Mekanisme Transformasi Merkuri TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Merkuri Hg

Pada lingkungan tercemar merkuri pada umumnya dijumpai komunitas mikrob resisten merkuri, sehingga reduksi Hg 2+ berjalan dengan cepat. Semua mikrob resisten merkuri yang diisolasi dari tanah atau air tercemar merkuri memiliki mekanisme dasar biokimia detoksifikasi senyawa merkuri yang sama yaitu semuanya menghasilkan enzim merkuri reduktase. Kelompok mikrob ini mampu merubah bentuk Hg 2+ yang bersifat toksik menjadi bentuk Hg yang bersifat volatil dan tidak toksik dibandingkan Hg 2+ melalui serangkaian reaksi enzimatik Chang et al, 1999. Di antara galur mikrob yang resisten terhadap merkuri inorganik, kurang lebih 10-30 juga resisten terhadap senyawa organomerkuri Barkay, 1992.

2.4. Mekanisme Transformasi Merkuri

Mekanisme resistensi merkuri pada mikrob pada dasarnya merupakan reduksi enzimatik Hg 2+ oleh merkuri reduktase di dalam sitoplasma menjadi logam Hg yang bersifat kurang toksik dibanding Hg 2+ , volatil dan cepat hilang dari lingkungan. Selain merkuri reduktase, beberapa mikrob resisten merkuri juga menghasilkan enzim organomerkuri liase. Organomerkuri liase adalah enzim yang memotong ikatan karbon merkuri dalam senyawa seperti metal merkuri dan fenil merkuri, sehingga Hg 2+ yang dilepas dan secara bertahap direduksi oleh merkuri reduktase Misra, 1992. Proses detoksifikasi merkuri secara umum terdiri dari dua tahap. Tahap pertama, senyawa organomerkuri didegradasi melalui pemecahan secara katalis ikatan C-Hg oleh organomerkurial liase, yang merupakan produk dari gen merB. Pada tahap kedua, ion merkuri hasil tahap pertama direduksi secara enzimatik dengan menggunakan enzim merkuri reduktase hasil dari merA dan mengkonsumsi NADPH. Hasil akhir berupa logam merkuri. Proses tersebut oleh Gadd 1990 digambarkan sebagai berikut : Gambar 2. Proses Detoksifikasi Merkuri oleh Mikrob Resisten Merkuri Gadd,1990. Mikrob resisten merkuri merupakan mikrob prokariot dan gen resisten ditemukan pada plasmid dan tranposon Ravel et al, 2000. Operon terdiri dari 3 sampai 4 gen struktural dan 2 gen yang menyandikan fungsi regulator yaitu gen mer R dan merD. Sruktur dari operon gen mer terdiri dari gen merA yang menyandi protein pendeteksi Hg 2+ yang terletak pada permukaan periplasmik dan gen merB yang menyandi subunit organomerkuri liase. Pada beberapa Gram- negatif terdapat tambahan fungsi transport yang disandi oleh gen merC. Model mer oleh Barkay 1992 disajikan pada Gambar 3. Transformasi merkuri di alam terjadi secara biologis dan bukan biologis Barkay,1992. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Enzim Organomerkurial Lia g Enzim merkuri reduktase NADPH Hg 2+ Hg NADP + Hg 2+ c Hg 2+ Fenil merkuri Benzena CH 3 Hg + CH 4 g Hg 2+ c C 2 H 5 Hg + C 2 H 6 g Metil merkuri Metana Etil merkuri Etana + + Hg 2+ c + Enzim organomerkurial liase Gambar 3. Model Operon mer Barkay, 1992 Tabel 1. Mekanisme Transformasi Merkuri Reduksi Hg 2+ Dimetilasi Metilasi Biologis Bukan biologis Enzimatik- - Sistem mer - Merkuri reduktase Tidak langsung- -Reduksi metabolit Radikal bebas Berasosiasi dengan senyawa humik Enzimatik- Organomercurial reduktase Protonolitik pada ikatan C- Hg reaksi sangat lambat Transfer gugus metal oleh korinoid Ko-enzim bakteri Sintesis metionin fungi Asam humik dan fulfik Fotolisis Metilasi CH 3 2 Hg + menjadi CH 3 2 Hg dengan adanya H 2 S Fungsi regulator Transport membran bagian dalam permukaan periplasmik pendeteksi Hg 2+ Sub unit merkuri reduktase Organemerkuri liase Fungsi regulator mer T mer A mer D mer P mer B mer R Hg 2+ P

2.5. Mekanisme Toksisitas Merkuri Hg