Peningkatan Konsep Diri dengan Bimbingan Kelompok

pencapaian prestasi belajar yang tinggi serta peningkatan integritas dalam menghadapi tekanan sosial. c Membuat siswa merasa mampu. Ini dapat dilakukan dengan cara menunjukan dengan cara menunjukkan sikap dan pandangan yang positif terhadap kemampuan yang dimiliki siswa. Guru harus berpendangan bahwa semua siswa pada dasarnya memiliki kemampuan, hanya saja mungkin belum dikembangkan. Dengan sikap dan pandangan positif terhadap kemampuan siswa ini, maka siswa juga akan berpandangan positif terhadap kemampuan dirinya. d Mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis. Dalam upaya meningkatkan konsep diri siswa, guru harus membentuk siswa untuk menetapkan tujuan yang hendak dicapai serealistis mungkin, yakni tujuan yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Penetapan tujuan yang resalistis ini dapat dilakukan dengan mengacu pada pencapaian prestasi di masa lampau. Dengan bersandar pada keberhasilan dimasa lampau, amaka pencapaian prestasi sudah dapat diramalkan, sehingga siswa akan terbentuk untuk bersikap positif terhadap kemampuan dirinya sendiri. e Membantu siswa menilai mereka secara realistik. Pada saat mengalami kegagalan, adakalanya siswa menilainya secara negatif, dengan memandang dirinya sebagai orang yang tidak mampu. Untuk menghindari penilaian yang negatif dari siswa tersebut, guru perlu membantu siswa menilai prestasi mereka secara realistis, yang membantu rasa percaya akan kemampuan mereka dalam menghadapi tugas-tugas sekolah dan meningkatkan prestasi belajar di kemudian hari. Salah satu cara membantu siswa menilai diri mereka secara realistis adalah dengan membandingkan prestasi siswa pada masa lampau dan pada saat ini. Hal ini pada gilirannya dapat membangkitkan motivasi, minat, dan sikap siswa terhadap seluruh tugas disekolah. f Mendorong siswa agar bangga dengan dirinya secara realistis. Upaya lain yang harus dilakukan guru dalam membantu mengembangkan yang dicapai konsep diri peserta didik adalah dengan memberikan dorongan kepada siswa agar bangga dengan dengan memberikan dorongan kepada siswa agar bangga dengan prestasi yang telah dicapainnya. Ini adalah penting, karena perasaan bangga atas prestasi yang dicapai merupakan salah satu kunci untuk menjadi lebih positif dalam memandang kemampuan yang dimiliki. Selanjutnya Menurut Gazda Prayitno, 2009: 309 menyebutkan bahwa bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat baik dalam bidang pribadi, belajar, sosial maupun karir. Informasi tersebut diberikan dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri individu dan pemahaman terhadap orang lain. Berdasarkan pengertian di atas menjelaskan bahawa di dalam kegiatan kelompok memungkinkan untuk pemimpin kelompok memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah pribadi, sosial, belajar, dan karier yang sering dihadapi oleh siswa. Selain itu, kegiaatn bimbingan kelompok dapat membantu anggota kelompoknya dalam mengembangkan pemahaman terhadap diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian, kegiatan layanan bimbingan kelompok dianggap tepat untuk membantu siswa dalam meningkatkan konsep diri positif pada dirinya. Dengan pemberian informasi dari pemimpin kelompok mengenai konsep diri dan interaksi yang terjadi di dalam kegiatan bimbingan kelompok tersebut diharapkan dapat membantu anggota kelompok siswa yang belum memiliki konsep diri positif untuk dapat mengetahui potensi diirnya, memahami kelemahan dan kelebihan yang ada pada dirinya, meningkatkan penerimaan terhadap diri, meningkatkan harga diri, menerima penilaian dari orang lain, memberi penilaian kepada orang lain, dan memiliki harapan untuk masa depannya. Yang pada akhirnya dapat meningkatkan konsep diri positif pada dirinya dan anggota lain.

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang di gunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu, Sugiyono 2014:2. Ruslan 2003:24 Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja sistematis untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dan memiliki bukti ilmiah yang akurat dan dapat dipercaya.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 21 Bandar Lampung dan waktu pelaksanaan penelitiannya pada semester genap tahun pelajaran 20152016.

