Manfaat Penelitian Hipotesis Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Merkuri Hg

Air Raksa atau nama kimianya hidragirum Hg yang berarti perak cair, pada tabel periodik unsur kimia ini menempati urutan Nomor Atom NA 80 dan Bobot Atom BA 200,59. Metal yang dapat menguap pada temperatur kamar, karena sifat fisika dan kimianya. Merkuri merupakan elemen alami, oleh karena itu sering mencemari lingkungan. Kebanyakan merkuri yang ditemukan di alam terdapat dalam bentuk gabungan dengan elemen lainnya, dan jarang ditemukan dalam bentuk elemen terpisah. Komponen merkuri banyak tersebar di batuan, tanah, udara, air dan organisme hidup melalui proses-proses fisik, kimia dan biologi yang kompleks Fardiaz, 1992. Merkuri dan komponen-komponen merkuri banyak digunakan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Sifat-sifat kimia dan fisik merkuri membuat logam tersebut banyak digunakan untuk keperluan ilmiah dan industri. Beberapa sifat sifat dari merkuri Hg adalah sebagai berikut: 1. Berwujud cair pada suhu kamar 25°C dan mempunyai titik beku terendah yaitu - 39° C. 2. Masih berwujud cair pada suhu 396°C, dan pada kisaran suhu ini merkuri mengembang secara merata. 3. Merkuri mempunyai volatilitas yang tertinggi dari semua logam. 4. Ketahanan listrik merkuri sangat rendah sehingga merupakan konduktor yang terbaik dan semua logam. 5. Banyak logam yang dapat larut di dalam merkuri membentuk komponen yang disebut amalgam alloy. 6. Merkuri dan komponen-komponennya bersifat sangat beracun terhadap semua makhluk hidup. Hampir semua merkuri diproduksi dengan cara pembakaran merkuri sulfida HgS di udara, dengan reaksi sebagai berikut : HgS + O 2 Hg + SO 2. Merkuri dilepaskan sebagai uap, yang kemudian mengalami kondensasi, sedangkan gas-gas lainnya mungkin terlepas di atmosfer atau dikumpulkan. Merkuri di alam terdapat dalam berbagai bentuk sebagai berikut: 1. Merkuri anorganik, termasuk logam merkuri Hg 2+ dan garam-garamnya seperti merkuri klorida HgCl dan merkuri oksida HgO. 2. Komponen merkuri organik atau organomerkuri, terdiri dari : a. Aril merkuri, mengandung hidrokarbon aromatik seperti fenil merkuri asetat. b. Alkil merkuri, mengandung hidrokarbon alifatik dan merupakan merkuri yang paling beracun, misalnya metil merkuri, etil merkuri dan sebagainya. c. Alkoksi alkil merkuri R - 0 - Hg. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh badan Survey Geologi di Amerika Serikat pada tahun 1974 dapat diketahui konsentrasi merkuri dilingkungan sebagai berikut: 1. Dalam Batuan. Pada struktur batuan di alam, logam merkuri ditemukan dalam kisaran 0,1 - 20 ppm. Pada penelitian tersebut ternyata 20 dari contoh mengandung lebih dari 1 ppm merkuri. 2. Dalam Tanah. Pada lapisan tanah melalui penelitian yang telah dilakukan secara acak pada tempat dan daerah serta wilayah yang berbeda, ditemukan bahwa logam merkuri konsentrasinya 0,1 ppm. Jumlah tersebut bervariasi pada batasan yang lebih kecil. 3. Dalam Sungai. Pada perairan sungai ditemukan konsentrasi merkuri dalam variasi yang sangat luas yaitu : - 65 contoh mengandung 10 4 ppm, 15 contoh mengandung 10 2 ppb, 3 contoh mengandung 5 x 10 -4 ppm. 4. Dalam Udara. Kondisi dari lokasi pengambilan sampel udara untuk pengujian kandungan merkuri ditemukan konsentrasi yang variatif. Dekat penambangan Hg didapatkan dengan kisaran konsentrasi 9 x 10 -5 ppm. Dekat penambangan Cu didapatkan merkuri dengan kisaran konsentrasi 4 x 10 -5 ppm. Pada lokasi udara yang tidak mengandung deposit ditemukan merkuri dengan kisaran konsentrasi sekitar 10 -5 ppm. Semua contoh pada penelitian yang dilakukan diambil pada ketinggian 400 kaki dari permukaan tanah Fardiaz, 1992.