3.5.2 Instrumen Bantu
Menurut Sugiyono 2013: 307, dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri, namun setelah fokus penelitian menjadi jelas,
maka dapat dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data yang ditemukan melalui observasi dan wawancara. Instrumen
bantu yang digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan berpikir aljabar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penelitian ini berupa tes tertulis
dan pedoman wawancara. Agar instrumen tersebut lebih akurat, maka perlu dilakukan validasi untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak.
3.5.2.1 Instrumen Kemampuan Berpikir Aljabar
3.5.2.1.1 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Aljabar
Sebelum digunakan untuk menguji kemampuan siswa, instrumen tes kemampuan berpikir aljabar divalidasi terlebih dahulu oleh validator agar
diperoleh instrumen yang valid. Validasi diarahkan pada kesesuaian dengan komponen berpikir aljabar, kesesuaian dengan pengukuran kemampuan siswa
SMP, kesesuaian alokasi waktu dengan beban soal, dan ejaan serta setruktur kalimat yang digunakan. Nama-nama validator instrumen tes kemampuan berpikir
aljabar dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Nama-Nama Validator Instrumen Tes Kemampua Berpikir Aljabar
Nama Pekerjaan
Keterangan Dr. Rochmad, M.Si.
Dosen Pendidikan
Matematika UNNES Validator 1
Drs. Arief Agoestanto, M.Si. Dosen
Pendidikan Matematika UNNES
Validator 2 Ary Woro Kurniasih, S.Pd., M.Pd. Dosen
Pendidikan Matematika UNNES
Validator 3 Drs. Dwi Yogo D. W.
Guru Matematika Validator 4
Ida Zubaidah, S.Pd. Guru Matematika
Validator 5 Dr. Rochmad, M.Si., Drs. Arief Agoestanto, M.Si., dan Ary Woro
Kurniasih, S.Pd., M.Pd. adalah dosen pendidikan matematika, dipilih sebagai validator karena sebagai dosen dipandang juga merupakan pakar dan praktisi yang
telah ahli dan berpengalaman dalam mengembangkan instrumen penelitian. Selain itu ketiga validator tersebut merupakan kelompok studi dosen FMIPA UNNES
yang melakukan penelitian tentang kemampuan berpikir aljabar siswa. Sedangkan pemilihan Drs. Dwi Yogo D. W. dan Ida Zubaidah, S.Pd., yang masing-masing
merupakan guru matematika SMP Negeri 8 Semarang dan SMP Negeri 41 Semarang sebagai validator instrumen ini lebih menekankan pada tanggapan
maupun komentar yang berkaitan dengan kesesuaian konten atau isi materi pada instrumen tes dengan materi yang dipelajari di sekolah, serta konstruksi kalimat
dalam masalah yang akan diselesaikan siswa. Sebelum dilakukan validasi instrumen oleh Validator 1, terlebih dahulu
dilakukan bimbingan sehingga menghasilkan beberapa revisi terhadap instrumen tersebut. Bimbingan pertama oleh Validator 1 menghasilkan revisi untuk intrumen
tes kemampuan berpikir aljabar seperti yang dinyatakan dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3 Revisi Pertama Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Aljabar oleh
Validator 1 No.
Saran-Saran Hasil Revisi
Alasan Revisi 1.
Banyaknya soal harus sesuai dengan alokasi
waktu. Banyaknya
soal dikurangi
sehingga menjadi 15 butir soal.
Banyaknya soal
semula terlalu
banyak jika
dibandingkan dengan
alokasi waktu yang tersedia.
Bimbingan kedua dengan Validator 1 juga menghasilkan revisi terhadap
instrumen tes kemampuan berpikir aljabar. Revisi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Revisi Kedua Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Aljabar oleh Validator 1
No. Saran-Saran
Hasil Revisi Alasan Revisi
1. Alokasi waktu untuk
mengerjakan tes perlu diperhatikan.
Alokasi waktu yang awalnya adalah 80
menit diubah menjadi 70 menit.
Alokasi waktu akan diberikan
dibandingkan dengan total
waktu yang
diperlukan untuk
menyelesaikan tes
pada saat uji coba instrumen.