B. Metode penelitian

Metode penelitian memegang peranan penting, karena salah satu ciri dari penelitian adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai penentu arah yang tepat dalam pemecahan masalah. Ketepatan pemilihan metode merupaakn syarat yang penting agar mendapatkan hasil yang optimal. Metode penelitian pendidikan menurut Sugiyono 2014:2 dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu quasy experimental design. Metode ini memiliki kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang memiliki karakteristik yang sama Sugiyono, 2006:14. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Non-equivalent Control Group Design Sugiyono, 2006:16, dimana subjek penelitian ada yang diberi perlakuan kelas eksperimen dan ada yang tidak diberikan perlakuan kelas kontrol. Alasannya karena peneliti ingin melihat hasil dari pemberian layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung yang mempengaruhi peningkatan konsep diri positif rendah pada siswa menjadi konsep diri yang positif yang tinggi pada kelompok eksperimen dan melihat bagaimana konsep diri pada pada kelompok kontrol yang tidak diberian perlakuan sehingga dapat menyimpulkan keefektifan peningkatan konsep diri dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok. Pada penelitian ini akan diberikan beberapa kali pengukuran skala untuk melihat sejauhmana perkembangan konsep diri pada subjek penelitian. Pelaksanaan penelitian dengan desain ini dilakukan dengan memberikan perlakukan X terhadap satu kelompok yaitu kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Sebelum diberi perlakukan, kelompok eksperimen dan kelompok kontril akan diberi pretest O1, setelahnya diberikan layanan bimbingan kelompok pada kelompok eksperimen maka diberikan postest O2 begitupun dengan kelompok kontrol diberikan postest O2 tanpa diberikan layanan bimbangan kelompok, dan setelah rangkaian kegiatan bimbingan kelompok berakhir maka pada kelompok eksperimen diberikan postest O3 begitupun dengan kelompok kontrol diberikan posttest O3 tanpa diberikan layanan bimbingan kelompok.Secara umum desain penelitian yang akan digunakan dapat digambarkan sebagai berikut: Eksperimen O 1 X 1 O 2 X 2 O 3 Kontrol O 1 - O 2 - O 3 Tabel 3.1 Pola Non-equivalent Control Group Design yang digunakan dalam penelitian ini. Keterangan : O 1 : Skala konsep diri yang diberikan kepada siswa yang memiliki konsep diri positif rendah dan sebelum diberikan perlakuan. X 1 : Perlakuantreatment yang diberikan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok kepada siswa yang memiliki konsep diri positif rendah di SMP N 21 Bandar Lampung O 2 : Skala konsep diri yang diberikan kepada siswa dipertengahan rangkaian pelaksanaan layanan bimbingan kelompok kepada siswa yang memiliki konsep diri positif rendah di SMP N 21 Bandar Lampung, untuk melihat perkembangan Konsep diri positif atau Progress keberhasilan dari bimbingan kelompok X 2 : Melanjutkan Perlakuantreatment yang diberikan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok kepada siswa yang memiliki konsep diri positif rendah di SMP N 21 Bandar Lampung O 3 : Skala konsep diri yang diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok kepada siswa yang memiliki konsep diri positif rendah di SMP N 21 Bandar Lampung, Dalam desain ini dilakukan tiga kali pengukuran, pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi layanan bimbingan kelompok Pre Test, pengukuran kedua diberikan kepada siswa dipertengahan rangkaian pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untuk melihat perkembangan Konsep diri Positif atau Progress keberhasilan dari bimbingan kelompok, dan pengukuran ketiga dilakukan setelah diberi layanan bimbingan kelompok Post Test. Beberapa kali dilakukan Pretest and Posttest pada kelas eksperimen dilaksanakan bertujuan untuk melihat peningkatan gain siswa setelah mendapatkan perlakuan, yakni bimbingan kelompok.

C. Subjek Penelitian

Subyek penelitian merupakan sumber data untuk menjawab masalah. Penelitian subyek ini disesuaikan dengan keberadaan masalah dalam penelitian. Penelitian ini diberikan kepada siswa yang mempunyai konsep diri positif rendah, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling Menurut Nasution 2008: 98 teknik purposive sampling yaitu “teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan mengambil orang-orang terpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu”.

Dokumen yang terkait

JUDUL INDONESIA: MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 78

MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 69

PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 LIWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 36

PENINGKATAN ACADEMIC SELF MANAGEMENT DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 6 70

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 11 84

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 9 104

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 11 71

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 01 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 5 93

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 18 81

UPAYA MENINGKATKAN KONSEP DIRI RENDAH MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013 SKRIPSI

0 0 21