D. Kerangka Pikir
Remaja biasanya mulai mengalami kebingungan dengan identitas diri mereka menurut teori menyebutnya Sturn und Drunk, Storm and Stress yaitu
semacam masa badai topan. Perubahan dalam banyak aspek tejadi, seperti dalam aspek jasmani, mental, relasi, dan sosial. Sekolah dapat membawa
berbagai persoalan dalam dirinya. Mereka menghadapi “persoalan identitas”, mereka kurang tahu siapa sebenarnya diri mereka, apa yang mampu
dikerjakan, dimana keterbatasan dalam dirinya, kearah mana ia berjalan, dimana tempatnya dalam masyarakat, apa tuntutan masyarakat jika ia berdiri
pada suatu tempat tertentu. Hurlock, 2005: 209 .
Pencarian identitas diri menjadi penting selama masa remaja karena remaja dihadapkan pada sejumlah perubahan psikologis, fisiologis, seksual,
kognitifintelektual, dan sosial yang beragam. Pada masa remaja, Individu mulai mencari tahu siapa diri mereka, seperti apa watak mereka dan
bagaimana orang lain menilai diri mereka. Oleh sebab itu, pembentukan konsep diri pada remaja sangat penting karena akan mempengaruhi
kepribadian, tingkah laku, serta pemahaman dan penerimaan terhadap dirinya sendiri.
.
Hurlock 2005: 234 bahwa konsep diri merupakan inti dari pola kepribadian pada individu, yang berkembang selama rentang kehidupan manusia sesuai
dengan pengalaman masing-masing individu. Pendapat tersebut didukung oleh Fitts Agustiani, 2009: 138 yang mengemukakan bahwa konsep diri
merupakan aspek penting dalam diri seseorang, karena konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan frame of reference dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
Konsep diri pasti dimiliki oleh setiap individu, hanya saja pada masing- masing individu konsep diri dapat berkembang menjadi konsep diri positif
maupun negatif. Seperti yang dikemukakan oleh Brooks Rakhmat, 2005: 99 bahwa konsep diri dapat bersifat psikis, fisik, dan sosial serta dapat
berkembang menjadi konsep diri positif atau negatif.
Konsep diri yang dimiliki oleh individu tergantung dari kemampuan individu untuk mengenal dirinya sendiri secara individu yang utuh. Setiap individu
lahir tanpa konsep diri, konsep diri merupakan hasil proses belajar, pengalaman, kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan pada diri individu
karena merupakan hasil proses belajar maka proses pendidikan maka seluruh komponen pendidikan harus memberikan fasilitas kepada peserta didik
khususnya remaja untuk mencapai perkembangan konsep diri yang positif.
Guru bimbingan konseling merupakan salah satu komponen pendidikan yang dapat membantu meningkatkan konsep diri positif siswa, karena guru