Berpikir Kritis Landasan Teori

2.1.4 Berpikir Kritis

Berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang ingin dikembangkan dalam proses pendidikan, khususnya dalam pendidikan matematika. Berpikir kritis sebagai bagian dari pemabagian jenis berpikir, merupakan cara berpikir yang berkaitan dengan interpretasi dan evaluasi terhadap apa yang dihadapi. Sedangkan berpikir kritis sebagai bagian dari tahap berpikir adalah proses berpikir untuk menentukan kesimpulan dari hasil tahap berpikir sebelumnya. Berpikir kritis sering dikaitkan dengan berpikir kreatif. Lamb 2006 menyatakan bahwa berpikir kritis lebih berkaitan dengan berpikir logis dan penalaran sedangkan berpikir kreatif erat kaitannya dengan menciptakan create sesuatu yang baru atau sesuatu yang lain; berpikir kritis lebih banyak melibatkan penggunaan otak kiri sedangkan berpikir kreatif lebih banyak melibatkan penggunaan otak kanan. Banyak ahli yang mendefinisikan pengertian dari berpikir kritis itu sendiri. Sebagaimana dikutip oleh Fisher 2009, Glaser mendefinisikan berpikir kritis sebagai: 1 Suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah- masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang; 2 Pengetahuan tentang metode-metode pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan 3 semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya. Menurut pendapat Glaser tersebut, berpikir kritis tidak hanya menyangkut pengetahuan, namun juga meliputi sikap dan keterampilan untuk mau berpikir serta menerapkan metode-metode berpikir secara mendalam dan logis. Sedangkan Paul Elder 2002 memberikan definisi berpikir kritis dengan mengatakan bahwa ― Critical thinking is that mode of thinking —about any subject, content, or problem —in which the thinker improves the quality of his or her thinking by skillfully taking charge of the structures inherent in thinking and imposing intellectual standards upon them ‖. Berpikir kritis merupakan mode berpikir— tentang subjek, isi, maupun masalah —yang dapat meningkatkan kualitas berpikir dengan terampil mengambil alih struktur-struktur yang melekat dalam berpikir dan meningkatkan standar intelektual. Selain itu sebagaimana dikutip oleh Fisher 2009, Norris dan Ennis mendefinisikan ―berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan‖. Pemikiran yang masuk akal adalah cara berpikir tentang suatu hal secara logis sesuai fakta yang ada, dan tidak berdasarkan angan-angan atau imajinasi saja. Sedangkan reflektif dapat diartikan dengan mempertimbangkan atau memikirkan kembali segala sesuatu yang dihadapinya sebelum mengambil keputusan. Dengan berpikir kritis seseorang akan dapat mengambil keputusan dengan tepat tindakan apa yang harus ia lakukan. Sebagai definisi akhir dari Fisher, Fisher 2009 mengatakan bahwa ― Berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi‖. Pada definisi ini Fisher mengatakan bahwa berpikir merupakan aktivitas yang terampil dan aktif. Oleh karena itu dalam berpikir kritis, seseorang harus mempunyai keterampilan- keterampilan yang dapat mendukungnya untuk melakukan suatu interpretasi dan evaluasi terhadap suatu hal. Selain itu, dalam berpikir kritis seseorang harus melakukannya dengan aktif. Hal ini menunjukkan bahwa berpikir kritis dilakukan oleh seseorang yang memiliki sikap untuk mau berpikir terhadap suatu hal.

2.1.5 Keterampilan Berpikir Kritis

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TAPPS BERBANTUAN ROAL MATEMATIKA TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

0 34 394

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENALARAN SISWA PADA MATEMATIKA DENGAN Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Penalaran Siswa pada Matematika dengan Model Pembelajaran Problem Posing (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Ta

0 2 22

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PENALARAN SISWA PADA MATEMATIKA DENGAN Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Penalaran Siswa pada Matematika dengan Model Pembelajaran Problem Posing (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Ta

0 0 14

Kontribusi Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Kelas VII SMP AWAL

0 1 16

A. KISI – KISI SOAL PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK - Analisis KBKM

1 17 26

PENGEMBANGAN LKS UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP

0 1 12

TRANSISI KEMAMPUAN BERPIKIR ARITMATIKA KE KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

0 1 8

1 KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

1 1 8