X
2
: Melanjutkan Perlakuantreatment yang diberikan pelaksanaan
layanan bimbingan kelompok kepada siswa yang memiliki konsep diri positif rendah di SMP N 21 Bandar Lampung
O
3
: Skala konsep diri yang diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan
layanan bimbingan kelompok kepada siswa yang memiliki konsep diri positif rendah di SMP N 21 Bandar Lampung,
Dalam desain ini dilakukan tiga kali pengukuran, pengukuran pertama dilakukan sebelum diberi layanan bimbingan kelompok Pre Test,
pengukuran kedua diberikan kepada siswa dipertengahan rangkaian pelaksanaan layanan bimbingan
kelompok untuk melihat perkembangan Konsep diri Positif atau Progress keberhasilan dari bimbingan kelompok, dan pengukuran ketiga dilakukan setelah
diberi layanan bimbingan kelompok Post Test. Beberapa kali dilakukan Pretest and Posttest pada kelas eksperimen dilaksanakan bertujuan untuk melihat
peningkatan gain siswa setelah mendapatkan perlakuan, yakni bimbingan kelompok.
C. Subjek Penelitian
Subyek penelitian merupakan sumber data untuk menjawab masalah. Penelitian subyek ini disesuaikan dengan keberadaan masalah dalam
penelitian. Penelitian ini diberikan kepada siswa yang mempunyai konsep diri positif rendah, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik purposive sampling
Menurut Nasution 2008: 98 teknik purposive sampling yaitu “teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan mengambil orang-orang terpilih
oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu”.
Subyek penelitian ini adalah siswa dari kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung yang memiliki konsep diri positif rendah. Untuk menjaring subjek
penelitian diberikan skala konsep diri pada siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung. Skala konsep diri berfungsi sebagai penjaringan sekaligus
sebagai pretest bagi subjek penelitian.
Subyek penelitian yang terpilih dari penjaringan subjek menggunakan skala Konsep diri kepada 283 didapatkan subjek sebanyak 16 siswa yang akan di
bagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan masing-masing 8 siswa di setiap kelompok dengan kategori
siswa yang memiliki konsep diri positif tinggi dan konsep diri positif rendah sehingga kelompok bersifat heterogen.
Kelompok Eksperimen terdiri atas satu orang dari kelas VIII A, satu orang dari kelas VIII D, tiga orang siswa dari kelas VIII E, satu orang dari kelas
VIII F, satu orang dari kelas VIII H, dan satu orang dari kelas VIII H. Sedangkan kelompok kontrol terdiri atas dua orang siswa dari kelas VIII C,
dua orang siswa dari kelas VIII E, satu orang siswa dari kelas VIII F, dua orang siswa dari kelas VIII G, dan satu orang siswa dari kelas VIII J.