Kemampuan Berpikir Aljabar Menurut Kieran

dengan generalisasi aritmetika, di mana proses operasi dan aturan yang digunakan dalam aljabar pada dasarnya merupakan kelanjutan dari aritmetika. Menurut Knuth, et al 2005 kemampuan berpikir aljabar bergantung pada pemahaman ide kunci yang paling mendasar tentang ekuivalensi dan variabel. Pengetahuan tentang ekuivalensi merupakan salah satu konsep yang mendasar dalam aljabar Johnson, et al , 2010. Secara umum tanda ―sama dengan‖ merupakan simbol yang memegang peranan penting dalam ilmu matematika, khususnya pada materi aljabar. Dalam domain aljabar, Kieran 1992 dan Knuth, et al 2005 menyatakan bahwa ―salah satu persyaratan untuk menghasilkan dan menafsirkan representasi struktural dari suatu persamaan adalah konsep kesetaraan simetris dan transitif, yang biasa disebut ―ekuivalensi kiri-kanan dari tanda sama dengan‖‖. Namun, berbagai literatur dan hasil studi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak memandang tanda sama dengan sebagai simbol kesetaraan yaitu, sebuah simbol yang menunjukkan hubungan antara dua kuantitas, melainkan hanya memandangnya sebagai penanda suatu hasil atau jawaban dari operasi aritmetika Knuth et al, 2008.

2.1.9 Kemampuan Berpikir Aljabar Menurut Kieran

Menurut Kieran 2004 dalam mengerjakan soal-soal aljabar siswa melakukan kegiatan generasional generational activity, kegiatan transformasi transformational activity, dan kegiatan level-meta global global meta-level. 1 Kegiatan Generasional Menurut Keiran 2004 kegiatan generasional aljabaris meliputi pembentukan ekspresi dan persamaan yang keduanya merupakan objek aljabar. Dalam penelitian ini indikator kegiatan generasional meliputi: a Kegiatan berkaitan dengan membentuk ekspresi objek aljabar, dalam penelitian ini indikatornya meliputi: 1 ekspresi generalisasi yang muncul dari barisan bilangan mengacu pada penelitian Mason tahun 1996 sebagaimana dikutip oleh Keiran 2004; 2 ekspresi generalisasi yang muncul dari pola geometri mengacu pada penelitian Mason tahun 1996 sebagaimana dikutip oleh Keiran 2004; 3 ekspresi rumus-rumus berbasis pada aturan-aturan berkaitan dengan numerik mengacu pada penelitian See Wheeler tahun 1987 sebagaimana dikutip oleh Keiran 2004. b Kegiatan berkaitan dengan permasalahan persamaan, dalam penelitian ini indikatornya meliputi: 1 pengertian tentang persamaan yang memuat variabel, yakni makna tanda sama dengan Kieran, 2004; 2 pengertian tentang solusi suatu persamaan Kieran, 2004. 2 Kegiatan Transformasional Kegiatan transformasional aljabaris diartikan sebagai perubahan berbasis pada aturan Keiran, 2004. Dalam penelitian ini indikator kegiatan transformasional meliputi: a menyebutkan istilah konsep; b pemfaktoran; c perluasan; d subtitusi; e menambah dua atau lebih polinom; f mengalikan dua polinom; g menyelesaikan persamaan; h menyederhanakan ekspresi; i merubah ekspresi ke ekspresi yang ekivalen; j merubah persamaan ke persamaan yang ekivalen. 3 Kegiatan level-meta global Suatu kegiatan yang melibatkan aljabar sebagai suatu alat baik dalam memecahkan persoalan aljabar maupun persoalan lain di luar aljabar. Pada penelitian ini indikator kegiatan level-meta global meliputi: a menganalisis perubahan; b menganalisis hubungan; c memprediksi; d pemodelan matematika berkaitan dengan aljabar; e pemecahan masalah menemukan; f pemecahan masalah pembuktian; g penggunaan aljabar pada pemecahan masalah berkaitan dengan bidang ilmu lain misalnya fisika. Menurut Usiskin 2010 kemampuan level-meta global ini dipandang penting bagi siswa SMP, dengan pertimbangan bahwa salah satu pengetahuan konsep aljabar adalah sebagai alat pemecahan masalah. Penjelasan tentang kemampuan aljabar dari beberapa ahli yang telah dijelaskan sebenarnya sudah tercakup dalam tiga kemampuan aljabar yang dikemukakan oleh Kieran 2004. Misalnya, pemahaman variabel dan tanda sama dengan Knuth et al, 2005, hubungan fungsional antar variabel Panasuk, 2010; Blanton dan Kaput, 2011, representasi bentuk kuantitatif yang melibatkan variabel Vance, 1998; Driscoll, 1999, sudah tercakup dalam kemampuan generasional. Selanjutnya, pemahaman tentang manipulasi simbol dalam bentuk aljabar dan persamaan Panasuk, 2010 dan abstraksi perhitungan aritmetika secara aljabar Vance, 1998; Blanton dan Kaput, 2011 tercakup dalam kemampuan transformasional. Sedangkan untuk kemampuan level-meta global, penjelasan para ahli belum sepenuhnya mengarah pada kemampuan tersebut, karena memang ini mengarah pada tingkat kemampuan yang lebih tinggi pemecahan masalah, pemodelan matematika, analisis matematis, dan sebagai alat bukti. Namun, kemampuan ini penting untuk siswa SMP, mengingat bahwa menurut Usiskin 2012, salah satu konsepsi aljabar adalah sebagai alat pemecahan masalah. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam penelitian ini akan mengadopsi ketiga jenis kemampuan aljabar yang dikemukakan oleh Kieran 2004 sebagai dasar penentuan klasifikasi kemampuan berpikir aljabar siswa, dengan indikator masing-masing jenis kemampuan sebagaimana dinyatakan pada Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Generasional, Transformasional, dan Level-Meta Global Jenis Kemampuan Indikator Generasional 1. Siswa mampu memahami generalisasi yang muncul dari barisan bilangan. 2. Siswa mampu memahami generalisasi yang muncul dari pola geometri. 3. Siswa mampu menentukan makna variabel dari suatu masalah. 4. Siswa mampu merepresentasikan masalah dalam hubungan antar variabel. Transformasional 1. Siswa mampu menentukan bentuk aljabar yang ekivalen. 2. Siswa mampu melakukan operasi bentuk aljabar 3. Siswa mampu menentukan penyelesaian dari suatu persamaan dalam aljabar. Level-Meta Global 1. Siswa mampu menggunakan aljabar untuk menganalisis perubahan, hubungan, dan memprediksi suatu masalah dalam matematika. 2. Siswa mampu memodelkan masalah dan menyelesaikannya. 3. Siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang ilmu lain.

2.2 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TAPPS BERBANTUAN ROAL MATEMATIKA TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

0 34 394

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENALARAN SISWA PADA MATEMATIKA DENGAN Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Penalaran Siswa pada Matematika dengan Model Pembelajaran Problem Posing (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Ta

0 2 22

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENALARAN SISWA PADA MATEMATIKA DENGAN Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Penalaran Siswa pada Matematika dengan Model Pembelajaran Problem Posing (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Ta

0 0 14

Kontribusi Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Kelas VII SMP AWAL

0 1 16

A. KISI – KISI SOAL PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK - Analisis KBKM

1 17 26

PENGEMBANGAN LKS UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP

0 1 12

TRANSISI KEMAMPUAN BERPIKIR ARITMATIKA KE KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

0 1 8

1 KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

1 1 8