2. Perubahan redaksi pada
butir soal nomor 2, yaitu ―3 kali lipatnya‖.
Redaksi kata diubah menjadi ―3 kali lipat
harga sebuah baju‖. Redaksi kata diubah
agar maksud
dari konten menjadi lebih
jelas. 3.
Perubahan redaksi
―Ubahlah rumus
dalam variabel
dan ‖ pada butir soal nomor 4.
Redaksi kalimat
diubah menjadi
―Ubahlah rumus
dalam bentuk lain‖.
Redaksi kalimat
diubah agar
tidak menimbulkan makna
gandaambigu.
4. Perubahan
redaksi ―tentukan penyelesaian
dari persamaan
‖ pada
butir soal nomor 9. Redaksi
kalimat diubah
menjadi ―tentukan nilai pada
persamaan ‖
Redaksi kata diubah agar
maksud dari
konten menjadi lebih jelas.
5. Perubahan
redaksi ―Persegi sisi-sisinya 4
cm‖ pada butir soal nomor 5.
Redaksi kata diubah menjadi
―Sebuah persegi
mempunyai panjang sisi 4 cm‖.
Redaksi kata diubah agar
maksud dari
konten menjadi lebih jelas.
6. Perubahan
redaksi ―Lima tahun kemudian
umur Hasan
akan menjadi dua kali umur
Husain‖ pada butir soal nomor 12.
Redaksi kalimat
diubah menjadi ―Lima tahun
yang akan
datang umur Hasan akan menjadi dua kali
umur Husain‖. Redaksi
kalimat diubah
agar tidak
menimbulkan makna gandaambigu.
Setelah dilakukan revisi dua kali, instrumen divalidasi oleh Validator 1 pada tanggal 19 Mei 2015.
Menurut Validator 2, instrumen tes kemampuan berpikir aljabar termasuk
sangat valid dapat digunakan tanpa revisi. Dari hasil validasi dengan validator 2, instrumen sudah dinyatakan baik, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.
Hasil validasi instrumen tes kemampuan berpikir aljabar oleh Validator 2 dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Validasi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Oleh Validator 2
Menurut Validator 3, instrumen tes kemampuan berpikir aljabar termasuk sangat valid dapat digunakan tanpa revisi. Namun agar instrumen menjadi lebih
maksimal, Validator 3 memberikan beberapa saran terkait penggunaan redaksi agar sesuai dengan istilah matematika. Berikut revisi instrumen tes kemampuan
berpikir aljabar berdasarkan koreksi dan saran dari Validator 3 yang dinyatakan dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Revisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Oleh Validator 3 No.
Saran-Saran Hasil Revisi
Alasan Revisi
1. Penggunaan
redaksi kata ―sebuah‖ yang
terdapat pada beberapa butir soal kurang sesuai
untuk soal matematika. Redaksi kata ―sebuah‖
yang terdapat pada beberapa butir soal
diganti dengan kata ―suatu‖ atau ―satu‖,
menyesuaikan dengan konteks kalimatnya.
Redaksi kata diganti agar
tidak menimbulkan persepsi
gandaambigu.
2. Redaksi
kalimat ―berapa kali lipatkah
luas persegi tersebut dibanding sebelumnya‖
dirasa masih kurang jelas maksudnya.
Ada penambahan kata ―luas‖ pada kalimat
tersebut, sehingga
redaksinya menjadi
―berapa kali lipatkah luas persegi tersebut
dibanding luas
sebelumnya‖. Penambahan
kata pada
redaksi yang
tersebut, dimaksudkan agar bunyi kalimat
menjadi lebih jelas.
