dimensi waktu dalam prosesnya Suparno dan Marlina, 2005. Pengertian permukiman menurut Undang-undang No. 1 Tahun 2011 Pasal 1 tentang perumahan dan kawasan permukiman, permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan pedesaan. Rumah adalah suatu bangunan dimana manusia tinggal dan melangsungkan kehidupannya. Menurut Sarwono dkk dalam Budihardjo 2009 perumahan merupakan sekelompok rumah. Setiap perumahan memiliki sistem nilai serta kebiassan sendiri yang berlaku bagi warganya. Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan yang lain, tergantung pada daerah ataupun keadaan masyarakat setempat. Menurut Rapoport 1969 rumah adalah suatu bentuk fenomena budaya dan pengaturannya sangat dipengaruhi oleh budaya lingkungannya. Hierarki kebutuhan menurut Maslow terlihat dalam gambar 2.1. menunjukkan tingkat intensitas dan arti penting dari kebutuhan dasar manusia. Pada tingkat terbawah, rumah memberikan perlindungan terhadap gangguan alam dan binatang, berfungsi sebagai tempat istirahat, tidur, dan pemenuhan fungsi badani. Pada tingkat di atasnya, rumah harus bisa menciptakan rasa aman sebagai tempat menjalankan kegiatan ritual, penyimpanan harta milik yang berharga dan menjamin hak pribadi Budihardjo, 1987. Universitas Sumatera Utara 14 Gambar 2.1. Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow Sumber : Budihardjo, 1987 Menurut Doxiadis 1971 dalam Ahyat 2012 permukiman adalah paduan antara unsur alam, manusia dengan masyarakatnya, dan unsur buatan berupa naungan dan networking. Menurut Turner 1972 dalam Batudoka 2005 rumah adalah bagian yang utuh dari permukiman, dan bukan hasil fisik sekaligus tetapi merupakan sebuah proses yang terus berkembang dan terkait dengan mobilitas ekonomi penghuninya dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, yang terpenting dari rumah adalah dampak terhadap penghuni, bukan wujud dan standar fisiknya. Buku yang berjudul An Introduction to the Science of Human Settlements 1969 oleh dalam Hutapea 2012 Doxiadis menyebutkan bahwa mempelajari tentang kawasan perumahan permukiman tidak hanya mempelajari area terbangun dan area terbuka saja tetapi juga fungsi dari kawasan tersebut. Oleh karenanya dalam mempelajari tentang perumahan permukiman atau fungsinya, kita harus Universitas Sumatera Utara 15 mengetahui hubungan kawasan tersebut dengan lingkungan di sekitar luar kawasan tersebut dan mengetahui jalur transportasi yang menghubungkan kawasan tersebut dengan kawasan lainnya, karena aktifitas di sekitar kawasan permukiman juga sangat mempengaruhi fungsi dari permukiman.

2.2.2. Pengertian Permukiman Kumuh