instrumen penelitian Rochmad, et al 2014. Instrumen tes berpikir kritis ini juga telah divalidasi oleh para validator yang terdiri dari 3 dosen jurusan matematika
FMIPA UNNES dan dua guru matematika yang berasal dari SMP Negeri 8 Semarang dan SMP Negeri 41 Semarang. Instrumen tes kemampuan berpikir
kritis selengkapnya beserta kisi-kisi dan pedoman penskorannya dapat dilihat pada Lampiran 10
– Lampiran 12. Setelah dilakukan tes kemampuan berpikir aljabar dan tes kemampuan
berpikir kritis, selanjutnya dilakukan wawancara terhadap subjek yang dipilih, dengan ketentuan sebagaimana dijelaskan dalam Bab III. Wawancara terhadap
subjek penelitian ini dilakukan untuk menambah keyakinan peneliti terhadap data yang didapat dari hasil tes kemampuan berpikir aljabar dan kemampuan berpikir
kritis. Dalam proses wawancara yang dilakukan, digunakan pedoman wawancara yang telah divalidasi oleh para validator. Hasil penelitian yang dilakukan di SMP
Negeri 8 Semarang dan SMP Negeri 41 Semarang adalah sebagai berikut.
4.1.1 SMP Negeri 8 Semarang
4.1.1.1 Pemilihan Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 8 Semarang adalah siswa kelas VIII A tahun ajaran 20142015 yang terdiri dari 34 siswa. Untuk
mendapatkan subjek penelitian seperti yang dijelaskan dalam Bab III, dilakukan tes kemampuan berpikir aljabar untuk mengelompokan siswa berdasarkan
kemampuan berpikir aljabarnya. Tes kemampuan berpikir aljabar di SMP Negeri 8 Semarang dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2015. Setelah peneliti
mengumpulkan, mengoreksi, menilai, dan merekap data hasil tes kemampuan
berpikir aljabar pada kelas penelitian, selanjutnya peneliti mengelompokan siswa berdasarkan hasil tes berpikir aljabar tersebut menjadi 3 kelompok yaitu
kelompok tingkat tinggi, tingkat sedang, dan tingkat rendah sesuai kriteria pada Tabel 3.1 sebagaimana telah dibahas dalam Bab III. Selanjutnya diperoleh data
hasil tes kemampuan berpikir aljabar pada kelas penelitian di SMP Negeri 8 Semarang dengan pengelompokannya seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.1
berikut. Tabel 4.1 Data Nilai Hasil Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VIII A
SMP Negeri 8 Semarang
No. Subjek Nilai
Nilai Total
Kelompok Generasi
onal Transform
asional Level-Meta
Global 1
AAL 66,67
66,67 73,33
68,89 Tinggi
2 AED
66,67 53,33
33,33 51,11
Sedang 3
AAP 40
26,67 60
42,22 Sedang
4 CSA
86,67 66,67
80 77,78
Tinggi 5
CF 53,33
40 40
44,44 Sedang
6 DS
60 20
46,67 42,22
Sedang 7
DNH 66,67
60 26,67
51,11 Sedang
8 DAS
66,67 26,67
73,33 55,56
Sedang 9
FA 73,33
40 60
57,78 Sedang
10 FMA 80
33,33 46,67
53,33 Sedang
11 GRP 66,67
33,33 60
53,33 Sedang
12 HEP 86,67
26,67 66,67
60 Sedang
13 LNS 53,33
60 66,67
60 Sedang
14 MFR 80
80 86,67
82,22 Tinggi
15 MFLA 73,33
73,33 60
68,89 Tinggi
16 NZS 73,33
26,67 53,33
51,11 Sedang
17 RPP 66,67
40 40
48,89 Sedang
18 RO 73,33
26,67 26,67
42,22 Sedang
19 RAN 60
33,33 46,67
46,67 Sedang
20 RN 46,67
40 40
42,22 Sedang
21 RA 40
26,67 33,33
33,33 Rendah
22 RR 53,33
46,67 60
53,33 Sedang
23 RM 66,67
20 60
48,89 Sedang
24 RNNA 73,33
60 40
57,78 Sedang
25 SAA 33,33
13,33 40
28,89 Rendah
26 SAAZ 40
20 80
46,67 Sedang
27 SJN 73,33
73,33 46,67
64,44 Sedang
28 SAW 40
46,67 73,33
53,33 Sedang
29 SPI 73,33
46,67 46,67
55,56 Sedang
30 TNS 53,33
26,67 73,33
51,11 Sedang
31 VRS 86,67
53,33 53,33
64,44 Sedang
32 WSPA 33,33
20 46,67
33,33 Rendah
33 ZAD 73,33
20 33,33
42,22 Sedang
34 ZM 40
20 40
33,33 Rendah
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh 4 siswa yang termasuk kelompok tingkat tinggi, 26 siswa termasuk kelompok tingkat sedang, dan 4 siswa termasuk
kelompok tingkat rendah. Adapun data akumulasi pengelompokan siswa kelas VIII A SMP Negeri 8 Semarang berdasarkan hasil tes berpikir kritis dapat dilihat
pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Data Akumulasi Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VIII
A SMP Negeri 8 Semarang Kelompok Berpikir Aljabar
Banyak Persentase Tingkat Tinggi
4 11,76
Tingkat Sedang 26
76,48 Tingkat Rendah
4 11,76
Jumlah 34
100 Dari Tabel 4.2 terlihat bahwa sebagian besar siswa kelas penelitian di
SMP Negeri 8 Semarang termasuk dalam kelompok tingkat sedang, sedangkan untuk kelompok tingkat tinggi dan tingkat rendah hanya sebagian kecil.
Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir aljabar yang telah dilakukan juga didapatkan data kemampuan generasional, transformasional, dan level-meta
global untuk masing-masing kelompok, berdasarkan rata-rata nilai yang didapatkan. Data kemampuan generasional, transformasional, dan level-meta
global untuk masing-masing kelompok berpikir aljabar tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Data Kemampuan Generasional, Transformasional, dan Level-Meta Global Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 8 Semarang
Kelompok Berpikir
Aljabar Rata-rata Nilai
Rata-rata Nilai Total
Generasional Transformasional Level-Meta
Global Tingkat Tinggi
76,67 71,67
75 74,44
Tingkat Sedang
64,1 38,46
52,05 51,54
Tingkat Rendah
36,67 20
40 32,22
Dari data pada Tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai kemampuan generasional, transformasional, dan level-meta global untuk kelompok tingkat
tinggi adalah di atas 66,67 semua, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai untuk semua aktivitas berpikir aljabar pada kelompok tingkat tinggi adalah
tinggi. Pada kelompok tingkat sedang, rata-rata nilai kemampuan generasional, transformasional, dan level-meta global semuanya berada dalam rentang nilai
33,33 – 66,67, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai untuk semua
aktivitas berpikir aljabar pada kelompok tingkat sedang juga termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan pada kelompok tingkat rendah, rata-rata nilai
kemampuan generasional, dan level-meta globalnya berada dalam rentang nilai 33,33
– 66,67, tetapi untuk rata-rata nilai kemampuan transformasionalnya berada di bawah nilai 33,33. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai untuk
aktivitas berpikir aljabar generasional dan level-meta global pada kelompok
tingkat rendah termasuk dalam kategori sedang, sedangkan rata-rata nilai transformasionalnya termasuk dalam kategori rendah.
Setelah didapatkan hasil pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan berpikir aljabarnya, selanjutnya untuk memberikan informasi yang lebih dalam
maka ditentukan subjek untuk dilakukan wawancara terhadap kemampuan berpikir aljabar dan kemampuan berpikir kritisnya dengan pertimbangan dapat
mengemukakan pendapat atau jalan pikirannya secara lisan maupun tulisan dengan jelas. Dalam wawancara, peneliti menelusuri aktivitas berpikir siswa
dalam merespon soal-soal tes kemampuan berpikir aljabar dan soal-soal tes kemampuan berpikir kritis. Wawancara juga diperlukan untuk mengecek
kevalidan pengelompokan siswa berdasarkan hasil tes berpikir aljabar. Subjek- subjek yang dipilih untuk dilakukan wawancara diambil masing-masing 2 siswa
dari setiap kelompok siswa. Subjek penelitian dari kelas VIII A SMP Negeri 8 Semarang yang dipilih untuk dilakukan wawancara dapat dilihat pada Tabel 4.4
berikut. Tabel 4.4 Subjek Penelitian SMP Negeri 8 Semarang
No. Subjek
Kelompok Kode
1 MFR
Tinggi T1
2 CSA
Tinggi T2
3 SJN
Sedang S1
4 FMA
Sedang S2
5 WSPA
Rendah R1
6 ZM
Rendah R2
4.1.1.2 Analisis Kemampuan Berpikir Aljabar