Hasil validasi instrumen tes kemampuan berpikir aljabar oleh Validator 3 dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Validasi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Oleh Validator 3
Menurut Validator 4, instrumen tes kemampuan berpikir aljabar termasuk valid dapat digunakan dengan revisi kecil. Dari hasil validasi oleh Validator 4,
ada sedikit saran yang diberikan untuk merevisi instrumen, yaitu untuk
menampilkan gambar pada soal dengan lebih jelas. Hasil validasi instrumen tes kemampuan berpikir aljabar oleh Validator 4 dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Validasi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Oleh Validator 4
Menurut Validator 5, instrumen tes kemampuan berpikir aljabar termasuk sangat valid dapat digunakan tanpa revisi. Dari hasil validasi oleh Validator 5,
instrumen sudah dinyatakan baik, sehingga tidak ada saran perbaikan dari Validator 5. Hasil validasi instrumen tes kemampuan berpikir aljabar oleh
Validator 5 dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Validasi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Oleh Validator 5
Dari hasil validasi instrumen tes kemampuan berpikir aljabar oleh validator 2, validator 3, validator 4, dan validator 5, diperoleh rata-rata skor yang
nantinya dapat digunakan untuk menetukan kriteria instrumen tes tersebut. Perolehan skor tiap validator, total skor dari semua validator beserta rata-ratanya
dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Perolehan Skor Hasil Validasi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir
Aljabar
Validator 2
3 4
5
Skor 4,25
4,25 3,75
4,5 Total Skor
16,75 Rata-Rata
4,19 Adapun kriteria peniliannya, terdiri dari 4 kategori sebagai berikut:
̅ : Tidak valid belum dapat digunakan; ̅ : Kurang valid dapat digunakan dengan revisi besar;
̅ : Valid dapat digunakan dengan revisi kecil; ̅ : Sangat valid dapat digunakan tanpa revisi;
Di mana ̅ rata-rata.
Sehingga secara umum berdasarkan hasil validasi terhadap instrumen tes kemampuan berpikir aljabar, yang mana diperoleh rata-rata skor 4,1 dapat
disimpulkan bahwa intrumen sangat valid dapat digunakan tanpa revisi. Lembar validasi oleh validator dapat dilihat pada Lampiran 15
– Lampiran 18 dan instrumen tes kemampuan berpikir aljabar setelah revisi dapat dilihat pada
Lampiran 8. 3.5.2.1.2
Instrumen Pedoman Wawancara Kemampuan Berpikir Aljabar Instrumen pedoman wawancara kemampuan berpikir aljabar ini memuat
pertanyaan-pertanyaan untuk mengklarifikasi hasil jawaban subjek penelitian pada instrumen tes kemampuan berpikir aljabar. Metode wawancara yang digunakan
adalah wawancara klinis tak terstruktur, dengan ketentuan: pertanyaan wawancara yang diajukan disesuaikan dengan hasil tes kemampuan siswa, pertanyaan yang
dajukan tidak harus sama, tetapi memuat pokok masalah yang sama, dan apabila siswa mengalami kesulitan dengan pertanyaan tertentu, siswa akan diberikan
pertanyaan yang lebih sederhana tanpa menghilangkan inti permasalahan. Selanjutnya pedoman wawancara ini divalidasi oleh tiga orang ahli pendidikan
matematika, yang ketiganya merupakan dosen pendidikan matematika UNNES. Dipilih menjadi validator karena sebagai dosen dipandang sebagai pakar dan
praktisi yang telah ahli dan berpengalaman dalam mengembangkan instrumen penelitian pendidikan. Nama-nama validator instrumen pedoman wawancara
kemampuan berpikir aljabar dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut. Tabel 3.7 Nama-Nama Validator Instrumen Pedoman Wawancara Kemampuan
Berpikir Aljabar
Nama Pekerjaan
Keterangan Dr. Rochmad, M.Si.
Dosen Pendidikan
Matematika UNNES Validator 1
Drs. Arief Agoestanto, M.Si. Dosen
Pendidikan Matematika UNNES
Validator 2 Ary Woro Kurniasih, S.Pd., M.Pd. Dosen
Pendidikan Matematika UNNES
Validator 3 Menurut Validator 1, instrumen pedoman wawancara kemampuan berpikir
aljabar sudah valid dan dapat digunakan untuk melakukan wawancara. Menurut Validator 2, instrumen pedoman wawancara juga sudah dapat digunakan untuk
pengambilan data. Sedangkan menurut Validator 3, instrumen sudah baik, namun untuk untuk masing-masing kemampuan berpikir aljabar kemampuan
generasional, transformasional, dan level-meta global perlu ditambahkan pertanyaan-pertanyaan yang memuat indikator kemampuan tersebut sehingga
dapat menggali lebih dalam kemampuan siswa.
3.5.2.2 Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis