Kajian Bioreaktor terhadap Reduksi Merkuri Hg.

mikrob yang terbawa aliran limbah cair dari batu vulkanik ke arang aktif, membantu juga dalam reduksi merkuri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya waktu retensi hidraulik yang lebih lama kurang berpengaruh terhadap tingginya reduksi merkuri. Kondisi serupa juga terjadi pada bioreaktor arang aktif. Perlu dilakukan kajian dengan menggunakan HRT yang lebih singkat, sehingga kemampuan optimal bioreaktor dalam mengolah limbah yang mengandung merkuri dapat diketahui. Chang et al. 1999, menyatakan bahwa aktivitas bakteri dalam mereduksi merkuri pada reaktor fixed-bed dengan ukuran volume 80 cm 3 , meningkat dari laju alir 50-100 cm 3 h -1 dan menurun 15-35 pada rata-rata laju alir 100-300 cm 3 h -1 , sedangkan rata-rata laju alir optimal dan potensial terjadi pada 100-200 cm 3 h -1 .

4.4. Kajian Bioreaktor terhadap Reduksi Merkuri Hg.

Bioreaktor yang digunakan dalam penelitian ini memakai sistem reaktor dengan pertumbuhan melekat attached growth reactor, dimana dalam sistem ini mikrob tumbuh pada media pendukung membentuk biofilm untuk melekatkan diri pada permukaan benda padat Tjokrokusumo,1998. Keuntungan dari sistem reaktor pertumbuhan melekat yaitu biofilm dan polimer-polimer ekstraselular dapat tumbuh dan melekat pada media pendukung. Sehingga waktu kontak biofilm dan merkuri menjadi relatif lebih lama karena polimer berfungsi untuk menahan aliran air didalam biofilm. Oleh sebab itu aktivitas dalam mereduksi merkuri menjadi lebih baik. Sedangkan pada sistem reaktor pertumbuhan tersuspensi, biofilm tumbuh dan berkembang dalam keadaan tersuspensi dalam air. Sehingga waktu kontak biofilm dan merkuri relatif singkat, oleh sebab itu aktivitas mikrob dalam mereduksi merkuri menjadi kurang baik. Hasil penelitian Zulkifli 2002 menyatakan bahwa kemampuan batu vulkanik sebagai media tempat pertumbuhan biofilm dalam mereduksi merkuri sebesar 67,27 dari 6,4 menjadi 2,10 ppm. Keuntungan lain dari bioreaktor adalah perlakuan yang diterapkan hanya membutuhkan tempat yang relatif sedikikit Odergaard et al, 1994. Batu vulkanik yang digunakan sebagai media pertumbuhan biofilm sangat baik, seperti terlihat dari hasil foto SEM bahwa di dalam rongga-rongga batu vulkanik tersebut sudah baik untuk tempat pertumbuhan biofilm tersebut. Demikian juga media arang aktif, selain digunakan sebagai penjerap sisa merkuri yang tidak tereduksi pada batu vulkanik juga kemungkinan ada mikrob yang terbawa aliran limbah, sehingga mikrob yang ada pada arang aktif juga ikut berperan dalam mereduksi merkuri. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan kedua media tersebut kinerja bioreaktor untuk mengolah limbah yang mengandung merkuri dalam waktu singkat sudah cukup baik. Reduksi merkuri pada biofilm berumur 6 hari dan HRT 30 menit sudah mencukupi bila dilihat dari kemampuannya mereduksi merkuri yang mencapai 98,54 dari 6,53 menjadi 0,10 ppm. Untuk lebih jelasnya reduksi merkuri pada sistem pengolahan limbah yang mengandung merkuri dalam bioreaktor ini dapat dilihat pada Gambar 13. 59.52 63.63 63.97 98.54 98.73 98.87 98.66 98.95 98.89 0.00 15.00 30.00 45.00 60.00 75.00 90.00 105.00 30 60 90 HRT menit Reduksi merkuri 3 hari 6 hari 9 hari Gambar 13. Reduksi Merkuri pada Media Batu Vulkanik dan Arang Aktif Untuk berbagai HRT dan Lama Waktu Pembentukan Biofilm Reduksi merkuri yang optimum pada waktu pembentukan biofilm 6 hari dan HRT 30 menit di dalam bioreaktor dapat juga digambarkan dengan skema sebagai berikut ini : Hg 6,53 ppm Hg 1,60 ppm Hg 0,10 ppm Arang Aktif Bioreaktor inlet outlet outlet

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. P. psedomallei ICBB 1512 mempunyai kemampuan aktivitas enzim yang baik dalam mereduksi merkuri dalam limbah cair. 2. Reduksi merkuri dalam sistem bioreaktor dan media arang aktif, pada waktu pembentukan biofilm 3, 6 dan 9 hari masing-masing sebesar 59,52 - 63,97 , dari 6,54 menjadi 2,36 ppm, 98,54 - 98,87 dari 6,53 menjadi 0.07 ppm dan 98,66 - 98,95 dari 6,48 menjadi 0,07 ppm. Sebagian besar dari merkuri tereduksi dalam unit bioreaktor sekitar 80 . 3. Laju alir untuk HRT 30, 60, dan 90 menit pada media batu vulkanik dan media arang aktif kurang berpengaruh terhadap tingkat reduksi merkuri yang dicapai. 4. Pengolahan limbah cair dengan menggunakan sistem bioreaktor mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mereduksi merkuri dalam waktu yang relatif singkat. Pembentukan biofilm 6 hari serta pada HRT 30 menit merupakan kondisi paling optimum untuk mereduksi merkuri. Pada perlakuan tersebut merkuri menurun sebesar 98,54 dari 6,53 menjadi 0,10 ppm.

5.2. Saran

1. Perlu diaplikasikan lebih lanjut pada bioreaktor yang lebih besar volumenya scale-up. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari nutrisi yang lebih murah.